From: kangazz...@gmail.com
Date: Tue, 15 Jan 2013 06:15:13 +0700
Assalaamu'alaykum
Mhn sharingnya - apakah sistem indent sama dg sistem ijon yg dilarang agama -
syukron
Inden tidak sama dengan ijon. Inden adalah bai'us salam (jual beli sistem
pesan) sedangkan Ijon adalah jual beli yang mengandung gharar dan dilarang oleh
Nabi Shallallahu ‘alaihi was allam
1. Sistem Inden
PENGERTIAN BAI’US SALAM (JUAL BELI SISTEM INDEN ATAU PESAN)
Kata salam berasal dari kata at-taslîm (التَّسْلِيْم). Kata ini semakna dengan
as-salaf (السَّلَف) yang bermakna memberikan sesuatu dengan mengharapkan hasil
dikemudian hari. Pengertian ini terkandung dalam firman Allâh Subhanahu wa
Ta’ala :
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
(kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal
yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".[al-Hâqqah/69:24]
Menurut para Ulama, definisi bai’us salam yaitu jual beli barang yang disifati
(dengan kriteria tertentu/spek tertentu) dalam tanggungan (penjual) dengan
pembayaran kontan dimajlis akad.[2] Dengan istilah lain, bai’us salam adalah
akad pemesanan suatu barang dengan kriteria yang telah disepakati dan dengan
pembayaran tunai pada saat akad berlangsung
HUKUM BAI’US SALAM (JUAL BELI SISTEM PESAN)
Jual beli sistem ini diperbolehkan dalam syariat Islam. Ini berdasarkan
dalil-dalil dari al-Qur`ân dan sunnah serta ijma dan juga sesuai dengan analogi
akal yang benar (al-qiyâsush shahîh).
a. Dalam al-Qur`ân, Allah Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ
مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang telah ditentukan, hendaklah kamu menulisnya.
[al-Baqarah/2:282].
Sahabat yang mulia Abdullâh bin Abbâs Radhiyallahu anhu menjadikan ayat ini
sebagai landasan membolehkan jual beli sistem pesan ini. Beliau Radhiyallahu
anhu mengatakan, "Saya bersaksi bahwa jual-beli as-salaf (as-salam) yang
terjamin hingga tempo tertentu telah dihalalkan dan diizinkan oleh Allâh Azza
wa Jalla dalam al-Qur'ân.
Syarat dan rukun jual beli inden, silakan baca di
http://almanhaj.or.id/content/3029/slash/0/jual-beli-salam-dan-syaratnya/
2. Sistem Ijon
Diantara bentuk jual beli yang mengandung gharar dan yang nyata-nyata telah
dilarang oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi was allam ialah jual beli dengan sistem
ijon.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الثَّمَرَةِ حَتَى تَزْهِىَ قَالُوا
وَمَاتُزْهِىَ قَالَ تَحْمَرُّ فَقَالَ إِذَا مَنَعَ اللَّهُ الثَّمَرَةَ فَبِمَ
تَسْتَحِلُّ مَالَ أَخِيْكَ؟
Dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam melarang penjualan buah-buahan (hasil tanaman) hingga menua.
Para Sahabat bertanya,” Apa maksudnya telah menua?” Beliau menjawab,”Bila telah
berwarna merah.” Kemudian beliau bersabda,”Bila Allah menghalangi masa panen
buah-buahan tersebut (gagal panen), maka dengan sebab apa engkau memakan harta
saudaramu (uang pembeli)?” [Riwayat al-Bukhari hadits no. 1488 dan Muslim
hadits no. 4061]
Dan pada riwayat lain sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu juga
meriwayatkan:
أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الْعِنَبِ
حَتَّى يَسْوَدَّ وَعَنْ بَيْعِ الْحَبِّ حَتَّى يشْتَدَّ
“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang penjualan anggur hingga
berbuah menjadi kehitam-hitaman, dan penjualan biji-bijian hingga mengeras.”
[Riwayat Abu Dawud hadits no.3371]
Dengan demikian jelaslah bahwa sistem ijon adalah penjualan yang terlarang
dalam syari’at Islam, baik sistem ijon yang hanya untuk sekali panen atau untuk
berkali-kali hingga beberapa tahun lamanya.
Selengkapnya baca di
http://almanhaj.or.id/content/3255/slash/0/kejelasan-status-dalam-jual-beli/
Wallahu Ta'ala A'lam