[assunnah] Mengapa harus Salafi ?

2006-08-28 Terurut Topik Ruudv_AvL
Ditulis Oleh: Abu Abdirrahman bin Thoyyib as-Salafi

Mengapa harus Salafi ?

Sering kita mendengar pro dan kontra tentang istilah Salafi atau Salafiyah. 
Tapi seorang muslim yang bijak tidak akan mungkin mau memvonis sesuatu, ini 
salah atau benar kecuali berlandaskan ilmu dan bukti yang nyata. Allah ta'ala 
berfirman :

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan 
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan 
diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isro' : 36) Imam Bukhori rahimahullah 
membuat suatu bab dalam shohihnya dengan judul Ilmu itu sebelum berbicara dan 
berbuat. Oleh karena itulah mari kita pelajari hal-hal berikut ini :

- Asal kata Salaf dan Salafi dalam bahasa arab :

Salaf secara bahasa artinya orang yang mendahului kita dengan ilmu, iman, 
keutamaan dan kebaikan. Ibnu Mandzur berkata dalam arab 9/159 : Salaf adalah 
orang yang mendahuluimu dari nenek moyang serta kerabatmu yang lebih diatasmu 
baik dari usia maupun keutamaan. Oleh karenanya generasi pertama umat ini dari 
kalangan tabi'in dinamakan salafush sholeh. Makna seperti diatas ini pernah 
dipakai oleh Rasulullah saw ketika berkata kepada putri beliau Fatimah 
rodhiyallhu 'anha :

Artinya : Sebaik-baik pendahulu bagimu adalah aku (HR.Muslim)

Adapun secara harfiah/istilah, salaf berarti para sahabat, tabi'in, tabi'ut 
tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan baik. Berkata Al-Qolsyaani dalam 
Tahriirul maqoolah min syarhil risalah : Salafush sholeh adalah generasi 
pertama yang kokoh keilmuannya, yang mengikuti petunjuk Nabi saw serta yang 
menjaga sunnah beliau. Allah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya serta untuk 
menegakkan agama-Nya. Para imam (kaum muslimin) ridho dengan mereka dan mereka 
telah berjuang di jalan Allah dengan sebenarnya, menyeru umat dan memberi 
manfaat kepada mereka serta mereka kerahkan jiwa mereka dalam rangka meraih 
keridhoan Allah.
Allah telah memuji mereka dalam Al-Qur'an :

Artinya Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan 
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama 
mereka (QS. Al-Fath : 29).
Firman Allah yang lain :

Artinya  (Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung 
halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan 
keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah 
orang-orang yang benar. (QS. Al-Hasyr : 8).
Di dalam ayat ini Allah menyebutkan orang-orang Muhajirin dan Anshor serta 
Allah puji para pengikut mereka dan Allah ridho dengan yang datang setelah 
mereka. Dan Allah mengancam orang-orang yang menyelisihi mereka serta memilih 
selain jalan mereka dengan adzab. Allah berfirman :

Artinya  Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, 
dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia 
leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke 
dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.  (QS. An-Nisa' 
: 115)

Maka wajib mengikuti mereka serta menelusuri jejak mereka dan memohonkan ampun 
untuk mereka. Allah berfirman :

Artinya Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), 
mereka berdoa: Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang 
telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan 
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, 
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.  (QS. Al-Hasyr : 
10). (Lihat kitab Limaadza ikhtartu al-manhaj as-Salafi hal.30-31 oleh 
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali –hafidzahullahu)

Adapun istilah Salafi atau Salafiyah adalah nisbat kepada salaf. Jadi arti 
Salafi itu sendiri adalah orang yang menapaki jejak salaf dan yang mengikuti 
petunjuk mereka. Berkata Abdul Karim As-Sam'ani : Salafi adalah nisbat kepada 
salaf dan menelusuri jalan mereka. (Al-Ansaab 7/104)

Lajnah Daimah mengatakan : Salafiyah adalah nisbat kepada salaf dan salaf itu 
adalah para sahabat Rasulullah saw serta para imam petunjuk dari tiga generasi 
Islam yang pertama radhiyallhu 'anhum yang telah dipuji oleh Rasulullah saw 
dalam sabda beliau :

[Artinya : Sebaik-baik generasi adalah generasiku (sahabat) kemudian setelah 
mereka (tabi'in) kemudian setelah mereka (Tabi'ut tabi'in) (HR.Bukhori, Muslim 
dan Ahmad). Salafiyun jamak dari Salafi yang merupakan nisbat kepada salaf yang 
artinya orang-orang yang berjalan diatas manhaj salaf dengan mengikuti 
Al-Qur'an dan sunnah serta berdakwah kepada keduanya dan mengamalkannya, maka 
mereka itulah yang disebut sebagai ahlu sunnah wal jama'ah. (Al-Lajnah 
Ad-daaimah lil buhust al-ilmiyah no.1361.)

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata : Sesungguhnya salaf adalah 
generasi pertama dan yang mulia dari umat ini. Barangsiapa yang mengikuti jejak 
mereka dan berjalan diatas metode mereka maka dialah Salafi dan barangsiapa 
yang menyelisihi mereka maka dia adalah 

[assunnah] MENGAPA HARUS SALAFI ..?

2004-12-21 Terurut Topik Abu Abdillah


MENGAPA HARUS SALAFI ..? 

Pertanyaan yang ditujukan kepada Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, adalah sebagai
berikut : “Mengapa perlu menamakan diri dengan
Salafiyah, apakah itu termasuk akwah Hizbiyyah,
golongan, madzhab atau kelompok baru dalam Islam ..?” 

Jawaban beliau adalah sebagai berikut : Sesungguhnya
kata “As-Salaf” sudah lazim dalam terminologi bahasa
Arab maupun syariat Islam. Adapun yang menjadi bahasan
kita kali ini adalah aspek syari’atnya. Dalam riwayat
yang shahih, ketika menjelang wafat, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Sayidah
Fatimah radyillahu ‘anha : “Artinya : Bertakwalah
kepada Allah dan bersabarlah, sebaik-baik “As-Salaf”
bagimu adalah aku”. 

Dalam kenyataannya di kalangan para ulama sering
menggunakan istilah “As-Salaf”. Satu contoh penggunaan
“As-Salaf” yang biasa mereka pakai dalam bentuk syair
untuk menumpas bid’ah : “Dan setiap kebaikan itu
terdapat dalam mengikuti orang-orang Salaf”. “Dan
setiap kejelekan itu terdapat dalam perkara baru yang
diada-adakan orang Khalaf”. 

Namun ada sebagian orang yang mengaku berilmu,
mengingkari nisbat (penyandaran diri) pada istillah
SALAF karena mereka menyangka bahwa hal tersebut tidak
ada asalnya. Mereka berkata : “Seorang muslim tidak
boleh mengatakan “saya seorang salafi”. Secara tidak
langsung mereka beranggapan bahwa seorang muslim tidak
boleh mengikuti Salafus Shalih baik dalam hal aqidah,
ibadah ataupun ahlaq”. Tidak diragukan lagi bahwa
pengingkaran mereka ini, (kalau begitu maksudnya)
membawa konsekwensi untuk berlepas diri dari Islam
yang benar yang dipegang para Salafus Shalih yang
dipimpin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam : “Artinya : Sebaik-baik generasi adalah
generasiku, kemudian sesudahnya, kemudian sesudahnya”.
(Hadits Shahih Riwayat Bukhari, Muslim). Maka tidak
boleh seorang muslim berlepas diri (bara’) dari
penyandaran kepada Salafus Shalih. Sedangkan kalau
seorang muslim melepaskan diri dari penyandaran apapun
selain Salafus Shalih, tidak akan mungkin seorang ahli
ilmupun menisbatkannya kepada kekafiran atau
kefasikan. Orang yang mengingkari istilah ini,
bukankah dia juga menyandarkan diri pada suatu
madzhab, baik secara akidah atau fikih ..?. Bisa jadi
ia seorang Asy’ari, Maturidi, Ahli Hadits, Hanafi,
Syafi’i, Maliki atau Hambali semata yang masih masuk
dalam sebutan Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Padahal
orang-orang yang bersandar kepada madzhab Asy’ari dan
pengikut madzhab yang empat adalah bersandar kepada
pribadi-pribadi yang tidak maksum. Walau ada juga
ulama di kalangan mereka yang benar. Mengapa
penisbatan-penisbatan kepada pribadi-pribadi yang
tidak maksum ini tidak diingkari ..? 

Adapun orang yang berintisab kepada Salafus Shalih,
dia menyandarkan diri kepada ISHMAH
(kemaksuman/terjaga dari kesalahan) secara umum. Rasul
telah mendiskripsikan tanda-tanda Firqah Najiah yaitu
komitmennya dalam memegang sunnah Nabi dan para
sahabatnya. Dengan demikian siapa yang berpegang
dengan manhaj Salafus Shalih maka yakinlah dia berada
atas petunjuk Allah ‘Azza wa Jalla. Salafiyah
merupakan predikat yang akan memuliakan dan memudahkan
jalan menuju “Firqah Najiyah”. Dan hal itu tidak akan
didapatkan bagi orang yang menisbatkan kepada nisbat
apapun selainnya. Sebab nisbat kepada selain Salafiyah
tidak akan terlepas dari dua perkara :
- Pertama, menisbatkan diri kepada pribadi yang tidak
maksum.
- Kedua, menisbatkan diri kepada orang-orang yang
mengikuti manhaj pribadi yang tidak maksum. 
Jadi tidak terjaga dari kesalahan, dan ini berbeda
dengan ISHMAH para shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, yang mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkan supaya kita berpegang teguh
terhadap sunnahnya dan sunnah para sahabat setelahnya.
Kita tetap terus dan senantiasa menyerukan agar
pemahaman kita terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah selaras
dengan manhaj para sahabat, sehingga tetap dalam
naungan ISHMAH (terjaga dari kesalahan) dan tidak
melenceng maupun menyimpang dengan pemahaman tertentu
yang tanpa pondasi dari Al-Kitab dan As-Sunnah.




__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - You care about security. So do we. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give hope to a child.
Helping a needy child is easier than you think.
Click here to meet someone who needs your help.
http://us.click.yahoo.com/DtaQcA/HohJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go