Re: [assunnah] Jawaban :Bagaimanakah manhaj salaf?

2006-06-10 Terurut Topik dhea s
wa alaikumus salam ww
ingin saya bantu, moga manfaat:

Rasulullah selama 13 tahun di Makkah, selalu lembut kepada orang kafir Mekkah, 
Selama 10 tahun di Madinah pernah marah besar kepada 3 sahabat yg tidak ikut 
perang tabuk, pernah tidak marah kepada arab gunung yg menarik jubah beliau 
karena ingin minta sesuatu dari beliau.
kesimpulan:
1. Ketiga perilaku nabi ini, tidak berarti Nabi LEBIH SAYANG KEPADA ORANG KAFIR 
ATAU ARAB GUNUNG/BADUI Justeru nabi jauh lebih sayang kepada para 
sahabatnya daripada orang kafir
2. Lembutnya nabi kepada orang kafir jangan anda jadikan dasar agar kita 
berlembut-lembut selalu kepada saudara kita muslimin.
3. Intinya: mensikapi seseorang adalah sesuai kapasitas ilmunya, jika orang 
bodoh, untuk apa dikerasi, bukankah lebih baik dikasih ilmu? Kalo sok tahu dan 
membangkang dari kebenaran, untuk apa dilembuti, wong dia itu tau al-haq kok, 
??!!
4. Masalah akhlaq, tentu setiap kita berbeda: jika anda orang batak, tentu 
tidak sama denga orang jawa atau sunda, atau betawi. karena akhlaq 
masing-masing suku berbeda, namun kebenaran sikap rasul, itu pasti.
wallahu a'lam
dhea
=


bahrudin udin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarokatuh

Akh muwahhid yang insya ALLAH dirido'i oleh ALLAH subhanau
Wata'ala, ana akan menjawab pertanyaan antum sesuai 'ilmu yang ana
terima selama ini semoga bermanfaat. AAmiin.

1. Yang anda harus fahami bahwa salaf mengambil hukum berdasarkan
al-qur'an wa sunnah yang sohihah menurut pemahaman orang-orang
pendahulu kita (salaf), menyangkut fatwa masyaikh yang antum
sebutkan, antum harus faham bahwa mereka ahlul 'ilm yang berkata
sesuai 'ilmunya tidak mungkin mereka memberikan fatwa menurut
syahwatnya seperti yang banyak beredar pada zaman sekarang, tidak
hanya itu 'ulama yang kita pakai perkataannya masih banyak yang
lainnya 'ulama yang tsikoh diatas sunnah ini.

2. Ya akhi, ketahuilah bahwa agama ini tidak akan tegak kecuali
diatas sunnah yang sohih, parameter bahwa ia berada diatas sunnah
adalah apakah seseorang mengamalkan sunnah dengan baik sesuai yang
diinginkan rosululloh sholawllohu 'alaissalam, kalau permasalahan
yang antum sebutkan pada pertanyaan ini apakah 'ulama yang
membolehkan memotong jenggot, malakukan bom syahid, antum mau ikuti?
ini pertanyaan besar buat kita semua, apakah fatwanya sesuai al-
qur'an dan sunnah? apakah antum mau mati sia-sia karena mengikuti
fatwa yang sesat al-jwab pasti tidak. Untuk itulah kewajiban kita
untuk menuntut 'ilmu syar'i agar tidak tersesat oleh fatwa yang
sesat.

3. Salaf tidak mengindahkan masalah furuiyyah. Apakah antum
berpendapat bahwa masalah mencukur jenggot dan bom bunuh diri
masalah furuiyyah? Naudzubillah tsuma Naudzubillah. Ini masalah yang
mendasar dari agama antum tidak mau terima apalagi masalah yang
besar, yang kecil aja gak bisa dilaksanakan apalagi yang besar.
Antum harus tau permasalahan Bom bunuh diri ini tidak bermanfaat (La
yanfa) bagi islam, coba antum perhatikan selama ini apa yang didapat
dari islam dengan adanya bom bunuh diri ini tidak ada kecuali
keburukan-keburukan yang ada, berfikirlah secara jernih.

4. Tidak ya akhi, islam mengajarkan berlemah lembut kepada sesama
manusia tetapi ada beberapa kondisi yang mengharuskan kita berkata
tegas (bukan kasar) untuk menyadarkan orang yang salah seperti yang
dicontohkan oleh rosululloh saat sahabatnya tidak ikut berjihad
dijalan ALLAH.

5. Tidak ya akhi, kebanyakan dari kita adalah orang jahil yang
tidak mengerti akan sunnah ini belum sampai kederajat ahlu bi'da,
kalau perlakuan tersebut membuat mereka kembali kejalan yang sunnah,
itu adalah yang yang tidak buruk utnuk dilakukan.

Sebelum mengakhiri tulisan ini saya akan membawakan perkataan
sahabat nabi, Anas bin Malik Rhodhiyallohu'anhu yaitu " Seseorang
sahabat yang paling akhir meninggal. Yaitu tatkala melihat kerusakan-
kerusakan kaum muslimin ketika itu, beliau berkata " kalau saja ada
seseorang dari kalangan salaf yang pertama dibangkitkan pada hari
ini, maka dia tidak akan mengenali islam sekarang sedikit pun
kecuali sholat ini" (Al-i'tishom, Imam Assyathibi)

Yang benar datang dari ALLAH dan yang slah datang dari diri saya
sendiri

Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarokatuh


muwahhid muwahhid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
assalamua'alaikum

teman-teman milis Assunnah sekalian

saya adalah orang yang baru mengenal manhaj ini, dan saya sangat
bingung melihat banyak di antara artikel yang saya baca, yang mana
artikel itu saya baca di website-website yang mengatas namakan
bermanahaj salaf. seperti
-almanhaj.or.id
-fatwa-ulama.com
-muslim.or.id

yang memandang kelompok lain (al ikhwan al muslimun, hizbut tahrir,
jamaah tabligh) menyimpang dari manhaj salaf.
yang ingin saya tanyakan,
1. apakah manhaj salaf hanya terbatas pada fatwa-fatwa syaikh
utsaimin, syaikh bin baz, syaih rabi', syaikh albani, syaikh shalih
al fauzan, syaikh muqbil saja?

2. apakah jika ada ulama lain yang berbeda pendapat mengenai suatu
permasalahan (misalnya masalah, bol

Re: [assunnah] Jawaban :Bagaimanakah manhaj salaf?

2006-06-06 Terurut Topik bahrudin udin
Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarokatuh
   
  Akh muwahhid yang insya ALLAH dirido'i oleh ALLAH subhanau 
Wata'ala, ana akan menjawab pertanyaan antum sesuai 'ilmu yang ana 
terima selama ini semoga bermanfaat. AAmiin.

  1. Yang anda harus fahami bahwa salaf mengambil hukum berdasarkan 
al-qur'an wa sunnah yang sohihah menurut pemahaman orang-orang 
pendahulu kita (salaf), menyangkut fatwa masyaikh yang antum 
sebutkan, antum harus faham bahwa mereka ahlul 'ilm yang berkata 
sesuai 'ilmunya tidak mungkin mereka memberikan fatwa menurut 
syahwatnya seperti yang banyak beredar pada zaman sekarang, tidak 
hanya itu 'ulama yang kita pakai perkataannya masih banyak yang 
lainnya 'ulama yang tsikoh diatas sunnah ini.

  2. Ya akhi, ketahuilah bahwa agama ini tidak akan tegak kecuali 
diatas sunnah yang sohih, parameter bahwa ia berada diatas sunnah 
adalah apakah seseorang mengamalkan sunnah dengan baik sesuai yang 
diinginkan rosululloh sholawllohu 'alaissalam, kalau permasalahan 
yang antum sebutkan pada pertanyaan ini apakah 'ulama yang 
membolehkan memotong jenggot, malakukan bom syahid, antum mau ikuti? 
ini pertanyaan besar buat kita semua, apakah fatwanya sesuai al-
qur'an dan sunnah? apakah antum mau mati sia-sia karena mengikuti 
fatwa yang sesat al-jwab pasti tidak.  Untuk itulah kewajiban kita 
untuk menuntut 'ilmu syar'i agar tidak tersesat oleh fatwa yang 
sesat.

