RE: [assunnah]>>Tanya : Dakwah Orang Tua<

2010-07-06 Terurut Topik Abu Harits
From: wiwitabdul...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Jul 2010 14:34:24 +0800
Didahulukan mana menjaga hati orang tua dan berbakti dengan dakwah dinul islam ?


Alhamdulillah...,
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga hati dan mendakwahi orang tua, 
lengkapnya silakan baca artikel-artikel birrul walidain di almanhaj. Wallahu 
'alam

MENGGAPAI RIDHA ALLAH DENGAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
http://www.almanhaj.or.id/content/2123/slash/0
SURAT DARI IBU YANG TERKOYAK HATINYA
http://www.almanhaj.or.id/content/1997/slash/0
http://www.almanhaj.or.id/category/view/27/page/3

KEWAJIBAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin
http://www.almanhaj.or.id/content/2647/slash/0


Cara berbakti kepada kedua orang tua, ialah dengan mencurahkan kebaikan,
baik dengan perkataan, perbuatan, ataupun harta. 

Berbuat baik dengan perkataan, yaitu kita bertutur kata kepada keduanya 
dengan lemah lembut, menggunakan kata-kata yang baik dan menunjukan 
kelembutan serta penghormatan.

Berbuat baik dengan perbuatan, yaitu melayani keduanya dengan tenaga 
yang mampu kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, membantu 
dan mempermudah urusan-urusan keduanya. Tentu, tanpa membahayakan agama 
ataupun dunia kita. Allah Mahamengetahui segala hal yang sekiranya 
membahayakan. Sehingga kita jangan berpura-pura mengatakan sesuatu itu 
berbahaya bagi diri kita padahal tidak, sehingga kitapun berbuat durhaka
kepada keduanya dalam hal itu.

Berbuat baik dengan harta, yaitu dengan memberikan setiap yang kita 
miliki untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh keduanya, berbuat 
baik, berlapang dada dan tidak mengungkit-ungkit pemberian sehingga 
menyakiti perasaan ibu bapak. 

Dan ketahuilah, para jama'ah Jum'at rahimakumullah.

Berbakti kepada kedua orang tua tidak hanya dilakukan tatkala keduanya 
masih hidup. Namun tetap dilakukan manakala keduanya telah meninggal 
dunia. Ada sebuah kisah, yaitu seseorang dari Bani Salamah mendatangi 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia bertanya: 

"Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara berbakti kepada kedua orang 
tuaku setelah keduanya meninggal?" Beliau menjawab,"Ya, dengan 
mendoakannya, memintakan ampun untuknya, melaksanakan janjinya (wasiat),
menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali melalui jalan 
mereka berdua, dan memuliakan teman-temannya". [HR Abu Dawud].
...

Re: [assunnah] Tanya : Dakwah Orang Tua

2010-07-05 Terurut Topik ... Chandraleka
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Menjaga hati orang tua dan mendakwahkan Islam bisa dan harus dilakukan 
secara berbarengan.
Hanya saja ketika mendakwahkan Islam, ke siapa pun orang yang akan 
didakwahi, maka kita harus sadar bahwa dakwah adalah masalah pendidikan. 
Jadi harus dipertimbangan banyak hal. Diantaranya, skala prioritas dari 
materi yang akan didakwahkan. Utamakan yang paling penting dari yang 
penting. Misalnya masalah tauhid tentu lebih dipentingkan dari masalah 
muamalah, dll dengan tidak mengabaikan perkara yang lainnya.

Dalam mendakwahkan Islam, kita jangan berharap hasil yang instan, dalam 
artian, ketika kita jelaskan suatu perkara, maka orang akan langsung 
menerima dan paham. Jangan harapkan hasil instan. Makanya dalam dakwah harus 
sabar. Kalau kita dikritik dan kita sendiri tidak bisa menjelaskan perkara 
tersebut, ya lebih baik kasih senyum saja. Insya Alllah itu sudah merupakan 
jawaban yang baik dari kita, daripada harus berdiskusi panjang lebar dan 
kita sendiri tidak dalam ilmunya.

Oya, ketika mendakwahi orang tua, kita harus ekstra lembut dan kasih sayang. 
Harus ada pendekatan ke orang tua. Ketika orang tua sedang sendiri, ya kita 
ajak beliau omong omong. Kalau ada yang tidak sreg dengan pandangan orang 
tua, baiknya jangan langsung dibantah saat itu juga. Tahan diri dulu. Kita 
bisa jelaskan lain waktu saat 'timing' nya lebih tepat. Jangan lupa doakan 
orang tua agar Allah menjaga beliau. Dan niatkan secara ikhlash untuk 
menjaga keduanya. Insya Allah bisa. Ini berdasarkan pengalaman seorang 
ikhwan, alhamdulillah orang tuanya sudah mulai ikut hadir di kajian Ustadz 
Yazid dan Ustadz Abdul Hakim, padahal background beliau dari militer. 
Barakallah fiikum.


Wassalamu'alaikum
Chandra

- Original Message - 
  5. Tanya : Dakwah Orang Tua
  Posted by: "Wiwit Abdullah" wiwitabdul...@yahoo.com   wiwitabdullah
  Sun Jul 4, 2010 6:02 pm (PDT)


  Didahulukan mana menjaga hati orang tua dan berbakti dengan dakwah dinul 
islam ?





[assunnah] Tanya : Dakwah Orang Tua

2010-07-04 Terurut Topik Wiwit Abdullah
Didahulukan mana menjaga hati orang tua dan berbakti dengan dakwah dinul islam ?


  


Re: [assunnah] Tanya : dakwah

2007-10-25 Terurut Topik Ronny as-Salafi
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Akhi Abu Salma al-Atsari telah mengirimkan sebuah artikel yang berjudul "ADAB 
BAGI PARA DA'I" di Forum as-Sunnah. Di artikel ini ada sepuluh adab yang 
apabila seorang da'i berhias dengan adab-adab tersebut, maka dapat 
menghantarkan dakwahnya kepada kesuksesan, insya Allah.

Sepuluh adab tersebut adalah;
Pertama : Ikhlas di dalam dakwah
Kedua : Ilmu
Ketiga : Mengamalkan Ilmu
Keempat : Mendahulukan yang prioritas
Kelima : Sabar
Keenam : Berakhlak yang baik
Ketujuh : Hikmah
Kedelapan : Penuh Perhatian
Kesembilan : Tenang (tidak terburu-buru) dan tatsabbut (verifikasi)
Kesepuluh : Tidak Berputus Asa

Untuk melihat artikel tersebut antum bisa membacanya disini;
http://forum.assunnah.web.id/viewtopic.php?p=53

Jazakallah khairan kepada akhi Abu Salma al-Atsari atas artikelnya.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Pada tanggal 11/10/07, rayi nda <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
>
> saya tahu salafi ini baru sekitar 1 tahun yang lalu. dan saya ingin sekali 
> ikut berdakwah, 'membuka mata' orang2 yang saya kenal lainnya tentang sunnah 
> yang sebenarnya.
> saya sudah mncoba untuk memulainya dengan cara membenarkan orang sekitar 
> berdasarkan sunnah. tapi tanggapannya kadang2 mengecilkan hati.
> ada yang menyarankan, berdakwahlah dengan cara memperbaiki diri sendiri dulu 
> (menjadi contoh bagi orang2 sekeliling).
> jadi pertanyaanya,
> bagaimanakah cara dakwah yang baik dan benar?
> terima kasih
> mohon koreksinya juga jika ada kesalahn apapun dalam email saya
>
> wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya : dakwah

2007-10-24 Terurut Topik ana zulfia
assalamualaikum.
ana ingin bilang SALUT buat ant yang ingin ikut berjuang di medan dakwah! 
subhanallah. selamat datang! menurut ana berdakwah itu gak musti nunggu perfect 
(emang ada manusia yang perfect?) justru dengan memperbaiki diri sendiri adalah 
salah satu bagian dari dakwah (karena kita bisa menjadi uswah bagi orang lain 
dengan berubahnya diri kita ke arah yang lebih baik..) ayo semangat terus 
nuntut ilmu yang sayr'i!


rayi nda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

saya tahu salafi ini baru sekitar 1 tahun yang lalu. dan saya ingin sekali ikut 
berdakwah, 'membuka mata' orang2 yang saya kenal lainnya tentang sunnah yang 
sebenarnya.
saya sudah mncoba untuk memulainya dengan cara membenarkan orang sekitar 
berdasarkan sunnah. tapi tanggapannya kadang2 mengecilkan hati.
ada yang menyarankan, berdakwahlah dengan cara memperbaiki diri sendiri dulu 
(menjadi contoh bagi orang2 sekeliling).
jadi pertanyaanya,
bagaimanakah cara dakwah yang baik dan benar?
terima kasih
mohon koreksinya juga jika ada kesalahn apapun dalam email saya

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Tanya : dakwah

2007-10-11 Terurut Topik rayi nda
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

saya tahu salafi ini baru sekitar 1 tahun yang lalu. dan saya ingin sekali ikut 
berdakwah, 'membuka mata' orang2 yang saya kenal lainnya tentang sunnah yang 
sebenarnya.
saya sudah mncoba untuk memulainya dengan cara membenarkan orang sekitar 
berdasarkan sunnah. tapi tanggapannya kadang2 mengecilkan hati.
ada yang menyarankan, berdakwahlah dengan cara memperbaiki diri sendiri dulu 
(menjadi contoh bagi orang2 sekeliling).
jadi pertanyaanya,
bagaimanakah cara dakwah yang baik dan benar?
terima kasih
mohon koreksinya juga jika ada kesalahn apapun dalam email saya

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


---
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya: Dakwah Salaf tidak syumul?

2007-05-11 Terurut Topik winandar hasyim
Sebagaimana Syaikh Al ALbany ketika ditanya apa yang anda lakukan terhadap umat 
ini. maka beliau menjawab, apa yang kami lakukan adalah sebaik-baik perbuatan. 
Kami menunjuki manusia dengan sunnah dan seterusnya saya lupa...

La koq bisa, apa kita akan membiarkan manusia berbuat syirik, bid'ah sementara 
tujuan kita diciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya.

Sedangkan kita menyeru kepada tauhid agar Allah satu-satunya Dzat yang wajib 
diibadahi, apakah itu bukan sebaik-baik perbuatan.

Tanyakan kepada mereka apakah mereka paham makna syahadat, rukunnya, 
syarat-syaratnya, konsekuensinya. Tanyakan apa macam-macam syirik..., tanyakan 
pembatal-pembatal keislaman. Tanyakan Allah ada dimana..., mereka paham nggak.

Padahal kita masuk Islam gerbang pertamanya adalah syahadat..., lalu bagaimana 
mereka akan menjalani kehidupan kalo kita tidak paham tauhid.

Jangan heran akh, hati mereka sudah tertutup subkhat yang hebat. Mungkin akhi 
pernah membaca buku kasfus syubkhat oleh Syaikhul Islam Muhammad Bin Abdul 
Wahab.

Syaikhul Islam Ahmad bin Taimiyah pernah menasehati muridnya Imam Ibnu Qoyyim 
agar menjadikan hatinya seperti kaca tidak seperti busa. Kotoran-kotoran akan 
mudah nyangkut pada busa namun lebih sukar pada kaca. Begitulah kotoran-kotoran 
hati.. akan mudah nyangkut kalo hati kita seperti busa.

Mungkin akhi pernah tahu dulu para ulama menghindari berdebat masalah agama 
dengan ahlul bid'ah karena khawatir syubkhat mereka masuk ke dalam hati. 
Wallahua'lam.

-Abu Ilyassa-


Muhammad Haryo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
kalau dibalik pertanyaannya bagaimana ::

dakwah mereka tidak syumul, karena mengabaikan masalah tauhid. Padahal ini
masalah yang paling utama untuk diperhatikan, karena semua dakwah para Nabi
& Rasul dimulai dari at-Tauhid, baru ke yang lainnya.

--
Muhammad Haryo


On 5/7/07, Abdul Basith <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>
> Ikhwan fillah.
> Dari beberapa interaksi dengan kawan2 dari IM, terkesan bahwa dakwah
> salaf tidak syumul/menyeluruh, tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan
> melainkan hanya melulu membahas tauhid saja, atau dengan kata lain,
> ngaji..ngaji..dan ngaji terus. Kapan action-nya? Begitulah yang saya
> tangkap dari mereka. Sebaliknya dakwah merekalah yang syumul, segala
> sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai pada tahap dakwah
> mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat merebut kekuasaan
> maka akan mudah menegakkan kalimat Allah.
>
> Apakah benar demikian adanya?
>
> Mohon pencerahan dari rekan2 faham tentang hal ini supaya saya tidak
> terhindar dari fitnah.
> Atas respon dan jawaban antum saya doakan jazaakumullahu khairal jazaa'
>
> Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>
> Ibni Abi Luqman Ad-Dimaa-i, bi Jaawil Wustho



-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check outnew cars at Yahoo! Autos.


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya: Dakwah Salaf tidak syumul?

2007-05-08 Terurut Topik Yulianto Abu Muhammad

Wa'alaikumus salaam warohmatulloh wabarokatuh...

Mereka mengatakan:
"Sebaliknya dakwah merekalah yang syumul, segala
sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai pada tahap dakwah
mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat merebut kekuasaan
maka akan mudah menegakkan kalimat Allah."

Kalau memang benar bahwa dengan merebut kekuasaan maka akan mudah menegakkan
kalimat Alloh, lalu mengapa dahulu Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam
menolak ketika hendak diberi kekuasaan oleh orang Kafir Quraisy?
Juga mengapa dulu raja Habsyi (yang menyembunyikan keislamannya) juga tidak
mampu menegakkan kalimat Alloh padahal kekuasaan di tangannya? (dia adalah
seorang raja. Melalui wahyu Nabi dikabarkan bahwa raja Habsyi ini telah
masuk Islam akan tetapi menyembunyikan keislamannya, dan ketika ia wafat,
Rosul shollallohu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya mensholatkan secara
ghoib).
Juga raja Romawi yang ketika menerima surat dari Rosululloh shollallohu
'alaihi wa sallam kemudian hatinya bergetar mengakui kerosulan beliau, tapi
tatkala disampaikan kepada pendetanya usulan beliau bagaimana jika mereka
mengakui kerosuluan Nabi shollallohu 'alaihi wasallam, namun pendeta-pendeta
itu berhamburan, dan akhirnya raja Rum itu berkata bahwa ia hanya menguji
keimanan pendeta-pendetanya. Padahal kalau memang benar kekuasaan dapat
meninggikan kalimat Alloh, ketika hati raja Rum itu bergetar, harusnya bisa
dong dia paksakan pendetanya maupun rakyatnya untuk masuk Islam?

Sejarah ini telah membuktikan bahwa kekuasaan bukanlah jalan utama dalam
menegakkan kalimat Alloh.
13 tahun Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam berjuang dengan dakwah Tauhid.
Apakah mereka lupa hal ini? Ataukah akan mereka katakan bahwa 13 tahun itu
Nabi tanpa action?

Sayangnya mereka tidak memperhatikan betul-betul firman Alloh dalam surat
An-Nuur ayat 55, karena di sana Alloh telah berikan janji-Nya yang tentunya
disertai dengan syarat-syarat yang harus kita penuhi. Sudahkan mereka penuhi
syarat itu? Lalu mereka mimpi bisa berkuasa dan menegakkan kalimat Alloh??

