Re: [assunnah] Dalil tentang syafaat anak anak kecil meninggal dunia

2006-08-18 Terurut Topik dadan darmawan
Assalamu'alaikum waraohmatullohi wabarokatuh.

Pak Zaenal yang dirahmati Alloh ta'ala. Semoga bapak selalu diberikan kesabaran 
atas musibah ini.

Tentang syafaat yang Bapak tanyakan, saya coba kirimkan artikel tentang 
keutamaan Anak bagi Orang tuanya. Saya sendiri belum tahu nilai ke-sahih-an 
hadist-hadist pada artikel tersebut. Mudah-mudahan ada Ikhwah lain yang  bisa 
mengkoreksi akan ke sahihan-nya.

Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

KEUTAMAAN MEMILIKI ANAK PEREMPUAN

Rumah yang di dalamnya terdapat anak-anak perempuan, maka setiap hari Allah 
menurunkan dua belas rahmat, para malaikat tidak terputus-putus mengunjungi 
rumah itu, dan para malaikat di setiap hari dan malamnya mencatat untuk kedua 
orang tuanya pahala sama dengan pahala ibadah tujuh puluh tahun (HR. Abu 
Ya'la).

Barangsiapa menanggung (biaya hidup) seorang yatim, baik keluarga ataupun 
bukan keluarga, maka dia kelak berdampingan denganku di surga. Dan barangsiapa 
membiayai tiga orang putri yang diamanatkan Allah kepadanya, maka dia berhak 
masuk surga: Dan dia mendapat pahala seperti pahalanya orang yang berjihad di 
jalan Allah, yang siang harinya digunakan untuk berpuasa dan malam harinya di 
gunakan untuk beribadah sunat (HR. Bazar dari Abu Hurairah).

Seorang muslim yang diamanati Allah tiga orang anak putri, kemudian dididik 
dan dibimbing secara layak hingga dewasa, atau meninggal sebelum baligh, maka 
dia akan selamat dari siksa api neraka. Sabda Rasulullah SAW, lalu ada seorang 
wanita mengajukan pertanyaan: Ya Rasulullah, bagaimana halnya kalau hanya dia 
diamanati dua orang anak putri? Jawab beliau: Dua orang anak putri yang dididik 
secara baik, bisa menjadi penyelamat dari siksa api neraka. (HR. Thabrani dari 
Abdurrahman bin Auf)

Barangsiapa memiliki tiga orang putri atau tiga orang saudara putri, atau 
memiliki dua orang anak putri atau dua orang saudara putri, kemudian ia 
mendidiknya dengan baik hingga memiliki ketaqwaan kepada Allah dan akhlak yang 
mulia, maka dia berhak masuk surga. (HR. Tirmidzi)

Barangsiapa diamanati Allah seorang putri, bila mati tidak ditangisi, dan bila 
hidup dididik secara baik, maka dia dapat jaminan surga (HR. Abu Dawud, Hakim 
dari Ibnu Abbas)

Barangsiapa menyenangkan (memanjakan) anak perempuan, maka ibarat menangis 
karena takut kepada Allah. Dan barangsiapa menangis karena takut kepada Allah, 
maka Allah mengharamkan jasadnya masuk kedalam neraka. (HR. Abu Ya'la, Ahmad).



NORKISME ZAINALABIDIN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamualaikum,

Saya baru saja kehilangan anak kecil. Adakah dalil dalil tentang syafaat anak 
anak kecil meninggal dunia dan
adakah artikel artikel tentang hikmahnya apabila kita redha dengan 
pemergiannya. Pokoknya saya sedang amat berduka cita.

Norkisme Zainal Abidin ( KIS )
SDI(M) Quality Control Team
Tel: 06-6701130 / 019-6208585
E-Mail:[EMAIL PROTECTED]



-
Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail Beta.





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Tela'ah Kitab Kesalahan mendidik Anak

2006-07-28 Terurut Topik dadan darmawan
Assalamu'alaikum warohmatuloohi wabarokatuh

IKUTILAH TELA'AH KITAB :
KESALAHAN MENDIDIK ANAK
karya Muhammad bin Ibrahim Al Hamd
UNTUK UMUM

Pembicara: Al Ustadz Abu Haidar As Sundawy
Pimpinan Pondok Pesantren IHYAU'US SUNNAH Bandung

Waktu : Ahad , 05 Rajab 1426H / 30 Juli 2006
Jam : 09:00 s/d Waktu Dzuhur
Tmpat : Masjid Al-Mu'min
Komplek Al Azhar Cikarang Baru Jababeka Golf
Jababeka Educatin Park. Cikarang. Bekasi

Penyelengara: Forum Kajian Islam (FORKALAM) Graha Asri dan DKM Al Mu'min

Demikian informasi ini.
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh



-
See the all-new, redesigned Yahoo.com.  Check it out.





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-27 Terurut Topik dadan darmawan
Assalamu'alaikum warohmatuloohi wabarokatuh.

Masya Alloh Akh... Antum baik sekali menjawab ini dengan logika 
sederhana.

Ditempat ana kerja, ana selalu dihadapi dengan kalimat-kalimat yang 
memojokan seperti Jangan memperbesar perbedaan, Mari bekerjasama 
dalam hal yang diepakati, Mari bekerja, bukan hanya teori dan 
lain sebagainya.
   
Tulisan Akh Joy...Telah memberikan tambahan semangat untuk 
menghadapi serangan-serangan seperti itu. 

Walhamdulillahi robbil 'alamin. Syukron atas tulisan antum.
   
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Joy Rizki PD [EMAIL PROTECTED] wrote:
zubaedah zubair wrote:
 Assalamu'alaikum..

Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh

 saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan 
 di Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan hukum..
 
 Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan 
 mudahnya dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti 
 mereka adalah Saudara Kita..

Kurang tepat kalau Ukhti mengatakan KENAPA Assunnah
karena pada kenyataanya bukan Assunnah nya
namun hanya sebagian kecial saudara kita saja
karena bagaimanapun juga manusia, termasuk saya
tidak terlepas dari cacat dan cela

Jadi kalau ada saudara kita yg menasihati terlihat:
1. ketus
2. keras
3. blak2an

Itu mah biasa, dan mohon maklum saja

Karena lebih banyak lagi kan, saudara kita yg menasihati dgn:
1. Ramah tamah
2. Halus
3. Penuh kasih sayang

Kumpulkan dan pisahkan saja email2 yg isinya ketus, keras, tidak ramah
dengan email2 yg isinya ramah, halus dan lembut
Insya Allah lebih banyak yg termasuk kategori kedua

Wallahu'alam

Dan masalah ketus, keras, dan cenderung tidak ramah
bukan hanya ada di Assunnah,
di luaran malah lebih banyak

Itu yang demo, bakar2an.
Walaupun katanya 'rapih', apa enggak merusak dakwah?
apakah mereka tidak keras, ketus kepada pemerintah Muslim sendiri

Mereka yg angkat lewat PEMILU,
e  malah mereka yg demo sendiri?!
kemana logika berpikirnya?

Bukankah DEMO itu justru cenderung lebih ingin show of ... 
(memperlihatkan )
ujung2 malah susah menjaga hati dari RIYA (ingin dilihat),
dan SUM'AH (ingin didengar dong)
Padahal Riya termasuk syirik kecil

Kembali ...

Jadi kalau Ukhti kurang agak kurang sreg
dgn cara menasihatinya Ukhti Dhea
yaaa ... email Japri aja (seperti yg lain :D)

Kembali,
jadi bukan maslah Assunnah-nya
tetapi masalah sebagian kecil saudara kita saja
yg mungkin harus mengolah lagi cara nasihatnya (termasuk saya)

...

Sama kasusnya
ketika orang kafir melihat seorang Muslim yg berbuat kekerasan
apakah benar jika kemudian dia mengatakan
Kenapa ISLAM suka kekerasan?

Tentu salah kalau dikatakan ISLAM
krn hanya si pelaku sajalah yg salah
bukan ISLAM-nya

Kembali kemasalah 'Zakat' (pake kutip) 2.5%
kalau ada sebagian kecil saudara kita yg agak ketus menanggapi hal ini
mungkin mereka pernah berpengalaman menasihati langsung
beberapa saudara kita yg lain
yang begitu keukeuh tentang zakat 2.5% ini
Mereka yg eukeuh itu, enggak mempan dgn dalil dan banyak perkataan ulama
seakan-akan mereka hanya cukup dgn Syaikh Yusuf Qaradhawi saja
(beserta pemahaman murabbi-murabbi mereka tentu saja)

Padahal ini kan masalah yg sangat penting
dimana Zakat adalah rukun ISLAM ke-3
Tidak bisa dibiarkan kalau ada saudara kita yg salah paham tentangnya

 Kenapa kita selalu berkutat pada Perbedaan..??