  3. Salaf tidak mengindahkan masalah furuiyyah.  Apakah antum 
berpendapat bahwa masalah mencukur jenggot dan bom bunuh diri 
masalah furuiyyah? Naudzubillah tsuma Naudzubillah. Ini masalah yang 
mendasar dari agama antum tidak mau terima apalagi masalah yang 
besar, yang kecil aja gak bisa dilaksanakan apalagi yang besar. 
Antum harus tau permasalahan Bom bunuh diri ini tidak bermanfaat (La 
yanfa) bagi islam, coba antum perhatikan selama ini apa yang didapat 
dari islam dengan adanya bom bunuh diri ini tidak ada kecuali 
keburukan-keburukan yang ada, berfikirlah secara jernih.

  4.  Tidak ya akhi, islam mengajarkan berlemah lembut kepada sesama 
manusia tetapi ada beberapa kondisi yang mengharuskan kita berkata 
tegas (bukan kasar) untuk menyadarkan orang yang salah seperti yang 
dicontohkan oleh rosululloh saat sahabatnya tidak ikut berjihad 
dijalan ALLAH.

  5.  Tidak ya akhi, kebanyakan dari kita adalah orang jahil yang 
tidak mengerti akan sunnah ini belum sampai kederajat ahlu bi'da, 
kalau perlakuan tersebut membuat mereka kembali kejalan yang sunnah, 
itu adalah yang yang tidak buruk utnuk dilakukan.
   
  Sebelum mengakhiri tulisan ini saya akan membawakan perkataan 
sahabat nabi, Anas bin Malik Rhodhiyallohu'anhu yaitu " Seseorang 
sahabat yang paling akhir meninggal. Yaitu tatkala melihat kerusakan-
kerusakan kaum muslimin ketika itu, beliau berkata " kalau saja ada 
seseorang dari kalangan salaf yang pertama dibangkitkan pada hari 
ini, maka dia tidak akan mengenali islam sekarang sedikit pun 
kecuali sholat ini" (Al-i'tishom, Imam Assyathibi)
   
  Yang benar datang dari ALLAH dan yang slah datang dari diri saya 
sendiri
   
  Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarokatuh

muwahhid muwahhid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  assalamua'alaikum

teman-teman milis Assunnah sekalian

saya adalah orang yang baru mengenal manhaj ini, dan saya sangat 
bingung melihat banyak di antara artikel yang saya baca, yang mana 
artikel itu saya baca di website-website yang mengatas namakan 
bermanahaj salaf. seperti
-almanhaj.or.id
-fatwa-ulama.com
-muslim.or.id

yang  memandang kelompok lain (al ikhwan al muslimun, hizbut tahrir, 
jamaah tabligh) menyimpang dari manhaj salaf.
yang ingin saya tanyakan,
1. apakah manhaj salaf hanya terbatas pada fatwa-fatwa syaikh 
utsaimin, syaikh bin baz, syaih rabi', syaikh albani, syaikh shalih 
al fauzan, syaikh muqbil saja?

2. apakah jika ada ulama lain yang berbeda pendapat mengenai suatu 
permasalahan (misalnya masalah, boleh /tidaknya demokarasi, 
boleh/tidk memotong jenggot, boleh/tidaknya bom syahid), dikatakan 
tidak bermanhaj salaf.

3. apakah perbedaan pendapat pada masalah furu' menurut manhaj salaf 
tidak boleh (apabila pendapat merupakan ijtihad dari seorang yang 
memang punya kapasitas untuk berijtihad) sehingga tidak ada ruang 
untuk toleransi.

4. apakah memeberi nasehat kepada sesorang yang bersalah harus 
dengan perkataan yang kasar ?

5. apakah ketika seorang melakukan suatu bid'ah kita mengatakan 
bahwa orang tersebut sebagai ahlu bid'ah, sehingga tidak boleh 
menjawab salam darinya. dan harus dijauhi dan dikatakan sebagai 
orang yang keluar dari manhaj salaf.

semoga jawaban-jawaban dari teman-teman sekalian dapat membantu saya 
dalam menemukan kebenaran.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TE