[assunnah] Perhatian Syariat Islam Terhadap Janin
PERHATIAN SYARIAT ISLAM TERHADAP JANIN http://almanhaj.or.id/content/3364/slash/0/perhatian-syariat-islam-terhadap-janin/ Dalam Mukhtârus Shihâh, pengertian janin (al-janîn) adalah al-waladu mâ dâma fil bathn (anak selama masih dalam kandungan ibunya).[1] Disebut janin karena masih tidak terlihat dan tersembunyi.[2] Pengertian senada juga tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang menyebutkan pengertian bakal bayi (masih dalam kandungan).[3] Janin sebagai bakal calon manusia pun menerima bagian perhatian tersendiri dalam syariat Islam yang sempurna, sejak pertama kali menunjukkan tanda-tanda kehidupan di rahim sang ibu. Meski belum terlahir di alam dunia, Islam telah menaruh perhatian kepadanya. Berikut ini beberapa aspek perhatian Islam kepada janin. A. Larangan Zina Allah Azza wa Jallatelah memberitakan bahwa nasab merupakan anugerah agung bagi para hamba-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman: وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا ۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushâharah dan adalah Rabbmu Maha Kuasa. [al-Furqân/25:54] Di antara maqâshid (tujuan-tujuan luhur) syariat Islam, memelihara an-nasl dan an-nasab (keturunan dan garis pernasaban). Atas dasar itu, Islam melarang perzinaan, melontarkan tuduhan zina (al-qadzaf) dan hukuman yang berat atas dua perbuatan di atas. Ketetapan ini ditujukan untuk memelihara garis pernasaban janin. Sebab di antara efek negatif perzinaan adalah bercampur-baurnya nasab jabang bayi lantaran benih tersemai dalam hubungan yang tidak syar'i dan Islam telah menetapkan jabang bayi yang akan lahir kelak tidak mempunyai ayah. B. Perintah Memilih Calon Ayah Shalih Dan Ibu Yang Shalihah Termasuk hak janin atas kedua orang tuanya, agar mereka memilih pasangan yang baik (shalih/shalihah). Terdapat banyak hadits yang menganjurkan kaum pria agar memilih wanita baik-baik. Di antaranya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: تَخَيَّرُوْا لِنُطْفِكُمْ Pilih-pilihlah tempat untuk mani kalian… [HR. Ibnu Mâjah dan dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Shahîh Sunan Ibni Mâjah] Kaum pria tidak boleh terkecoh oleh penampilan wanita yang menarik atau menjadikan pesona penampilan sebagai bahan utama menentukan pilihan istri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan standar dalam memilih isteri dengan bersabda: تُنْكَحُ الْمَرأَةُ لأَِرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَافَاظْفَرْبِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ “Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, status sosialnya, kecantikannya dan agamanya. Carilah wanita yang punya agama, engkau akan beruntung [HR. al-Bukhâri dan Muslim]. الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّلِحَةُ Dunia adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan di dalamnya adalah wanita shalihah [HR. Muslim] 'Umar bin Khaththâb Radhiyallahu anhu pernah ditanya mengenai hak seorang anak atas ayahnya. Beliau menjawab: Yaitu memilih ibu terbaik, menamainya dengan nama yang baik dan mengajarinya al-Qur`an. Abul Aswad ad-Duali rahimahullah pernah berkata kepada anak-anaknya: Aku telah berbuat baik kepada kalian saat masih kanak-kanak dan dewasa serta sebelum kalian terlahirkan. Mereka bertanya-tanya: Bagaimana ayah berbuat baik kepada kami sebelum kami dilahirkan?. Ia menjawab: Aku pilihkan kalian ibu yang tidak akan menjadi celaan bagi kalian Seorang anak selain membutuhkan seorang ibu yang shalihah, ia juga membutuhkan keberadaan bapak yang shalih yang memberikan perhatian kepada ibu dan anaknya. Di sinilah letak kewajiban keluarga dan wali wanita. Mereka hendaknya tidak menikahkan putrinya dengan lelaki mana saja yang maju meminangnya. Harus dipastikan kebaikan budi pekerti si pria dan agamanya, terutama di masa sekarang yang penuh dengan fitnah dan pemikiran yang menyeleweng. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: إذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِيْنَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي اْلأَضِ وَفَسَادٌعَرِيضٌ Jika datang kepada kalian lelaki yang kalian ridhai agama dan akhaknya, maka nikahkanlah. Jika tidak, akan terjadi fitnah di dunia dan kerusakan yang besar. Al-Mubârakfuri rahimahullah menjelaskan: “Bahaya itu akan terjadi karena kalian tidak akan menikahkannya kecuali dengan lelaki berharta atau berstatus sosial tinggi. Sehingga kemungkinan akan banyak kaum wanita hidup tanpa suami dan kaum lelaki hidup tanpa istri. Akibatnya, banyak orang terjerumus dalam fitnah perzinaan. Dan pada gilirannya aib akan melekat pada para wali, dan kemudian fitnah dan kerusakan pun semakin menyala-nyala. Terputusnya garis nasab dan pudarnya keshalihan pribadi dan penjagaan terhadap kehormatan jiwa pun terjadi[4] Akan sangat berbahaya, bila seorang muslimah berada di bawah kendali lelaki mulhid (berpemikiran menyimpang), atau lelaki permisif yang memandang kebebasan mutlak bagi manusia, suami yang memaksa untuk berbuat
RE: [assunnah]Dzikir pagi petang
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ Silakan akh, Dari http://abukarimah.wordpress.com/2012/09/14/waktu-dzikir-pagi-dan-petang/ Waktu dzikir pagi dan petang Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Ar Rajihi hafidzahullah ditanya : متى تقال أذكار الصباح والمساء على الصحيح من أقوال العلماء؟ Kapan waktu mengucapkan dzikir pagi dan petang menurut pendapat yang benar dari berbagai pendapat para ulama’ ? Beliau hafidzahullah menjawab : أذكار الصباح بعد صلاة الفجر إلى طلوع الشمس، وأذكار المساء بعد صلاة العصر إلى غروب الشمس، Dzikir pagi diucapkan setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari dan dzikir petang diucapkan setelah shalat ashar sampai tenggelamnya matahari. قال الله تعالى: سَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا. طه:130 . Allah ta’ala berfirman : “Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu,sebelum terbit matahari dan terbenamnya.” (Thaha : 130) وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ. ق:40، “Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan Setiap selesai shalat.” (Qaaf : 40) ذكر هذا أهل العلم، وذكر هذا العلامة ابن القيم في الوابل الصيب، Inilah yang telah disebutkan oleh ulama’, seperti Ibnul Qayyim di Al Waabil Ash Shayyib. ولكن سماحة شيخنا الشيخ عبد العزيز بن بازرحمة الله عليه يرى أن الأمر واسع، وأنه إذا فاته بعد العصر فله أن يأتي بالذكر بعد المغرب والعشاء، وكذلك في أذكار الصباح إذا فاتته له أن يأتي بالأذكار إلى الظهر. Akan tetapi guru kami Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berpendapat bahwa dalam hal ini perkaranya luas. Jika waktu dzikir petang setelah ashar sudah lewat, hendaknya melakukan dzikir petang setelah maghrib dan isya’. Demikian pula untuk dzikir pagi, jika waktu dzikir subuh sudah lewat maka boleh melakukannya sampai waktu dzuhur. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: toni.marliyus Chaniago nima_chani...@yahoo.com Sender: assunnah@yahoogroups.com Date: Fri, 14 Sep 2012 00:23:43 To: assunnah@yahoogroups.comassunnah@yahoogroups.com Reply-To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Dzikir pagi petang asalamualaykum ya akhi fillah afwan ana mau bertanya untuk zikir pagi apakah boleh dilakukan setelah shalat dhuha? jazakallahu khoir atas jawaban
[assunnah] Status Musafir ketika Haji/Umroh.
Alhamdulillah, ana baru selesai membaca buku Fiqih Musafir, karya Qasim bin Muhammad Qasim Zhahir, terbitan Media Zikir 2007. Secara umum sudah dapat dipahami ketentuan shalat Qashar dan Jamak ketika Safar. Satu hal yg masih mengganjal adalah bagaimana status kita ketika umroh/haji? Apakah kita juga mengqashar / jamak shalat ketika sudah tiba di makkah/ madinah, betapa kita akan meninggalkan shalat berjamaah di masjidil haram/ masjid nabi, dimana fadhilah nya yg sgt luar biasa? Mohon masukan dari ikhwanifiddiin jami'an.. Wassalamu'alaikum. Powered by Telkomsel BlackBerry® Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Perjalanan Menuju Akhirat
PERJALANAN MENUJU AKHIRAT Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim Al-Buthoni MA http://almanhaj.or.id/content/3365/slash/0/perjalanan-menuju-akhirat/ Hari akhirat adalah hari setelah kematian yang wajib diyakini kebenarannya oleh setiap orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla dan kebenaran agama-Nya. Hari itulah hari pembalasan semua amal perbuatan manusia, hari perhitungan yang sempurna dan hari ditampakkannya semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia. Juga pada hari itu orang-orang yang melampaui batas akan berkata penuh penyesalan: يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي Duhai, alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini. [al-Fajr/89:24] Maka hendaknya setiap Muslim yang mementingkan keselamatan dirinya benar-benar memberikan perhatian besar dalam mempersiapkan diri dan mengumpulkan bekal untuk menghadapi hari yang kekal abadi ini. Karena pada hakikatnya, hari inilah masa depan bagi manusia yang sesungguhnya. Kedatangan hari tersebut sangat cepat seiring dengan cepat berlalunya usia manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan [al-Hasyr/59:18] Dalam