Berkutat dalam perbedaan yg memang terjadi
adalah demi mencapai persatuan

Contoh:
-Ada yg qunut subuh terus menerus, yg bid'ah
-Ada yg tidak, sesuai sunnah

Inikan berbeda

Perlu kita berkutat didalam masalah ini
demi menghilangkan perbedaan krn bid'ah
demi tercapainya persatuan didalam Sunnah

Bukankah kita ingin mencapai persatuan???

Contoh:
-Ada yg niat Shalat dgn Ushalli ..., yg bid'ah
-Ada yg tidak, mengikuti Sunnah

Inikan perbedaaan

Kita perlu berkutat didalamnya
demi menghilangkan perbedaaan yg disebabkan krn bid'ah
untuk mencapai persatuan didalam Sunnah

Bukan kah kita ingin mencapai persatuan???

Maka salah lah orang yg mendakwahkan
Jangan bicarakan perbedaan, nanti akan memecah belah umat

Kalimat Ini sangat RANCU sekali
di awal kalimat, dia mengatakan Perbedaan
tapi di ujungnya, dia mengatakan seolah-olah umat dalam kondisi bersatu

Bersatu dimananya???

Justru kalau dia mau konsisiten dgn perkataanya sendiri
ketika dia mengakui adanya perbedaan
artinya dia mengakui juga bahwa umat ini tidak dalam kondisi bersatu
artinya umat ini sedang dalam kondisi berpecah belah alias berbeda

PERTANYAAN:
Lantas apa yg harus kita lalukan untuk menyatukannya?

Maka kita bicarakan perbedaan2 yg ada
(yg disebabkan krn bid'ah dan kebodohan)
lalu menghilangkannya untuk mencapai kesatuan pemahaman
dan mencapai persatuan umat diatas Sunnah

Sebaliknya, justru perkataan
Jangan kita bicarakan perbedaan, nanti akan memecah belah
adalah perkataan YANG MEMECAH BELAH itu sendiri

artinya, orang yg mengatakan ini, akan membiarakan adanya;
-orang yg qunut subuh terus menerus dalam bid'ah
-orang yg 

Re: [assunnah] Re: Berbagi tentang Homeschooling

2006-07-26 Terurut Topik dadan darmawan
Assalamu'alaikum warohmatuloohi wabarokatuh.

Saya sudah merasakan betapa berat meninggalkan anak yang belum bisa mengurus 
dirinya sendiri untuk disekolahkan di pesantren yang jauh dari rumah. Sementara 
disekolahkan di sekolah umum sangat tidak menjanjikan.

Kepada Bapak Fatkhurrahman, apakah bapak memiliki atau sudah membuat buku  
panduan (manual book) langkah-langkah menyiapkan Homeschooling. Saya sangat 
berminat sekali dan insya Alloh akan menggerakan dan mengajak ikhwan yang telah 
memiliki anak untuk memulai ini di tempat saya.

Usul bapak untuk membuat organisasi JARINGAN RUMAH SEKOLAH bermanhaj salaf 
sangat saya setujui. Saya di cikarang, sangat mudah bagi kita berkomunikasi. 
Dan di cikarang banyak sekali ikhwan salafynya Pak.

Demikian. Semoga Alloh ta'ala memuahkan langkah kita semua.

Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh


Fatkhurahman [EMAIL PROTECTED] wrote:
SEKOLAH RUMAH, SIAPA TAKUT??

Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh

Alhamdulillah,
Sekolah Rumah manhaj salaf banyak manfaatnya,
Untuk anak Insya Allah :
1. Anak terhindar dari pengaruh buruk lingkungan
2. Anak sejak dini mengenal manhaj salaf, tidak seperti kita-kita, sehingga
diharapkan memahami Manhaj salaf dengan lebih paripurna
3. Lingkungan pergaulan mereka terkontrol oleh ikhwan-ikhwan salaf
4. Anak dengan riang menghafal Al-quran
5. Setiap hari setiap aktivitas dengan do'a yang shohih
6. Sholat dengan cara nabi, berdzikir juga
7. Tidak tertinggal pengetahuan umumnya karena kita mengontrol sendiri
pelajaran umumnya sesuai kelasnya.
8. Bisa ujian negara, Dapat Ijazah negeri dari Dep.Dik.Nas (GRATIS) tingkat
SD, SMP, SMA (sedikit ada biaya)
9. Bisa melanjutkan ke sekolah-sekolah formal jika menghendaki.
10. Dan lain-lain

