Re: [assunnah]>>Mandi Junub Rasulullah<

2012-03-09 Terurut Topik see_gethink
Jazakumullah untuk jawaban akh abu harits..

Tapi yang ingin ana tanyakan adalah : 

1. apakah ketika berwudhu beliau menutup auratnya? Dan, ketika mandi, 2. apakah 
nabi menggunakan kain basahan?

Ana sangat berharap ada ikhwah sekalian yang dapat menjawab pertanyaan ana. 
Jazaakumullah khair

--- In assunnah@yahoogroups.com, Abu Harits  wrote:
>
> From: see_gethink@...
> Date: Mon, 5 Mar 2012 00:10:07 +
> Assalamu'alaikum .
> Diriwayatkan dari Maymunah r.a, dia berkata (tentang mandi junub Rasulullah 
> s.a.w) : Rasulullah s.a.w berwudhu seperti wudhu untuk shalat, namun tanpa 
> membasuh kedua kakinya. Beliau membasuh kemaluannya dan bagian tubuh yang 
> terkena najis (sebelum berwudhu). Kemudian beliau menyiramkan air ke seluruh 
> tubuhnya, lalu beliau melangkahkan kakinya dari tempat mandi. Setelah 
> bergeser dari tempat itu beliau membasuh kedua kakinya.2 Demikianlah mandi 
> junub Rasulullah s.a.w.
> (Hadits shahih Imam Bukhari, nomor hadits : 249)
> Yang mau ana tanyakan, apakah ketika berwudhu beliau menutup auratnya? Dan, 
> ketika mandi, apakah nabi menggunakan kain basahan?
> Jazaakumullah khaira katsira
> Ibnu Sabil
> >>>>>>>>>>
>  
> Dalam lafadz shahih Bukhari no hadits 265 ada tambahan : 
> "Maimunah berkata : Maka aku berikan potongan kain (sebagai handuk ,-peny) 
> tapi Beliau tidak memerlukannya, dan Beliau mengeringkan (membersihkan air 
> dari) badannya dengan tangannya".
> Sumber : http://id.lidwa.com/app/ 
> 
> Tata Cara Yang Disunnahkan Ketika Mandi
> Dari `Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, "Dahulu, jika Rasulullah 
> Shallallahu 'alaihi wa sallam hendak mandi janabah (junub), beliau memulainya 
> dengan membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke 
> tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana 
> berwudhu untuk shalat. Lalau beliau mengambil air dan memasukkan 
> jari-jemarinya ke pangkal rambut. Hingga jika beliau menganggap telah cukup, 
> beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali tuangan. Setelah itu 
> beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya." [10]
> 
> Catatan:
> Tidak wajib bagi seorang wanita mengurai rambutnya ketika mandi janabah 
> (junub). Namun wajib dilakukan ketika mandi sehabis haidh.
> 
> Dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, "Aku berkata, `Wahai 
> Rasulullah, sesungguhnya aku adalah wanita berkepang dengan kepangan yang 
> sulit diurai. Apakah aku harus mengurainya ketika mandi janabah? Beliau 
> berkata:
> 
> áÇó¡ ÅöäóøãóÇ íóßúÝöíúßö Ãóäú ÊóÍúËöíó Úóáóì ÑóÃúÓößö ËóáÇóËó ÍóËóíóÇÊò Ëõãóø 
> ÊóÝöíúÖöíúäó Úóáóíúßö ÇáúãóÇÁó ÝóÊóØúåõÑöíúäó.
> 
> "Tidak, cukuplah engkau tuangkan air ke atas kepalamu sebanyak tiga kali. 
> Kemudian guyurkan air ke seluruh tubuhmu. Maka, sucilah engkau." [11]
> 
> Dari `Aisyah Radhiyallahu anhuma, bahwasanya Asma' bertanya kepada Nabi 
> Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mandi setelah selesai haidh. Beliau 
> lalu bersabda, "Hendaklah salah seorang dari kalian mengambil air dan 
> bidaranya lalu bersuci (yaitu berwudhu menurut penafsiran sejumlah ulama', 
> sebagaimana tata cara mandi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam -ed.) dengan 
> sebaik-baiknya. Kemudian mengucurkannya ke atas kepala dan menguceknya 
> kuat-kuat hingga ke pangkal kepalanya. Lantas mengguyur seluruh badannya 
> dengan air. Setelah itu hendaklah ia mengambil secarik kapas yang diberi 
> minyak misk, lalu bersuci dengannya." Asma' berkata, "Bagaimana cara dia 
> bersuci dengannya?" Beliau berkata: "Subhaanallaah, bersucilah dengannya." 
> 'Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata sambil seolah berbisik, "Ikutilah 
> bekas-bekas darah itu dengannya."
> 
> Dan aku (Asma') bertanya lagi kepada beliau tentang mandi (junub) janabah. 
> Beliau lalu bersabda:
> 
> ÊóÃúÎõÐõ ÅöÍúÏóÇßõäóø ãóÇÁð ÝóÊóØóåóøÑó ÝóÊõÍúÓöäõ ÇáØõøåõæúÑó Ãóæú ÊóÈúáõÛõ 
> ÇáØõøåõæúÑó Ëõãóø ÊóÕõÈõø Úóáóì ÑóÃúÓöåóÇ ÝóÊõÏóáöøßõåõ ÍóÊóøì ÊóÈúáõÛó 
> ÔõÄõæúäó ÑóÃúÓöåóÇ Ëõãóø ÊóÝöíúÖõ ÚóáóíúåóÇ ÇáúãóÇÁó.
> 
> "Hendaklah salah seorang dari kalian mengambil air lalu bersuci (yaitu 
> berwudhu menurut penafsiran sejumlah ulama'-ed.) dengan sebaik-baiknya atau 
> menyempurnakannya. Kemudian menuangkan air ke atas kepala dan menguceknya 
> sampai ke dasar kepala. Setelah itu mengguyurkan air ke seluruh badannya." 
> [12]
> 
> Dalam hadits ini terdapat perbedaan jelas antara mandinya wanita karena haidh 
> dan karena (junub) janabah. Yaitu ditekankannya pada wanita yang haidh agar 
> bersuci dan mengucek dengan kuat dan sungguh-sungguh. Sedangkan pada mandi 
> janabah tidak ditekankan hal tersebut. Dan ha

[assunnah] Tanya kajian di Bandung

2010-08-10 Terurut Topik see_gethink
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ana ingin bertanya, apakah kajian rutin jumat-sabtu-minggu di Bandung tetap ada 
di bulan Ramadhan?

Jazakumullah Khair

--
Ibnu Tsamud






Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/