[assunnah] Syarat-Syarat Ibadah

2006-08-05 Terurut Topik Benny Kurniawan
Title: Syarat-Syarat Ibadah








SYARAT YANG HARUS DIPENUHI DALAM IBADAH


Dibimbing Oleh :
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimin



Perlu diketahui bahwa mutaba'ah (Meneladani Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) tidak akan tercapai kecuali apabila amal yang dikerjakan sesuai dengan syari'at dalam enam perkara.

Pertama : Sebab.
Jika seseorang melakukan suatu ibadah kepada Allah dengan sebab yang tidak disyari'atkan, maka ibadah tersebut adalah bid'ah dan tidak diterima (ditolak). Contoh : Ada orang yang melakukan shalat tahajud pada malam dua puluh tujuh bulan Rajab, dengan dalih bahwa malam itu adalah malam Mi'raj Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (dinaikkan ke atas langit). Shalat tahajud adalah ibadah, tetapi karena dikaitkan dengan sebab tersebut menjadi bid'ah. Karena ibadah tadi didasarkan atas sebab yang tidak ditetapkan dalam syari'at. Syarat ini -yaitu : ibadah harus sesuai dengan syari'at dalam sebab - adalah penting, karena dengan demikian dapat diketahui beberapa macam amal yang dianggap termasuk sunnah, namun sebenarnya adalah bid'ah.

Kedua : Jenis.
Artinya : ibadah harus sesuai dengan syari'at dalam jenisnya. Jika tidak, maka tidak diterima. Contoh : Seorang yang menyembelih kuda untuk kurban adalah tidak sah, karena menyalahi ketentuan syari'at dalam jenisnya. Yang boleh dijadikan kurban yaitu unta, sapi dan kambing.

Ketiga : Kadar (Bilangan).
Kalau seseorang yang menambah bilangan raka'at suatu shalat, yang menurutnya hal itu diperintahkan, maka shalat tersebut adalah bid'ah dan tidak diterima, karena tidak sesuai dengan ketentuan syari'at dalam jumlah bilangan rakaatnya. Jadi, apabila ada orang shalat zhuhur lima raka'at, umpamanya, maka shalatnya tidak sah.

Keempat : Kaifiyah (Cara).
Seandainya ada orang berwudhu dengan cara membasuh tangan, lalu muka, maka tidak sah wudhunya karena tidak sesuai dengan cara yang ditentukan syari'at.

Kelima : Waktu.
Apabila ada orang yang menyembelih binatang kurban pada hari pertama bulan Dzul Hijjah, maka tidak sah, karena waktu melaksanakannya tidak menurut ajaran Islam.

Saya pernah mendengar bahwa ada orang bertaqarub kepada Allah pada bulan Ramadhan dengan menyembelih kambing. Amal seperti ini adalah bid'ah, karena tidak ada sembelihan yang ditujukan untuk bertaqarrub kepada Allah kecuali sebagai kurban, denda haji dan akikah. Adapun menyembelih pada bulan Ramadhan dengan i'tikad mendapat pahala atas sembelihan tersebut sebagaimana dalam Idul Adha adalah bid'ah. Kalau menyembelih hanya untuk memakan dagingnya, boleh saja.

Keenam : Tempat.
Andaikata ada orang beri'tikaf di tempat selain masjid, maka tidak sah i'tikafnya. Sebab tempat i'tikaf hanyalah di masjid. Begitu pula, andaikata ada seorang wanita hendak beri'tikaf di dalam mushalla di rumahnya, maka tidak sah i'tikafnya, karena tempat melakukannya tidak sesuai dengan ketentuan syari'at, Contoh lainnya : Seseorang yang melakukan thawaf di luar Masjid Haram dengan alasan karena di dalam sudah penuh sesak, tahawafnya tidak sah, karena tempat melakukan thawaf adalah dalam Baitullah tersebut, sebagaimana firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf". [Al-Hajj : 26].



Kesimpulan dari penjelasan di atas, bahwa ibadah seseorang tidak termasuk amal shaleh kecuali apabila memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Ikhlas
2. Mutaba'ah (Meneladani sunnah Nabi)

Dan Mutaba'ah tidak akan tercapai kecuali dengan enam perkara yang telah diuraikan tadi.



[Disalin dari buku Al-Ibdaa' fi Kamaalisy Syar'i wa Khatharil Ibtidaa' edisi Indonesia Kesempurnaan Islam dan Bahaya Bid'ah karya Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimin, penerjemah Ahmad Masykur MZ, terbitan Yayasan Minhajus Sunnah, Bogor - Jabar]


Sumber : >





__._,_.___





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]








   



  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "assunnah" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  






__,_._,___



[assunnah] BAHAYA BAI'AT BID'AH SEBAGAI BELENGGU-BELENGGU HIZBIYAH

2006-08-05 Terurut Topik Benny Kurniawan
Title: BAHAYA BAI'AT  BID'AH SEBAGAI BELENGGU-BELENGGU HIZBIYAH 








BAHAYA BAI'AT  BID'AH SEBAGAI BELENGGU-BELENGGU HIZBIYAH


Dijelaskan oleh :
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Atsari Hafidzohullah



Seorang Imam tsiqah, Ayub As-Sakhtiyaniy pernah berkata : "Jika engkau ingin mengerti kesalahan gurumu, maka duduklah engkau untuk belajar kepada orang lain" [1]

Justru karena inilah, maka kaum hizbiyun (aktifis fanatik terhadap golongan) melarang pengikut-pengikutnya untuk menimba ilmu dari orang-orang selain golongan atau simpatisannya.

Kalaupun sikap mereka menjadi lunak, namun mereka akan memberikan kelonggaran dengan banyak syarat serta ikatan-ikatan yang njelimet, supaya akal-akal pikiran para pengikutnya tetap tertutup bila mendengar hal-hal yang bertentangan dengan jalan mereka atau mendengar bantahan terhadap bid'ah mereka.

Dengan cara ini, sesungguhnya mereka telah mengambil uswah kaum tarekat sufi dan mengambil qudwah pada khurafatnya hubungan antara seorang "syaikh (sufi) dengan pengikutnya". Manakala persyaratan seorang syaikh atas pengikutnya yang pernah di contohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang wajibnya taat melaksanakan "Baiat Islamiyyah yang menjadi keharusan ?" [2]

Imam As-Suyuthi rahimahullah [3] pernah di tanya tentang seorang sufi yang telah berba'iat kepada seorang syaikh, tetapi kemudian ia memilih syaikh lain untuk diba'iatnya : "Adakah kewajiban yang mengikat itu, bai'at yang pertama atau yang kedua..?.

Maka beliau -rahimahullah- menjawab : "Tidak ada yang mengikatnya, baik bai'at yang pertama [4] maupun bai'at yang kedua dan yang demikian itu tidak ada asal-usulnya. [5]

Semua ikatan-ikatan dan persyaratan-persyaratan itu adalah bathil, tidak ada asal-usulnya sama sekali dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah. "Setiap persyaratan yang tidak ada terdapat dalam kitabullah, maka persyaratan itu bathil, sekalipun berjumlah seratus persyaratan" [6]

Belengu-belengu Hizbiyah yang memprihatinkan di antaranya ialah :

"Sikap memperkecil arti pentingnya ilmu Syar'i"

Ilmu adalah sesuatu, sedangkan kalam adalah sesuatu yang lain. As-Salafushalih adalah ahli ilmu yang bermanfa'at, sedangkan "Al-Khalaf" adalah ahli kalam yang kalamnya berhamburan.

Ilmu salaf sedikit bilangannya, tapi berkah dan pekat, sedangkan ilmu kaum "khalaf", banyak jumlah kata-katanya tetapi sedikit faedahnya.

Umat Islam adalah umat ilmu dan amal, maka ilmunya adalah dalil, petunjuk dan akar. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

" Artinya : Dan katakanlah : "Wahai Rabbku, tambahkanlah padaku ilmu" [Thaha : 114]

"Artinya : Dan tidaklah memahaminya melainkan orang-orang yang berilmu" [Al-Ankabut : 43]

"Artinya : Katakanlah : "Apakah sama orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu". [Az-Zummar : 9]

"Artinya : Allah mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat". [Al-Mujadalah : 11].

Anda tidak bisa mengingkari adanya orang yang meremehkan persoalan mencari ilmu, dengan alasan : yang penting memahami realitas, da'wah ilallah (da'wah kepada Allah) dan bergerak menerjuni medan . tapi ingat, dengan apakah ia memahi realitas untuk maksud apakah ia berda'wah ...? dan dengan apakah ia bergerak...?

Suatu teori memang mempunyai kedudukan tersendiri... tetapi teori itu bukanlah ilmu. Pidato berapi-api terkadang memang membangkitkan... tetapi itu tidak membentuk bangunan. Dan daya khayal yang cepat memang mengagumkan... tetapi ia akan cepat pula hilang. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Atinya : Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfa'at kepada manusia, maka ia tetap di bumi". [Ar-Ra'du :17] [7]

Belengu-belengu (Hizbiyah) ini sebagaimana telah dijelaskan di muka, mempunyai tokoh-tokoh pendahulunya, dan alangkah buruknya tokoh pendahulu itu, yaitu kaum sufi.

Ibnul Jauzi dalam "Talbisu Iblis" [8] telah meriwayatkan tentang perkataan Abu Abdillah bin Khafif sebagai berikut :

"Bersibuk dirilah kamu mempelajari ilmu dan jangan terperdaya oleh omongan orang-orang sufi. Sesungguhnya aku dulu pernah menyembunyikan tintaku di saku bajuku, dan pernah menyembunyikan kertas dilipatan celanaku. Dulu aku pernah secara sembunyi-sembunyi pergi menuju ahlul ilmi, tetapi jika mereka (kaum sufi -pen) memergokiku, mereka akan menentangku[9], seraya berkata : "Kamu tidak akan beruntung".

Kemudian berkembanglah belengu semacam ini, hingga di zaman sekarang bentuk yang ditonjolkan dan dibuahkan oleh kelompok-kelompok hizbiyah menjadi beraneka ragam.

Diantara beberapa perkara yang paling berbahaya yang ditonjolkan oleh para penyeru hizbiyah ialah adanya istilah baru (seperti) : Ulama Harakah, Ulama Al-Waqi' (Ulama yang paham realitas) Mufakkir (pemikir), manusia haraki dan ... hingga mereka menghempaskan dan mengisolir umat ini dari para ulamanya yang hakiki yaitu Ulama Syari'ah.

Peristilahan ini mirip sekali dengan peristilahan kaum sufi, yaitu ada 'Alim terhadap Syari'at dan

[assunnah] Al-Islam Dinul Haq

2006-07-31 Terurut Topik Benny Kurniawan
AGAMA ISLAM ADALAH AGAMA YANG HAQ (BENAR) YANG DIBAWA OLEH MUHAMMAD SHALLALLAHU 
'ALAIHI WA SALLAM

Dengan Islam, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengakhiri serta menyempurnakan 
agama-agama lain untuk para hambaNya.
Dengan Islam pula, Allah Subhanahu wa Ta'ala menyempurnakan kenikmatanNya dan 
meridhai Islam sebagai agama.
Agama Islam adalah agama yang benar dan satu-satunya agama yang diterima Allah, 
kepercayaan selain Islam tidak akan diterima Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali 
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk 
orang-orang yang rugi." [Ali 'Imran: 85]

Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada seluruh manusia untuk memeluk agama 
Islam karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam diutus untuk seluruh 
manusia, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :

"Artinya : Katakanlah: 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah 
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada 
yang berhak disembah selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan, maka 
berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada 
Allah dan kepada Kalimat-KalimatNya (Kitab-Kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya 
kamu mendapat petunjuk" [Al-A'raaf: 158]

Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Demi yang diri Muhammad ada di tangan Allah, tidaklah mendengar 
seorang dari ummat Yahudi dan Nasrani yang mendengar diutusnya Muhammad, 
kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang diutus dengannya 
(Islam), niscaya dia termasuk penghuni Neraka."[1]

Mengimani Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, artinya membenarkan 
dengan penuh penerimaan dan kepatuhan pada seluruh apa yang dibawanya bukan 
hanya membenarkan semata. Oleh karena itulah Abu Thalib (paman Nabi Shallallahu 
'alaihi wa sallam) termasuk kafir, yaitu orang yang tidak beriman kepada Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam meskipun dia membenarkan apa yang dibawa oleh 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan dia membenarkan pula bahwa Islam adalah 
agama yang terbaik.

Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang terkandung di dalam agama-agama 
terdahulu. Islam memiliki keistimewaan, yaitu cocok dan sesuai untuk setiap 
masa, tempat dan kondisi ummat.

"Artinya : Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an dengan membawa kebenaran, 
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) 
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain..."[Al-Maa-idah: 48]

Islam dikatakan cocok dan sesuai di setiap masa, tempat dan kondisi ummat 
maksudnya adalah berpegang teguh kepada Islam tidak akan menghilangkan 
kemaslahatan ummat bahkan, dengan Islam ini ummat akan menjadi baik, sejahtera, 
aman dan sentausa. Tetapi harus diingat bahwa Islam tidak tunduk terhadap masa, 
tempat dan kondisi ummat sebagaimana yang dikehendaki oleh sebagian orang. 
Apabila ummat manusia menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat, maka 
mereka harus masuk Islam dan tunduk dalam melaksanakan syari'at Islam.

Agama Islam adalah agama yang benar, Allah menjanjikan kemenangan kepada orang 
yang berpegang teguh kepada agama ini dengan baik, namun dengan syarat mereka 
harus mentauhidkan Allah, menjauhkan segala perbuatan syirik, menuntut ilmu 
syar'i dan mengamalkan amal yang shalih.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk 
(al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, 
walaupun orang-orang musyrik tidak menyu-kainya." [At-Taubah: 33]

"Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara 
kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan 
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka 
agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah 
(keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. 
Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan 
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah 
orang yang fasik." [An-Nuur: 55]

Islam adalah agama yang sempurna dalam 'aqidah dan syari'at. Bentuk 
kesempurnaannya di antaranya adalah

[1]. Memerintahkan bertauhid dan melarang syirik.
[2]. Memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang bersikap bohong.
[3]. Memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang bersikap zhalim.
[4]. Memerintahkan untuk bersikap amanah dan melarang ingkar janji.
[5]. Memerintahkan untuk menepati janji dan melarang bersikap khianat.
[6]. Memerintahkan untuk berbakti kepada ibu-bapak serta me-larang 
mendurhakainya.

Dan yang lainnya.

Secara umum Islam memerintahkan agar berakhlak yang mulia, bermoral baik dan 
melarang bermoral buruk. Islam juga memerintahkan setiap perbuatan baik, dan 
melarang perbuatan yang buruk

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirma

[assunnah] Risalah AQIDAH Islamiyyah

2006-07-31 Terurut Topik Benny Kurniawan
DEFENISI AQIDAH

'Aqidah menurut bahasa berasal dari kata al-'Aqdu yang berarti ikatan,
at-Tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-Ihkamu
artinya mengokohkan/ menetapkan, dan ar-rabthu biquwwah yang berarti
mengikat dengan kuat.[1]

Sedangkan menurut istilah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak
ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya.

Jadi, 'Aqidah Islamiyah adalah: Keimanan yang teguh dan bersifat pasti
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan segala pelaksanaan kewajiban,
bertauhid [2] dan ta'at kepada-Nya, beriman kepada
Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari akhir,
taqdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih
tentang Prinsip-Prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib,
beriman kepada apa yang menjadi ijma' (kon-sensus) dari Salafush Shalih,
serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun
secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan as-Sunnah
yang shahih serta ijma' Salafush Shalih.[3]

[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid
bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor
16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M]
_
Foote Note
[1] Lisaanul 'Arab (IX/311:) karya Ibnu Manzhur (wafat th. 711 H)
Rahimahullah dan Mu'jamul Wasiith (II/614:)
[2] Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma' dan Shifat Allah.
[3] Lihat Buhuuts fii 'Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah (hal. 11-12)
oleh Dr. Nashir bin 'Abdil Kariem al-'Aqil, cet. II, Daarul
'Ashimah-1419 H, 'Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah (hal. 13-14) karya
Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dan Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal
Jamaa'ah fil 'Aqiidah oleh Dr. Nashir bin 'Abdil Kariem al-'Aqil.

==

>> OBJEK KAJIAN ILMU 'AQIDAH <<

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Bagian Terakhir dari Dua Tulisan 1/2

'Aqidah jika dilihat dari sudut pandang sebagai ilmu -sesuai konsep
Ahlus Sunnah wal Jama'ah- meliputi topik-topik: Tauhid, Iman, Islam,
masalah ghaibiyat (hal-hal ghaib), kenabian, taqdir, berita-berita
(tentang hal-hal yang telah lalu dan yang akan datang), dasar-dasar
hukum yang qath'i (pasti), seluruh dasar-dasar agama dan keyakinan,
termasuk pula sanggahan terhadap Ahlul Ahwa' wal Bida', semua aliran dan
sekte yang menyempal lagi menyesat-kan serta sikap terhadap mereka.

Disiplin ilmu 'Aqidah ini mempunyai nama lain yang sepadan dengannya,
dan nama-nama tersebut berbeda antara Ahlus Sunnah dengan firqah-firqah
(golongan-golongan) lainnya.

Di antara nama-namanya menurut ulama Ahlus Sunnah adalah:

[1]. 'Aqidah (I'tiqad dan 'Aqa-id)
Para ulama Ahlus Sunnah sering menyebut istilah 'Aqidah Salaf, 'Aqidah
Ahlul Atsar di dalam kitab-kitab mereka.[2]

[2]. Tauhid
Karena pembahasannya berkisar seputar Tauhid atau peng-esaan kepada
Allah di dalam Uluhiyyah, Rububiyyah dan Asma' wa Shifat. Jadi, Tauhid
merupakan kajian ilmu 'aqidah yang paling mulia dan merupakan tujuan
utamanya. Maka, dari itulah ilmu ini disebut ilmu Tauhid secara umum
menurut Ulama Salaf [3]

[3]. As-Sunnah
As-Sunnah artinya jalan. 'Aqidah Salaf disebut as-Sunnah karena para
penganutnya mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah j dan para
Shahabat g di dalam masalah 'aqidah. Dan istilah ini merupakan istilah
masyhur (populer) pada tiga ge-nerasi pertama.[4]

[4]. Ushuluddin dan Ushuluddiyanah
Ushul artinya rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan masalah-masalah
yang qath'i serta hal-hal yang telah menjadi ke-sepakatan para ulama.[5]

[5]. Al-Fiqh al-Akbar
Ini adalah nama lain Ushuluddin dan kebalikan dari al-Fiqh al-Ashghar,
yaitu kumpulan hukum-hukum ijtihadi.[6]

[6]. Asy-Syari'ah
Maksudnya adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa
Jalla dan Rasul-Nya berupa jalan-jalan petunjuk, terutama dan yang
paling pokok adalah Ushuluddin (masalah-masalah 'aqidah).[7]

Itulah beberapa nama lain dari Ilmu 'Aqidah yang paling terkenal, dan
adakalanya kelompok selain Ahlus Sunnah menamakan 'aqidah mereka dengan
nama-nama yang dipakai oleh Ahlus Sunnah, seperti sebagian aliran
Asyaa'irah (Asy'ariyah), terutama para ahli hadits dari kalangan mereka.
_
Foote Note
[1] Lihat Buhuuts fii 'Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jama'ah (hal. 12-14).
[2] Seperti 'Aqiidatus Salaf Ash-haabil Hadiits karya ash-Shabuni (wafat
th. 449 H), Syarh Ushul I'tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama'ah (hal. 5-6)
oleh Imam al-Laalika-iy (wafat th. 418 H) dan al-I'tiqaad oleh Imam
al-Baihaqy (wafat th. 458 H). Rahimahullah
[3] Seperti Kitabut Tauhid di dalam Shahih al-Bukhari karya Imam
al-Bukhari (wafat th. 256 H), Kitabut Tauhid wa Itsbaat Shifaatir Rabb
karya Ibnu Khuzaimah (wafat th. 311 H), Kitab I'tiqaad at-Tauhid oleh
Abu 'Abdillah Muhammad bin Khafif (wafat th. 371 H), Kitabut Tauhid oleh
Ibnu Mandah (wafat th. 359 H) dan Kitabut Tauhid oleh Muhammad bin
'Abdil Wahhab (wafat th. 1206 H). Rahimahullah
[4] Seperti kitab as-Sunnah karya Imam Ahmad bin Hanbal (wafat th

[assunnah] MANHAJ, AQIDAH DAN USLUB DA'WAH

2006-07-31 Terurut Topik Benny Kurniawan
>> APA PERBEDAAN ANTARA MANHAJ, AQIDAH DAN USLUB DA'WAH <<

Dibimbing Oleh :
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary

Pertanyaan.
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary ditanya : Aku adalah pemula 
dalam menuntut ilmu syar'i, dengan ini kuharap anda dapat menerangkan perbedaan 
antara manhaj dan aqidah, dan apakah ada beda antara uslub dakwah dan manhaj 
dakwah?

Jawaban.
Manhaj dakwah adalah penyampaian materi ilmiyyah yang merupakan landasan dasar 
berpijaknya aqidah. Sangat Mustahil suatu aqidah yang benar diletakkan dalam 
suatu tempat yang batil kemudian aqidah ini tetap bersih, umpamakan kita 
meletakkan air yang bersih lagi jernih di dalam sebuah gelas yang bernajis dan 
kotor sekelilingnya, apakah air tadi tetap bersih dan jernih atau berubah 
menjadi kotor disebabkan najis dan kotoran yang melekat di gelas tadi ? Begitu 
jugalah hubungan antara manhaj dan aqidah.

Sebagaimana kita ketahui bahwa aqidah yang dibawa Rasulullah Shalallahu 'alaihi 
wa sallam dan diterima oleh para sahabatnya melaui proses talaqqi tentulah 
melalui cara-cara tertentu yang disebut dengan manhaj (metode). Maka kedua hal 
ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Jika terkadang berpisah satu sama lainnya dalam realita atau situasi dan 
kondisi tertentu tetapi sebenarnya keduanya akan tetap saling memepengaruhi 
satu sama lainnya. Hanya ada dua kemungkinan :

Pertama: Aqidah salaf yang merubah suatu manhaj menyimpang sehingga menjadi 
bermanhaj salafi, atau kemungkinan kedua : Malah sebaliknya manhaj menyimpang 
yang merubah aqidah salaf. Nauzubillah.

Yaitu berubahnya seseorang yang manhajnya menyimpang dengan aqidah yang 
menyimpang menjadi selamat manhajnya seperti aqidahnya yang selamat (dengan 
mengikuti aqidah yang benar) atau sebaliknya aqidahnya mengikuti manhajnya yang 
keliru sehingga aqidahnya menjadi menyimpang pula. ini poin pertama.

Adapun poin kedua, yakni dalam bergaul dan menyikapi manusia dalam permasalahan 
ini ada beberapa sikap:

Pertama:
Yaitu orang-orang yang menerima da'wah ini dan tunduk dibawah hukum-hukumnya. 
Orang seperti ini harus dipergauli dengan cara baik-baik, dan jika dia berbuat 
kesalahan atau kekeliruan maka kesalahnnya ini tidak dapat disamakan dengan 
jenis manusia berikutnya,maka orang seperti ini harus dinasehati diperingati, 
diperintahkan kepada kabajikan dan dilarang dari kemungkaran, dipersilahkan 
untuk turut dalam majlis-majlis ilmu.

Jika dia memiliki ijtihad ilmiyyah dalam permasalahan yang diperbolehkan 
berijtihad di dalamnya, sementara dalam pandanganmu ijtihadnya keliru, maka 
hendaklah engkau berbuat sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kita. Tetapi 
jika ijtihadnya bukan pada masalah-masalah yang boleh diijtihadkan, ataupun 
pada masalah-masalah yang telah baku maka ijtihadnya tidak dianggap dan tidak 
didengar. Hal seperti ini harus diterangkan terlebih dahulu kepadanya dan 
dinasehati. Tetapi jika dia tidak menerima nasehat dan malah membantah maka dia 
diperlakukan sebagaimana kita memperlakukan jenis orang berikut ini.

Kedua :
Adapun jenis kedua. Yaitu orang-orang yang memang pada dasarnya tidak mengakui 
manhaj salaf dan tidak mengikuti sunnah bagaimana kita dapat memakaikannya 
pakaian yang dia sendiri melepaskannya (maksudnya bagaimana kita menisbahkannya 
kepada salaf sementara dia sendiri tidak mengakuinya, -pent)

[Seri Soal Jawab Dauroh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002 Dengan Masyayaikh 
Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani Hafidzahumullahu 
Diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan , Lc]

Sumber :






Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Mengenal Prof.Dr. Yusuf Qordhowi

2006-07-28 Terurut Topik Benny Kurniawan
Assalamu'alaimukum,

Al-haq itu harus dijelaskan kepada ummat begitu juga kebatilan serta 
syubhat-syubhat harus disingkap dan keterangkan agar ummat yg mayoritas awam 
ini dapat berhati-hati juga waspada akan tipudayanya orang-orang yg berlidah 
dan berfikiran jahil tentang Dinul Islam ini.

Semua ini konsekuensi dari AMAR BIL MA'RUF WA NAHI A'NIL MUNGKAR yg tidak 
memandang bulu siapapun dia harus Tegak kepadanya Hujjah walaupun dia orang yg 
sudah terlanjur menjadi idola & kekaguman dihati kita.

Nasihat Para Ulama Ahlus-Sunnah telah sampai kepada Qordhowi baik berupa lisan 
maupun tulisan, tetapi dia tetap tidak bergeming dari kesalahan-kesalahannya yg 
begitu merusak Aqidah & Dasar-dasar agama Islam, terutama dalam hal Al-Wala' 
wal Baro' sebagai bagian dari Dasar-dasar agama & Aqidah.

Para Ulama telah ijma' & sepakat akan kesesatan dan kebatilan dari pemikiran 
Qordhowi sehingga wajib atasnya ditegakkan hujjah, bantahan & nasehat kepada 
kaum muslimin agar jangan fanatik buta kepada para tokoh penyesat seperti 
Qordhowi ini.

Berikut ini saya review kembali daftar penyimpangan Yusuf Qordhowi :

1. Terkontaminasi pemikiran rasionalis di Madrasah Hawaiyah (madrasah yang 
dibangun atas dasar hawa nafsu) sehingga terkadang menolak hadits-hadits shahih 
dengan alasan tidak masuk akal, bertentangan dengan Al Qur' an, dan lain 
sebagainya. Hal ini bisa dilihat dalam kitab Kaifa Nata'aamal Ma'as Sunnah yang 
ditulisnya.

2. Tidak merujuk kepada pemahaman Salaf terhadap Al Qur'an bahkan ia 
memahaminya menurut hawa nafsunya. Tidak menghargai para ulama, tidak 
mempedulikan pendapat ulama, dan menyelisihi ijma' (kesepakatan) ulama apabila 
bertentangan dengan hawa nafsunya.

3. Mengajak umat Islam untuk bermawaddah (berkasih sayang) dengan Yahudi dan 
Nasrani. Hal ini dituangkannya dalam berbagai kitab, koran, dan majalah.

4. Berupaya mendekatkan kaum Muslimin dengan musuh-musuh mereka (Yahudi dan 
Nasrani). Hal ini dibuktikan dengan seringnya berpartisipasi dan hadir dalam 
berbagai muktamar Tauhidul Adyan (penyatuan agama-agama) yang diadakan oleh 
Yahudi dan Nashara kecuali muktamar di Sudan, ia tidak bisa hadir karena alasan 
pribadi.

5. Berpendapat bahwa jihad hanya untuk membela diri saja bukan untuk ekspansi 
ke negeri-negeri kafir.

6. Menghormati tempat ibadah orang-orang kafir.

7. Mengkampanyekan Perdamaian Dunia tanpa letih dan bosan. (Maksudnya kaum 
Muslimin dibelenggu kebebasannya untuk berjihad dan membela harga dirinya dari 
penindasan orang-orang kafir dengan dalih perdamaian dunia, pent.).

8. Mempropagandakan positifnya keberagaman agama.

9. Mengadopsi pemikiran-pemikiran yang berasal dari orang-orang kafir dan 
berusaha memolesnya dengan wajah Islami seperti demokrasi dan Pemilu.

10. Memutuskan suatu perkara sesuai dengan pendapat mayoritas jika terjadi 
perbedaan pendapat.

11. Memecah-belah kaum Muslimin menjadi bermacam-macam thaifah, firqah, dan 
hizib serta mengingkari nas-nas yang melarang atas perpecahan.

12. Berpendapat bahwa orang yang mengkritisi para penakwil dan pengingkar Asma' 
wa Shifat Allah adalah lari dari perjuangan Islam, menolong musuh, dan 
melemahkan barisan Islam.

13. Berusaha untuk mensalafkan Sufi dan mensufikan Salaf serta mencampuradukkan 
keduanya.

14. Mencela dan merendahkan ulama Islam serta memuji ahli bid'ah dan ahlul 
ahwa'.

15. Merayakan hari-hari besar bid'ah yang dia sendiri sudah tahu bahwa itu 
hanya taklid kepada orang-orang Barat.

16. Membolehkan nyanyian dan mendengarkan lagu-lagu yang didendangkan oleh 
artis laki-laki maupun perempuan. Bahkan terpesona dengan suara Faizah Ahmad 
dan menyenangi lagunya Fairuz.

17. Menyaksikan film sinetron di televisi dan video.

18. Berpendapat bahwa bioskop adalah sarana hiburan yang penting, halal, dan 
baik.

19. Membolehkan penjualan beberapa barang yang haram bagi orang yang terasing 
di negeri kafir.

20. Berpendapat bahwa tidak masalah (boleh-boleh saja) menghadiri acara-acara 
yang di dalamnya dihidangkan khamr jika itu dilakukan demi maslahat dakwah!!!

21. Menyatakan bolehnya mempergunakan produk yang tercampur dengan daging, 
minyak, dan lemak babi bila sudah diproses secara kimia sebagaimana ia 
menghalalkan sembelihan orang kafir selain Ahli Kitab.

22. Mengeluarkan fatwa dan makalah yang kontroversi karena bekal ilmu haditsnya 
sangat sedikit dan sangat buruk.

Daftar kesesatan tersebut dinukil dari Fatwa para Ulama Ahlus-Sunnah yg telah 
dikumpulkan dalam buku "Membongkar Kedok Yusuf Qordhowi" disusun oleh Syaikh 
Ahmad bin Muhammad bin Manshur Al 'Udaini Al Yamani dan telah mendapat 
rekomendasi dari para masyayikh Ahlus-Sunnah lainnya sebagaimana yg dirangkum 
dalam buku tersebut.

Hanya kepada Allah saya serahkan segala macam urusan, tugas menasehati untuk 
menegakkan kebenaran telah ditunaikan

Wallahu'alam bisshowwab


Yusuf Qaradhawi - Antara Loyalitas dan Israel
Penulis: Ahmad bin Muhammad bin Manshur Al 'Udaini

Qaradhawi Mengucapkan Selamat Kepada Israel

Suatu ketika Yusuf Al Q

[assunnah] >>Yahudi Akan TERBASMI, Insya Allah<

2006-07-27 Terurut Topik Benny Kurniawan
Title: Yahudi Akan TERBASMI, Insya Allah 








YAHUDI AKAN ERBASMI, INSYA ALLAH [HADITS TENTANG PERANG MELAWAN YAHUDI]


Dijelaskan Oleh :
Asy-Syaikh Muhaddist Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari Hafidzohullah


    Diantara hal yang membuat hati kaum Mukminin tenteram dan karenanya mereka semakin yakin ialah ; bahwa negeri yang menjadi tempat berkumpulnya bebagai macam suku Yahudi Dunia, yang kemudian secara zalim dan bathil dinamakan negara Israel, adalah negara yang akan musnah dan terhapus dari muka bumi. Saya tidak katakan tanggal sekian dan tanggal sekian seperti yang dilakukan secara tidak benar oleh sebagian orang yang memiliki semangat menggebu.

Bisa jadi waktunya akan datang sebelum ramalan mereka jatuh tempo, dan itu tidak sulit bagi Allah. Ya, bisa jadi (waktunya akan datang) jauh sebelum itu.

"Artinya : Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabb-mu kecuali Dia" [Al-Muddatstsir : 31]

Tidak ada yang mengetahui kecuali Dia Yang Maha Tahu dan Maha Waspada.

Karena itulah ada tokoh politik (Muslim) kontemporer yang mengatakan :"Sesungguhnya perdamaian kita bersama Yahudi hanya semata-mata perdamaian politis, bukan keyakinan".

Sesungguhnya ada beberapa riwayat hadits Nabi yang shahih dan tegas, bahwa pertempuran besar (melawan bangsa Yahudi-pen) akan terjadi, pasti. Dan bahwa kalimat Tauhid pasti akan mengalahkan orang-orang Yahudi tersebut, baik majikan-majikan maupun budak-budaknya (para pemimpinnya maupun pengikut-pengikutnya -pen).

Imam Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Kalian akan memerangi bangsa Yahudi sampai seseorang di antara mereka bersembunyi di belakang batu. Maka batu itu berkata : Wahai hamba Allah, ini di belakangku ada Yahudi, bunuhlah !".

Imam Bukhari dan Imam Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Kemudian kaum Muslimin membunuh mereka sampai orang Yahudi bersembunyi di belakang batu atau pohon. Maka batu -atau- pohon itu berkata : Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini di belakangku ada Yahudi, kemarilah lalu bunuhlah. Kecuali pohon Gharqad (sebuah pohon berduri yang dikenal dikalangan bangsa Yahudi), sesungguhnya Gharqad itu adalah salah satu pohon bangsa Yahudi".

Dua riwayat di atas adalah riwayat paling kuat dan paling shahih yang di satu sisi menjelaskan pasti dan benar-benarnya kejadian perang melawan Yahudi, sedangkan di sisi lain menjelaskan tentang yakin (pasti)nya kemenangan di tangan kaum Muslimin.

Riwayat tersebut -segala puji bagi Allah, dan dengan taufiq-Nya amat sangat jelas, jelas dan jelas. Tidak perlu komentar dan tidak membutuhkan keterangan.

Dalam dua nash di atas terdapat berbagai petunjuk manhaji (bersifat manhaj/bersifat ajaran), yang paling menonjol di antaranya adalah dua hal :

Pertama.
Berkaitan dengan awalnya, yaitu perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para sahabat :"Kalian pasti akan memerangi (orang Yahudi). Sabda ini memberi petunjuk yang tegas bahwa masa depan hanya untuk Islam saja -bi idznillah-, akan tetapi tentu Islam yang sesuai dengan manhaj Salaf. [Lihat : Basha'ir Dzawisy Syaraf Bisyarhi Marwiyyaati Manhajis Salaf, karya Syaikh Salim al-Hilali hal. 151-165].

Kedua.
Berkaitan dengan akhirnya, yaitu sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam ketika menceritakan perkataan pohon atau batu : "Wahai Muslim, wahai hamba Allah!". Kisah ini menunjukkan bahwa manhaj Tarbawi Ishlahi (pola pendidikan yang bertujuan perbaikan) yang tegak berdasarkan realisasi tauhid dan peribadatan adalah betul-betul memiliki kesiapan untuk menegakkan syari'at Allah di muka bumi dan untuk memulai kehidupan baru dengan kehidupan Islami yang sesuai dengan pola kenabian. [Lihat pula : Madaarij al-Ubudiyah min Hadyi Khairil Bariyyah karya Syaikh Salim al-Hilali hal. 145-153].

Di sana ada riwayat lemah -dari berbagai periwayatan- yang tersebar di tengah-tengah masyarakat dan bergulir di kalangan orang-orang khusus dan orang-orang awam, yang wajib diungkap dan dijelaskan (yaitu) :

Riwayat Ibnu Sa'd dalam "Tahabaqat"nya VII/422, Al-Bazzar dalam "Musnad"nya IV/138, Az-Zawaid, Ibnu Abi Ashim dalam "Al-Ahad wa Al-Matsani" 2458, dan lain-lain, dari Nahik bin Shuraim As-Sakuni, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Musyrikin sampai akhirnya sisa-sisa (pasukan) kalian akan memerangi Dajjal di sekitar sungai di Urdun (Yordan), kalian di sebelah timurnya dan mereka di sebelah baratnya".

Perawinya berkata : Saya tidak tahu di bumi sebelah manakah Urdun (Yordan) pada waktu itu.

Hadits ini sanadnya dha'if, di dalamnya terdapat Muhammad bin Aban Al-Qurasyi. Imam Abu Dawud, Ibnu Ma'in, Al-Bukhari dan imam-imam lain mendha'ifkan (melemahkan)nya.

Guru kami, 'Allamah, Imam (Imam diantara Muhadditsin abad 20), lautan ilmu, Syaikh 

[assunnah] RE : akhirat tidak kekal???

2006-07-26 Terurut Topik Benny Kurniawan
Assalamu'alaikum...

Mengenai hal ini pernah juga teman saya berkomentar kepada saya atas
ketidakkekalannya syurga & neraka sebagai komponen dari Alam Akhirat
dengan berdalihkan Bahwasannya kekekalan itu hanya milik Allah saja
dengan membawakan salah satu dalil dari Ayat didalam Al-Qur'an

Maka kita tegaskan kepada mereka beberapa hal, yaitu :

1. Kekalnya Allah (Kholiq) sangat berbeda dengan Kekalnya Makhluq dimana
kekalnya Allah tidak berpemulaan sedangkan Makhluq diciptakan merupakan
sifat yg berpemulaan.

2. Kekekalan mahluq sangat-sangat bergantung kepada Allah dimana semua
itu atas kehendak & ketentuan Allah (kekelalan mahluq sangat pasif &
lemah), sedangkan kekekalan Allah tidak bergantung kepada siapapun
bahkan segala sesuatunya bergantung kepada-Nya.

3. Dalam menafsirkan ayat-ayat didalam Al-qur'an wajib merujuk kepada
Hadist yg menerangkan tentang Asbabun-Nuzul dengan pemahaman &
penjelasan Para Shahabat, Tabi'in wattabiut tabi'in dan Para Ulama
Salafush-Sholih serta yg mengikuti mereka semua dengan baik. Dalam hal
ini kaum muslimin kebanyakan menafsirkan Al-quran berdasarkan Ilmu
Filsafat, Mantiq dan Metafisika yg dimana notabenenya ilmu-ilmu tersebut
bersumber dari para Kuffar yg dila'nat Allah ataupun para Ahlul-bid'ah &
Ahlul-Hawa yg sudah terbiasa mentahrif & mentakwil seenaknya saja
(seperti teman saya tsb yg mentahrif kata "Seluas" dengan kata "Selama"
sehingga ayat yg artinya seharusnya "Syurga yg SELUAS langit & bumi"
dirubah menjadi "Syurga yg SELAMA langit & bumi). Bagaimana kita bisa
menafsirkan maksud didalam Ayat-ayat Al-quran melalui pemikirannya
orang-orang yg tidak diridhoi ALLAH.?? Sungguh sangat mengherankan.

Hal tersebut diatas juga seingat saya pernah disampaikan oleh Syaikh
Utsaimin namun saya lupa judul bukunya.

Mungkin ada Ikhwan fillah lainnya yg menambahkan dari penjelasan diatas.

Wallahu'alam bisshowwab


===
Original Message
9a. akhirat tidak kekal???
Posted by: "arie fajarsepta" [EMAIL PROTECTED] aseptaf
Date: Mon Jul 17, 2006 5:09 am (PDT)

saya baru membaca buku berjudul "Ternyata akhirat tidak kekal" karangan
Agus
Mustofa. Adapun dalil yang dikemukakan penulis adalah bahwa kehidupan
terdiri dari dua unsur yaitu pencipta dan yang diciptakan (makhluk).
Penulis
mengatakan yang memiliki sifat baqa atau kekal hanyalah Sang pencipta
sedangkan selain-Nya adalah makhluk yang bersifat fana. kemudian penulis
juga menampilkan nash Al-Quran surat Hud(11): 106-108 sebagai dalil
pendukung bahwa akhirat tidak kekal. Banyak nash Al-Quran yang
menyatakan
kekalan akhirat, penulis menafsirkan bahwa hal itu merupakan kiasan
betapa
lamanya akhirat akan binasa yang menurut sains modern 18 milyar tahun.
Mohon
bantuan teman-teman bagaimana manhaj (ulama) salaf menyikapi tentang hal
ini. terima kasih





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/zAINmC/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Kumpulan Risalah Mengenai Al-Qur'anul Karim

2006-07-11 Terurut Topik Benny Kurniawan
ADAB MEMBACA AL QURAN

Al Quranul Karim adalah firman Alloh yang tidak mengandung kebatilan sedikit 
pun. Al Quran memberi petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada 
umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan 
di akhirat, dan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat 
dari Alloh taala. Untuk itulah  tiada ilmu yang lebih utama dipelajari oleh 
seorang muslim melebihi keutamaan mempelajari Al Quran. Sebagaimana sabda Nabi 
sholallahu  alaihi wa sallam, Sebaik-baik kamu adalah orang yg mempelajari Al 
Quran dan mengajarkannya.(HR. Bukhari)

Ketika membaca Al Quran, maka seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab 
berikut ini untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membaca Al Quran:

1. Membaca dalam keadaan suci, dengan duduk yang sopan dan tenang. Dalam 
membaca Al Quran seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, diperbolehkan 
apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata, Orang 
yang membaca Al Quran dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal 
yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama. (At Tibyan, hal. 
58-59)

2. Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati ayat 
yang dibaca. Rosululloh bersabda, Siapa saja yang membaca Al Quran (khatam) 
kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami (HR. Ahmad dan para penyusun 
kitab-kitab Sunan). Sebagian sahabat membenci pengkhataman Al Quran sehari 
semalam, dengan dasar hadits di atas. Rosululloh telah memerintahkan Abdullah 
Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al Quran setiap satu minggu (7 hari) (HR. 
Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin 
Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al Quran sekali dalam seminggu.

3. Membaca Al Quran dengan khusyu, dengan menangis, karena sentuhan pengaruh 
ayat yang dibaca bisa menyentuh jiwa dan perasaan. Alloh ta'ala menjelaskan 
sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya yang shalih, "Dan mereka menyungkur atas 
muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu" (Al-Isra: 109). Namun 
demikian tidaklah disyariatkan bagi seseorang untuk pura-pura menangis dengan 
tangisan yang dibuat-buat.

4. Membaguskan suara ketika membacanya. Sebagaimana sabda Rosululloh sholallahu 
alaihi wa sallam, Hiasilah Al Quran  dengan suaramu (HR Ahmad, Ibnu Majah dan 
Al-Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan, Tidak termasuk umatku orang yang 
tidak melagukan Al-Quran (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud hadits ini adalah 
membaca Al Quran dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, 
panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan 
seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.