menafsirkan ayat di atas Imam Qatâdah rahimahullah[1] berkata: Senantiasa tuhanmu (Allah Azza wa Jalla ) mendekatkan hari kiamat, sampai-sampai Dia menjadikannya seperti besok[2]. Semoga Allah Azza wa Jalla meridhai Sahabat yang mulia Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu yang telah mengingatkan hal ini dalam ucapannya yang terkenal: Hisablah (introspeksilah) dirimu saat ini, sebelum kamu dihisab (diperiksa/dihitung amal perbuatanmu pada hari kiamat). Timbanglah dirimu saat ini, sebelum amal perbuatanmu ditimbang (pada hari kiamat), karena sesungguhnya akan mudah bagimu menghadapi hari kiamat jika kamu mengintrospeksi dirimu saat ini; dan hiasilah dirimu dengan amal shaleh untuk menghadapi hari yang besar ketika manusia dihadapkan kepada Allah Azza wa Jalla . Allah Azza wa Jalla berfirman : يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌ Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Allah), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi-Nya) [al-Hâqqah/69:18] [3] Senada dengan ucapan di atas, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu berkata: Sesungguhnya dunia telah pergi meninggalkan kita, sedangkan akhirat telah datang menghampiri kita, dan masing-masing dari keduanya (dunia dan akhirat) memiliki pengagum, maka jadilah kamu orang yang mengagumi/mencintai akhirat dan janganlah kamu menjadi orang yang mengagumi dunia, karena sesungguhnya saat ini waktunya beramal dan tidak ada perhitungan, adapun besok di akhirat adalah saat perhitungan dan tidak ada waktu lagi untuk beramal.[4] JADILAH KAMU DI DUNIA SEPERTI ORANG ASING… Dunia adalah tempat persinggahan sementara dan sebagai ladang akhirat tempat kita mengumpulkan bekal untuk menempuh perjalanan menuju negeri yang kekal abadi itu. Barangsiapa yang mengumpulkan bekal yang cukup, maka dengan izin Allah Azza wa Jalla dia akan sampai ke tujuan dengan selamat, dan barang siapa yang bekalnya kurang maka dikhawatirkan dia tidak akan sampai ke tujuan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan sikap yang benar dalam kehidupan di dunia dengan sabdanya: Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan[5] Hadits ini sebagai nasehat bagi orang beriman, bagaimana seharusnya dia menempatkan dirinya dalam kehidupan di dunia. Karena orang asing (perantau) atau orang yang sedang melakukan perjalanan adalah orang yang hanya tinggal sementara; tidak terikat hatinya pada tempat persinggahannya, serta terus merindukan kembali ke kampung halamannya. Demikianlah keadaan seorang Mukmin di dunia yang hatinya, selalu terikat dan rindu kembali ke kampung halaman yang sebenarnya, yaitu surga tempat tinggal pertama kedua orang tua kita, Adam q dan istrinya Hawa, sebelum mereka berdua diturunkan ke dunia. Dalam sebuah nasehat tertulis yang disampaikan oleh Imam Hasan al-Bashri rahimahullah kepada Imam Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, beliau berkata: …Sesungguhnya dunia adalah negeri perantauan dan bukan tempat tinggal yang sebenarnya, dan hanyalah Adam Alaihissallam diturunkan ke dunia untuk menerima hukuman akibat perbuatan dosanya…[6] Dalam mengungkapkan makna hal ini Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam syairnya: Marilah (kita menuju) surga 'adn (tempat menetap) karena sesungguhnya itulah Tempat tinggal kita yang pertama, yang di dalamnya terdapat kemah (yang indah) Akan tetapi kita (sekarang dalam) tawanan musuh (setan), maka apakah kamu melihat Kita akan (bisa) kembali ke kampung halaman kita dengan selamat?[7]( ) Sikap hidup ini menjadikan
RE: [assunnah] Dzikir pagi petang
Wa'alaikum salam wa rahmatullah Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma'il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat 'Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak. (HR. Abu Dawud no. 3667, hasan). Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah, Waktunya antara Subuh hingga terbit matahari, dan antara 'Ashar hingga terbenam matahari. (lihat Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Dzikir Pagi dan Petang dan Sesudah Shalat Fardhu, Pustaka Imam Asy Syafi'I, Cet. Pertama, 2004, hal. 21). Wassalamu'alaikum Chandra Depok - From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] Sent: Friday, September 14, 2012 11:04 AM To: assunnah@yahoogroups.com 3 Dzikir pagi petang Fri Sep 14, 2012 8:29 am (PDT) . Posted by: toni.marliyus Chaniago nima_chaniago asalamualaykum ya akhi fillah afwan ana mau bertanya untuk zikir pagi apakah boleh dilakukan setelah shalat dhuha? jazakallahu khoir atas jawaban Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/