 Untuk Orang tua Insya Allah
1. Terpacu untuk meningkatkan kualitas dien (tidak boleh kalah sama anak)
2. Menigkatkan kreativitas, menigkatkan kualitas komunikasi antara suami
istri
3. Menumbuhkan jalinan silaturahmi antar orang tua
4. Orang tua harus selalu belajar terus menerus dien dan umum, karena
orangtua adalah gurunya
5. Orang tua dipaksa menjadi teladan bagi anak didiknya yaitu anak
sendiri.
6. Menigkatkan komunikasi yang berkualitas antara anak dan orang tua melalui
pelajaran.
7. Mengetahui secara langsung kondisi kejiwaan anak dan apa yang di butuhkan
oleh anak
8. Mengetahui kesehan fisik dan pertumbuhan fisik anak
9. Hemat secara financial, optimal dari segi hasil
10. Dan lain-lain

 Bagi lingkungan Insya Allah
1. Menumbuhkan suasana lebih religius terhadap lingkungan
2. Pengaruh pergaulan salaf pada lingkungan yang dipancarkan oleh
keluarga-keluarga yang menerapkan pembelajaran salaf.
3. Menghidupkan masjid dengan sholat 5 waktu secara konsisiten
4. Tersebarnya koloni ikwan-ikhwan salaf sehingga membantu tersebarnya
dakwah salaf
5. Dan lain-lain

 Diharapkan Insya Allah ;
1. sekolah rumah dapat menjadi cikal bakal Lembaga pendidikan manhaj salaf
di daerah masing masing yang formal, yang dapat dijadikan rujukan oleh
masyarakat umum untuk menitipkan anaknya. Sehingga dapat memotong pemahaman
yang salah dari orang tuanya dan menanamkan pemahaman salaf kepada anak
didik.
2. Usulan : Bisa kita buat organisasi JARINGAN SEKOLAH RUMAH BERMANHAJ SALAF
diantara kita untuk berbagi informasi dan dapat memasyarakatkan Sekolah
Rumah ini sebagai satu alternatif.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wa barakatuh...

Abu Samhan


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 25, 2006 1:18 AM
Subject: [assunnah] Re: Berbagi tentang Homeschooling

 Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh

 Bagaimana ikhwan/akhwat sekalian di Bogor, maukah kita mengikuti jejak
 saudara kita di Bandung dan Karawang???

 Kalau memang sudah ada, tolong informasinya ke Ana...

 Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wa barakatuh...
 Abu Afra
 1976 M


 lulu aliudin writes:

 Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh.
 Alhamdulillah Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
 Shollollohu alaihi wa sallam.
 Dengan segala kerendahan hati saya mau berbagi dengan ikhwan sekalian
 tentang Homeschooling.
 Di milis ini beberapa waktu lalu saya menanyakan tentang Homeschooling
 sebagai alternatif pemberian pendidikan anak. Alhamdulillah .

  deleted



-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] OOT ; Info Kursus Bahasa Arab di Bekasi atau Jakarta Timur

2006-04-30 Terurut Topik dadan darmawan
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.

Ya..Ukhti..
Antum bisa menghubungi Ibu. Among Suparman.021-8212736
Beliau bisa menunjukan rumah Ustadzah yang bisa memberikan kursus bhs Arab.
Biasanya Ustadzah ngajar tiap hari Selasa dan Jum'at.
Tempatnya di Perumahan Rawa Lumbu. Bekasi Timur.
Dari Rawa panjang antum bisa naik K11A. Turun di jembatan 12.
Supaya tidak bingung antum telepon dulu ke rumah Ibu Among tadi.

Wassalamu'alaikumwarohmatulaahiwabarakatuh


Lusy EK [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh...

Saya juga ingin belajar bahasa Arab.
Adakah yang memberikan pelajaran bahasa Arab untuk akhwat secara privat dan 
bertempat tinggal di bekasi atau jakarta timur..?

Jazakumullah Khoiron



-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger?s low  PC-to-Phone call rates.




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah]Bagaimana taat pada Pemerintah yg ahli Bid'ah..??

2006-04-18 Terurut Topik dadan darmawan
Tolak ukur suatu negeri (menjadi Darul Islam atau bukan) adalah keadaan 
penduduknya, bukan sistem hukum yang diterapkan dan bukan pula sistem keamanan 
yang mendominasi. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Keberadaan suatu bumi 
(negeri) sebagai Darul Kufur, Darul Iman, atau Darul Fasiqin, bukanlah sifat 
yang kontinue (terus-menerus/langgeng) bagi negeri tersebut, namun hal itu 
sesuai dengan keadaan penduduknya. Setiap negeri yang penduduknya adalah 
orang-orang mukmin lagi bertakwa maka ketika itu ia sebagai negeri wali-wali 
Allah. Setiap negeri yang penduduknya orang-orang kafir maka ketika itu ia 
sebagai Darul Kufur, dan setiap negeri yang penduduknya orang-orang fasiq maka 
ketika itu ia sebagai Darul Fusuq. Jika penduduknya tidak seperti yang kami 
sebutkan dan berganti dengan selain mereka, maka ia disesuaikan dengan keadaan 
penduduknya tersebut.” (Majmu’ Fatawa, 18/282)
   
  Ahlus Sunnah Wal Jamaah berkeyakinan bahwa pada asalnya Daulah Islam hanya 
satu negara (khilafah) dan satu khalifah. Namun, jika tidak memungkinkan maka 
tidak mengapa berbilangnya kekuasaan dan pimpinan. 
 Al-’Allamah Ibnul Azraqq Al-Maliki, Qadhi Al-Quds (di masanya) berkata: 
“Sesungguhnya persyaratan bahwa kaum muslimin (di dunia ini) harus dipimpin 
oleh seorang pemimpin semata, bukanlah suatu keharusan bila memang tidak 
memungkinkan.” (Mu’amalatul Hukkam, hal. 37) 
  
 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: “Para imam dari setiap madzhab 
bersepakat bahwa seseorang yang berhasil menguasai sebuah negeri atau beberapa 
negeri maka posisinya seperti imam (khalifah) dalam segala hal. Kalaulah tidak 
demikian maka (urusan) dunia ini tidak akan tegak, karena kaum muslimin sejak 
kurun waktu yang lama sebelum Al-Imam Ahmad sampai hari ini, tidak berada di 
bawah kepemimpinan seorang pemimpin semata.” (Mu’amalatul Hukkam, hal. 34) 
  
 Al-Imam Asy-Syaukani berkata: “Adapun setelah tersebarnya Islam dan semakin 
luas wilayahnya serta perbatasan-perbatasannya berjauhan, maka dimaklumilah 
bahwa kekuasaan di masing-masing daerah itu di bawah seorang imam atau penguasa 
yang menguasainya, demikian pula halnya daerah yang lain. Perintah dan larangan 
sebagian penguasapun tidak berlaku pada daerah kekuasaan penguasa yang lainnya. 
Oleh karenanya (dalam kondisi seperti itu -pen) tidak mengapa berbilangnya 
pimpinan dan penguasa bagi kaum muslimin (di daerah kekuasaan masing-masing 
-pen). Dan wajib bagi penduduk negeri yang terlaksana padanya perintah dan 
larangan (aturan -pen) pimpinan tersebut untuk menaatinya.” (As-Sailul Jarrar, 
4/512)
  
Demikian pula yang dijelaskan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah :
“Sesungguhnya pihak-pihak yang berpendapat bahwa permasalahan Al-Imamah 
(khalifah) merupakan satu tuntutan yang paling penting dalam hukum Islam dan 
merupakan permasalahan umat yang paling utama (mulia) adalah suatu kedustaan 
berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin, baik dari kalangan Ahlus Sunnah 
maupun dari kalangan Syi’ah (itu sendiri). Bahkan pendapat tersebut 
terkategorikan sebagai suatu kekufuran, sebab masalah iman kepada Allah dan 
Rasul-Nya adalah perma-salahan yang jauh lebih penting daripada perma-salahan 
Al-Imamah. Hal ini merupakan permasalahan yang diketahui secara pasti dalam 
dienul Islam.” (Minhajus Sunnah An-Nabawiyah, 1/16)

Kemudian beliau melanjutkan:
“…Kalau (seandainya) demikian (yakni kalau seandainya Al-Imamah merupakan 
tujuan utama dakwah para nabi, pent), maka (mestinya) wajib atas Rasulullah 
Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk menjelaskan (hal ini) kepada umatnya 
sepeninggal beliau, sebagaimana beliau telah menjelaskan kepada umat ini 
tentang permasalahan shalat, shaum (puasa), zakat, haji, dan telah menentukan 
perkara iman dan tauhid kepada Allah Ta’ala serta iman pada hari akhir. Dan 
suatu hal yang diketahui bahwa penjelasan tentang Al-Imamah di dalam Al Qur`an 
dan As Sunnah tidak seperti penjelasan tentang perkara-perkara ushul (prinsip) 
tersebut… Dan juga tentunya Diantara perkara yang diketahui bahwa suatu 
tuntutan terpenting dalam agama ini, maka penjelasannya di dalam Al Qur`an akan 
jauh lebih besar dibandingkan masalah-masalah lain. Demikian juga penjelasan 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam terntang permasalahan (Al-Imamah) 
tersebut akan lebih diutamakan dibandingkan permasalahan-permasalahan lainnya.
 Sementara Al Qur`an dipenuhi dengan penyebutan (dalil-dalil) tentang tauhid 
kepada Allah Ta’ala, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta tanda-tanda 
kebesaran-Nya, tentang (iman) kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, 
para rasul-Nya, dan hari akhir. Dan tentang kisah-kisah (umat terdahulu), 
tentang perintah dan larangan, hukum-hukum had dan warisan. Sangat berbeda 
sekali dengan permasalahan Al-Imamah. Bagaimana mungkin Al Qur`an akan dipenuhi 
dengan selain permasalahan-permasalahan yang penting dan mulia?” (Minhajus 
Sunnah An-Nabawiyah, 1/16

abdulloh al jawawi [EMAIL PROTECTED] wrote:  afwan nanya supaya tidak sasalah 

Re: [assunnah] tentang lembaga dakwah

2006-02-16 Terurut Topik dadan darmawan
Assalamu'alaikum Warohmatullohi wabarakatuh
   
  Ukht
  Saran Ana, antum banyak menuntut ilmu dulu.

  Setiap mendapatkan pelajaran yang baru dari menuntut ilmu 
tersebut, kemudian kebetulan bisa diterapkan, langsung antum 
amalkan. Dan yang sedang antum amalkan tersebut antum harus siapkan 
argumentasinya (dalil).
   
  Karena pengalaman ana, ketika kita berada dalam sebauah komunitas-
lembaga dakwah misalkan-yang tidak memperhatikan hal-hal yang 
syar'i, dan kita kelihatan sedikit berbeda (karena mengamalkan yang 
sunnah), maka kita harus siap menghadapi pertanyaan dan siap 
memberikan jawaban dngn hujjah yang benar.
   
  Kalo lembaga dakwah yang antum maksud seperti lembaga kebanyakan, 
maka antum akan menghadapi banyak kegiatan yang tidak sesuai dengan 
syar'i. Dari mulai merayakan tahun baru islam yang menurut mereka 
moment penting untuk menunjukan existensi muslim didunia, kemudian 
kegiatan-kegiatan yang tidak memperhatikan ikhtilat antara muslim 
dan muslimah, dan se-abreg kegiatan lainnya yang mereka maksudkan 
untuk menambah giroh keislaman umat islam padahal tidak ada dalam 
tuntunan dari rasululloh saw dan para salafus sholeh. 
   
  Tentunya sikap kita yng sedikit berbeda tadi itu (menurut mereka 
hal ini baru), tidak akan semua orang bisa menerima keadaan 
tersebut. Nah disinilah keistiqomahan kita diuji. Kalo ada diantara 
mereka yang menerima dan syukur-syukur ikut, maka antum bisa 
meneruskan keberadaan antum di lembaga tersebut. Tapi jika banyak 
yang menolak, maka antum harus mempertimbangkan kembali posisi antum 
dilembaga tersebut.
   
  Jangan sampai keperluan(manhaj) antum sendiri dikorbankan demi 
mendakwahi orang lain. Yang penting benahi dulu manhaj untuk diri 
sendiri, kemudian orang terdekat dan inysa allah yang lain akan ikut 
terdakwahi tanpa sengaja, karena sikap kita yang istiqomah dalam 
memegang manhaj yang lurus ini. inilah yang dimaksud dakwah bil hal.
   
  Demikian. Mohon maaf jika masih ada yang kurang
  Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
  
Leonny Pramitasari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarokatuh

Ana baru mulai mengenal manhaj salaf serta mengikuti pengajian salaf.
Ana ingin bertanya apa saja cara dakwah yg biasa dilakukan di 
lembaga2 dakwah (di kampus atau sekolah) yang tidak sesuai dengan 
syariat?

Lalu apakah yang seharusnya ana lakukan (bagaimana bersikap) di 
lembaga dakwah yang ada di kampus ana...

Akhir2 ini ana juga mulai aktif di lembaga tersebut.

Mohon bantuan jawaban...
Jazakillah..
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarokatuh





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/