[assunnah] Kehinaan Ulama Aswaja Abad Ini Muhammad Sa'id Romadhoon Al-Buuthy

2013-03-22 Terurut Topik Waryanto AbuZulfa
KEHINAAN ULAMA ASWAJA ABAD INI MUHAMMAD SA'ID ROMADHOON AL-BUUTHY
(Hakekat Al-Buthy telah diungkap oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah  sejak 
puluhan tahun yang lalu)
 
Ulama sufi yang bermadzhab asy'ari ini –yang telah mencapai usia sangat tua
lebih dari 80 tahun- memang sangat terkenal membenci kaum Ahlus Sunnah
yang disebut sebagai wahabiyah.

Hal ini tidak lain kecuali karena
 kaum wahabiyah memerangi kesyirikan yang diserukan oleh Al-Buthy,
seperti bolehnya beristighotsah kepada para wali yang telah meninggal
dunia. (lihat di http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=67327, dan 
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=24726)

Bahkan ia nekat berdusta untuk menjatuhkan kaum yang dituduh sebagai wahabiyah…

Kedustaan
 beliau inipun diikuti oleh para pecintanya di tanah air kita Indonesia.
 Terlalu banyak orang sufi yang menuduh kaum wahabi sebagai khawarij dan
 pemberontak…suka mengkafirkan…, antek-antek penjajah…dan lain
sebagainya.

Ternyata sang Mufti Suria ini membela Basyaar Asad habis-habisan…, bahkan 
mengajak untuk berjihad bersama Basyar Asad….

Sungguh kehinaan…kehinaan..dan kehinaan…

Berikut khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Al-Buthy pada tanggal 15 Februari 
2013 lalu
Diantaranya ia berkata :
رسول الله صلى الله
عليه وسلم يقول في الحديث الصحيح : الجهاد واجب عليكم خلف كل أمير يرا كان أو 
فاجرا وإن هو عمل الكبائر. وأناس من أبناء جلدتنا يزعمون أنهم مسلمون
يعرضون عن كلام رسول الله هذا ويجاهدون هؤلاء الأمراء ضد كلام رسول الله.

يجاهدون ضد هؤلاء الأمراء، بدلاً أن يجاهدون مع هؤلاء الأمراء. رسول الله يقول :
الجهاد واجب خلف كل أمير براً كان أو فاجراً وإن هو عمل الكبائر. إذًا
فعَمَلُ الكبائر لا يكفر
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda dalam hadits yang shahih, Jihad wajib atas kalian di
belakang seluruh pemimpin yang baik maupun penguasa yang buruk, meskipun sang 
penguasa melakukan dosa-dosa besar

Dan ada sebagian orang
dari suku kita –mereka menyangka bahwa mereka adalah muslimun- mereka
berpaling dari sabda Nabi ini dan mereka berjihad melawan para pemimpin
tersebut. Seharusnya mereka berjihad bersama para penguasa tersebut akan
 tetapi mereka malah memerangi para penguasa tersebut. Padahal
Rasulullah bersabda, Jihad adalah wajib dibelakang (dipimpin) oleh
seluruh penguasa, yang baik maupun yang fajir, meskipun sang penguasa
melakukan dosa-dosa besar. Dengan demikian melakukan dosa-dosa besar
tidak menyebabkan kafirnya pelakunya….

(http://www.youtube.com/watch?feature=player_embeddedv=mm9-wlJ0WQg#),
 silahkan lihat  http://www.syrrevnews.com/archives/52283

Sungguh kehinaan dan kehinaan meliputi sang tokoh ulama Aswaja ini…

Ia meragukan keislaman para pejuang….

Ia
 malah membela sang presiden Basyar Al-Asad sang penguasa tokoh syi'ah
ekstrim nusyairiyah, yang dinyatakan oleh Al-Buuthy meskipun telah
melakukan dosa-dosa besar maka wajib untuk berjihad bersamanya.

Maka
 sungguh tidak mengherankan jika kita mendapati sebagian kaum aswaja di
Indo membela-bela syi'ah mati-matian…ternyata ulama mereka juga demikian
 ???

Para aswaja ekstrim sangat mencintai dan mengelu-elukan ulama Suria yang satu 
ini.

Akan tetapi Alhamdulillah…masih banyak kaum aswaja yang sadar akan bahaya 
syi'iah…

Syaikh Al-Albani semenjak sekitar 40 tahun yang lalu telah membongkar hakekat
Al-Buuthy yang sering berdusta. Diantara perkataan Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullah adalah :
فإن كل من يتتبع ما
يكتبه الدكتور البوطي في كتبه و رسائله ويتحدث به في خطبه و مجالسه يجده لا يفتأ 
يتهجم فيها على السلفيين عامة، و علي من دونـهم خاصة، و يشهر بـهم
بين العامة و الغوغاء، و يرميهم بالجهل و الضلال، و بالتبله و الجنون، و
يلقبهم بـ (السلفيين) و (السخفيين)!! و ليس هذا فقط، بل هو يحاول أن يثير
الحكام ضدهم برميه إياهم بأنـهم عملاء للاستعمار. إلى غير ذلك من الأكاذيب و 
الترهات التي سجلها عليه الأستاذ محمد عيد عباسي في كتابه القيم ((بدعة
التعصب المذهبي)) (ص 274 – 300) وغيرها، داعماً ذلك بذكر الكتاب والصفحة
التي جاءت فيها هذه الأكاذيب.

Sesungguhnya siapa saja yang meneliti
apa yang ditulis oleh Doktor Al-Buuthy dalam kitab-kitabnya,
risalah-risalahnya, dan apa yang disampaikannya dalam khutbah-khutbahnya dan 
majelis-majelisnya maka ia akan mendapati bahwa Al-Buthy selalu
menyerang salafiyin secara umaum, dan juga selain mereka secara khusus.
Beliau menyebarkan kejelekan-kejelekan mereka di publik dan masyarakat.


Dia menuduh salafiyin bodoh, sesat, dungu, dan gila. Ia memberi gelar
salafiyin (para pengikut salaf) dengan gelar sakhofiyin (orang-orang
yang tidak waras). Bukan hanya ini saja, bahkan Al-Buthy berusaha
memprovokasi penguasa Suria (yaitu ayahnya Basyaar Al-Asad yang juga
beragama syi'ah nushairiyah-pen) untuk memusuhi salafiyin, yaitu dengan
memberi tuduhan bahwasanya salafiyin adalah para pengekor kaum penjajah. Dan 
demikian pula kedusataan-kedusataan dan kebatilan-kebatilan yang
telah dicatat oleh Al-Ustadz Muhammad 'Ied Al-'Abbasi dalam kitabnya
yang bagus Bid'ah at-Ta'asshub al-Madzhabiy/bid'ahnya fanatik madzhab
(silahkan download kitabnya di

[assunnah] Tabarruj Dalam Berpakaian

2012-07-09 Terurut Topik Waryanto AbuZulfa
Tabarruj Dalam Berpakaian
Jumat, 6 Juli 2012 17:36:21 WIB

TABARRUJ, DANDANAN ALA JAHILIYAH WANITA MODERN

Oleh
Ustadz Abdullah bin Taslim Al-Buthoni, MA


Tabarruj Dalam Berpakaian
Sebagaimana keterangan yang telah kami sebutkan di atas, bahwa tujuan
disyariatkannya jilbab bagi perempuan adalah untuk menutupi perhiasan
dan kecantikan mereka ketika mereka berada di luar rumah atau di hadapan 
laki-laki yang bukan suami atau mahramnya.

Oleh karena itu, tidak diragukan lagi, wanita yang keluar rumah memakai
pakaian atau jilbab yang dihiasi dengan bordiran, renda, ukiran, motif
dan yang sejenisnya, ini jelas merupakan bentuk tabarruj, karena
pakaian/jilbab ini menampakkan perhiasan dan keindahan yang seharusnya
disembunyikan.

Maka meskipun pakaian atau jilbab tersebut dari bahan kain yang longgar
dan tidak tipis, akan tetapi kalau dihiasi dengan hiasan-hiasan yang
menarik perhatian atau dengan model yang justru semakin memperindah
penampilan wanita yang mengenakannya maka ini jelas termasuk tabarruj.

Kemudian kalau kita tanyakan kepada wanita yang menambahkan bordiran,
renda, ukiran, motif dan yang sejenisnya pada pakaian luarnya, apa
tujuannya?, maka tentu dia akan menjawab: supaya indah, untuk hiasan,
supaya keren, dan kalimat lain yang senada.

Maka dengan ini jelas bahwa tujuan ditambahkannya bordiran, renda,
ukiran dan motif pada pakaian wanita adalah untuk hiasan dan keindahan,
sedangkan syariat Islam memerintahkan bagi para wanita untuk menutupi
dan tidak memperlihatkan perhiasan dan keindahan mereka kepada selain
mahram atau suami mereka.

Bahkan kalau kita merujuk pada pengertian bahasa, kita dapati dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online) bahwa motif/ renda/ bordir
juga disebut sebagai hiasan.

Pakaian dan jilbab seperti ini telah disebutkan oleh para ulama sejak
dahulu sampai sekarang, disertai dengan peringatan keras akan
keharamannya.

Imam adz-Dzahabi berkata [1]: “Termasuk perbuatan (buruk) yang menjadikn wanita 
dilaknat (dijauhkan dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala) yaitu memperlihatkan 
perhiasan, emas dan mutiara (yang dipakainya) di balik
penutup wajahnya, memakai wangi-wangian dengan kesturi atau parfum
ketika keluar (rumah), memakai pakaian yang diberi celupan warna (yang
menyolok), kain sutra dan pakaian pendek, disertai dengan memanjangkan
pakaian luar, melebarkan dan memanjangkan lengan baju, serta
hiasan-hiasan lainnya ketika keluar (rumah). Semua ini termasuk tabarruj yang 
dibenci oleh Allah dan pelakunya dimurkai oleh-Nya di dunia dan
akhirat. Oleh karena perbuatan inilah, yang telah banyak dilakukan oleh
para wanita, sehingga Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
tentang mereka: “Aku melihat Neraka, maka aku melihat kebanyakan
penghuninya adalah para wanita” [2]

Perhatikan ucapan imam adz-Dzahabi ini, bagaimana beliau menjadikan
perbuatan tabarruj yang dilakukan oleh banyak wanita adalah termasuk
sebab yang menjadikan mayoritas mereka termasuk penghuni Neraka [3],
na’uudzu billahi min dzaalik.

Imam Abul Fadhl al-Alusi berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya ada sesuatu
yang menurutku termasuk perhiasan wanita yang dilarang untuk
ditampakkan, yaitu perhiasan yang dipakai oleh kebanyakan wanita yang
terbiasa hidup mewah di jaman kami di atas pakaian luar mereka dan
mereka jadikan sebagai hijab waktu mereka keluar rumah. Yaitu kain
penutup tenunan dari (kain) sutra yang berwarna-warni, memiliki ukiran
(bordiran/sulaman berwarna) emas dan perak yang menyilaukan mata. Aku
memandang bahwa para suami dan wali yang membiarkan istri-istri mereka
keluar rumah dengan perhiasan tersebut, sehinga mereka berjalan di
kumpulan kaum laki-laki yang bukan mahram mereka dengan perhiasan
tersebut, ini termasuk (hal yang menunjukkan) lemahnya kecemburuan
(dalam diri para suami dan wali mereka), dan sungguh kerusakan ini telah
 tersebar merata” [4]

Fatwa lajnah daimah (kumpulan ulama besar ahli fatwa) di Arab Saudi,
yang diketuai oleh syaikh ‘Abdl ‘Azizi Alu asy-Syaikh, beranggotakan:
syaikh Shaleh al-Fauzan, syaikh Bakr Abu Zaid dan syaikh Abdullah bin
Gudayyan. Fatwa no. 21352, tertanggal 9/3/1421 H, isinya sebagai
berikut: “’Abayah (baju kurung/baju luar) yang disyariatkan bagi wanita
adalah jilbab yang terpenuhi padanya tujuan syariat Islam (dalam
mentapkan pakaian bagi wanita), yaitu menutupi (perhiasan dan kecantikan
 wanita) dengan sempurna dan menjauhkan (wanita) dari fitnah. Atas dasar
 ini, maka ‘abayah wanita harus terpenuhi padanya sifat-sifat
(syarat-syarat) berikut: …Yang ke empat: ‘abayah tersebut tidak diberi
hiasan-hiasan yang menarik perhatian. Oleh karena itu, ‘abayah tersebut
harus polos dari gambar-gambar, hiasan (pernik-pernik), tulisan-tulisan
(bordiran/sulaman) maupun simbol-simbol” [5]

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin pernah diajukan kepada beliau 
pertanyaan berikut:
“Akhir-akhir ini muncul di kalangan wanita (model) ‘abayah (pakaian
luar/baju kurung) yang lengannya sempit dan di sekelilingnya (dihiasi)
bordir-bordir atau hiasan lainnya. Ada 

[assunnah] Studi Kritis Kisah Menyembelih Ja’ad bin Dirham

2012-04-08 Terurut Topik waryanto
Studi Kritis Kisah Gubernur Iraq Era Bani Umayyah yang Menyembelih Tokoh Ahli 
Bid’ah, Ja’ad bin Dirham
A. Muqoddimah
Siapakah Ja’d bin Dirham ?
* Dia adalah gembong ahli bid’ah,
   * Dialah yang pertama kali menyatakan bahwa al Qur’an bukan kalamulloh 
 namun makhluk,
   * Dia pencetus bid’ah ta’thil,
   * Dia menyatakan bahwa Alloh tidak punya tangan, tidak berbicara
kepada nabi Musa, tidak menjadikan nabi Ibrohim sebagai kholil (kekasih) serta 
penafian sifat Alloh lainnya.
   * Dia adalah guru Jahm bin Shofwan, yang kepadanyalah di nisbahkan 
 sebuah kelompok sesat menyesatkan Jahmiyyah.
(tentang kehidupan dia selengkapnya bisa dilihat pada Bidayah wan Nihayah 10/19 
, MIzanul I’tidal 1/399 Lisanul Mizan 2/105 dan lainnya)
B. Al Kisah
Kholid bin Abdulloh al Qosri (beliau adalah seorang gubernur Iraq pada masa 
pemerintahan Bani
Umayyah) pada saat hari raya idul adhha selesai sholat berkhotbah
dihadapan kaum muslimin seraya mengatakan : “ Wahai sekalian manusia,
pulanglah kalian lalu sembelihlah binatang qurban, semoga Alloh menerima ibadah 
kurban kami dan kalian. Saya akan menyembelih Ja’d bin Dirham,
karena dia mengatakan bahwa Alloh tidak mengambil nabi Ibrohim sebagai
kholil dan tidak berbicara kepada nabi Musa. Maha tinggi Alloh atas apa
yang dikatakan oleh JA’d bin Dirham ini.” Lalu beliau turun dan
menyembelih Ja’d bin Dirham.”
C. Takhrij kisah 1
Kisah ini diriwayatkan oleh:
1. Imam Bukhori dalam Tarikh Kabir no : 142, 542, dan Kholq af’alil 
ibad no : 3,
2. Ibnu Abi HAtim dalam As Sunnah sebagaimana yang terdapat dalam 
Bidayah wan Nihayah 10/21,
3. Ad Darimi dalam Ar Rod alal Jahmiyyah no : 13, 388, dan Ar Rod alal  
bisyr al Marisi al Anid : 118,
4. Al Ajurri dalam Asy Syari’ah : 97, 328,
5. Al LAlika’I dalam Syarh ushulil I’tiqod no : 512,
6. Baihaqi dalam sunan al KUbro 10/205,
7. Ibnu Asakir dalam tarikh Dimasyq,
8. Al Mizzi dalam tahdzibul Kamal 8/118,
9. adz Dzahabi dalam Al uluw 99,100.
* Semuanya dari jalur Qosim bin Muhammad dari Abdur Rohman bin Muhammad 
bin HAbib dari bapaknya dari kakeknya HABib bin abi HAbib, dia berkata : Kholid 
bin Abdulloh al Qosri berkhutbah dihadaan kami di
daerah WAsith pada hari raya idul adhha, dan dia berkata : …(lalu beliau 
menyebutkan kisah diatas).”
.

D. Kemasyhuran kisah ini
* Kisah ini sering berulang-ulang disebutkan dalam berbagai kitab
tauhid, kisah ini selalu muncul dikebanyakan kitab yang menyebutkan
tentang aqidah ulama’ salaf tentang kalamulloh. Dan yang mengisyaratakan atas 
kemasyhurannya adalah Imam Ibnu KAtsir dalam bidayah wan Nihayah
10/21. beliau berkata : “Kisah ini diriwayatkan oleh ….. dan banyak lagi dari 
kalangan ulama’ yang menulis kitab aqidah.”
* Adz Dzahabi saat menyebutkan biografi ja’d bin dirham ini dalam
mizan I’tidal 1/399 begitu pula dengan Ibnu HAJar dalam lisan mizan 2/10 
berkata : “Dia termasuk tabi’in, seorang ahli bid’ah sesat, dia
mengatakan bahwa Alloh tidak menjadikan Ibrohim sebagai kholil juga
tidak berbicara kepada MuSa.dia dibunuh di Iraq pada hari raya idul
adhha. Dan kisahnya sangat mayhur.”
.
E. Sisi kelemahan kisah ini
* Syaikh masyhur berkata : “sanad kisah ini lemah, bukan hanya satu
rowi yang dipermasalahkan. Kisah ini berkisar pada jalur Qosim bin
Muhammad, sedangkan dia seorang rowi yang dipermasalahkan, sedangkan
Abdur Rohman dan bapaknya tidak dikenal.
* Imam Adz DZahabi dalam MIzan  3/387 berkata : “Qosim bin Muhammad
bin HUmaid al MA’mari perowi kisah disembelinya ja’d bin Dirham, dia di
tsiqohkan oleh Qutaibah. Namun YAhya bin MA’in berkata tentang dia :
Pendusta yang keji.
* BErkata ad DArimi : dia bukan seperti yang dikatakan oleh YAhya (bin 
MA’in) saya pernah bertemu dengannya di Baghdad.
* Adz DZahabi berkata: “Saya mengira bahwa dia hanya meriwayatkan
kisah tentang ja’d ini saja. Dia diriwayatkan oleh Abkr al A’yun, hasan
bin Shobbah, dan qutaibah. Wafat tahun 228 H)
* Imam Al LAlika’I membela qosim ini, seakan-akan beliau merasa bahwa
dia bukanlah seorang yang dikenal riwayatnya. Beliau berkata : “Qosim
bin Abu Sufyan ini adalah Qosim bin Muhammad bin HUmaid al MA’mari.
Qutaibah bin sa’id meriwayatkan kisah ini dan mentsiqohkannya. Abbas bin Abu 
Tholib dan Hasan bin Shobbah juga meriwayatkan kisah ini darinya,
dan dalam ceritanya hasan  dan Abbas bahwa kholid Al Qosri berkhutbah di daerah 
wasith.”
* Syaikh MAsyhur berkata : “Anggaplah kisah ini selamat dari qosim
ini, maka dia tidak selamat dari perowi setelahnya, karena dalam riwayat ini 
juga ada Abdur Rohman bin Muhammad dan bapaknya, dan keduanya tidak dikenal
* Imam Adz DZahabi dalam mizan 3/299 berkata tentang Abdur Rohman ini : 
Dia tidak dikenal.”
* Ibnu HAJar mengatakan bahwa dia maqbul (bisa diterima). Maksudnya
apabila ada yang menguatkannya, namun jika tidak maka dia itu lemah.
Sedangkan bapaknya yaitu Muhammad bin HAbib adalah seorang 

[assunnah] AL-MUNJID, Kamus Bahasa Arab Yang Berbahaya Untuk Dipelajari

2012-03-17 Terurut Topik waryanto
AL-MUNJID, Kamus Bahasa Arab Yang Berbahaya Untuk Dipelajari
Bismillah,

Jika Anda pernah menuntut ilmu di pesantren, tradisional maupun
modern, atau bahkan berguru di berbagai perguruan tinggi Islam seperti
Universtias Islam Negeri (UIN) Jakarta, Anda pasti mengenal Kamus
al-Munjid.

Sebuah kamus yang dianggap paling lengkap dan komperehensif, antara
lain karena dihiasi dengan gambar-gambar, yang dijadikan kamus utama di
berbagai kampus Islam dan pondok pesantren seluruh dunia.
Bahkan di beberapa pondok pesantren seperti Ponpes Darunnajah Ulu
Jami Jakarta, ada satu mata pelajaran khusus untuk menggunakan Kamus
al-Munjid yang disebut Mata Pelajaran Fathul Munjid.Namun tahukah Anda, bahwa 
Kamus Arab al-Munjid yang dipakai di seluruh ponpes dan kampus
Islam dunia itu ternyata disusun oleh dua orang pendeta (rahib) Katolik
bernama Fr. Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i
yang dicetak, diterbitkan, dan didistribusikan oleh sebuah percetakan
Katolik sejak tahun 1908.

Penggunaan Kamus al-Munjid yang sudah lama dan masih dipakai hingga
kini bukanlah tanpa penentangan. Sebagian ulama menganggap kamus
tersebut merupakan bagian dari operasi para orientalis yang memiliki
agenda tersembunyi terhadap Dunia Islam.

Sekurangnya ada dua kitab yang ditulis ulama Islam yang berisi penentangan 
terhadap Kamus al-Munjid, yakni:

• ‘Atsrat al-Munjid fi al-adab wal ulum wa a’lam (Prof. Ibrahim
al-Qhatthan, 664 halaman, terbit 1392 H), ini adalah kitab paling utama
dalam mengkritisi Kamus al-Munjid.

• An-Naz’ah an-Nashraniyah fi Qamus al-Munjid (DR. Ibrahim Awwad, 50 hal, 
terbit 1411 H)

Kamus al-Munjid sendiri memiliki beberapa kekurangan, jika tidak dikatakan 
sebagai kesengajaan, yakni:

• Ketika memuat entry “Al-Qur’an”, tidak pernah menyambungkannya
dengan istilah “al-Kariem” dan sebagainya, namun ketika memuat entry
kitab suci Kristen dan Yahudi, maka kamus ini menambahkan istilah
“al-Muqaddas”,

• Ketika memuat entry “Nabi Muhammad”, tidak pernah mengikutsertakan
 gelar ‘Shalallahu Allaihi Wassalam”, demikian pula entry para shahabat
tidak pernah ditambahkan dengan “Radiyallahu Anhu”,

• Tidak ada kalimat ‘Basmallah’ di atas setiap bab seperti halnya kitab-kitab 
umat Islam,

• Entry “al-Basmallah” yang sesungguhnya milik umat Islam namun
dalam keterangannya tertulis “Bismil ab-wal ibn wa Ruhil Quds” yang
memiliki arti sebagai “Dengan menyebut Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Ruh
Kudus”, setelah itu baru ada entry “Bismillahirahmannirahim”,

• Kamus ini juga tidak membahas akidah Islam, namun banyak membahas hal-hal 
yang bersifat penyimpangan-penyimpangan akidah,

• Nama- nama tokoh Islam yang utama seperti para shahabat, tabiin,
dan para ulama terkemuka juga tidak dimuat, namun di lain sisi nama-nama
 tokoh Barat Kristen banyak dimuat,

• Kamus ini tidak pernah merujuk pada sumber-sumber Islam yang asli,
 tapi sebaliknya merujuk pada sumber-sumber Barat, dan ini sangat jelas
terlihat dalam entry ‘ibadat’ dan penyebutan nama-nama nabi dan rasul
yang menggunakan istilah kristen,

• Banyak kesalahan penulisan nama-nama tokoh dan kaitannya dengan sejarah,

• Mengatakan bahwa daging babi itu sangat lezat.

• Dimasukkannya gambar-gambar dan aneka lukisan yang berasal dari
Barat yang sama sekali tidak berdasarkan kebenaran, seperti halnya
gambar Nabi Isa dan nabi-nabi lainnya. Bahkan ada sebuah gambar sepasang
 manusia dewasa telanjang yang tengah menangis, gambar itu dikatakan
sebagai gambar Adam dan Hawa,

• Nabi Nuh, Luth, dan Sulaiman dikatakan bukan sebagai nabi, tapi
Lukman disebut sebagai nabi. Nuh dikatakan sebagai ‘Manusia Taurat
pertama’, Luth dikatakan hanya sebagai ‘keponakan Ibrahim’ dan Sulaiman
dikatakan sebagai ‘Raja’ bukan nabi,

• Nabi Daud disebut sebagai pembunuh banyak lelaki untuk
memperisteri jandanya, padahal beliau telah memiliki isteri sebanyak 100
 orang.

