Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuhu
Alhamdulillah sudah 2 tahun lebih ana mengenal manhaj salaf, selama itu pula
ana mengikuti ta'lim, belajar memahami aqidah yang lurus, saat ini ana sedang
bingung, ana sedang mencari solusi, semoga ikhwah sekalian bisa membantu.
Sejak jauh-jauh hari orang tua sudah mewanti-wanti mengenai keinginan mereka
terhadap suami ana kelak, orang tua menginginkan agar nanti sebelum menikah ana
mengadakan perjanjian dengan calon ana agar ana dibolehkan bekerja setelah
menikah nanti, ana mengerti saat ini kondisi ekonomi keluarga kami sedang
sulit, orang tua menginginkan agar ana dapat membantu mereka, walaupun
sebenarnya kalau kondisinya tidak seperti ini orang tua tidak akan tega pada
anaknya.
Mengenai keinginan ana sendiri tidak muluk-muluk, ana hanya ingin calon suami
yang sholeh yang aqidahnya serta manhajnya lurus, karena ana ingin istiqomah di
jalan ini, mengenai calon sebetulnya ada seorang ikhwan yang berniat menikahi
ana, namun dia tidak ingin ana bekerja setelah menikah nanti, ana menyukainya
dan bersedia menikah dengannya namun orang tua tidak suka karena nantinya ana
tidak boleh bekerja.
Alhamdulillah mengenai bagaimana hukum wanita bekerja, hijab wanita, ana sudah
mengerti, ana pun paham rumah adalah sebaik2nya tempat bagi wanita, walaupun
sebetulnya ana masih belum bisa melaksanakannya karena saat ini ana masih
bekerja dimana kondisinya tak bisa lepas dari kholwat dan ikhtilath dan tak
bisa mengenakan hijab yang syari', tapi terus terang ana sudah tidak tahan
dengan kondisi di tempat kerja, ana juga sudah rindu ingin mengenakan hijab
secara sempurna, ana coba menjelaskan kepada orangtua mengenai hal ini namun
orang tua belum memahaminya, orang tua ingin ana tetap bekerja dan meniti
karir. dan orang tua tidak ingin ana keluar dari pekerjaan yang sekarang.
Ana bingung harus bagaimana, rasanya menyakitkan ketika kita telah memahami din
ini namun tidak bisa mengamalkannya, ana merasa sedih dan berdosa karena
meninggalkan hijab, ikhtilath, safar tanpa mahram dan lain-lain. padahal ana
tau hukumnya, ana ingin segera lepas dari semua kemaksiatan ini. ana tidak bisa
bertahan di tempat yang sekarang terlalu lama, karena yang ana rasakan
fitnahnya semakin banyak.
yang selalu ana pikirkan bagaimana bila nantinya ana menikah dengan laki-laki
yang sesuai dengan kriteria ana dalam din nya, yang mungkin setelah itu ana
tidak bisa membantu orang tua seperti sebelum ana menikah? berdosakah ana
membiarkan orang tua dalam kesulitan (yang ana pahami anak perempuan tidak
dibebani kewajiban mencari nafkah, namun apakah ada pengecualian bila memang
orang tua membutuhkan??).
Apakah ana berdosa dengan menolak keinginan orang tua agar ana tetap meniti
karir? ana tidak ingin orang tua sakit hati dan merasa anaknya
meninggalkannya, ana tidak ingin jadi anak durhaka, tapi ana juga tidak ingin
durhaka kepada Allah? apakah masalah ana ini bisa dikompromikan? bagaimana?
Afwan bila tulisan ana terlalu panjang dan ada kata-kata yang kurang bisa
dimengerti, Ana sangat mengharapkan jawaban dari ikhwah sekalian mengenai
solusi masalah ini, syukron, jazakumullah khairan katsiraa.
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuhu
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
Website anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links
* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/
* Your email settings:
Individual Email | Traditional
* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)
* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED]
* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/