From: teguh.se...@yahoo.com
Date: Thu, 13 Jun 2013 23:05:56 +
Asalamu'alaikum
Ada yang pernah menasehati, khutbah jum'at harus memakai bahasa arab, karena
khutbah termasuk rangkaian shalat Jum'at. Bagaimana pak ustadz?
Teguh Setyo
KHUTBAH DENGAN BAHASA ARAB
Pertanyaan.
Di desa saya kalau shalat Jum’at, khutbahnya hanya menggunakan Bahasa Arab. Ini
dilakukan setiap Khutbah Jum’at ditambah lagi khutbah yang dibaca hanya itu-itu
saja. Bagaimana hukumnya serta sahkah Shalat Jum’atnya? Syukran.
+628522473
Jawaban.
Sesungguhnya tujuan Khutbah Jum’at adalah nasehat. Oleh karena itu tema Khutbah
Jum’ah yang baik adalah menjelaskan ajaran Islam yang dibutuhkan oleh umat dan
menggunakan bahasa yang difahami oleh makmum. Sehingga, jika Khutbah Jum’at
hanya dengan bahasa Arab di lingkungan yang tidak memahami bahasa Arab, apalagi
yang dibaca tidak pernah ganti, maka hal ini tidak sesuai dengan tujuan
disyari’atkan khutbah itu sendiri. Walaupun demikian, insyaAllâh shalat
jum’atnya sah!
Imam Al-‘Izz bin Abdus Salam rahimahullâh berkata:
“Tidak sepantasnya bagi khathib menyebutkan dalam khutbahnya kecuali sesuatu
yang sesuai dengan tujuan-tujuan khutbah. Yaitu: pujian (untuk Allâh), doa,
targhîb (motivasi) dan tarhîb (ancaman) dengan cara menyebutkan janji dan
ancaman (Allâh dan RasulNya), dan semua yang bisa memotivasi melakukan ketaatan
atau mencegah dari kemaksiatan. Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam dalam banyak
kesempatan berkhutbah dengan membacakan surat Qâf, karena surat itu mengandung
dzikir kepada Allâh Ta'âla, pujian kepada-Nya serta pemberitahuan bahwa Allâh
Ta'âla Maha Tahu tentang bisikan-bisikan jiwa manusia dan mengetahui perbuatan
seseorang yang ditulis oleh para malaikat.
Kemudian (surat Qâf ini juga -red) mengingatkan tentang kematian dan sakaratul
maut; hari kiamat dan kejadian-kejadian menakutkan pada hari itu; (surat ini
juga mengingatkan tentang -red) persaksian terhadap amal perbuatan yang pernah
dilakukan oleh makhluk. Kemudian mengingatkan tentang surga dan neraka, tentang
hari kebangkitan dan peristiwa keluarnya manusia dari kubur. Juga memuat wasiat
agar menegakkan shalat. Maka (isi khutbah) yang keluar dari tujuan-tujuan ini
merupakan bid’ah.
Dalam khutbah tidak sepantasnya menyebutkan tentang para khalifah, raja, dan
amir, karena tempat ini khusus milik Allâh Ta'âla dan Rasul-Nya yaitu dengan
menyebutkan apa-apa yang dapat memotivasi dalam melakukan ketaatan kepada-Nya
dan mencegah dari maksiat kepada-Nya.
Allâh Ta'âla berfirman :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allâh, maka janganlah kamu
menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allâh. [al-Jin/72: 18]
Seandainya ada sesuatu yang terjadi pada kaum muslimin, maka tidak mengapa
membicarakan anjuran syari’at yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Misalnya, tentang musuh yang datang menyerang kaum muslimin, lalu khathib
memotivasi kaum muslimin berjihad melawan musuh dan bersiap-siap
menyongsongnya. Juga jika terjadi kekeringan, yang perlu mohon hujan kepada
Allâh Ta'âla, maka khathib berdoa agar kekeringan itu dihilangkan.
Kewajiban khathib (saat berkhutbah) yaitu tidak menggunakan kalimat-kalimat
yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Ini termasuk bid’ah yang buruk.
Karena sesungguhnya tujuan khutbah adalah memberi manfaat kepada hadirin dengan
memberikan targhîb (anjuran melakukan kebaikan) dan tarhîb (ancaman dari
kemaksiatan).
Serupa dengan hal itu adalah khathib berkhutbah kepada bangsa Arab (tapi -red)
dengan menggunakan kalimat-kalimat non arab, yang tidak mereka fahami. wallahu
a’lam.
(Fatâwâ Al-‘Izz bin Abdis Salâm, hal: 77-78. Dinukil dari al-Qaulul Mubîn fî
Akhthâil Mushallîn, hlm: 371-372).
Dengan penjelasan diatas, jelaslah bahwa pemakaian bahasa dalam khutbah tidak
menentukan sah atau tidaknya Shalat Jum’at. namun yang utama adalah menggunakan
bahasa yang difahami oleh makmum dengan tetap memperhatikan keterangan Imam
al-'Izz bin Abdissalâm as-Syâfi’i diatas.
Selengkapnya baca di
http://almanhaj.or.id/content/2124/slash/0/khutbah-dengan-bahasa-arab/
Wallahu Ta'ala A'lam