[assunnah] ***Keutamaan Puasa Di Bulan Muharram***

2012-11-21 Terurut Topik LINA NZA
// you’re reading...
sumber : http://manisnyaiman.com/keutamaan-puasa-di-bulan-muharram/
Tahun ini tanggal 9 dan 10 Muharram jatuh pada hari Jumat dan Sabtu tanggal  23 
& 24 November 2012

Keutamaan Puasa Di Bulan Muharram

بسم الله الرحمن الرحيم
 عن أبي هريرة  قال: قال رسول الله : ((أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم 
وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل)) رواه مسلم.
  

  Dari Abu Hurairah  dia berkata: Rasulullah  bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di
bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah
shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam”[1].

 Hadits yang mulia ini menunjukkan dianjurkannya
berpuasa pada bulan Muharram, bahkan puasa di bulan ini lebih utama
dibandingkan bulan-bulan lainnya, setelah bulan Ramadhan[2].

 Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:
- Puasa yang paling utama dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa ‘Aasyuura’ 
(puasa pada tanggal 10 Muharram), karena Rasulullah  melakukannya dan 
memerintahkan para sahabat  untuk melakukannya[3], dan ketika beliau  ditanya 
tentang keutamaannya beliau  bersabda: “Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di 
tahun yang lalu”[4].

- Lebih utama lagi jika puasa tanggal 10 Muharram
digandengankan dengan puasa tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelishi
orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena Rasulullah  ketika disampaikan
kepada beliau bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan
orang-orang Yahudi dan Nashrani, maka beliau bersabda: “Kalau aku masih
hidup tahun depan maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram 
(bersama 10 Muharram)[5]“.

- Adapun hadits “Berpuasalah pada hari ‘Aasyuura’ dan selisihilah orang-orang 
Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya”[6], maka hadits 
ini lemah sanadnya dan tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dianjurkannya 
berpuasa pada tanggal 11 Muharram[7].

- Sebagian ulama ada yang berpendapat dimakruhkannya (tidak disukainya) 
berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, karena
menyerupai orang-orang Yahudi, tapi ulama lain membolehkannya meskipun
pahalanya tidak sesempurna jika digandengkan dengan puasa sehari
sebelumnya[8].

- Sebab Rasulullah  memerintahkan puasa tanggal 10 Muharram adalah karena pada 
hari itulah Allah I menyelamatkan nabi Musa  dan
umatnya, serta menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya, maka nabi
Musa  pun berpuasa pada hari itu sebagai rasa syukur kepada-Nya, dan
ketika Rasulullah  mendengar orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu
karena alasan ini, maka Beliau  bersabda: “Kita lebih berhak (untuk
mengikuti) nabi Musa  dari pada mereka”[9]. Kemudian untuk menyelisihi 
perbuatan orang-orang Yahudi, beliau  menganjurkan untuk berpuasa tanggal 9 dan 
10 Muharram[10].

- Hadits ini juga menunjukkan bahwa shalat malam adalah
shalat yang paling besar keutamaannya setelah shalat wajib yang
lima waktu[11].
 


[1] HSR Muslim (no. 1163).
[2] Lihat keterangan syekh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam “Syarhu 
riyadhis shalihin” (3/341).
[3] Dalam HSR al-Bukhari (no. 1900) dan Muslim (1130).
[4] HSR Muslim (no. 1162).
[5] HSR Muslim (no. 1134).
[6] HR Ahmad (1/241), al-Baihaqi (no. 8189) dll, dalam sanadnya ada perawi
yang bernama Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila, dan dia  sangat
buruk hafalannya (lihat “Taqriibut tahdziib” hal. 493), oleh karena itu
syaikh al-Albani menyatakan hadits ini lemah dalam “Dha’iful jaami’”
(no. 3506).
[7] Lihat kitab “Bahjatun nazhirin” (2/385).
[8] Lihat keterangan syekh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam “as-Syarhul 
mumti’” (3/101-102).
[9] Semua ini disebutkan dalam HSR al-Bukhari (3216) dan Muslim (1130).
[10] Lihat keterangan syaikh Muhammad al-Utsaimin dalam “Syarhu riyadhis 
shalihin” (3/412).
[11] Lihat kitab “Bahjatun nazhirin” (2/329).