Masih teramat banyak catatan-catatan tentang kamus produk orientalis
 ini yang sampai sekarang, entah kenapa, masih saja dipergunakan di
banyak lembaga pendidikan Islam. Sudah saatnya umat Islam menyadari dan
berhenti memakai kamus ini. Dan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI),
sudah sepatutnya melarang peredaran dan penggunaan kamus ini di seluruh
Indonesia. (Rz)

Sumber: salafiyunpad.wordpress.com

FATWA SYAIKH MASYHUR HASAN SALMAN TENTANG PENGGUNAAN KAMUS BAHASA ARAB “AL 
MUNJID”

Oleh : Syaikh Masyhur Hasan Salman

السؤال: ما رأيكم في قاموس “المنجد”؟

Pertanyaan : Bagaimana pendapat Anda tentang kamus Al-Munjid?

الجواب: للأسف أقول: إن هذا القاموس غزا؛ لا أقول المدارس والجامعات
والمكتبات، بل للأسف غزا البيوت، وفي كثير من البيوت يعتمد على هذا القاموس
 لأنه سهل

Jawab : Sangat disayangkan, saya katakan bahwasanya kamus ini telah
menyerbu … saya tidak katakan (hanya) menyerbu sekolah-sekolah,
universitas-universitas dan perpustakaan-perpustakaan (saja), bahkan
sangat disayangkan (kamus ini) telah menyerbu sampai ke rumah-rumah.
Banyak dijumpai di rumah-rumah yang bergantung kepada kamus ini karena
mudah (digunakan).

لكن هذا 

[assunnah] Kumpulan Ceramah Ramadhan

2011-08-07 Terurut Topik waryanto
Pahala dengan Berbagi Ceramah MP3
Kumpulan Ceramah Ramadhan, 
http://us.kajian.net/ceramah- islam-mp3/14-ceramah-ramadhan
Berikut adalah kumpulan audio kajian ilmiah untuk bekal Ramadhan yang 
disampaikan oleh berbagai asatidz yang InsyaAllah sangat bermanfaat.
“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama 
dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari 
pahala-pahala mereka.” (HR Muslim no. 2674).

1. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Dr. Muhammad Arifin Badri, 
MA. Download.
2. Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Armen Halim Naro, Lc. Rahimahullah. 
Terdiri dari 8 file. Download.
3. Kajian Menjelang Ramadhan oleh Abdullah Zaen, MA. Download.
4. Menyambut Bulan Penuh Berkah oleh Ustadz Abdullah Taslim, 
MA. Download.
5. Kiat Agar Ramadhan Menjadi Indah oleh Ustadz Abdullah Zaen, 
MA. Download.
6. Puasa Bersama Nabi oleh Ustadz Maududi Abdullah. Download.
7. Bekal Menyambut Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA. Terdiri 
dari 3 File. Download.
8. Hukum Seputar Qiyam Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Taslim, 
MA. Download.
9. Bagaimana Menyambut Ramadhan oleh Ustadz Zainal Abidin Lc. Download.
10. Bedah Buku Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Jazuli. Download.
11. Berpuasa di Bulan Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al 
Badr. Download.
12. Marhaban Yaa Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al 
Badr. Download.
13. Ramadhan Syahrul Qur'an oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al 
Badr. Download.
14. Syarah Hadits-Hadits yg Berkaitan dengan Bulan Ramadhan oleh Syaikh 
Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr. Download.
15. Ramadhan, Sarana Mensucikan Hati dan Menjaga Lisan oleh Syaikh Prof 
DR Abdur Rozzaq Al Badr. Download.
16. Bersama Al-Quran di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Abul Afnan Ayman 
Kamel Darojat. Download.
17. Seputar Puasa Ramadhan oleh Ustadz Abduh Tuasikal. Download.
18. Menghidupkan Malam Bulan Ramadhan Dengan Sholat Tarawih oleh Ustadz 
Abduh Tuasikal. Download.
19. Bedah Buku Panduan Ramadhan - Bekal Meraih Berkah Ramadhan oleh 
Ustadz Abduh Tuasikal. Download.
20. Penyimpangan di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Badrusalam, Lc. Download.
21. Ceramah Ramadhan oleh Ust. Zainal Abidin Syamsuddin, Lc. Merupakan 
ceramah yang direkam dari siaran Kaji Kitab di Radio Dakta 107 FM Bekasi. 
Terdiri dari beberapa kajian yang kami rangkumkan dari Vila Baitullah. Ceramah 
ini sangat mudah untuk dipahami dan kami menyarankan agar anda memberikan 
kajian ini kepada keluarga dan teman-teman. Download:
1. Muqaddimah Ramadhan 1. Yang kami dapatkan dari sumbernya tidak 
lengkap. Insya Allah bermanfaat. Membahas tentang fadhilah puasa dan puasa 
Ramadhan serta ancaman orang yang meninggalkannya.
2. Muqaddimah Ramadhan 2. Membahas lanjutan mengenai puasa Ramadhan dan 
sebagian besar mengenai Nishfu Sya’ban.
3. Penentuan Awal Bulan (Ramadhan dan Syawwal). Membahas bagaimana 
penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawwal. Menjelaskan kedua perbedaan 
penggunaan hisab dan rukyah lalu menyimpulkannya. Selengkapnya baca uraian kami.
4. Shalat Tarawih. Pembahasan mengenai shalat-shalat di bulan Ramadhan, 
seperti shalat witir, tarawih, qiyamul lail dan tahajjud.
5. I’tikaf di bulan Ramadhan. Membahas tentang i’tikaf mulai dari 
hukum, adab-adab, larangan-larangan dan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang 
i’tikaf.
22. Daurah Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak oleh para mahasiswa 
S2/S3 Universitas Islam Madinah tahun 2008. Sumber: Ngaji-Online. Berikut 
materi pembahasannya:
1. Menyambut Bulan Seribu Bulan oleh Ust. Abdullah Roy, MA. Download.
2. Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Seputar Shalat Tarawih oleh Ust. 
Firanda, MA. Download.
3. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Dr. Muhammad Arifin bin 
Badri, MA. Download.
4. Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan oleh Ust. Dr. Muhammad Nur 
Ihsan. Download.
5. Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa oleh Ust. 
Abdullah Roy, MA. Download.
6. Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Bulan 
Ramadhan oleh Ust. Dr. Aspri Rahmat. Download.
7. Berhari Raya Sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
Sallam oleh Ust. Anas Burhanuddin, MA. Download.
23. Doa-doa di bulan Ramadhan oleh Ust. Abu Ihsan Al-Atsary, MA.  
Download.
24. Fatwa Fatwa Ramadhan, pemateri: Ust. Kholid Syamhudi, Lc. Terdiri 
dari 17 audio kajian. Silahkan kunjungi ke daftarnya untuk mendownload.
25. Fatwa Seputar Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz 
as-Salafy. Download.
26. Hadits Shohih dan Dho’if Seputar Puasa Ramadhan oleh Ust. Abu 
Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download.
27. Majalis Syahri Ramadhan oleh Ust. Aris Munandar, MA. Merupakan 
serial kajian yang mengupas kitab “Majalis Syahri Ramadhan” oleh Syaikh 

[assunnah] Alamat mirror web almanhaj.or.id

2010-12-16 Terurut Topik waryanto
Sekedar info buat ikhwan wa akhwat fillah..

(menurut informasi dikarenakan almanhaj.or.id selalu overload dan memberatkan 
server sehingga sering di blok oleh pihak webhosting padahal webhosting yang 
sekarang ini adalah pindahan untuk ke 3x)

jika buka web http://www.almanhaj.or.id

maka akan muncul not found...situs tersebut telah berubah alamat sementara.

silahkan buka di web address (mirror) yang baru 
di http://assunah.1bigtree.com


semoga bermanfaat..barokallahu fiik


  




Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/