5. Membaca Al-Quran dimulai dengan Istiadzah. Alloh subhanahu wa taala 
berfirman,
"Dan bila kamu akan membaca Al Quran, maka mintalah perlindungan kepada Alloh 
dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk" (An Nahl: 98)

6. Membaca Al Quran dengan tidak mengganggu orang yang sedang sholat, dan tidak 
perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak 
orang. Bacalah dengan suara yang sedang-sedang saja secara khusyu.  Rosululloh 
bersabda, "Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, 
maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari 
kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al 
Quran)" (HR. Abu Dawud, Nasai, Baihaqi dan Hakim). Wallohu a'lam.
[sumber: Buletin At Tauhid]



BOLEHKAH MENAFSIRKAN AL-QURAN AL-KARIM DENGAN TEORI ILMIAH ?

Oleh :
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
sumber http://www.almanhaj.or.id

Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bolehkah menafsirkan Al-Quran 
Al-Karim dengan teori ilmiah modern?

Jawaban
Menafsirkan Al-Quran dengan teori ilmiah mengandung bahaya. Karena, jika kita 
menafsirkan Al-Quran dengan teori tersebut kemudian datang teori lain yang 
menyelisihinya, maka konsekwensinya adalah Al-Quran menjadi tidak benar dalam 
pendangan musuh-musuh Islam. Adapun dalam pandangan kaum muslimin, mereka akan 
mengatakan bahwa kesalahan terletak pada orang yang menafsirkan Al-Quran dengan 
teori tadi, akan tetapi musuh-musuh Islam akan selalu menunggu kesempatan. Oleh 
karena itu, saya mengingatkan dengan amat sangat agar tidak tergesa-gesa dalam 
manafsirkan Al-Quran dengan teori ilmiah ini. Apabila Al-Quran terbukti dalam 
realita maka kita tidak perlu mengatakan bahwa Al-Quran telah menetapkan 
realita itu. Al-Quran turun untuk menerangkan ibadah, akhlak, dan sebagai bahan 
renungan.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman.
Artinya : Inilah Kitab yang Kami turunkan kepadamu yang penuh berkah agar 
mereka merenungkan ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal mengambil 
pelajaran [Shaad : 29]

Dan bukan untuk perkara-perkara seperti ini yang diketahui melalui eksperimen 
dan diketahui oleh manusia dengan ilmu mereka. 

[assunnah] Usaha Cateringan di Bulan Romadhon........??

2006-06-26 Terurut Topik Benny Kurniawan
Assalamu'alaikum...

Saya mau nasehat & masukan dari Ikhwan & Akhwat fillah sekalian
berkenaan dengan usaha dagang saya. Saya beserta Istri sekarang ini
membuka usaha Catering Makanan MENU MUSLIM yg diantar ke tiap rumah dan
Alhamdullilah sampai sekarang berjalan lancar bahkan konsumen semakin
bertambah saja dari minggu ke minggu.

Namun setelah kami berfikir kedepan & menimbulkan pertanyaan yg
menyebabkan perselisihan pendapat antara saya dengan Istri saya. Dimana
pertanyaan tersebut adalah bagaimana Usaha Cateringan ini bisakah kami
lanjutkan dalam Bulan Romadhon nanti..??

Istri saya mengkhawatirkan tentang ketidakbolehan memberi makan orang yg
tidak berpuasa pada waktu yg diharamkan padahal mereka mampu berpuasa
pada Puasa Romadhon. Padahal konsumen kami hampir 70 % adalah non-muslim
yg menyukai MENU ISLAMI kami dan  telah berlangganan lama serta kami
juga sudah pertanyakan ke mereka (non-muslim) bagaimana jika dibulan
puasa.?? . Tanggapan dan permintaan mereka adalah tetap diteruskan
seperti biasanya mengantar Cateringan pada Siang & Sore hari.

Hal tersebut membuat kami bimbang bahwa usaha kami tersebut akan dimacet
di bulan Romadhon.

Mohon Saran & bimbingannya, sebelum & sesudahnya saya ucapkan
Jazakallahu Khoiron.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Minta Info ttg Ustadz

2006-05-12 Terurut Topik Benny Kurniawan
Ikhwan & akhwat fillah,
Mohon info tentang Ustadz Ja'far Umar Tholib (mantan Panglima laskar
jihad) & Ustadz Jamaluddin al-batahany (asal medan), apakah manhaj
mereka berdua.??

Syukron bagi siapa yg dapat memberikan info berhubung banyak teman saya
yg bermajlis dgn mereka.

Wassalam





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Mohon Penjelasan "Pakaian Sholat sesuai sunnah, apakah Isbal ...??"

2006-04-20 Terurut Topik Benny Kurniawan
Assalamu'alaikum,
Mohon atas bimbingannya bagaimana pakaian sholat yg sesuai dengan sunnah
& batasan2x yg diperbolehkan. Saya pernah mendengar dari tentang Isbal
mengakibatkan sholat tertolak, apakah itu benar.?? Apakah yg dimaksud
dengan Isbal itu sebenarnya??

Jazakallau Khoiran atas siapa saja yg membimbing saya tentang hal diatas
via email di milist ini.

Wassalamu'alaikum





Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [assunnah] Mohon Penjelasan Kesesatan Thoriqot sufiyyah/tasawwuf-Studi Kritis

2006-04-18 Terurut Topik Benny Kurniawan
Alhamdulillah.

Syukron ya akhi atas infonya, Jazakallahu Khoiran Katsiro.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Mohon Penjelasan Kesesatan Thoriqot sufiyyah/tasawwuf

2006-04-18 Terurut Topik Benny Kurniawan
Assalamu'alaikum wr.wb.
Mohon penjelasannya dari ikhwan & akhwat sekalian tentang letak kesesatan dari 
thoriqot sufiyya/tasawwuf yg sedang menjamur di lingkungan saya sehingga bisa 
menjadi hujjah saya didalam menjelaskan kesesatannya menurut fatwa para 'ulama 
salafush sholih

Apakah jamaah tabligh ada kaitannya dengan thoriqot 
sufiyyah/tasawwuf..??

Syukron atas info yg berguna tsb bagi siapa saja menjelaskannya.

Wassalam





Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Mohon penjelasan Pembagian Harta Warisan

2006-04-18 Terurut Topik Benny Kurniawan
Assalamu'alaikum wr.wb,
Mohon ikwan sekalian berikan penjelasan tentang pembagian harta warisan yang 
dengan tuntunan As-sunnah dimana info tsb sangat saya butuhkan didalam 
menentukan pembagiannya untuk keluarga saya disertai dengan dalilnya agar 
mereka mengetahui hukumnya secara islami.

Wassalamu'alaikum





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/