Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Liqo' secara umum, yakni halaqoh2 yang merupakan wadah utama tarbiyah-nya PKS. Adopsi model halaqoh seperti yang ada di Indonesia, di adopsi dari Ikhwanul Muslimin di Mesir atau Front Salute de Islamique (FSI) di Aljazair. Dalam penerapannya halaqoh-halaqoh dipimpin oleh beberapa Murobbi(sebutan buat pemimpin halaqoh laki-laki) atau Murobbiyah (sebutan untuk pemimpin halaqoh perempuan) dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Halaqoh harokah umumnya dibatasi antara sampai dengan 10-12 orang untuk 1 halaqoh, dengan kegiatan yang ditentukan oleh Murobbi atau Murobbiyah dengan agenda utama adalah kegiatan partai (ini untuk membantah dalih bahwa ada halaqoh yang benar-benar murni mengkaji Al-Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman salafush shalih). Dalam sistem perekrutan, anggota halaqoh lama yang mendapatkan/merekrut beberapa orang baru, dapat langsung menjadi Murobbi/Murobbiyah atau menyerahkannya kepada Murobbi/Murobbiyah, jika merasa tidak mampu menanganinya. Orang-orang yang dibawah kepemimpinan Murobbi/Murobbiyah ini biasa disebut dengan binaan. Binaan akan didata, dan dimasukkan sebagai bagian dari kader-kader harokah. Saat ini, mereka (harokiyyin) banyak merekrut anak-anak SD, SMP, SMU dan orang-orang yang awam dengan atau belum mengenal Manhaj yang haq, yakni Manhaj Ahlussunnah wal jama'ah. Perekrutan, didukung sepenuhnya oleh basis-basis Partai yang ada di lokasi tempat sekolah atau anak-anak atau orang awam tersebut bertempat tinggal. Tentunya, mereka akan kesulitan merekrut, jika anak2 tersebut sudah mengenal Manhaj Salaf atau orangtua dari si anak telah mengenal Manhaj Salaf. Jadi, suburnya halaqoh-halaqoh juga ditentukan dengan keawaman masyarakat sekitar dengan Manhaj Ahlussunnah wal jama'ah. Wallahu Ta'ala a'lam.
Jika kita mengharapkan kajian ilmiyah dari halaqoh harokah, kita hanya akan dapat 0,0 % saja dari ilmu dien Islam yang luas ini. Sebagaimana kita ketahui, para Imam Muhaditsin-pun juga memiliki uzur/keterbatasan waktu untuk mengumpulkan hadits, meneliti para perawi dan serta menyusun kitab-kitab hadits yang saat ini beberapanya sudah bisa kita dapatkan terjemahan maupun kitab aslinya, seperti Shahih Bukhari oleh amirul mu'minin fil hadits Imam Bukhari, Shahih Muslim, Shahih Sunan Abu Daud (seleksi hadits shahih oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani), Shahih Sunan Ibnu Majah (seleksi hadits shahih oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani)dan banyak lagi.
Adakah para Ulama' tersebut dibesarkan dengan halaqoh2 seperti halaqoh harokiyyin? Jawabannya, tidak. Para Ulama' memperoleh dan mempelajari hadits dari Majlis-majlis Ilmu. Bukan Majlis macam halaqoh yang membatasi orang-orang dalam ruang lingkup kepartaian secara berkelompok (hizb)dengan dipimpin oleh beberapa orang (murobbi/murobbiyah). Sehingga, jika kita bandingkan dengan Ulama' terdahulu, malulah kita yang sangat sedikit menghabiskan waktu-waktu kita untuk mempelajari ilmu dien Islam yang luas ini.
Saya berdo'a untuk diri saya, antum dan kita semua, agar dapat memahami dien ini dengan faqih dan menjadikan sisa umur dan waktu kita menjadi lebih bermanfaat.
Hizbiyyin dan harokiyyin sebagaimana kita saksikan, gemar membuat atribut-atribut, baju-baju, poster-poster, spanduk-spanduk yang menunjukkan jati dirinya yang demikian dan demikian. Bahkan mereka telah menyerupai Yahudi dan Nashoro dalam mengkultuskan pimpinannya, seperti memajang foto-foto tokoh-tokohnya di rumah-rumah mereka maupun di poster-poster kegiatan mereka. Pertanyaan: Mengapa tidak mereka gunakan dana yang mereka miliki untuk hal yang lebih bermanfaat ? Afalaa ta'qiluun ??
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman:
"Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka bertaqwalah kepada-Ku." (Qs Al Mu'minuun: 52)
Selanjutnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)."(53) Maka biarkanlah mereka dalam kesesatan sampai suatu waktu,…(54) (Qs Al Mu'minuun: 53-54)
Apakah tokoh-tokoh harokiyyin dan hizbiyyin dan orang-orang yang menokohkan dirinya tersebut, serta orang-orang yang bertaqlid kepada tokoh-tokoh harokiyyin dan hizbiyyin tersebut tidak menyadari perpecahan yang mereka perbuat ? Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa hal-hal semacam ini justru menguntungkan bagi Yahudi dan Nashoro, padahal mereka berteriak-teriak "Jihad melawan Yahudi ???". Ironis sekali… Apakah mereka menurutkan hawa nafsunya atau mereka telah diperdaya oleh tipu daya syaithan ?
Allah Subhanahu Wa ta'ala telah berfirman:
"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-sekali janganlah syaithan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah".(5) "Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia m