AKU MENINGGALKANNYA KARENA ALLAH…

http://www.firanda.com/index.php/artikel/aqidah/365-aku-meninggalkannya-karena-allah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا للهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللهُ
بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

"Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah 'Azza
wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih
baik bagimu" (HR Ahmad no 23074)


Fiqh Hadits :

PERTAMA : Lafal ( شَيْئًا= sesuatu), adalah kalimat nakiroh dalam
konteks kalimat nafyi (negatif) memberikan faedah keumuman. Artinya
"sesuatu" apa saja yang engkau tinggalkan karena Allah…

Bisa jadi sesuatu yang ditinggalkan adalah :

(1) Perkara yang haram yang sangat mungkin ia lakukan, akan tetapi ia
meninggalkannya karena Allah, seperti

    Seseorang yang kaya raya karena bekerja sebagai pegawai instansi
yang berpenghasilan riba, lalu ia meninggalkan pekerjaan yang
menggiurkan tersebut.

    Seseorang yang hatinya tergerak untuk bermaksiat, sangat
berkesempatan untuk berzina, atau untuk menyaksikan tayangan-tayangan
yang haram dan vulgar, lalu ia meninggalkannya karena Allah

    Seseorang yang diajak untuk bermaksiat…akan tetapi ia
meninggalkannya karena Allah.


(2) Perkara yang halal, akan tetapi ditinggalkan karena ada
kemaslahatan yang besar. Contohnya :

    Seseorang memiliki harta untuk membeli sesuatu yang ia sukai, akan
tetapi ada panggilan untuk melaksanakan ibadah umroh yang juga
membutuhkan dana yang besar, maka iapun meninggalkan perkara yang ia
sukai karena Allah demi menjalankan ibadah umroh

    Seseorang yang memiliki harta untuk membeli kebutuhannya, akan
tetapi ternyata ada kerabatnya atau saudaranya sesama muslim yang
membutuhkan bantuannya, maka iapun meninggalkan untuk membeli
kebutuhannya tersebut demi untuk membantu saudaranya tersebut.

    Seseorang yang dipanggil untuk bertamsya gratisan, dan ia sangat
senang untuk melakukan tamasya tersebut, akan tetapi ternyata jadwal
tamasya tersebut bertepatan dengan jadwal pengajian. Lalu iapun
meninggalkan tamasya tersebut agar bisa mengikuti pengajian.


(3) Perkara yang telah digariskan oleh Allah, terpaksa ia tinggalkan,
akan tetapi ia meninggalkannya dengan niat karena Allah. Contohnya :
seseorang yang terpaksa meninggalkan harta dan tanah kelahirannya
karena ditekan oleh orang-orang kafir. Meskipun bentuknya ia
meninggalkan harta dan tanah kelahirannya secara terpaksa karena
intimidasi kaum kuffar, akan tetapi jika ia meninggalkannya karena
Allah maka ia telah masuk dalam keumuman hadits di atas.

KEDUA : Lafal (  لِلَّهِ= "Karena Allah"), mengingatkan bahwa motivasi
untuk meninggalkan "sesuatu" tersebut harus semata-mata karena Allah.
Karenanya tidaklah termasuk dalam kategori "Karena Allah" :

    Seseorang yang meninggalkan kemaksiatan akan tetapi semata-mata
karena takut cibiran dan celaan masyarakat

    Seseorang yang meninggalkan kemaksiatan karena takut kesehatannya
terganggu. Seperti seseorang yang meninggalkan rokok dan bir, karena
khawatir akan terkena penyakit paru-paru atau penyakit yang lainnya.

    Seseorang yang meninggalkan kemaksiatan karena ingin dipuji oleh masyarakat.

    Seseorang yang meninggalkan pekerjaan yang haram karena tidak enak
sama teman-temannya.


Karenanya permasalahan "Karena Allah" merupakan perkara yang sangat
urgen, karena ini adalah penentu tentang terwujudkannya janji Allah
untuk menggantikan dengan yang lebih baik dari perkara-perkara yang
ditinggalkan.



KETIGA : Lafal (بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ منه = Allah akan
menggantikan yang lebih baik bagimu daripada yang kau tinggalkan)

Lafal (ما = yang lebih baik) adalah ما al-maushuulah, yang dalam
kaidah juga memberikan faedah keumuman. Karenanya bisa jadi:

    Allah menggantikan sesuatu yang ditinggalkan karena Allah dengan
perkara yang sejenis dengan perkara yang ditinggalkan, hanya saja
lebih baik

    Allah mengganti dengan perkara yang lebih baik akan tetapi tidak
sejenis dengan perkara yang ditinggalkan

    Allah menggantikan baginya dengan menghilangkan atau memalingkan
darinya musibah atau bencana atau kesulitan yang tadinya akan
menghadangnya.




KEEMPAT : Contoh-contoh kisah akan bukti hadits ini

Realita banyak mencontohkan akan bukti hadits ini, diantaranya

(1) Para sahabat kaum muhajirin yang harus meninggalkan tanah air
mereka, rumah, serta harta mereka demi untuk berhijrah ke Madinah
sehingga bisa beribadah kepada Allah dengan baik tanpa diintimidasi
oleh kaum musyrikin Arab. Akhirnya Allah menggantikan bagi mereka
harta yang lebih banyak dan kekuasaan serta kemenangan atas kaum
musyrikin. Bahkan Allah menjadikan mereka menguasai kembali tanah air
mereka Mekah. (lihat Tafsiir Ibnu Katsiir 4/572)

(2) Kisah Nabi Sulaiman 'alaihis salaam yang meninggalkan kuda-kuda
kesenangannnya dengan menyembelih kuda-kuda tersebut karena kuda-kuda
tersebut telah melalaikan beliau hingga tidak sempat sholat di petang
hari hingga matahari tenggelam. Ia pun menyembelih kuda-kuda tersebut
dan disumbangkan karena Allah.

Akhirnya Allah pun menggantikan kuda-kuda tersebut dengan angin yang
mengalir dengan cepat dan mengalir ke arah yang dikehendaki oleh nabi
Sulaiman 'alaihis salaam. (Lihat Taisiir Al-Kariim Ar-Rahmaan hal 712)

(3) Kisah Nabi Ibrahim 'alaihis salaam yang harus meninggalkan
kaumnya, meninggalkan kerabat dan keluarganya yang menyembah patung,
lalu berhijrah menuju Palestina, maka Allah pun menggantikan baginya
anak-anak yang sholeh. Diantaranya Ishaq 'alaihis salaam yang akhirnya
dilahirkan oleh Sarah yang telah mencapai masa monopouse.

Allah berfirman :

فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا
لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا (٤٩)

"Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa
yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan
Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi" (QS Maryam :
49) (lihat kitab Tafsiir As-Sirooj Al-Muniir karya Asy-Syirbini 2/340)

Tentunya meninggalkan kerabat dan kampung halaman merupakan perkara
yang berat, akan tetapi Ibrahim 'alaihis salam meninggalkannya karena
Allah. (Taisiir Al-Kariim Ar-Rahmaan hal 494)

(4) Barang siapa yang menjaga pandangannya dengan meninggalkan
memandang perkara-perkara yang haram, maka Allah akan memberikan
cahaya pada pandangannya dan menambah manis imannya. (lihat Taisiir
Al-Kariim Ar-Rahmaan hal 566)

(5) Kisah tentang Aisyah radhiallahu 'anhaa yang sedang berpuasa, lalu
ada seorang miskin yang meminta makanan kepada Aisyah, sementara
Aisyah tidak memiliki kecuali hanya sepotong roti. Lalu Aisyah
memerintahkan budak wanitanya untuk memberikan sepotong roti tersebut
kepada sang miskin, maka sang budak berkata, "Engkau bakalan tidak
memiliki makanan untuk berbuka puasa". Akan tetapi Aisyah tetap
memerintahkannya untuk memberikan roti tersebut kepada sang miskin.
Maka ternyata tatakala sore hari ada seseorang yang memberikan hadiah
seekor kambing yang sudah dimasak untuk Aisyah. (Lihat Tafsiir
Al-Qurthubi 18/26)

