KEMARAHAN NABI

Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pernah marah. Akan tetapi marahnya karena 
membela Allah. Beliau tidak tahan melihat batas-baas dan apa yang dilarang 
Allah dilanggar. Beliau tidak pernah sama sekali marah karena dirinya 
(disakiti).
Seperti yang dikatakan Aisyah radhiyallahu'anhuma: "Dan Rasulullah tidak pernah 
marah karena dirinya, kecuali jika yang diharamkan Allah dilanggar, maka dia 
marah karena Allah (Muttafaq ' Alaih).

Diantara bukti yang menguatkan hal itu seperti yang diriwayatkan oleh Anas bin 
Malik radhiyallahu'anhuma : 'Pernah Nabi didatangi seorang Badui yang langsung 
memegang selendang Nabi. Lalu Badui itu menariknya dengan sangat keras hingga 
aku melihat bekas  merah di leher Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, 
selendang itu telah membekas di leher Nabi karena begitu kerasnya Badui itu 
menarik. Lalu Badui itu berkata: "Wahai Muhammad berikan kepadaku harta Allah 
yang ada padamu." Maka Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam menoleh dan 
tersenyum sambil memerintahkan agar Badui itu diberi harta." (Muttafaq ' Alaih).

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhuma berkata: " Suatu ketika Rasulullah 
melakukan pembagian harta lalu seorang laki-laki berkata: "Sesungguhnya 
pemberian ini tidak dimaksudkan untuk mengharap wajah Allah." Kemudian berita 
tersebut disampaikan kepada Rasulullah, maka merahlah wajah beliau lalu 
bersabda:
" Semoga Allah merahmati Musa, sungguh dia telah disakiti lebih dari ini tetapi 
dia bersabar." (Muttafaq ' Alaih).

Begitulah Nabi shallallahu'alaihiwasallam, meneguk gelas kesabaran menghadapi 
gangguan, beliau tidak marah ketika yang disinggung adalah dirinya, tidak 
dendam karenanya. Namun jika urusan tersebut menyangkut Allah, agama dan 
syari'at Nya, maka beliau pun marah karena Allah. TAK SEORANGPUN BISA SETARA 
dengan beliau dalam proposionalnya ketika marah.

Contoh lain yang menggambarkan kemarahan beliau karena Allah dan agama-Nya 
dilanggar

Seperti yang diriwayatkan bahwa Aisyah berkata:

" Rasulullah masuk ke rumahku sedangkan di rumah ada gorden kain yang terdapat 
gambar (bernyawa), maka terlihat raut wajahnya berubah. Kemudian beliau 
mengambil gorden itu dan merusaknya."(Muttafaq ' Alaih).

Dari Abu Mas'ud radhiyallahu'anhuma berkata: " Seseorang mendatangi Nabi lalu 
berkata: "saya besok akan mengakhirkan shalat karena si fulan ketika menjadi 
Imam begitu lama shalanya. Abu Mas'ud berkata : "Aku belum pernah melihat 
kemarahan Nabi ketika memberi nasehat dengan kemarahan seperti di hari itu. 
Kemudian beliau bersabda
"Wahai manusia, sesungguhnya diantara kalian ada yang segera hendak pergi, maka 
siapapun diantara kalian yang menjadi imam shalat bagi manusia, hendaknya 
meringankannya, karena diantara mereka ada yang sakit, tua dan ada keperluan." 
(Muttafaq ' Alaih).

Ketika ditanyakan bahwa Nabi pernah marah, maka marahnya tidak pernah melebihi 
batas kebenaran, kejujuran dan keadilan. tidak pernah melampiaskan kecuali 
masih dalam kadar yang diperbolehkan oleh syar'i. Kemarahan tidak menyebabkan 
beliau keluar dari kebenaran, kejujuran dan kebaikan.
Sebagai bukti yaitu sebuah riwayat dari Abdllah bin Amru yang berkata " Aku 
menulis apa yang saya dengar dari Rasulullah karena aku ingin menghafalnya, 
tetapi orang-orang Quraisy melarangku. Mareka berkata: "Apakah engkau menulis 
segala yang diucapkan padahal Rasulullah juga manusia yang berbicara di saat 
marah dan ridha?" Maka akupun berhenti menulis, lalu aku tanyakan hal itu pada 
Rasulullah, maka beliau mengisyaratkan telunjuk beliau ke mulutnya dan bersabda:

"Tulislah, demi yang jiwaku ada ditangan-Nya, tidak ada yang keluar dari sini 
kecuali kebenaran." (Hr Ahmad, Abu Dawud dinyaakan shahih oleh Al-Albani).

Maka sudahkah sama kemarahan kita dengan kemarahan Rasulullah? Kejujuran kita 
dengan kejujurannya? Keadilan kita dengan keadilannya? Sifa memaafkan kita 
dengan pemaafnya? Santun kita dengan kesantunannya?
Semoga shalawat dan salam semoga tercurah aas Nabi yang mulia ini.


Bilal

Sumber
Kitab Jangan Marah - Divisi Ilmiah Daarul Wathan hal 19-23





------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    assunnah-dig...@yahoogroups.com 
    assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke