wa alaikumus salam ww
ingin saya bantu, moga manfaat:
Rasulullah selama 13 tahun di Makkah, selalu lembut kepada orang kafir Mekkah,
Selama 10 tahun di Madinah pernah marah besar kepada 3 sahabat yg tidak ikut
perang tabuk, pernah tidak marah kepada arab gunung yg menarik jubah beliau
karena ingin minta sesuatu dari beliau.
kesimpulan:
1. Ketiga perilaku nabi ini, tidak berarti Nabi LEBIH SAYANG KEPADA ORANG KAFIR
ATAU ARAB GUNUNG/BADUI Justeru nabi jauh lebih sayang kepada para
sahabatnya daripada orang kafir
2. Lembutnya nabi kepada orang kafir jangan anda jadikan dasar agar kita
berlembut-lembut selalu kepada saudara kita muslimin.
3. Intinya: mensikapi seseorang adalah sesuai kapasitas ilmunya, jika orang
bodoh, untuk apa dikerasi, bukankah lebih baik dikasih ilmu? Kalo sok tahu dan
membangkang dari kebenaran, untuk apa dilembuti, wong dia itu tau al-haq kok,
??!!
4. Masalah akhlaq, tentu setiap kita berbeda: jika anda orang batak, tentu
tidak sama denga orang jawa atau sunda, atau betawi. karena akhlaq
masing-masing suku berbeda, namun kebenaran sikap rasul, itu pasti.
wallahu a'lam
dhea
=
bahrudin udin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarokatuh
Akh muwahhid yang insya ALLAH dirido'i oleh ALLAH subhanau
Wata'ala, ana akan menjawab pertanyaan antum sesuai 'ilmu yang ana
terima selama ini semoga bermanfaat. AAmiin.
1. Yang anda harus fahami bahwa salaf mengambil hukum berdasarkan
al-qur'an wa sunnah yang sohihah menurut pemahaman orang-orang
pendahulu kita (salaf), menyangkut fatwa masyaikh yang antum
sebutkan, antum harus faham bahwa mereka ahlul 'ilm yang berkata
sesuai 'ilmunya tidak mungkin mereka memberikan fatwa menurut
syahwatnya seperti yang banyak beredar pada zaman sekarang, tidak
hanya itu 'ulama yang kita pakai perkataannya masih banyak yang
lainnya 'ulama yang tsikoh diatas sunnah ini.
2. Ya akhi, ketahuilah bahwa agama ini tidak akan tegak kecuali
diatas sunnah yang sohih, parameter bahwa ia berada diatas sunnah
adalah apakah seseorang mengamalkan sunnah dengan baik sesuai yang
diinginkan rosululloh sholawllohu 'alaissalam, kalau permasalahan
yang antum sebutkan pada pertanyaan ini apakah 'ulama yang
membolehkan memotong jenggot, malakukan bom syahid, antum mau ikuti?
ini pertanyaan besar buat kita semua, apakah fatwanya sesuai al-
qur'an dan sunnah? apakah antum mau mati sia-sia karena mengikuti
fatwa yang sesat al-jwab pasti tidak. Untuk itulah kewajiban kita
untuk menuntut 'ilmu syar'i agar tidak tersesat oleh fatwa yang
sesat.
3. Salaf tidak mengindahkan masalah furuiyyah. Apakah antum
berpendapat bahwa masalah mencukur jenggot dan bom bunuh diri
masalah furuiyyah? Naudzubillah tsuma Naudzubillah. Ini masalah yang
mendasar dari agama antum tidak mau terima apalagi masalah yang
besar, yang kecil aja gak bisa dilaksanakan apalagi yang besar.
Antum harus tau permasalahan Bom bunuh diri ini tidak bermanfaat (La
yanfa) bagi islam, coba antum perhatikan selama ini apa yang didapat
dari islam dengan adanya bom bunuh diri ini tidak ada kecuali
keburukan-keburukan yang ada, berfikirlah secara jernih.
4. Tidak ya akhi, islam mengajarkan berlemah lembut kepada sesama
manusia tetapi ada beberapa kondisi yang mengharuskan kita berkata
tegas (bukan kasar) untuk menyadarkan orang yang salah seperti yang
dicontohkan oleh rosululloh saat sahabatnya tidak ikut berjihad
dijalan ALLAH.
5. Tidak ya akhi, kebanyakan dari kita adalah orang jahil yang
tidak mengerti akan sunnah ini belum sampai kederajat ahlu bi'da,
kalau perlakuan tersebut membuat mereka kembali kejalan yang sunnah,
itu adalah yang yang tidak buruk utnuk dilakukan.
Sebelum mengakhiri tulisan ini saya akan membawakan perkataan
sahabat nabi, Anas bin Malik Rhodhiyallohu'anhu yaitu " Seseorang
sahabat yang paling akhir meninggal. Yaitu tatkala melihat kerusakan-
kerusakan kaum muslimin ketika itu, beliau berkata " kalau saja ada
seseorang dari kalangan salaf yang pertama dibangkitkan pada hari
ini, maka dia tidak akan mengenali islam sekarang sedikit pun
kecuali sholat ini" (Al-i'tishom, Imam Assyathibi)
Yang benar datang dari ALLAH dan yang slah datang dari diri saya
sendiri
Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarokatuh
muwahhid muwahhid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
assalamua'alaikum
teman-teman milis Assunnah sekalian
saya adalah orang yang baru mengenal manhaj ini, dan saya sangat
bingung melihat banyak di antara artikel yang saya baca, yang mana
artikel itu saya baca di website-website yang mengatas namakan
bermanahaj salaf. seperti
-almanhaj.or.id
-fatwa-ulama.com
-muslim.or.id
yang memandang kelompok lain (al ikhwan al muslimun, hizbut tahrir,
jamaah tabligh) menyimpang dari manhaj salaf.
yang ingin saya tanyakan,
1. apakah manhaj salaf hanya terbatas pada fatwa-fatwa syaikh
utsaimin, syaikh bin baz, syaih rabi', syaikh albani, syaikh shalih
al fauzan, syaikh muqbil saja?
2. apakah jika ada ulama lain yang berbeda pendapat mengenai suatu
permasalahan (misalnya masalah, bol