(6) Kisah tentang Ummu Sulaim yang anaknya meninggal lalu tatkala
datang sang suami maka iapun menghias dirinya untuk merayu sang suami
–Abdullah bin Abi Tholhah- yang baru datang dari safar agar
terlalaikan berita kematian anaknya. Ummu Sulaim telah sabar tatkala
harus meninggalkan anaknya yang meninggal tersebut. Akhirnya ternyata
hubungan antara ia dan sang suami tatkala itu dan seterusnya
membuahkan sembilan orang anak semuanya adalah qori' al-Qur'an (lihat
Syarah Shahih Al-Bukhari karya Ibnu Bathhool 3/285)

(7) Sebuah kisah yang disebutkan dalam kitab Tafsir Al-Bahr Al-Madid
karya Ibnu 'Ajiibah Abul 'Abbaas Al-Faasi tentang seorang pemuda
penuntut ilmu yang tinggal di daerah Faas. Suatu hari ada seorang ibu
keluar bersama putrinya yang cantik jelita. Maka ternyata sang putri
ketinggalan dari ibunya sehingga akhirnya tertahan hingga malam hari.
Maka ia pun melihat dari kejauhan sebuah pintu yang nampak ada lampu
nyala dibalik lampu tersebut. Lalu ia mengintip di balik pintu
tersebut ternyata ada seorang penuntut ilmu yang sedang membaca buku.
Maka dalam hati putri cantik ini ia berkata, "Jika tidak ada kebaikan
pada pemuda ini maka tidak ada kebaikan pada seorangpun". Maka iapun
memberanikan diri untuk mengetuk pintu, lalu dijawab oleh sang pemuda.
Lalu sang putri pun menceritakan tentang kondisinya yang ketinggalan
ibunya, dan ia khawatir jika ia berjalan di malam hari akan ada orang
yang mengganggunya. Maka akhirnya sang pemuda merasa wajib baginya
untuk menjaga putri tersebut. Lalu iapun memasukan putri tersebut
dalam rumahnya, lalu ia menjadikan penghalang berupa tikar antara ia
dan sang putri, lalu iapun melanjutkan membaca buku. Lalu datanglah
syaitan menggodanya. Akan tetapi karena keberkahan ilmu maka Allah pun
menjaga pemuda ini. Iapun segera mengambil api lampu lalu iapun
menggerakan jarinya ke lampu tersebut, satu demi satu jari-jarinya ia
letakkan di api lampu tersebut hingga membakar jari-jarinya. Sang
wanita mengintip sikap pemuda tersebut dan ia takjub dengan sikap
tersebut. Sementara sang pemuda terus memanasi jarinya. Lalu sang
pemuda memanaskan jari-jarinya dari tangannya yang satunya lagi,
hingga akhirnya tiba pagi hari dan nampak cahaya terang, maka iapun
mempersilahkan sang putri untuk keluar dari rumahnya dan segera
pulang. Akhirnya sang putripun pulang ke rumahnya dan menceritakan
tentang kisah sang pemuda. Maka segeralah ayah sang putri mendatangi
majelis ilmu dan mengabarkan tentang kisah sang pemuda kepada
syaikh/guru di majelis tersebut. Maka sang guru  meminta agar seluruh
para penuntut ilmu mengeluarkan kedua tangan mereka. Seluruh muridpun
mengeluarkan kedua tangan mereka kecuali sang pemuda. Maka syaikh pun
tahu siapa pemuda tersebut, lalu akhirnya sang ayah menikahkan sang
pemuda dengan putrinya tersebut" (Al-Bahr Al-Madiid 3/375)

Karenanya yakinlah jika anda meninggalkan sesuatu benar-benar tulus
semata-mata karena Allah maka pasti Allah akan menggantikan dengan
yang lebih baik. Sungguh hati ini sangat terharu tatkala mengetahui
ada seorang pegawai bank yang akhirnya meninggalkan pekerjaan ribanya
lalu kemudian dengan sabarnya menjadi seorang penjual bakso. Allah
pasti akan menggantikan baginya yang lebih baik, apakah di dunia
maupun di akhirat, cepat atau lambat.



Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 11-02-1434 H / 24 Desember2012 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
ww.firanda.com


------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    assunnah-dig...@yahoogroups.com 
    assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke