[assunnah] Perhatian Syariat Islam Terhadap Janin

2012-09-15 Terurut Topik Prada Aisyah
PERHATIAN SYARIAT ISLAM TERHADAP JANIN
http://almanhaj.or.id/content/3364/slash/0/perhatian-syariat-islam-terhadap-janin/

Dalam Mukhtârus Shihâh, pengertian janin (al-janîn) adalah al-waladu
mâ dâma fil bathn (anak selama masih dalam kandungan ibunya).[1]
Disebut janin karena masih tidak terlihat dan tersembunyi.[2]
Pengertian senada juga tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), yang menyebutkan pengertian bakal bayi (masih dalam
kandungan).[3] Janin sebagai bakal calon manusia pun menerima bagian
perhatian tersendiri dalam syariat Islam yang sempurna, sejak pertama
kali menunjukkan tanda-tanda kehidupan di rahim sang ibu. Meski belum
terlahir di alam dunia, Islam telah menaruh perhatian kepadanya.
Berikut ini beberapa aspek perhatian Islam kepada janin.

A. Larangan Zina
Allah Azza wa Jallatelah memberitakan bahwa nasab merupakan anugerah
agung bagi para hamba-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا
وَصِهْرًا ۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا

Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan
manusia itu (punya) keturunan dan mushâharah dan adalah Rabbmu Maha
Kuasa. [al-Furqân/25:54]

Di antara maqâshid (tujuan-tujuan luhur) syariat Islam, memelihara
an-nasl dan an-nasab (keturunan dan garis pernasaban). Atas dasar itu,
Islam melarang perzinaan, melontarkan tuduhan zina (al-qadzaf) dan
hukuman yang berat atas dua perbuatan di atas. Ketetapan ini ditujukan
untuk memelihara garis pernasaban janin. Sebab di antara efek negatif
perzinaan adalah bercampur-baurnya nasab jabang bayi lantaran benih
tersemai dalam hubungan yang tidak syar'i dan Islam telah menetapkan
jabang bayi yang akan lahir kelak tidak mempunyai ayah.

B. Perintah Memilih Calon Ayah Shalih Dan Ibu Yang Shalihah
Termasuk hak janin atas kedua orang tuanya, agar mereka memilih
pasangan yang baik (shalih/shalihah). Terdapat banyak hadits yang
menganjurkan kaum pria agar memilih wanita baik-baik. Di antaranya,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَخَيَّرُوْا لِنُطْفِكُمْ

Pilih-pilihlah tempat untuk mani kalian… [HR. Ibnu Mâjah dan
dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Shahîh Sunan Ibni Mâjah]

Kaum pria tidak boleh terkecoh oleh penampilan wanita yang menarik
atau menjadikan pesona penampilan sebagai bahan utama menentukan
pilihan istri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
menjelaskan standar dalam memilih isteri dengan bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرأَةُ لأَِرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا
وَلِدِيْنِهَافَاظْفَرْبِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, status
sosialnya, kecantikannya dan agamanya. Carilah wanita yang punya
agama, engkau akan beruntung [HR. al-Bukhâri dan Muslim].

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّلِحَةُ

Dunia adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan di dalamnya adalah
wanita shalihah [HR. Muslim]

'Umar bin Khaththâb Radhiyallahu anhu pernah ditanya mengenai hak
seorang anak atas ayahnya. Beliau menjawab: Yaitu memilih ibu
terbaik, menamainya dengan nama yang baik dan mengajarinya al-Qur`an.

Abul Aswad ad-Duali rahimahullah pernah berkata kepada anak-anaknya:
Aku telah berbuat baik kepada kalian saat masih kanak-kanak dan
dewasa serta sebelum kalian terlahirkan. Mereka bertanya-tanya:
Bagaimana ayah berbuat baik kepada kami sebelum kami dilahirkan?. Ia
menjawab: Aku pilihkan kalian ibu yang tidak akan menjadi celaan bagi
kalian

Seorang anak selain membutuhkan seorang ibu yang shalihah, ia juga
membutuhkan keberadaan bapak yang shalih yang memberikan perhatian
kepada ibu dan anaknya. Di sinilah letak kewajiban keluarga dan wali
wanita. Mereka hendaknya tidak menikahkan putrinya dengan lelaki mana
saja yang maju meminangnya. Harus dipastikan kebaikan budi pekerti si
pria dan agamanya, terutama di masa sekarang yang penuh dengan fitnah
dan pemikiran yang menyeleweng. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata:

إذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِيْنَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ
تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي اْلأَضِ وَفَسَادٌعَرِيضٌ

Jika datang kepada kalian lelaki yang kalian ridhai agama dan
akhaknya, maka nikahkanlah. Jika tidak, akan terjadi fitnah di dunia
dan kerusakan yang besar.

Al-Mubârakfuri rahimahullah menjelaskan: “Bahaya itu akan terjadi
karena kalian tidak akan menikahkannya kecuali dengan lelaki berharta
atau berstatus sosial tinggi. Sehingga kemungkinan akan banyak kaum
wanita hidup tanpa suami dan kaum lelaki hidup tanpa istri. Akibatnya,
banyak orang terjerumus dalam fitnah perzinaan. Dan pada gilirannya
aib akan melekat pada para wali, dan kemudian fitnah dan kerusakan pun
semakin menyala-nyala. Terputusnya garis nasab dan pudarnya keshalihan
pribadi dan penjagaan terhadap kehormatan jiwa pun terjadi[4]

Akan sangat berbahaya, bila seorang muslimah berada di bawah kendali
lelaki mulhid (berpemikiran menyimpang), atau lelaki permisif yang
memandang kebebasan mutlak bagi manusia, suami yang memaksa untuk
berbuat 

RE: [assunnah]Dzikir pagi petang

2012-09-15 Terurut Topik sochdi
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ 

Silakan akh, 
Dari http://abukarimah.wordpress.com/2012/09/14/waktu-dzikir-pagi-dan-petang/

Waktu dzikir pagi dan  petang
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Ar Rajihi hafidzahullah ditanya :

متى تقال أذكار الصباح والمساء على الصحيح من أقوال العلماء؟

Kapan waktu  mengucapkan dzikir pagi dan petang menurut pendapat yang benar 
dari berbagai pendapat para ulama’ ?


Beliau hafidzahullah menjawab :

أذكار الصباح بعد صلاة الفجر إلى طلوع الشمس، وأذكار المساء بعد صلاة العصر إلى 
غروب الشمس،

Dzikir pagi diucapkan setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari dan dzikir 
petang diucapkan setelah shalat ashar sampai tenggelamnya matahari.

قال الله تعالى: سَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ 
غُرُوبِهَا. طه:130 .


Allah ta’ala berfirman : “Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu,sebelum terbit 
matahari dan terbenamnya.” (Thaha : 130)

وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ. ق:40،

“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan Setiap selesai shalat.” 
(Qaaf : 40)

ذكر هذا أهل العلم، وذكر هذا العلامة ابن القيم في الوابل الصيب،

Inilah yang telah disebutkan oleh ulama’, seperti Ibnul Qayyim di Al Waabil Ash 
Shayyib.

ولكن سماحة شيخنا الشيخ عبد العزيز بن بازرحمة الله عليه يرى أن الأمر واسع، وأنه 
إذا فاته بعد العصر فله أن يأتي بالذكر بعد المغرب والعشاء، وكذلك في أذكار الصباح 
إذا فاتته له أن يأتي بالأذكار إلى الظهر.

Akan tetapi guru kami Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berpendapat bahwa 
dalam hal ini perkaranya luas. Jika waktu dzikir petang setelah ashar sudah 
lewat, hendaknya melakukan dzikir petang setelah maghrib dan isya’. Demikian 
pula untuk dzikir pagi, jika waktu dzikir subuh sudah lewat maka boleh 
melakukannya sampai waktu dzuhur.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: toni.marliyus Chaniago nima_chani...@yahoo.com
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Fri, 14 Sep 2012 00:23:43 
To: assunnah@yahoogroups.comassunnah@yahoogroups.com
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Dzikir pagi petang


asalamualaykum ya akhi fillah

afwan ana mau bertanya untuk zikir pagi apakah boleh dilakukan setelah shalat 
dhuha?

jazakallahu khoir atas jawaban



[assunnah] Status Musafir ketika Haji/Umroh.

2012-09-15 Terurut Topik harry_adc
Alhamdulillah, ana baru selesai membaca buku Fiqih Musafir, karya Qasim bin 
Muhammad Qasim Zhahir, terbitan Media Zikir 2007.

Secara umum sudah dapat dipahami ketentuan shalat Qashar dan Jamak ketika 
Safar. 

Satu hal yg masih mengganjal adalah bagaimana status kita ketika umroh/haji?

Apakah kita juga mengqashar / jamak shalat ketika sudah tiba di makkah/ 
madinah, betapa kita akan meninggalkan shalat berjamaah di masjidil haram/ 
masjid nabi, dimana fadhilah nya yg sgt luar biasa?

Mohon masukan dari ikhwanifiddiin jami'an..

Wassalamu'alaikum.

Powered by Telkomsel BlackBerry®



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[assunnah] Perjalanan Menuju Akhirat

2012-09-15 Terurut Topik Prada Aisyah
PERJALANAN MENUJU AKHIRAT

Oleh
Ustadz Abdullah bin Taslim Al-Buthoni MA
http://almanhaj.or.id/content/3365/slash/0/perjalanan-menuju-akhirat/

Hari akhirat adalah hari setelah kematian yang wajib diyakini
kebenarannya oleh setiap orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla
dan kebenaran agama-Nya. Hari itulah hari pembalasan semua amal
perbuatan manusia, hari perhitungan yang sempurna dan hari
ditampakkannya semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia. Juga
pada hari itu orang-orang yang melampaui batas akan berkata penuh
penyesalan:

يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

Duhai, alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih)
untuk hidupku ini. [al-Fajr/89:24]

Maka hendaknya setiap Muslim yang mementingkan keselamatan dirinya
benar-benar memberikan perhatian besar dalam mempersiapkan diri dan
mengumpulkan bekal untuk menghadapi hari yang kekal abadi ini. Karena
pada hakikatnya, hari inilah masa depan bagi manusia yang
sesungguhnya. Kedatangan hari tersebut sangat cepat seiring dengan
cepat berlalunya usia manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ
مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ
بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan [al-Hasyr/59:18]

Dalam menafsirkan ayat di atas Imam Qatâdah rahimahullah[1] berkata:
Senantiasa tuhanmu (Allah Azza wa Jalla ) mendekatkan hari kiamat,
sampai-sampai Dia menjadikannya seperti besok[2].

Semoga Allah Azza wa Jalla meridhai Sahabat yang mulia Umar bin
Khattab Radhiyallahu anhu yang telah mengingatkan hal ini dalam
ucapannya yang terkenal: Hisablah (introspeksilah) dirimu saat ini,
sebelum kamu dihisab (diperiksa/dihitung amal perbuatanmu pada hari
kiamat). Timbanglah dirimu saat ini, sebelum amal perbuatanmu
ditimbang (pada hari kiamat), karena sesungguhnya akan mudah bagimu
menghadapi hari kiamat jika kamu mengintrospeksi dirimu saat ini; dan
hiasilah dirimu dengan amal shaleh untuk menghadapi hari yang besar
ketika manusia dihadapkan kepada Allah Azza wa Jalla . Allah Azza wa
Jalla berfirman :

يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌ

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Allah), tiada sesuatupun dari
keadaanmu yang tersembunyi (bagi-Nya) [al-Hâqqah/69:18] [3]

Senada dengan ucapan di atas, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu
berkata: Sesungguhnya dunia telah pergi meninggalkan kita, sedangkan
akhirat telah datang menghampiri kita, dan masing-masing dari keduanya
(dunia dan akhirat) memiliki pengagum, maka jadilah kamu orang yang
mengagumi/mencintai akhirat dan janganlah kamu menjadi orang yang
mengagumi dunia, karena sesungguhnya saat ini waktunya beramal dan
tidak ada perhitungan, adapun besok di akhirat adalah saat perhitungan
dan tidak ada waktu lagi untuk beramal.[4]

JADILAH KAMU DI DUNIA SEPERTI ORANG ASING…
Dunia adalah tempat persinggahan sementara dan sebagai ladang akhirat
tempat kita mengumpulkan bekal untuk menempuh perjalanan menuju negeri
yang kekal abadi itu. Barangsiapa yang mengumpulkan bekal yang cukup,
maka dengan izin Allah Azza wa Jalla dia akan sampai ke tujuan dengan
selamat, dan barang siapa yang bekalnya kurang maka dikhawatirkan dia
tidak akan sampai ke tujuan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan sikap yang benar
dalam kehidupan di dunia dengan sabdanya: Jadilah kamu di dunia
seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan[5]

Hadits ini sebagai nasehat bagi orang beriman, bagaimana seharusnya
dia menempatkan dirinya dalam kehidupan di dunia. Karena orang asing
(perantau) atau orang yang sedang melakukan perjalanan adalah orang
yang hanya tinggal sementara; tidak terikat hatinya pada tempat
persinggahannya, serta terus merindukan kembali ke kampung halamannya.
Demikianlah keadaan seorang Mukmin di dunia yang hatinya, selalu
terikat dan rindu kembali ke kampung halaman yang sebenarnya, yaitu
surga tempat tinggal pertama kedua orang tua kita, Adam q dan istrinya
Hawa, sebelum mereka berdua diturunkan ke dunia.

Dalam sebuah nasehat tertulis yang disampaikan oleh Imam Hasan
al-Bashri rahimahullah kepada Imam Umar bin Abdul Aziz rahimahullah,
beliau berkata: …Sesungguhnya dunia adalah negeri perantauan dan
bukan tempat tinggal yang sebenarnya, dan hanyalah Adam Alaihissallam
diturunkan ke dunia untuk menerima hukuman akibat perbuatan
dosanya…[6]

Dalam mengungkapkan makna hal ini Ibnul Qayyim rahimahullah berkata
dalam syairnya:
Marilah (kita menuju) surga 'adn (tempat menetap) karena sesungguhnya itulah
Tempat tinggal kita yang pertama, yang di dalamnya terdapat kemah (yang indah)
Akan tetapi kita (sekarang dalam) tawanan musuh (setan), maka apakah
kamu melihat
Kita akan (bisa) kembali ke kampung halaman kita dengan selamat?[7]( )

Sikap hidup ini menjadikan 

RE: [assunnah] Dzikir pagi petang

2012-09-15 Terurut Topik chandraleka
Wa'alaikum salam wa rahmatullah

Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu ia berkata: Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku duduk bersama orang-orang yang
berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih
aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma'il. Dan aku
duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat
'Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat
orang budak. (HR. Abu Dawud no. 3667, hasan).

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah, Waktunya antara Subuh hingga terbit
matahari, dan antara 'Ashar hingga terbenam matahari. (lihat Yazid bin
Abdul Qadir Jawas, Dzikir Pagi dan Petang dan Sesudah Shalat Fardhu, Pustaka
Imam Asy Syafi'I, Cet. Pertama, 2004, hal. 21).

Wassalamu'alaikum
Chandra 
Depok


-

From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, September 14, 2012 11:04 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
3 
Dzikir pagi petang 
Fri Sep 14, 2012 8:29 am (PDT) . Posted by: 
toni.marliyus Chaniago nima_chaniago 

asalamualaykum ya akhi fillah

afwan ana mau bertanya untuk zikir pagi apakah boleh dilakukan setelah
shalat dhuha?

jazakallahu khoir atas jawaban





Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/