[assunnah] Tanya salaman setelah dzikir.

2007-06-14 Terurut Topik Miftakhuddin
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Di masjid dekat tempat tinggal ana, kalau sehabis dzikir, para jama'ah dan imam 
mengadakan saling bersalaman, berdiri jalan sambil jalan dan bersalaman. Baru 
kemudian melakukan sholat sunah.

Ada pertanyaan dari teman-2, bolehkah ikut bersalaman

1. sesudah selesai dzikir,
2. atau sesudah dzikir dan sholat sunnah
3. atau tidak boleh sama sekali

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

MIFTAKHUDDIN


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Taharah (jinabat & mandi sunnah)

2007-06-14 Terurut Topik Fauzi
Assalamu 'alaikum,

Tolong jelasin perbedaan antara mandi junub dengan mandi sunnah jum'at dari 
segi pelaksanaan ataupun tatacaranya, berdasarkan dalil. Atas jawabannya saya 
ucapkan JazakaLLah Khairan Katsiran.

Fauzi.
Wassalamu 'alaikum


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Tanya keshahihan hadist ... penting

2007-06-14 Terurut Topik dzulfikar arif
Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh,

Rekan2 milis saya ada pertanyaan yang mengganjal nih tentang Hadist:

"Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang 
teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan 
Sunnah-ku." Diriwayatkan oleh Hakim (I/172), dan Daruquthni (hadits no. 149). 
Diriwayatkan oleh Hakim (I/172), dan Daruquthni (hadits no. 149)

dimana teman saya pernah ngasih tau kalau hadist itu ada dua periwayatan dan 
bunyinya agak berbeda tapi sama2 shahih... apakah itu benar?
kata teman saya itu bunyi hadist yang satunya ialah:

"Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang 
teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan 
Keturunan-ku."

dan kata dia itu juga hadist shahih dalam hati saya mengira2 kalau hadist 
tersebut bikinan orang syiah apakah itu benar?
mohon penjelasan rekan2 yang lebih paham.


__
You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck
in the all-new Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_html.html


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya : Masalah Perceraian

2007-06-14 Terurut Topik Arif Budi Utomo
Assalamu'alaikum warohmatullohiwabarokatuh

Kalau antum mau antum bisa datang di kajian Tafsir ibnu katsir yang sekarang 
sedang membahas masalah Nikah, cerai dan hukum hukumnya.
Insya Allah antum bisa tanya banyak di sana.
adapun jadwal kajian nya:

Hari  : Setiap hari Minggu
Pukul : 15.30 (Ba'da sholat Asar)
Pembicara : Ustadz Zainal abidin LC

Wa'alaikumsalam warohmatullahiwabarokatuh


- Original Message -
From: DEDI SETIADI
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, June 10, 2007 9:39 AM
Subject: [assunnah] Tanya : Masalah Perceraian

Assalammualaikum

Langsung aja deh ana ingin bertanya kepada Akhwat- Ikhwan sekalian, mengenai 
hukum perceraian :
1. Jika istri meninggalkan suami, dan anak
2. Hukum meninggalkam suami tersebut
3. Masalah Pembagian Harta Gono- Gini
4. Terucap lewat mulut cerai (talaq), dan hukum menurut versi Hukum di 
Pemerintahan kita,

Terima kasih atas partisipasi yang telah membantu masalah saya ini .


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Balasan: [assunnah] Radio Rodja Kembali Mengudara

2007-06-14 Terurut Topik fawaz abu aisyah
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuhu,
Menyambung informasi dari al akh Sapta -Hafidzohullah- radio Rodja AM 
frekwensinya digeser ke 999 kHz, karena ada pertimbangan2 teknis.
Jazakallahu khairon
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuhu



-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah]>>Tanya : Bid'ah<

2007-06-14 Terurut Topik Abu Abdillah
>From: eko <[EMAIL PROTECTED]> 
>Date:Thu Jun 14, 2007 2:06 pm
>Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh,
>Setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap yang sesat tempatnya neraka.
>Mengusap muka setelah berdoa dan bersalam-salaman setelah sholat
>berjamaah termasuk bid'ah.
>Timbul pertanyaan :
>- Bid'ah yang bagaimana yang sesat dan tempatnya neraka ?
>- Apakah setiap bid'ah tempatnya neraka ?
>- Adakah dalil yang menyatakan bahwa bid'ah yang dilarang itu
>hanya untuk bid'ah dalam ibadah ?
>Hal ini ana tanyakan mengutip ucapan ustadz ketika ta'lim di mesjid
>dekat rumah.

Alhamdulillah...,
Terasa musykil dalam benak banyak orang jika mereka dihadapkan kepadanya 
ketika membuat atau melakukan bid’ah. Dimana seseorang menjawab dengan rasa 
tidak senang : “Apakah karena bid’ah yang kecil ini saya di neraka?”

Penjelasannya saya copy dari almanhaj.

SETIAP KESESATAN DI NERAKA

Oleh
Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari
http://www.almanhaj.or.id/content/2134/slash/0

Ungkapan yang pasti benarnya yang disampaikan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam tersebut terasa musykil dalam benak banyak orang jika mereka 
dihadapkan kepadanya ketika membuat atau melakukan bid’ah. Dimana seseorang 
menjawab dengan rasa tidak senang : “Apakah karena bid’ah yang kecil ini 
saya di neraka?”

Untuk menjelaskan masalah ini dan jawaban terhadap kemusykilan tersebut 
dapat kita cermati dari dua hal sebagai berikut.

Pertama : Sesungguhnya di antara akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah, 
”Kita tidak menempatkan seseorang dari ahli kiblat tentang surga atau 
neraka”. Demikain ini dikatakan oleh Abu Ja’far Ath-Thahawi dalam kitab 
Aqidah Ath-Thahawiyah (hal.378) yang disyarahkan oleh Ibnu Abul Izz 
Al-Hanafi.

Jadi, sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Setiap kesesatan di neraka” 
merupakan ancaman yang terdapat dalam banyak hadits dan ayat Al-Qur’an.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata [1] : “Seseorang yang berilmu terkadang 
menyebutkan ancaman terhadap sesuatu yang dilihatnya sebagai perbuatan dosa, 
padahal dia mengetahui bahwa orang-orang yang menakwilkannya [2] diampuni 
dan tidak terkena ancaman. Tetapi dia menyebutkan hal tersebut untuk 
menjelaskan bahwa perbuatan dosa mengakibatkan mendapat siksa. Dia hanya 
mengingatkan menghalangi orang dari perbuatan dosa”.