[assunnah] ***Keutamaan Puasa Di Bulan Muharram***

2012-11-09 Terurut Topik LINA NZA

http://manisnyaiman.com/keutamaan-puasa-di-bulan-muharram/

Keutamaan Puasa Di Bulan Muharram

بسم الله الرحمن الرحيم
 عن أبي هريرة  قال: قال رسول الله : ((أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم 
وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل)) رواه مسلم.
Dari Abu Hurairah  dia berkata: Rasulullah  bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di
bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah
shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam”[1].

 Hadits yang mulia ini menunjukkan dianjurkannya
berpuasa pada bulan Muharram, bahkan puasa di bulan ini lebih utama
dibandingkan bulan-bulan lainnya, setelah bulan Ramadhan[2].

 Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:
- Puasa yang paling utama dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa ‘Aasyuura’ 
(puasa pada tanggal 10 Muharram), karena Rasulullah  melakukannya dan 
memerintahkan para sahabat  untuk melakukannya[3], dan ketika beliau  ditanya 
tentang keutamaannya beliau  bersabda: “Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di 
tahun yang lalu”[4].

- Lebih utama lagi jika puasa tanggal 10 Muharram
digandengankan dengan puasa tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelishi
orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena Rasulullah  ketika disampaikan
kepada beliau bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan
orang-orang Yahudi dan Nashrani, maka beliau bersabda: “Kalau aku masih
hidup tahun depan maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram 
(bersama 10 Muharram)[5]“.

- Adapun hadits “Berpuasalah pada hari ‘Aasyuura’ dan selisihilah orang-orang 
Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya”[6],

maka hadits ini lemah sanadnya dan tidak bisa dijadikan sebagai sandaran 
dianjurkannya berpuasa pada tanggal 11 Muharram[7].

- Sebagian ulama ada yang berpendapat dimakruhkannya (tidak disukainya) 
berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, karena
menyerupai orang-orang Yahudi, tapi ulama lain membolehkannya meskipun
pahalanya tidak sesempurna jika digandengkan dengan puasa sehari
sebelumnya[8].

- Sebab Rasulullah  memerintahkan puasa tanggal 10 Muharram adalah karena pada 
hari itulah Allah  menyelamatkan nabi Musa  dan
umatnya, serta menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya, maka nabi
Musa  pun berpuasa pada hari itu sebagai rasa syukur kepada-Nya, dan
ketika Rasulullah  mendengar orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu
karena alasan ini, maka Beliau  bersabda: “Kita lebih berhak (untuk
mengikuti) nabi Musa  dari pada mereka”[9].

Kemudian untuk menyelisihi perbuatan orang-orang Yahudi, beliau  menganjurkan 
untuk berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram[10].

- Hadits ini juga menunjukkan bahwa shalat malam adalah
shalat yang paling besar keutamaannya setelah shalat wajib yang
limawaktu[11].
 


[1] HSR Muslim (no. 1163).
[2] Lihat keterangan syekh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam “Syarhu 
riyadhis shalihin” (3/341).
[3] Dalam HSR al-Bukhari (no. 1900) dan Muslim (1130).
[4] HSR Muslim (no. 1162).
[5] HSR Muslim (no. 1134).
[6] HR Ahmad (1/241), al-Baihaqi (no. 8189) dll, dalam sanadnya ada perawi
yang bernama Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila, dan dia  sangat
buruk hafalannya (lihat “Taqriibut tahdziib” hal. 493), oleh karena itu
syaikh al-Albani menyatakan hadits ini lemah dalam “Dha’iful jaami’”
(no. 3506).
[7] Lihat kitab “Bahjatun nazhirin” (2/385).
[8] Lihat keterangan syekh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam “as-Syarhul 
mumti’” (3/101-102).
[9] Semua ini disebutkan dalam HSR al-Bukhari (3216) dan Muslim (1130).
[10] Lihat keterangan syaikh Muhammad al-Utsaimin dalam “Syarhu riyadhis 
shalihin” (3/412).
[11] Lihat kitab “Bahjatun nazhirin” (2/329).