[assunnah] Kehinaan Ulama Aswaja Abad Ini Muhammad Sa'id Romadhoon Al-Buuthy
KEHINAAN ULAMA ASWAJA ABAD INI MUHAMMAD SA'ID ROMADHOON AL-BUUTHY (Hakekat Al-Buthy telah diungkap oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah sejak puluhan tahun yang lalu) Ulama sufi yang bermadzhab asy'ari ini –yang telah mencapai usia sangat tua lebih dari 80 tahun- memang sangat terkenal membenci kaum Ahlus Sunnah yang disebut sebagai wahabiyah. Hal ini tidak lain kecuali karena kaum wahabiyah memerangi kesyirikan yang diserukan oleh Al-Buthy, seperti bolehnya beristighotsah kepada para wali yang telah meninggal dunia. (lihat di http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=67327, dan http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=24726) Bahkan ia nekat berdusta untuk menjatuhkan kaum yang dituduh sebagai wahabiyah… Kedustaan beliau inipun diikuti oleh para pecintanya di tanah air kita Indonesia. Terlalu banyak orang sufi yang menuduh kaum wahabi sebagai khawarij dan pemberontak…suka mengkafirkan…, antek-antek penjajah…dan lain sebagainya. Ternyata sang Mufti Suria ini membela Basyaar Asad habis-habisan…, bahkan mengajak untuk berjihad bersama Basyar Asad…. Sungguh kehinaan…kehinaan..dan kehinaan… Berikut khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Al-Buthy pada tanggal 15 Februari 2013 lalu Diantaranya ia berkata : رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول في الحديث الصحيح : الجهاد واجب عليكم خلف كل أمير يرا كان أو فاجرا وإن هو عمل الكبائر. وأناس من أبناء جلدتنا يزعمون أنهم مسلمون يعرضون عن كلام رسول الله هذا ويجاهدون هؤلاء الأمراء ضد كلام رسول الله. يجاهدون ضد هؤلاء الأمراء، بدلاً أن يجاهدون مع هؤلاء الأمراء. رسول الله يقول : الجهاد واجب خلف كل أمير براً كان أو فاجراً وإن هو عمل الكبائر. إذًا فعَمَلُ الكبائر لا يكفر Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang shahih, Jihad wajib atas kalian di belakang seluruh pemimpin yang baik maupun penguasa yang buruk, meskipun sang penguasa melakukan dosa-dosa besar Dan ada sebagian orang dari suku kita –mereka menyangka bahwa mereka adalah muslimun- mereka berpaling dari sabda Nabi ini dan mereka berjihad melawan para pemimpin tersebut. Seharusnya mereka berjihad bersama para penguasa tersebut akan tetapi mereka malah memerangi para penguasa tersebut. Padahal Rasulullah bersabda, Jihad adalah wajib dibelakang (dipimpin) oleh seluruh penguasa, yang baik maupun yang fajir, meskipun sang penguasa melakukan dosa-dosa besar. Dengan demikian melakukan dosa-dosa besar tidak menyebabkan kafirnya pelakunya…. (http://www.youtube.com/watch?feature=player_embeddedv=mm9-wlJ0WQg#), silahkan lihat http://www.syrrevnews.com/archives/52283 Sungguh kehinaan dan kehinaan meliputi sang tokoh ulama Aswaja ini… Ia meragukan keislaman para pejuang…. Ia malah membela sang presiden Basyar Al-Asad sang penguasa tokoh syi'ah ekstrim nusyairiyah, yang dinyatakan oleh Al-Buuthy meskipun telah melakukan dosa-dosa besar maka wajib untuk berjihad bersamanya. Maka sungguh tidak mengherankan jika kita mendapati sebagian kaum aswaja di Indo membela-bela syi'ah mati-matian…ternyata ulama mereka juga demikian ??? Para aswaja ekstrim sangat mencintai dan mengelu-elukan ulama Suria yang satu ini. Akan tetapi Alhamdulillah…masih banyak kaum aswaja yang sadar akan bahaya syi'iah… Syaikh Al-Albani semenjak sekitar 40 tahun yang lalu telah membongkar hakekat Al-Buuthy yang sering berdusta. Diantara perkataan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah adalah : فإن كل من يتتبع ما يكتبه الدكتور البوطي في كتبه و رسائله ويتحدث به في خطبه و مجالسه يجده لا يفتأ يتهجم فيها على السلفيين عامة، و علي من دونـهم خاصة، و يشهر بـهم بين العامة و الغوغاء، و يرميهم بالجهل و الضلال، و بالتبله و الجنون، و يلقبهم بـ (السلفيين) و (السخفيين)!! و ليس هذا فقط، بل هو يحاول أن يثير الحكام ضدهم برميه إياهم بأنـهم عملاء للاستعمار. إلى غير ذلك من الأكاذيب و الترهات التي سجلها عليه الأستاذ محمد عيد عباسي في كتابه القيم ((بدعة التعصب المذهبي)) (ص 274 – 300) وغيرها، داعماً ذلك بذكر الكتاب والصفحة التي جاءت فيها هذه الأكاذيب. Sesungguhnya siapa saja yang meneliti apa yang ditulis oleh Doktor Al-Buuthy dalam kitab-kitabnya, risalah-risalahnya, dan apa yang disampaikannya dalam khutbah-khutbahnya dan majelis-majelisnya maka ia akan mendapati bahwa Al-Buthy selalu menyerang salafiyin secara umaum, dan juga selain mereka secara khusus. Beliau menyebarkan kejelekan-kejelekan mereka di publik dan masyarakat. Dia menuduh salafiyin bodoh, sesat, dungu, dan gila. Ia memberi gelar salafiyin (para pengikut salaf) dengan gelar sakhofiyin (orang-orang yang tidak waras). Bukan hanya ini saja, bahkan Al-Buthy berusaha memprovokasi penguasa Suria (yaitu ayahnya Basyaar Al-Asad yang juga beragama syi'ah nushairiyah-pen) untuk memusuhi salafiyin, yaitu dengan memberi tuduhan bahwasanya salafiyin adalah para pengekor kaum penjajah. Dan demikian pula kedusataan-kedusataan dan kebatilan-kebatilan yang telah dicatat oleh Al-Ustadz Muhammad 'Ied Al-'Abbasi dalam kitabnya yang bagus Bid'ah at-Ta'asshub al-Madzhabiy/bid'ahnya fanatik madzhab (silahkan download kitabnya di
[assunnah] Tabarruj Dalam Berpakaian
Tabarruj Dalam Berpakaian Jumat, 6 Juli 2012 17:36:21 WIB TABARRUJ, DANDANAN ALA JAHILIYAH WANITA MODERN Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim Al-Buthoni, MA Tabarruj Dalam Berpakaian Sebagaimana keterangan yang telah kami sebutkan di atas, bahwa tujuan disyariatkannya jilbab bagi perempuan adalah untuk menutupi perhiasan dan kecantikan mereka ketika mereka berada di luar rumah atau di hadapan laki-laki yang bukan suami atau mahramnya. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi, wanita yang keluar rumah memakai pakaian atau jilbab yang dihiasi dengan bordiran, renda, ukiran, motif dan yang sejenisnya, ini jelas merupakan bentuk tabarruj, karena pakaian/jilbab ini menampakkan perhiasan dan keindahan yang seharusnya disembunyikan. Maka meskipun pakaian atau jilbab tersebut dari bahan kain yang longgar dan tidak tipis, akan tetapi kalau dihiasi dengan hiasan-hiasan yang menarik perhatian atau dengan model yang justru semakin memperindah penampilan wanita yang mengenakannya maka ini jelas termasuk tabarruj. Kemudian kalau kita tanyakan kepada wanita yang menambahkan bordiran, renda, ukiran, motif dan yang sejenisnya pada pakaian luarnya, apa tujuannya?, maka tentu dia akan menjawab: supaya indah, untuk hiasan, supaya