Kedua : Bahwa Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya (IV/484) berkata : “Karena 
nash-nash ancaman [3] bentuknya umum, maka kita tidak menyatakan dengannya 
kepada orang tertentu bahwa dia termasuk penghuni neraka. Sebab kemungkinan 
tidak berlakunya hukum yang ditetapkan pada orang yang melakukannya karena 
adanya penghalang yang kuat, seperti karena taubat, musibah yang 
menghapuskan dosa, atau syafa’at yang diterima, dan lain-lain”.

Jadi sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Setiap kesesatan di neraka” 
adalah sifat terhadap amal yang dilakukan seseorang dan sifat dari buah amal 
yang dilakukannya jika tidak disusuli dengan taubat dan meninggalkannya.

Kemudian ungkapan : “… di neraka” tidak mengharuskan kekal di neraka atau 
lama di dalamnya. Tetapi seseorang akan masuk neraka sesuai maksiat yang 
diperbuatnya, baik bentuknya bid’ah atau yang lain.

Berdasarkan hal ini, berlaku hukum lain, yaitu menghalalkan sesuatu yang 
dilarang dalam agama. Maka siapa yang menghalalkan bid’ah atau yang lainnya 
dari bentuk-bentuk maksiat dengan menghalalkan dalam hatinya padahal dia 
mengetahui dan mengakui bahwa sesuatu yang dilakukan tidak ada dasarnya 
dalam Sunnah, bahkan dia mengetahui, bahwa ia mengoreksi syari’at [4], maka 
ketika itulah dia “di neraka” karena dia kufur. Semoga Allah melindungi kita 
dari neraka.

At-Thahawi dalam kitabnya Aqidah yang disarahkan Ibnu Abul Izzi (hal. 316) 
berkata, “Kita tidak mengkafirkan seorang ahli kiblat yang berbuat dosa 
selama dia tidak menghalalkan perbuatan dosa tersebut”.

Dan tidak syak bahwa bid’ah adalah dosa yang sangat jelas dan maksiat yang 
paling nyata [5]. Dan bahwa dalil-dalil yang mengecamnya dan memerintahkan 
untuk menjauhinya banyak sekali.

Kesimpulannya, bahwa pendapat-pendapat yang batil, bid’ah dan diharamkan 
yang bernuansa menafikan sesuatu yang telah ditetapkan Rasulullah 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau menetapkan sesuatu yang dinafikannya, 
atau memerintahkan sesuatu yang dilarangnya, atau melarang sesuatu yang di 
perintahkannya, maka kebenaran dikatakan kepadanya dan disampaikan kepadanya 
ancaman yang disebutkan dalam nash-nash yang ada. Demikianlah yang dikatakan 
oleh Ibnu Abul Izz Al-Hanafi dalam Syarah Aqidah Ath-Thahawiyah (hal.318). 
[6]

[Disalin dari kitab Ilmu Ushul Al-Fiqh Al-Bida’ Dirasah Taklimiyah Muhimmah 
Fi Ilmi Ushul Fiqh, edisi Indonesia Membedah Akar Bid’ah,Penulis Syaikh Ali 
Hasan Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari, Penerjemah Asmuni Solihan 
Zamakhsyari, Penerbit Pustaka Al-Kautsar]
__
Foote Note
[1]. Majmu Al-Fatawa XXIII/305
[2]. Lihat “Antara Membuat Bid’ah dan Ijtihad” yang akan disebutkan dalam 
Bab III Pasal 1 dalam buku ini.
[3]. Lihat Al-Hujjah II/71 o

Re: [assunnah]>>Tanya : Urgent!! Hadist ttg Bid'ah<

2007-06-14 Terurut Topik Abu Abdillah
>From:"Abu Yaasiin" <[EMAIL PROTECTED]> 
>Date: Thu Jun 14, 2007 1:35 pm
>Assalamu'alaikum wr wb.
>Urgent banget mohon infonya apakah Hadist dibawah ini benar ada 
>dalam Kitab Muslim :
>"Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka 
>baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak 
>berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat 
>hal baru yg buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang 
>yg mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya" 
>Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkan pada 
>Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, 
>Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
>Wassalamu'alaikum wr wb.
>Syukron katsiro,

Alhamdulillah...,
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan :
http://www.almanhaj.or.id/content/1003/slash/0

"Man sanna fii al-islaami sunnatan hasanatan, falahuu ajruhaa wa ajru man 
amila bihaa...

"Siapa yang memulai memberi contoh kebaikan dalam Islam maka ia mendapat 
pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang mengikuti (meniru) 
perbuatannya itu ..".

"Sanna" di sini artinya : membuat atau mengadakan.

Jawabnya :
Bahwa orang yang menyampaikan ucapan tersebut adalah orang yang menyatakan 
pula : "Setiap bid'ah adalah kesesatan". yaitu Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam. Dan tidak mungkin sabda beliau sebagai orang yang jujur 
dan terpercaya ada yang bertentangan satu sama lainnya, sebagaimana firman 
Allah juga tidak ada yang saling bertentangan. Kalau ada yang beranggapan 
seperti itu, maka hendaklah ia meneliti kembali. Anggapan tersebut terjadi 
mungkin karena dirinya yang tidak mampu atau karena kurang jeli. Dan sama 
sekali tidak akan ada pertentangan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala 
atau sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Dengan demikian tidak ada pertentangan antara kedua hadits tersebut, karena 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan : "man sanna fil islaam", yang 
artinya : "Barangsiapa berbuat dalam Islam", sedangkan bid'ah tidak termasuk 
dalam Islam ; kemudian menyatkan : "sunnah hasanah", berarti : "Sunnah yang 
baik", sedangkan bid'ah bukan yang baik. Tentu berbeda antara berbuat sunnah 
dan mengerjakan bid'ah.

Jawaban lainnya, bahwa kata-kata "man sanna" bisa diartikan pula : 
"Barangsiapa menghidupkan suatu sunnah", yang telah ditinggalkan dan pernah 
ada sebelumnya. Jadi kata "sanna" tidak berarti membuat sunnah dari dirinya 
sendiri, melainkan menghidupkan kembali suatu sunnah yang telah 
ditinggalkan.

Ada juga jawaban lain yang ditunjukkan oleh sebab timbulnya hadits diatas, 
yaitu kisah orang-orang yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam dan mereka itu dalam keadaan yang amat sulit. Maka beliau menghimbau 
kepada para sahabat untuk mendermakan sebagian dari harta mereka. Kemudian 
datanglah seorang Anshar dengan membawa sebungkus uang perak yang 
kelihatannya cukup banyak, lalu diletakkannya di hadapan Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam. Seketika itu berseri-serilah wajah beliau dan 
bersabda.

"Artinya : Siapa yang memulai memberi contoh kebaikan dalam Islam maka ia 
mendapat pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang mengikuti (meniru) 
perbuatannya itu ..".

Dari sini, dapat dipahami bahwa arti "sanna" ialah : melaksanakan 
(mengerjakan), bukan berarti membuat (mengadakan) suatu sunnah. Jadi arti 
dari sabda beliau : "Man Sanna fil Islaami Sunnatan Hasanan", yaitu : 
"Barangsiapa melaksanakan sunnah yang baik", bukan membuat atau 
mengadakannya, karena yang demikian ini dilarang. berdasarkan sabda beliau : 
"Kullu bid'atin dhalaalah".

_
Try it now! Live Search: Better results, fast. 
http://get.live.com/search/overview



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya : Urgent!! Hadist ttg Bid'ah

2007-06-14 Terurut Topik Yulianto Abu Muhammad
Wa'alaikumus salaam warohmatullohi wabarokaatuh..

Hadits yang antum cantumkan adalah shohih, insya Alloh, namun ada kesalahan
dalam mengartikannya, yaitu mengartikan "sunnatan" di sini dengan artian
"perkara baru" atau bid'ah.
Antum bisa temukan hadits selengkapnya juga di kitab Riyadhus Sholihin,
Untuk memudahkan antum memahami hadits ini, sebaiknya baca haditsnya secara
lengkap,
dan kemudian juga baca syarh-nya (penjelasan ulana ahli hadits tentang
hadits ini).

Karena hadits ini memang sering dijadikan dalil bagi para ahlul bid'ah untuk
melegalkan adanya bid'ah hasanah.
Padahal jika mau jujur untuk memahami hadits ini, maka akan kita temukan,
bahwasanya yang dimaksud "sunnatan hasanatan" di dalam matan hadits ini
adalah bukan bid'ah hasanah seperti yang mereka maksudkan. Karena hadits ini
bermula ketika Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam merasa pilu melihat
seseorang yang lusuh dan memprihatinkan keadaannya dan kemudian beliau
berkhutbah setelah sholat, bahwa barang siapa memiliki harta, hendaknya
menafkahkan kepada orang ini. Maka kemudian berdiri seorang sahabat
mengambil segenggam kurma dan menafkahkannya kepada orang itu. Kemudian
diikuti oleh para sahabat yang lain, sampai-sampai digambarkan ada sahabat
yang membawa sekarung materi hingga hampir-hampir tidak mampu membawanya.
Maka wajah Rosululloh pun berseri-seri dan kemudian menyampaikan hadits ini.

Maka, ketika di dalam hadits ini disebutkan "sunnatan hasanatan" dan
"sunnatan sayyiatan", tidak bisa kemudian kata "sunnah" di sini dipadankan
dengan bid'ah. Karena yang namanya bid'ah, pasti konotasinya selalu hal yang
buruk. Para ulama ahlul hadits menafsirkan sunnatan yang di maksud di sini
adalah dalam arti secara bahasa, yaitu "perbuatan" atau "kebiasaan". Karena
tidak mungkin ada sunnah Nabi yang buruk. Jadi tentu kata sunnah di sini
bukan dalam arti syar'i, akan tetapi arti secara bahasa.
Kemudian claim mereka bahwa sunnatan hasanatan di sini adalah sama dengan
bid'ah hasanah adalah terbantah, mengingat apa yang dilakukan oleh para
sahabat (yairu bersedekah) adalah sama sekali bukanlah bid'ah, akan tetapi
jelas Rosululloh Shollallohu'alaihi wa Sallam memerintahkannya, bahkan
terlalu banyak ayat maupun hadits tentang hal ini. Lalu bagaimana bisa
hadits ini dijadikan hujjah bagi mereka yang membagi bid'ah menjadi bid'ah
hasanah dan bid'ah sayyi'ah?

Wallohu A'lam...

Abu Muhammad


On 6/14/07, Abu Yaasiin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Akhi fiddien,
> Assalamu'alaikum wr wb.
>
> Urgent banget mohon infonya apakah Hadist dibawah ini benar ada dalam
> Kitab
> Muslim :
>
> "Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya
> pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun
> dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yg buruk dalam
> islam,
> maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan tak dikurangkan
> sedikitpun dari dosanya" (Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula
> diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan
> Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
>
> Wassalamu'alaikum wr wb.
> Syukron katsiro,
>
> Abu Yaasiin
-- 

Salaam,

Yulianto



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Tanya : Restore SMS yang Terhapus di Inbox HP Nokia 8310

2007-06-14 Terurut Topik Maredna . P . Duhita
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Saya mau tanya, messages (SMS) yang tidak sengaja terhapus di inbox
handphone, bisa atau tidak kita restore ? Soalnya handphone saya tipe lama,
Nokia 8310

Saya butuh  messages itu karena penting sekali.

Saya sudah tanya ke Nokia Service Centre, tapi menurut mereka tidak bisa
restore karena handphone saya tidak punya memory card.

Mungkin ada rekan - rekan Assunnah yang paham tentang IT bisa kasih solusi
?

Rekan - rekan, saya mohon bantuannya ya.

Syukron .

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Marenda Posya Duhita (Posya - 1978)



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya : Urgent!! Hadist ttg Bid'ah

2007-06-14 Terurut Topik abu fathimah
assalamu'alaykum warohmatullahi wa barokaatuh
iya hadits tersebut benar terdapat di shahih Muslim:1017
tetapi yang sering jadi masalah adalah hadits ini 
dijadikan dalil adanya bid'ah hasanah (sepengetahuan saya) 
karena:
pertama, berdasarkan adanya lafaz dalam hadits ini "sunnah 
hasanah dan sunnah sayyi'ah" sehingga untuk bid'ah juga 
ada "bid'ah hasanah dan bid'ah sayyi'ah".
Hal ini tidak benar karena lafaz hadits tersebut adalah 
"man sanna fil Islam sunnatan hasanatan" sehingga yang 
dimaksud contoh amalan kebaikan adalah amalan yang memang 
termasuk dalam Islam, sedangkan semua perbuatan bid'ah itu 
pasti tidak termasuk ajaran Islam.
Sehingga lafaz "filIslam" dalam hadits tersebut harus 
diperhatikan.

mohon koreksi jika saya salah memahaminya.
jazakumullah khoiron
  
On Thu, 14 Jun 2007 13:35:25 +0700
  "Abu Yaasiin" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Akhi fiddien,
> Assalamu'alaikum wr wb.
> 
> Urgent banget mohon infonya apakah Hadist dibawah ini 
>benar ada dalam Kitab 
> Muslim :
> "Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam 
>islam, maka baginya 
> pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak 
>berkurang sedikitpun 
> dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yg 
>buruk dalam islam, 
> maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan 
>tak dikurangkan 
> sedikitpun dari dosanya" (Shahih Muslim hadits no.1017, 
>demikian pula 
> diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi 
>Alkubra, Sunan 
> Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
> Wassalamu'alaikum wr wb.
> Syukron katsiro,
> 
> Abu Yaasiin


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] >>Demonstrasi, Solusi Atau Polusi?<

2007-06-14 Terurut Topik Abu Harits
DEMONSTRASI, SOLUSI ATAU POLUSI ?

Oleh
Syaikh Su’aiyyid bin Hulaiyyil Al-Umar
http://www.almanhaj.or.id/content/2141/slash/0

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk 
dan agama yang benar, untuk memenangkannya diatas segenap agama, dan 
cukuplah Allah sebagai saksi.

Semoga shalawat serta salam atas Nabi kita Muhammad, pengemban ajaran yang 
bersih dan murni, demikian juga atas keluarga, para sahabat dan pengikutnya, 
serta siapa saja yang meneladani dan berpedoman pada ajaran beliau sampai 
hari kiamat nanti. Amma ba’du.

Di dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan kita agar menetapi jalan petunjuk 
yang lurus dengan firman-Nya.

“Artinya : Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalaj jalan-Ku yang lurus, 
maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), 
karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya, yang demikian 
itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa” [Al-An’am : 153]

Allah melarang kita menyelisihi ajaran Nabi-Nya dengan firmanNya.

“Artinya : Hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan 
ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” [An-Nur : 63]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan kita melalui sabdanya.

“Artinya : Sungguh, siapa saja diantara kalian yang hidup setelahku, pasti 
akan menjumpai perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian untuk 
berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Al-Khulafa ar-Rasyidin yang telah 
diberi petunjuk sepeninggalku” [HR Tirmidzi dan Abu Dawud, shahih]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan di dalam sebuah hadits 
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalur Aisyah bahwa siapa saja 
yang mencari-cari perkataan (dalil) yang samar, pasti dia akan tergelincir, 
yaitu ketika beliau bersabda.

“Artinya : Jika kalian, melihat orang-orang yang mencari-cari dalil-dalil 
yang samar, maka merekalah orang-orang telah disebut oleh Allah, sehingga 
hendaklah kalian berhati-hati dari mereka”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan dengan keras 
dari ulama yang mengajak kepada kesesatan dalam sabdanya.

“Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (agama) dari manusia 
sekaligus, akan tetapi Allah mencabut ilmu (agama) dengan cara mewafatkan 
para ulama, sampai tidak tersisa seorang ulama-pun, sehingga manusia akan 
mengangkat para pemimpin yang bodoh (dalam ilmu agama). Ketika para pemimpin 
yang bodoh tersebut ditanya, maka mereka akan berfatwa tanpa dasar ilmu, 
sehingga mereka sesat dan menyesatkan”.

Pada lafadz Bukhari :

“ Maka mereka berfatwa sesuai dengan akal pikiran mereka”

Betapa banyak orang-orang seperti ini di zaman kita, suatu zaman yang segala 
urusan di dalamnya bercampur aduk serta samar-samar bagi orang yang ilmunya 
sedikit, sehingga mereka mengikuti hawa nafsu mayoritas manusia, baik dalam 
kebenaran maupun kebatilan, kemudian takut mengungkapkan kebenaran, karena 
menyelisihi pendapat masyarakat umum dan mereka lebih memilih mayoritas 
manusia, terlebih lagi di zaman yang kacau dan serba global ini, komunikasi 
begitu mudah dan cepat, maka muncullah slogan-slogan heboh : demokrasi, 
liberal, hak-hak wanita, hak azasi manusia (HAM), persamaan gender dan yang 
semisalnya.

Ini semua diterima oleh orang-orang yang hatinya menyimpang atau yang telah 
dididik oleh barat, kemudian di tulis di koran-koran dan disebarkan melalui 
media masa, gaungnya begitu kuat, sehingga disangka oleh masyarakat, bahwa 
itu semua merupakan suatu kebenaran, padahal ini merupakan kebatilan yang 
paling buruk.

Di antara slogan bodoh muncul adalah demonstrasi, pencetusnya adalah 
orang-orang kafir, mereka roang-orang yang tidak menghiraukan dalil dan 
tidak menggunakan akal. Kemudian penyakit ini berpindah ke negeri-negeri 
kaum muslimin melalui didikan barat.

Kita mengetahui bahwa api fitnah, bid’ah dan slogan menyialaukan muncul di 
saat jumlah para ulama sedikit, dan akan padam kobarannya ketika para ulama 
masih banyak.

Sungguh Allah telah menjaga negeri Al-Haramain (Mekkah dan Madinah) dari 
berbagai fitnah dan kejahatan yang besar serta bid’ah, berkat anugrah Allah, 
kemudian karena adanya kumpulan para ulama rabbaniyyin yang tidak takut 
celaan manusia ketika membela agama Allah, setiap kali tanduk bid’ah muncul, 
maka mereka segera menumpasnya, begitupula setiap kali leher ahlul bid’ah 
terangkat, maka mereka segera menundukkannya dengan ilmu syari’at, 
penjelasan ilahi, sunnah Nabi dan atsar para Salaf.

Sama sekali, saya tidak menyangka akan muncul generasi Al-Haramain yang 
mengajak kepada slogan jahiliyyah ini, sampai akhirnya benar-benar muncul. 
Dan kita yakin, bahwa mereka terpengaruh oleh orang-orang luar, atau mereka 
berfatwa tanpa dasar ilmu. Maka ada yang bertanya : Apa hukum 
demonstrasi-demonstrasi ini ?

Jawab.
Demonstrasi adalah bid’ah ditinjau dari berbagai sudut pandang.

Pertama.
Demonstrasi ini digunakan untuk menolong agama Allah, dan meninggikan 
derajat kaum muslimin, lebih-lebih di negeri-

Balasan: RE: [assunnah] Hakikat Penggunaan Nama Antara AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH dan SALAFIY ?!

2007-06-14 Terurut Topik Yuliandri Heru Kussumaputra
Saya coba kutip sedikit tulisan dari Ustad Yazid bin Abdul Qadir Jawas dalam 
bukunya Syarah Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah mengenai hal ini. Pada halaman 34 
buku itu dituliskan, kata Salaf secara terminologi (istilah) artinya generasi 
pertama dan terbaik umat Islam ini, terdiri dari para Shahabat, Tabi'in dan 
Tabi'ut Tabi'in serta imam-imam pembawa petunjuk pada tiga generasi pertama 
yang dimuliakan Allah Ta'ala. Lalu selanjutnya pada halaman 35, dikatakan bahwa 
AhlusSunnahWalJama'ah itu dikatakan juga as-Salafiyyuun karena mengikuti manhaj 
SalafushShalih. Selain itu juga pada halaman 38, disebutkan karakter 
AhlusSunnahWalJama'ah adalah mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam 
dan menjauhi perkara baru dan bid'ah dalam agama. Karakter ini sama dengan 
karakter Salafiyyuun yang menisbatkan dirinya generasi pertama dan terbaik umat 
ini dalam beraqidah, beribadah, berhukum, berakhlak dan yang lainnya. Jadi 
AhlusSunnahWalJama'ah = Salaf. Untuk lebih lengkapnya buku tersebut bisa dibaca 
dan dipahami karena isinya sangat bagus dalam menjelaskan Aqidah 
AhlusSunnahWalJama'ah.
Kebenaran itu datang dari Allah "Azza Wa Jalla semata dan kesalah itu datangnya 
dari saya.
Semoga bisa membantu
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

-ANDRI-


Dony Syehnul <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Untuk mengetahui hakekat keduanya bacalah buku:

"syarah aqidah ahlus sunnah wal jama'ah" atau "jadilah salafi sejati" atau 
"Syarh aqidah wasithiyah".

Istilah salafi dikedepankan karena banyak ahli bid'ah yang mengaku-ngaku ahus 
sunnah wal jama'ah namun amalannya tidak sesuai dengan hakekatnya.

Namun hakekat sebenarnya ahlus sunnah wal jamaah=salafi.

Jika ada yang mengaku ahus sunnah wal jama'ah atau salafi sebanyak 1000 x namun 
amalannya bid'ah atau hizbiyah maka apalah arti sebuah nama.

Wallahu a'lam.



From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Jundi Taqi Zuhdi
Sent: Friday, June 08, 2007 10:09 AM
To: Assunah
Subject: [assunnah] Hakikat Penggunaan Nama Antara AHLUS SUNNAH WAL
JAMA'AH dan SALAFIY ?!

Assalamu 'alaikum,
Ikhwah sekalian yang dirahmati Alloh, saya minta dijelaskan tentang
penggunaan nama yang seharusnya antara Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan
Salafiy.
Tolong, untuk berkenan menjelaskan sejelas-jelasnya kepada saya dengan
hujjah dan keterangan yang nyata, juga mungkin mewakili ikhwah yang
masih memiliki kesamaran/kebingungan tentang masalah ini dikarenakan
tingkat ilmu yang masih rendah.

Padahal akibat dari kesamaran dan kebingungan masyarakat tentang hakikat
pertanyaan ini menjadi polemik yang justru menjadikan di dalam tubuh
ahlus sunnah/salafiy sendiri menjadi timbul
permusuhan/kesalahpahaman/ketidakharmonisan, bahkan mungkin pada derajat
pengkotak-kotakan... (wa' iyazhubillah semoga tidak demikian
diakhirnya) dalam memahami hakikatnya.

1. Bagaimanakah jika ada segelintir ikhwah yang lebih mengedepankan nama
ataupun penisbatan nama AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH daripada nama
SALAFIY... tetapi sama sekali bukan untuk meng-cancel penyebutan nama
SALAFIY... hanya saja, mereka lebih menggaungkan nama AHLUS SUNAH WAL
JAMA'AH itu saja?

2. Bagaimana pula jika sebagian besar ikhwah SALAFIY, justru lebih
sering mendengungkan nama SALAFIY, daripada nama AHLUS SUNNAH WAL
JAMA'AH, dan TIDAK PULA sedikitpun bermaksud untuk meng-cancel nama
AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH?

3. Bagaimana pula jika sebagian besar ikhwah SALAFIY, justru lebih
sering mendengungkan nama SALAFIY, daripada nama AHLUS SUNNAH WAL
JAMA'AH, AKAN TETAPI bermaksud untuk mengcancel nama AHLUS SUNNAH WAL
JAMA'AH, sehingga harus tetap kembali pada penyebutan nama SALAFIY?

Argumen kedua belah pihak yang berpendapat berbeda pun, kedua-duanya di
bingkai dengan nash/dalil dan hujjah.

4. Apakah perbedaan pendominanan penggunaan nama itu (dari permasalahan
yang terjadi) merupakan masalah yang sepele (ringan) atau justru
sebaliknya (sangat) prinsipil sekali?

4. Lalu bagaimanakah yang seharusnya?

Mohon para alim sunnah dan ikhwah di millist ini, dapat menolong saya
dan juga ikhwan sekalian dalam menyikapi ketidakharmonisan yang terjadi,
disadari atau tidak... karena padahal.. manhaj keduanya telah sama,
berusaha semaksimal mungkin kembali dan rujuk hanya kepada Alloh
(Al-Quran) dan Rosul-Nya (Sunnah) serta Ijma' para Salaful Ummah.

Wa allohu 'alam bi showab.

Jazakumulloh Khoiron Katsiron atas pencerahannya.

Wassalamu 'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

Salam Ukhwah,
Jundi Taqi Zuhdi



-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

Re: [assunnah] Re: OOT: urgent: bagaimana mengembalikan file kena virus

2007-06-14 Terurut Topik Amir . Sabri
Wa'alaykum salaam warahmatulloh,

Coba antum bersihkan dulu dengan S/W antivirus untuk membuang file-file *.doc 
yang berubah menjadi exe.
Kemudian untuk menghilangkan atribut hidden-nya (karena tidak bisa diubah dari 
property file-nya):
1. Dari windows explorer-Tools-View, Aktifkan option 'Show hidden files & 
folders'
2. Kemudian dari jendela command, pindah ke drive dan folder yang berisi 
file-file tersebut. (misal c:\D:  lalu D:\CD DATA)
3. Ketikkan perintah DOS: ATTRIB -H -S nama_file (misal D:\ATTRIB -H -S 
pendahuluan.doc). Jika anda lupa nama filenya, bisa dilihat dari jendela 
explorer yang sudah diaktifkan show hidden file-nya. Untuk nama file yang ada 
spasi-nya dan lebih dari 8 karater, jika anda mendapat kesulitan, bisa direname 
dulu dari jendela explorer.
Mudah-mudahan berhasil, Insya Allah.

Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum warahmatulloh,
Abu Sarah


"cfixio" <[EMAIL PROTECTED]>
06/14/2007 06:37 AM
Sent by: assunnah@yahoogroups.com
Please respond to
assunnah@yahoogroups.com
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Re: OOT: urgent: bagaimana mengembalikan file kena virus

--- In assunnah@yahoogroups.com, Abu Faizah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> assalamua'alaikum
>
> komputer saya terkena virus yang menyerang file-file MS Word
(*.doc), setelah dibersihkan dengan antivirus mc afee, semua file
*.doc hilang (disembunyikan/hidden). bagaimana cara mengembalikan
file-file tersebut?
>
> jazakumullah.

wa'alaikumsalam,

coba saudara save as pake *.rtf (rich text format) untuk memudahkan
saudara misalkan file itu mau di buka dimana saja, baik di ms word maupun
di openoffice. alhamdulillah selama memakai format .rtf file dataku aman
(Insya Allah), soalnya kalo pake format .odt hanya bisa di buka di
openoffice saja. selamat mencoba.

wassalamu'alaikum,

abdullah


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Tanya : Masalah Perceraian

2007-06-14 Terurut Topik DEDI SETIADI



Assalammualaikum Wr. Wb. 
 
Langsung aja deh 
ana ingin bertanya kepada Akhwat- Ikhwan sekalian, mengenai hukum perceraian 
:
1. Jika istri 
meninggalkan suami, dan anak 
2. Hukum 
meninggalkam suami tersebut 
3. Masalah 
Pembagian Harta Gono- Gini
4. Terucap lewat 
mulut cerai ( talaq ) , dan hukum menurut versi Hukum di Pemerintahan kita,
 
Terima kasih 
atas partisipasi yang telah membantu masalah saya ini .
 
 
  

__._,_.___





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php








   



  



  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[assunnah] Hukum Tentang Alat Musik (1)

2007-06-14 Terurut Topik Budi Ari
Hukum tentang Alat Musik (1); 
  Hadits-hadits Shahih yang Mengharamkan Alat Musik
   
  Berikut ini adalah deretan hadits shahih dan perkataan para sahabat yang 
menjelaskan tentang haramnya alat musik dan telah menjadi dalil secara umum 
bahwa alat musik telah diharamkan oleh syariat :
   
  Hadits yang pertama. Dari Abu Malik al Asy’ari radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah 
ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,   
  “Layakuunanna ummatii aqwaamun yastahilluna al hira wa al harira wa al khamra 
wa al ma’aazif” yang artinya “Sesungguhnya akan ada segolongan orang dari 
kaumku yang menghalalkan zina, kain sutra, khamr dan alat musik” (HR. al 
Bukhari no. 5590).
   
  Al Ma’aazif adalah bentuk jamak dari kata mi’zafah yaitu alat musik (Fathul 
Baari X/55), 
   
  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata tentang hadits di atas,
   
  “Hadits ini menunjukkan haramnya alat musik.  Al Ma’aazif adalah alat musik 
menurut ahli bahasa dan masuk dalam kategorinya seluruh jenis alat musik” (al 
Majmu’ XI/577)
   
  Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
   
  “Sisi penunjukan dalil (keharaman alat-alat musik) bahwa al ma’azif adalah 
alat-alat hiburan semuanya, tidak ada perselisihan diantara ahli bahasa di 
dalam hal ini” (Ighatsatul Lahfan I/260-261)
   
  Hadits yang kedua.  Dari Anas bin Malik radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah 
ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,   
  “Shautaani mal’uunaani fid dunyaa wal aakhirah, mizmaarun ‘inda ni’matin, 
waranmati ‘inda mushiibah” yang artinya “Ada dua suara yang terlaknat di dunia 
dan akhirat,  suara seruling ketika datang kenikmatan dan suara raungan ketika 
datang musibah” (HR. al Bazzar di dalam Musnad-nya I/377 dan lainnya, lihat ash 
Shahihah no. 226 oleh Syaikh al Albani)
   
  Dalam bahasa Arab, mizmaarun berarti seruling, jamaknya mazaamiir (lihat 
Kamus Indonesia-Arab, hal. 507)
   
  Syaikh al Albani mengatakan tentang hadits di atas,
   
  “Hadits ini menunjukkan pengharaman alat-alat musik, sebab seruling termasuk 
alat musik yang ditiup” (Ensiklopedi Fatwa Syaikh Albani, hal 262)
   
  Hadits yang ketiga.  Nafi’ berkata,
   
  “Ibnu Umar mendengar suara musik, maka ia pun meletakkan jarinya pada kedua 
telinganya dan menjauh dari jalan.  Ia berkata kepadaku, ‘Hai Nafi’ apakah 
engkau masih mendengar sesuatu?’, aku menjawab, ‘Tidak’.  Maka beliau pun 
melepaskan jarinya dari telinganya dan berkata,
   
  ‘Aku pernah bersama Nabi, lalu beliau mendengar seperti itu dan beliau pun 
melakukan seperti ini’” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam 
Shahih Abu Dawud no. 4116)
   
  Imam al Qurthubi mengomentari hadits tersebut di dalam Kitab Tafsir-nya,
   
  “Ulama kami mengatakan, ‘Jika demikian yang mereka lakukan terhadap suara 
yang tidak keluar seperti biasanya, bagaimana dengan suara nyayian orang-orang 
zaman sekarang dan suara alat musik mereka ?’” 
   
  Hadits yang keempat. Dari Ibnu Abbas radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah 
ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,
   
  “InnallaHa harrama ‘alayya, au hurrimal khamra wal maysiru wal kuubah” yang 
artinya “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atasku, atau telah diharamkan 
khamr, judi dan al kuubah” (HR. Abu Dawud no. 3696 dan lainnya, lihat Tahrim 
Alatith Tharb hal. 55-56 oleh Syaikh al Albani)
   
  Imam penulis hadits melanjutkan hadits tersebut di atas,
   
  “Sufyan (salah seorang perawi) berkata, ‘Aku bertanya kepada Ali bin Badzimah 
tentang al kuubah, dia menjawab, ‘Ath-thablu’’
   
  Di dalam Kamus Indonesia-Arab (hal. 154), thablun diartikan sebagai gendang, 
jamaknya thubuulu.
   
  Hadits yang kelima. Dari Imran bin Hushain, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa 
sallam bersabda,
   
  “Pada umat ini akan terjadi tanah tenggelam, wajah dan tubuh manusia dirubah 
menjadi binatang dan hujan batu”.  Seorang lelaki dari kaum muslimin bertanya, 
“Wahai Rasulullah, kapan itu (terjadi) ?”
   
  Beliau menjawab, “Idzaa zhaHaratal qaynaatu wal ma’aazifu wasyubatil 
khumuuru” yang artinya “Jika muncul penyanyi-penyanyi dari budak wanita, alat 
musik dan khamr yang diminum” (HR. at Tirmidzi no. 2213 dan lainnya, lihat 
Tahrim alatith Tharb hal. 63-68 oleh Syaikh al Albani)
   
  Hadits (Atsar) yang keenam.  Sahabat Ibnu Abbas radhiyallaHu ‘anHu menegaskan 
haramnya semua alat musik,
   
  “Rebana haram, al ma’azif (alat musik apapun) haram, al kuubah (gendang) 
haram dan seruling haram” (HR. al Baihaqi 10/222, lihat Tahrim alatith Tharb 
hal. 143 oleh Syaikh al Albani)
   
  Hadits (Atsar) yang ketujuh.  Sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallaHu ‘anHu 
mengatakan,
   
  “Nyayian akan menumbuhkan kemunafikan sebagaimana air menumbuhkan tumbuhan” 
(Muntaqan Nafis min Talbis Iblis, hal. 306)
   
  Hasan al Bashri rahimahullah mengatakan, “Rebana tidak termasuk urusan kaum 
muslimin sedikitpun, dan murid-murid Abdullah (yakni Ibnu Mas’ud) biasa 
merusaknya” (HR. al Khallal, lihat Tahrim Alatith Tharb hal. 103-104 oleh 
Syaikh al Albani)
   
  Maraji’ :
   
  1.  Adakah Musik Islami ?, Ustadz Muslim A

[assunnah] Radio Rodja Kembali Mengudara

2007-06-14 Terurut Topik Sapta Purnomo
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,

Alhamdulillah RODJA AM sudah kembali mengudara dengan penambahan
ketinggian tower 10 meter.
Silakan dicek kejelasan siarannya.
Semoga kemudahan dari Allah ini dapat kita manfaatkan dengan
sebaik-baiknya.

Wassalamu'alaikum 



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Hakikat Penggunaan Nama Antara AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH dan SALAFIY ?!

2007-06-14 Terurut Topik Faidzin Firdhaus
Wa'alaikumussalam

Dalam kitab Muzilul Ilbas Syaikh Muhammad 'Id Al Abbasi menjelaskan sebagai 
berikut:

Segala puji bagi Alloh. Shalawat dan salam untuk Rasul yang tidak ada Nabi 
sesudahnya. Begitu juga terhadap keluarganya, sahabatnya, dan tentaranya.

Salafiyah adalah penisbatan kepada Shalafus Shalih. Mereka adalah orang-orang 
yang berada pada tiga abad pertama yang utama dan dikenal kebaikannya. Tidak 
ada keraguan bahwa mereka adalah kelompok yang mendapat pertolongan dan 
kemenangan, seperti dikabarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam. 
Ahlussunnah wal Jamaah pada hakikatnya adalah kaum Salaf.

Istilah Ahlussunnah wal Jamaah muncul pada saat pelaku bid’ah dan beragam 
firqah dari kalangan Mu’tazilah, Rafidhah, Khawarij, dan firqah-firqah lainnya 
yang tersebar. Para ulama kemudian memandang cukup menggunakan istilah 
Ahlussunnah wal Jamaah. Sayangnya orang-orang berikutnya yang telah keluar dari 
Manhaj Salaf menggunakannya sebagai tanda bagi diri mereka. Kelompok Asy’ariyah 
mengaku Ahlussunnah wal Jamaah. Demikian pula Al Maturidiyah, kalangan Tasawuf, 
dan bahkan pelaku bid’ah. Akhirnya nama ini tidak lagi memadai untuk membedakan 
antara pengikut kebenaran seperti telah ditunjukkan kalangan salafusshalih. 
Karenanya, banyak ulama dan peneliti yang memandang perlu menggunakan nama baru 
untuk menjelaskan pengertian Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Sebab, 
sebagian orang yang tidak termasuk dari kalangan Ahlussunnah wal Jamaah juga 
menggunakan nama ini. Maka jadilah Ahlussunnah wal Jamaah khusus untuk 
orang-orang yang mengikuti kaum Salaf.

Demikianlah kondisi penamaan Ahlussunnah wal Jamaah jika dibandingkan penamaan 
Islam pada zaman Rasul shallallahu alaihi wasalam. Nama ini sebelumnya tidak 
pernah ada. Seseorang cukup dikatakan Muslim untuk membedakan pengikut 
kebenaran yang mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dengan benar dan 
jujur. Lalu mengapa para ulama mengambil istilah Ahlussunnah wal Jamaah dan 
tidak mencukupkan dengan istilah Islam?

Sebagian pihak barangkali berkata, “Cukuplah penamaan Islam.” Kita jawab, 
“Apakah Anda mengakui langkah para ulama seperti Imam Ahmad dan yang lainnya 
dengan mengambil nama Ahlussunnah wal Jamaah sebagai nama bagi kalangan Muslim 
yang sebenarnya?” Mereka tentu akan berkata, “Betul.”

Kita katakan, “Inilah alasannya. Ini adalah desakan baru sehingga dipergunakan 
nama Ahlussunnah wal Jamaah untuk membedakan Muslim yang sebenarnya. Hal ini 
pulalah yang membuat banyak ulama peneliti mengambil nama baru untuk membedakan 
Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Nama ini sesungguhnya mensyaratkan 
pemahaman Salaf terhadap Al Qur’an dan Assunnah.

Sebagai bentuk penamaan yang membedakan secara sempurna – seperti Ahlussunnah 
wal Jamaah yang membedakan antara pengikut kebenaran dari kalangan umat Islam 
dengan yang lainnya sebagaimana halnya tidak ada perbedaan antara Ahlussunnah 
wal Jamaah dan kata ‘Muslim’ – dapat disimpulkan bahwa Ahlussunnah wal Jamaah 
adalah kaum Muslimin yang sesungguhnya. Karena itu, tidak ada perbedaan antara 
Ahlussunnah wal Jamaah dan Salafiy, untuk membedakan mana Muslim yang hakiki 
dan mana yang tidak.

Selain itu, terdapat larangan menggunakan kata Islam hanya untuk Ahlussunnah 
wal Jamaah dan Salafi saja. Sebab, pengertiannya yaitu orang-orang selain 
mereka adalah non-Muslim. Ini tidak benar. Kita tidak boleh mengkafirkan para 
pengikut firqah (sekte-sekte) secara umum seperti kaum Khawarij. Bahkan Imam 
Ali Radhiallahu anhu tidak mengkafirkan mereka. Ketika beliau ditanya, “Apakah 
mereka orang kafir?” Beliau menjawab, “Tidak. Mereka melarikan diri dari 
kekafiran. Mereka tetap saudara kita, tapi memberontak kepada kita.”
Mereka tetap terjalin dalam ikatan Islam meskipun sangat lemah. Mereka tetap 
berada dalam kelompok umat Islam secara umum, tetapi mereka mnyimpang dan 
sesat. Untuk membedakan mana Muslim yang hakiki, tidak sesat, dan tidak 
menyimpang – di antara orang-orang dari kalangan Rafidhah (Syiah), Mu’tazilah, 
Jahmiyah, Jabariyah dan lainnya – maka dipergunakanlah nama ini.

Karena itu, diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa suatu ketika beliau berada dalam 
sebuah majelis. Salah seorang yang hadir berkata, “Segala puji bagi Alloh yang 
menunjukkan kita kepada Islam.” Imam Ahmad lalu menambahkan, “Katakanlah, dan 
kepada Assunnah.” Maksud beliau, betul kita memuji Alloh bahwa kita termasuk 
dalam golongan umat Islam, tetapi ketika Islam ini (dalam prakteknya) mengambil 
banyak bentuk dalam berbagai firqah, maka katakanlah, “Dan kepada Assunnah.” 
Karena kenikmatan yang berhak atas banyak pujian, yaitu bahwa Alloh telah 
memberi petunjuk jalan selamat kepada seseorang dalam hal yang disengketakan 
banyak orang. Karena seorang Muslim tidak akan selamat hanya dengan memeluk 
Islam, sehingga ia termasuk golongan yang selamat (Al Firqah An Najiyah). 
Sebab, dalam umat Islam terdapat 73 golongan. Jika ia termasuk salah satu dari 
73 golongan tersebut, dan ia beramal dengan amalan yang besar

[assunnah] Tanya : Bid'ah

2007-06-14 Terurut Topik eko
Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh,

Setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap yang sesat tempatnya neraka. 
Mengusap muka setelah berdoa dan bersalam-salaman setelah sholat
berjamaah termasuk bid'ah. 

Timbul pertanyaan :
- Bid'ah yang bagaimana yang sesat dan tempatnya neraka ?
- Apakah setiap bid'ah tempatnya neraka ?
- Adakah dalil yang menyatakan bahwa bid'ah yang dilarang itu
  hanya untuk bid'ah dalam ibadah ?

Hal ini ana tanyakan mengutip ucapan ustadz ketika ta'lim di mesjid
dekat rumah.

Syukron atas  bantuannya.

Wassalam
Abu Aga
 


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Tanya : Shalat di Masjid ada Kubur

2007-06-14 Terurut Topik RUHAIDAH BT SAMSUDIN



Assalamualaikum
saya ingin bertanya mengenai hukumnya sembahyang di masjid atau surau 
yang di sebelah kawasannya  ada kubur atau pun kubur tersebut berada 
dalam kawasan masjid. Ada yang mengatakan haram sembahyang di masjid 
yang di dalamnya  terdapat kubur. 

Bagaimana pula untuk menanggapi masalah  sembahyang di masjid nabawi 
di madinah di mana di dalamnya ada kubur nabi muhammad dan juga para 
sahabat
ruhaidah, malaysia

__._,_.___





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php








   



  



  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[assunnah] Tanya : Urgent!! Hadist ttg Bid'ah

2007-06-14 Terurut Topik Abu Yaasiin
Akhi fiddien,
Assalamu'alaikum wr wb.

Urgent banget mohon infonya apakah Hadist dibawah ini benar ada dalam Kitab 
Muslim :

"Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya 
pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun 
dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yg buruk dalam islam, 
maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan tak dikurangkan 
sedikitpun dari dosanya" (Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula 
diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan 
Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).


Wassalamu'alaikum wr wb.
Syukron katsiro,

Abu Yaasiin




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/