keren, dan kalimat lain yang senada. Maka dengan ini jelas bahwa tujuan ditambahkannya bordiran, renda, ukiran dan motif pada pakaian wanita adalah untuk hiasan dan keindahan, sedangkan syariat Islam memerintahkan bagi para wanita untuk menutupi dan tidak memperlihatkan perhiasan dan keindahan mereka kepada selain mahram atau suami mereka. Bahkan kalau kita merujuk pada pengertian bahasa, kita dapati dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online) bahwa motif/ renda/ bordir juga disebut sebagai hiasan. Pakaian dan jilbab seperti ini telah disebutkan oleh para ulama sejak dahulu sampai sekarang, disertai dengan peringatan keras akan keharamannya. Imam adz-Dzahabi berkata [1]: “Termasuk perbuatan (buruk) yang menjadikn wanita dilaknat (dijauhkan dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala) yaitu memperlihatkan perhiasan, emas dan mutiara (yang dipakainya) di balik penutup wajahnya, memakai wangi-wangian dengan kesturi atau parfum ketika keluar (rumah), memakai pakaian yang diberi celupan warna (yang menyolok), kain sutra dan pakaian pendek, disertai dengan memanjangkan pakaian luar, melebarkan dan memanjangkan lengan baju, serta hiasan-hiasan lainnya ketika keluar (rumah). Semua ini termasuk tabarruj yang dibenci oleh Allah dan pelakunya dimurkai oleh-Nya di dunia dan akhirat. Oleh karena perbuatan inilah, yang telah banyak dilakukan oleh para wanita, sehingga Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang mereka: “Aku melihat Neraka, maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita” [2] Perhatikan ucapan imam adz-Dzahabi ini, bagaimana beliau menjadikan perbuatan tabarruj yang dilakukan oleh banyak wanita adalah termasuk sebab yang menjadikan mayoritas mereka termasuk penghuni Neraka [3], na’uudzu billahi min dzaalik. Imam Abul Fadhl al-Alusi berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya ada sesuatu yang menurutku termasuk perhiasan wanita yang dilarang untuk ditampakkan, yaitu perhiasan yang dipakai oleh kebanyakan wanita yang terbiasa hidup mewah di jaman kami di atas pakaian luar mereka dan mereka jadikan sebagai hijab waktu mereka keluar rumah. Yaitu kain penutup tenunan dari (kain) sutra yang berwarna-warni, memiliki ukiran (bordiran/sulaman berwarna) emas dan perak yang menyilaukan mata. Aku memandang bahwa para suami dan wali yang membiarkan istri-istri mereka keluar rumah dengan perhiasan tersebut, sehinga mereka berjalan di kumpulan kaum laki-laki yang bukan mahram mereka dengan perhiasan tersebut, ini termasuk (hal yang menunjukkan) lemahnya kecemburuan (dalam diri para suami dan wali mereka), dan sungguh kerusakan ini telah tersebar merata” [4] Fatwa lajnah daimah (kumpulan ulama besar ahli fatwa) di Arab Saudi, yang diketuai oleh syaikh ‘Abdl ‘Azizi Alu asy-Syaikh, beranggotakan: syaikh Shaleh al-Fauzan, syaikh Bakr Abu Zaid dan syaikh Abdullah bin Gudayyan. Fatwa no. 21352, tertanggal 9/3/1421 H, isinya sebagai berikut: “’Abayah (baju kurung/baju luar) yang disyariatkan bagi wanita adalah jilbab yang terpenuhi padanya tujuan syariat Islam (dalam mentapkan pakaian bagi wanita), yaitu menutupi (perhiasan dan kecantikan wanita) dengan sempurna dan menjauhkan (wanita) dari fitnah. Atas dasar ini, maka ‘abayah wanita harus terpenuhi padanya sifat-sifat (syarat-syarat) berikut: …Yang ke empat: ‘abayah tersebut tidak diberi hiasan-hiasan yang menarik perhatian. Oleh karena itu, ‘abayah tersebut harus polos dari gambar-gambar, hiasan (pernik-pernik), tulisan-tulisan (bordiran/sulaman) maupun simbol-simbol” [5] Syaikh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin pernah diajukan kepada beliau pertanyaan berikut: “Akhir-akhir ini muncul di kalangan wanita (model) ‘abayah (pakaian luar/baju kurung) yang lengannya sempit dan di sekelilingnya (dihiasi) bordir-bordir atau hiasan lainnya. Ada
[assunnah] Studi Kritis Kisah Menyembelih Ja’ad bin Dirham
Studi Kritis Kisah Gubernur Iraq Era Bani Umayyah yang Menyembelih Tokoh Ahli Bid’ah, Ja’ad bin Dirham A. Muqoddimah Siapakah Ja’d bin Dirham ? * Dia adalah gembong ahli bid’ah, * Dialah yang pertama kali menyatakan bahwa al Qur’an bukan kalamulloh namun makhluk, * Dia pencetus bid’ah ta’thil, * Dia menyatakan bahwa Alloh tidak punya tangan, tidak berbicara kepada nabi Musa, tidak menjadikan nabi Ibrohim sebagai kholil (kekasih) serta penafian sifat Alloh lainnya. * Dia adalah guru Jahm bin Shofwan, yang kepadanyalah di nisbahkan sebuah kelompok sesat menyesatkan Jahmiyyah. (tentang kehidupan dia selengkapnya bisa dilihat pada Bidayah wan Nihayah 10/19 , MIzanul I’tidal 1/399 Lisanul Mizan 2/105 dan lainnya) B. Al Kisah Kholid bin Abdulloh al Qosri (beliau adalah seorang gubernur Iraq pada masa pemerintahan Bani Umayyah) pada saat hari raya idul adhha selesai sholat berkhotbah dihadapan kaum muslimin seraya mengatakan : “ Wahai sekalian manusia, pulanglah kalian lalu sembelihlah binatang qurban, semoga Alloh menerima ibadah kurban kami dan kalian. Saya akan menyembelih Ja’d bin Dirham, karena dia mengatakan bahwa Alloh tidak mengambil nabi Ibrohim sebagai kholil dan tidak berbicara kepada nabi Musa. Maha tinggi Alloh atas apa yang dikatakan oleh JA’d bin Dirham ini.” Lalu beliau turun dan menyembelih Ja’d bin Dirham.” C. Takhrij kisah 1 Kisah ini diriwayatkan oleh: 1. Imam Bukhori dalam Tarikh Kabir no : 142, 542, dan Kholq af’alil ibad no : 3, 2. Ibnu Abi HAtim dalam As Sunnah sebagaimana yang terdapat dalam Bidayah wan Nihayah 10/21, 3. Ad Darimi dalam Ar Rod alal Jahmiyyah no : 13, 388, dan Ar Rod alal bisyr al Marisi al Anid : 118, 4. Al Ajurri dalam Asy Syari’ah : 97, 328, 5. Al LAlika’I dalam Syarh ushulil I’tiqod no : 512, 6. Baihaqi dalam sunan al KUbro 10/205, 7. Ibnu Asakir dalam tarikh Dimasyq, 8. Al Mizzi dalam tahdzibul Kamal 8/118, 9. adz Dzahabi dalam Al uluw 99,100. * Semuanya dari jalur Qosim bin Muhammad dari Abdur Rohman bin Muhammad bin HAbib dari bapaknya dari kakeknya HABib bin abi HAbib, dia berkata : Kholid bin Abdulloh al Qosri berkhutbah dihadaan kami di daerah WAsith pada hari raya idul adhha, dan dia berkata : …(lalu beliau menyebutkan kisah diatas).” . D. Kemasyhuran kisah ini * Kisah ini sering berulang-ulang disebutkan dalam berbagai kitab tauhid, kisah ini selalu muncul dikebanyakan kitab yang menyebutkan tentang aqidah ulama’ salaf tentang kalamulloh. Dan yang mengisyaratakan atas kemasyhurannya adalah Imam Ibnu KAtsir dalam bidayah wan Nihayah 10/21. beliau berkata : “Kisah ini diriwayatkan oleh ….. dan banyak lagi dari kalangan ulama’ yang menulis kitab aqidah.” * Adz Dzahabi saat menyebutkan biografi ja’d bin dirham ini dalam mizan I’tidal 1/399 begitu pula dengan Ibnu HAJar dalam lisan mizan 2/10 berkata : “Dia termasuk tabi’in, seorang ahli bid’ah sesat, dia mengatakan bahwa Alloh tidak menjadikan Ibrohim sebagai kholil juga tidak berbicara kepada MuSa.dia dibunuh di Iraq pada hari raya idul adhha. Dan kisahnya sangat mayhur.” . E. Sisi kelemahan kisah ini * Syaikh masyhur berkata : “sanad kisah ini lemah, bukan hanya satu rowi yang dipermasalahkan. Kisah ini berkisar pada jalur Qosim bin Muhammad, sedangkan dia seorang rowi yang dipermasalahkan, sedangkan Abdur Rohman dan bapaknya tidak dikenal. * Imam Adz DZahabi dalam MIzan 3/387 berkata : “Qosim bin Muhammad bin HUmaid al MA’mari perowi kisah disembelinya ja’d bin Dirham, dia di tsiqohkan oleh Qutaibah. Namun YAhya bin MA’in berkata tentang dia : Pendusta yang keji. * BErkata ad DArimi : dia bukan seperti yang dikatakan oleh YAhya (bin MA’in) saya pernah bertemu dengannya di Baghdad. * Adz DZahabi berkata: “Saya mengira bahwa dia hanya meriwayatkan kisah tentang ja’d ini saja. Dia diriwayatkan oleh Abkr al A’yun, hasan bin Shobbah, dan qutaibah. Wafat tahun 228 H) * Imam Al LAlika’I membela qosim ini, seakan-akan beliau merasa bahwa dia bukanlah seorang yang dikenal riwayatnya. Beliau berkata : “Qosim bin Abu Sufyan ini adalah Qosim bin Muhammad bin HUmaid al MA’mari. Qutaibah bin sa’id meriwayatkan kisah ini dan mentsiqohkannya. Abbas bin Abu Tholib dan Hasan bin Shobbah juga meriwayatkan kisah ini darinya, dan dalam ceritanya hasan dan Abbas bahwa kholid Al Qosri berkhutbah di daerah wasith.” * Syaikh MAsyhur berkata : “Anggaplah kisah ini selamat dari qosim ini, maka dia tidak selamat dari perowi setelahnya, karena dalam riwayat ini juga ada Abdur Rohman bin Muhammad dan bapaknya, dan keduanya tidak dikenal * Imam Adz DZahabi dalam mizan 3/299 berkata tentang Abdur Rohman ini : Dia tidak dikenal.” * Ibnu HAJar mengatakan bahwa dia maqbul (bisa diterima). Maksudnya apabila ada yang menguatkannya, namun jika tidak maka dia itu lemah. Sedangkan bapaknya yaitu Muhammad bin HAbib adalah seorang
[assunnah] AL-MUNJID, Kamus Bahasa Arab Yang Berbahaya Untuk Dipelajari
AL-MUNJID, Kamus Bahasa Arab Yang Berbahaya Untuk Dipelajari Bismillah, Jika Anda pernah menuntut ilmu di pesantren, tradisional maupun modern, atau bahkan berguru di berbagai perguruan tinggi Islam seperti Universtias Islam Negeri (UIN) Jakarta, Anda pasti mengenal Kamus al-Munjid. Sebuah kamus yang dianggap paling lengkap dan komperehensif, antara lain karena dihiasi dengan gambar-gambar, yang dijadikan kamus utama di berbagai kampus Islam dan pondok pesantren seluruh dunia. Bahkan di beberapa pondok pesantren seperti Ponpes Darunnajah Ulu Jami Jakarta, ada satu mata pelajaran khusus untuk menggunakan Kamus al-Munjid yang disebut Mata Pelajaran Fathul Munjid.Namun tahukah Anda, bahwa Kamus Arab al-Munjid yang dipakai di seluruh ponpes dan kampus Islam dunia itu ternyata disusun oleh dua orang pendeta (rahib) Katolik bernama Fr. Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i yang dicetak, diterbitkan, dan didistribusikan oleh sebuah percetakan Katolik sejak tahun 1908. Penggunaan Kamus al-Munjid yang sudah lama dan masih dipakai hingga kini bukanlah tanpa penentangan. Sebagian ulama menganggap kamus tersebut merupakan bagian dari operasi para orientalis yang memiliki agenda tersembunyi terhadap Dunia Islam. Sekurangnya ada dua kitab yang ditulis ulama Islam yang berisi penentangan terhadap Kamus al-Munjid, yakni: • ‘Atsrat al-Munjid fi al-adab wal ulum wa a’lam (Prof. Ibrahim al-Qhatthan, 664 halaman, terbit 1392 H), ini adalah kitab paling utama dalam mengkritisi Kamus al-Munjid. • An-Naz’ah an-Nashraniyah fi Qamus al-Munjid (DR. Ibrahim Awwad, 50 hal, terbit 1411 H) Kamus al-Munjid sendiri memiliki beberapa kekurangan, jika tidak dikatakan sebagai kesengajaan, yakni: • Ketika memuat entry “Al-Qur’an”, tidak pernah menyambungkannya dengan istilah “al-Kariem” dan sebagainya, namun ketika memuat entry kitab suci Kristen dan Yahudi, maka kamus ini menambahkan istilah “al-Muqaddas”, • Ketika memuat entry “Nabi Muhammad”, tidak pernah mengikutsertakan gelar ‘Shalallahu Allaihi Wassalam”, demikian pula entry para shahabat tidak pernah ditambahkan dengan “Radiyallahu Anhu”, • Tidak ada kalimat ‘Basmallah’ di atas setiap bab seperti halnya kitab-kitab umat Islam, • Entry “al-Basmallah” yang sesungguhnya milik umat Islam namun dalam keterangannya tertulis “Bismil ab-wal ibn wa Ruhil Quds” yang memiliki arti sebagai “Dengan menyebut Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Ruh Kudus”, setelah itu baru ada entry “Bismillahirahmannirahim”, • Kamus ini juga tidak membahas akidah Islam, namun banyak membahas hal-hal yang bersifat penyimpangan-penyimpangan akidah, • Nama- nama tokoh Islam yang utama seperti para shahabat, tabiin, dan para ulama terkemuka juga tidak dimuat, namun di lain sisi nama-nama tokoh Barat Kristen banyak dimuat, • Kamus ini tidak pernah merujuk pada sumber-sumber Islam yang asli, tapi sebaliknya merujuk pada sumber-sumber Barat, dan ini sangat jelas terlihat dalam entry ‘ibadat’ dan penyebutan nama-nama nabi dan rasul yang menggunakan istilah kristen, • Banyak kesalahan penulisan nama-nama tokoh dan kaitannya dengan sejarah, • Mengatakan bahwa daging babi itu sangat lezat. • Dimasukkannya gambar-gambar dan aneka lukisan yang berasal dari Barat yang sama sekali tidak berdasarkan kebenaran, seperti halnya gambar Nabi Isa dan nabi-nabi lainnya. Bahkan ada sebuah gambar sepasang manusia dewasa telanjang yang tengah menangis, gambar itu dikatakan sebagai gambar Adam dan Hawa, • Nabi Nuh, Luth, dan Sulaiman dikatakan bukan sebagai nabi, tapi Lukman disebut sebagai nabi. Nuh dikatakan sebagai ‘Manusia Taurat pertama’, Luth dikatakan hanya sebagai ‘keponakan Ibrahim’ dan Sulaiman dikatakan sebagai ‘Raja’ bukan nabi, • Nabi Daud disebut sebagai pembunuh banyak lelaki untuk memperisteri jandanya, padahal beliau telah memiliki isteri sebanyak 100 orang. Masih teramat banyak catatan-catatan tentang kamus produk orientalis ini yang sampai sekarang, entah kenapa, masih saja dipergunakan di banyak lembaga pendidikan Islam. Sudah saatnya umat Islam menyadari dan berhenti memakai kamus ini. Dan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI), sudah sepatutnya melarang peredaran dan penggunaan kamus ini di seluruh Indonesia. (Rz) Sumber: salafiyunpad.wordpress.com FATWA SYAIKH MASYHUR HASAN SALMAN TENTANG PENGGUNAAN KAMUS BAHASA ARAB “AL MUNJID” Oleh : Syaikh Masyhur Hasan Salman السؤال: ما رأيكم في قاموس “المنجد”؟ Pertanyaan : Bagaimana pendapat Anda tentang kamus Al-Munjid? الجواب: للأسف أقول: إن هذا القاموس غزا؛ لا أقول المدارس والجامعات والمكتبات، بل للأسف غزا البيوت، وفي كثير من البيوت يعتمد على هذا القاموس لأنه سهل Jawab : Sangat disayangkan, saya katakan bahwasanya kamus ini telah menyerbu … saya tidak katakan (hanya) menyerbu sekolah-sekolah, universitas-universitas dan perpustakaan-perpustakaan (saja), bahkan sangat disayangkan (kamus ini) telah menyerbu sampai ke rumah-rumah. Banyak dijumpai di rumah-rumah yang bergantung kepada kamus ini karena mudah (digunakan). لكن هذا
[assunnah] Kumpulan Ceramah Ramadhan
Pahala dengan Berbagi Ceramah MP3 Kumpulan Ceramah Ramadhan, http://us.kajian.net/ceramah- islam-mp3/14-ceramah-ramadhan Berikut adalah kumpulan audio kajian ilmiah untuk bekal Ramadhan yang disampaikan oleh berbagai asatidz yang InsyaAllah sangat bermanfaat. “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR Muslim no. 2674). 1. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Dr. Muhammad Arifin Badri, MA. Download. 2. Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Armen Halim Naro, Lc. Rahimahullah. Terdiri dari 8 file. Download. 3. Kajian Menjelang Ramadhan oleh Abdullah Zaen, MA. Download. 4. Menyambut Bulan Penuh Berkah oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA. Download. 5. Kiat Agar Ramadhan Menjadi Indah oleh Ustadz Abdullah Zaen, MA. Download. 6. Puasa Bersama Nabi oleh Ustadz Maududi Abdullah. Download. 7. Bekal Menyambut Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA. Terdiri dari 3 File. Download. 8. Hukum Seputar Qiyam Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA. Download. 9. Bagaimana Menyambut Ramadhan oleh Ustadz Zainal Abidin Lc. Download. 10. Bedah Buku Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Jazuli. Download. 11. Berpuasa di Bulan Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr. Download. 12. Marhaban Yaa Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr. Download. 13. Ramadhan Syahrul Qur'an oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr. Download. 14. Syarah Hadits-Hadits yg Berkaitan dengan Bulan Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr. Download. 15. Ramadhan, Sarana Mensucikan Hati dan Menjaga Lisan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr. Download. 16. Bersama Al-Quran di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Abul Afnan Ayman Kamel Darojat. Download. 17. Seputar Puasa Ramadhan oleh Ustadz Abduh Tuasikal. Download. 18. Menghidupkan Malam Bulan Ramadhan Dengan Sholat Tarawih oleh Ustadz Abduh Tuasikal. Download. 19. Bedah Buku Panduan Ramadhan - Bekal Meraih Berkah Ramadhan oleh Ustadz Abduh Tuasikal. Download. 20. Penyimpangan di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Badrusalam, Lc. Download. 21. Ceramah Ramadhan oleh Ust. Zainal Abidin Syamsuddin, Lc. Merupakan ceramah yang direkam dari siaran Kaji Kitab di Radio Dakta 107 FM Bekasi. Terdiri dari beberapa kajian yang kami rangkumkan dari Vila Baitullah. Ceramah ini sangat mudah untuk dipahami dan kami menyarankan agar anda memberikan kajian ini kepada keluarga dan teman-teman. Download: 1. Muqaddimah Ramadhan 1. Yang kami dapatkan dari sumbernya tidak lengkap. Insya Allah bermanfaat. Membahas tentang fadhilah puasa dan puasa Ramadhan serta ancaman orang yang meninggalkannya. 2. Muqaddimah Ramadhan 2. Membahas lanjutan mengenai puasa Ramadhan dan sebagian besar mengenai Nishfu Sya’ban. 3. Penentuan Awal Bulan (Ramadhan dan Syawwal). Membahas bagaimana penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawwal. Menjelaskan kedua perbedaan penggunaan hisab dan rukyah lalu menyimpulkannya. Selengkapnya baca uraian kami. 4. Shalat Tarawih. Pembahasan mengenai shalat-shalat di bulan Ramadhan, seperti shalat witir, tarawih, qiyamul lail dan tahajjud. 5. I’tikaf di bulan Ramadhan. Membahas tentang i’tikaf mulai dari hukum, adab-adab, larangan-larangan dan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang i’tikaf. 22. Daurah Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak oleh para mahasiswa S2/S3 Universitas Islam Madinah tahun 2008. Sumber: Ngaji-Online. Berikut materi pembahasannya: 1. Menyambut Bulan Seribu Bulan oleh Ust. Abdullah Roy, MA. Download. 2. Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Seputar Shalat Tarawih oleh Ust. Firanda, MA. Download. 3. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Dr. Muhammad Arifin bin Badri, MA. Download. 4. Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan oleh Ust. Dr. Muhammad Nur Ihsan. Download. 5. Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa oleh Ust. Abdullah Roy, MA. Download. 6. Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Bulan Ramadhan oleh Ust. Dr. Aspri Rahmat. Download. 7. Berhari Raya Sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam oleh Ust. Anas Burhanuddin, MA. Download. 23. Doa-doa di bulan Ramadhan oleh Ust. Abu Ihsan Al-Atsary, MA. Download. 24. Fatwa Fatwa Ramadhan, pemateri: Ust. Kholid Syamhudi, Lc. Terdiri dari 17 audio kajian. Silahkan kunjungi ke daftarnya untuk mendownload. 25. Fatwa Seputar Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download. 26. Hadits Shohih dan Dho’if Seputar Puasa Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download. 27. Majalis Syahri Ramadhan oleh Ust. Aris Munandar, MA. Merupakan serial kajian yang mengupas kitab “Majalis Syahri Ramadhan” oleh Syaikh
[assunnah] Alamat mirror web almanhaj.or.id
Sekedar info buat ikhwan wa akhwat fillah.. (menurut informasi dikarenakan almanhaj.or.id selalu overload dan memberatkan server sehingga sering di blok oleh pihak webhosting padahal webhosting yang sekarang ini adalah pindahan untuk ke 3x) jika buka web http://www.almanhaj.or.id maka akan muncul not found...situs tersebut telah berubah alamat sementara. silahkan buka di web address (mirror) yang baru di http://assunah.1bigtree.com semoga bermanfaat..barokallahu fiik Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/