Wassalaam,

Abu Muhammad

On 5/7/07, Abdul Basith <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ikhwan fillah.
Dari beberapa interaksi dengan kawan2 dari IM, terkesan bahwa dakwah
salaf tidak syumul/menyeluruh, tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan
melainkan hanya melulu membahas tauhid saja, atau dengan kata lain,
ngaji..ngaji..dan ngaji terus. Kapan action-nya? Begitulah yang saya
tangkap dari mereka. Sebaliknya dakwah merekalah yang syumul, segala
sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai pada tahap dakwah
mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat merebut kekuasaan
maka akan mudah menegakkan kalimat Allah.

Apakah benar demikian adanya?

Mohon pencerahan dari rekan2 faham tentang hal ini supaya saya tidak
terhindar dari fitnah.
Atas respon dan jawaban antum saya doakan jazaakumullahu khairal jazaa'

Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ibni Abi Luqman Ad-Dimaa-i, bi Jaawil Wustho





Re: [assunnah] Tanya: Dakwah Salaf tidak syumul?

2007-05-08 Terurut Topik Ahmad Ridha

Klaim dakwah syumul mereka adalah klaim semata. Yang ada adalah mereka
menyesuaikan dakwah mereka agar memperoleh banyak dukungan dan akhirnya
memperoleh kekuasaan. Setelah kekuasaan di tangan pun tidak ada bukti mereka
akan menegakkan syari'ah dengan utuh. Mereka hanya akan terus beralasan
dengan "fiqh dakwah", "fiqh prioritas" dan semacamnya.

Jika ada pihak lain yang melanggar syari'ah menurut mereka, maka mereka akan
cepat menyerangnya. Namun ketika ada pelanggaran di sisi mereka, mereka akan
menuntut "tabayyun" dan mencari-carikan alasan. Ketidakmampuan mengingkari
kemunkaran disulap menjadi "fiqh dakwah". Kader dan simpatisan pun
dibeda-bedakan. Kalau kader disebut "ikhwan" dan "akhwat" tapi kalau
simpatisan tidak disebut begitu. Ini salah satu masalah yang juga dilakukan
sebagian kita.

Mereka akan terlihat kuat dan berkembang karena "pandainya" mereka menarik
hati semua kalangan. Namun metode itu akan berbalik kepada mereka ketika
mereka memegang kekuasaan dan muncul konflik kepentingan dari para pendukung
itu. Apakah mereka akan mengingkari janji-janji kepada "konstituen" ketika
kampanye?

Ingatlah nasihat para ulama. Dengan cara-cara mereka, bukan mereka yang
mengubah masyarakat tetapi merekalah yang berubah.

Tanya saja ke mereka hasil "dakwah syumul" mereka di Mesir, Sudan dan
Indonesia (kini beberapa pos pemerintahan telah diisi mereka).

Allahul musta'aan.

Wassalaamu 'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,
--
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)


Re: [assunnah] Tanya: Dakwah Salaf tidak syumul?

2007-05-08 Terurut Topik Muhammad Haryo
kalau dibalik pertanyaannya bagaimana ::

dakwah mereka tidak syumul, karena mengabaikan masalah tauhid. Padahal ini
masalah yang paling utama untuk diperhatikan, karena semua dakwah para Nabi
& Rasul dimulai dari at-Tauhid, baru ke yang lainnya.

-- 
Muhammad Haryo

On 5/7/07, Abdul Basith <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>
> Ikhwan fillah.
> Dari beberapa interaksi dengan kawan2 dari IM, terkesan bahwa dakwah
> salaf tidak syumul/menyeluruh, tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan
> melainkan hanya melulu membahas tauhid saja, atau dengan kata lain,
> ngaji..ngaji..dan ngaji terus. Kapan action-nya? Begitulah yang saya
> tangkap dari mereka. Sebaliknya dakwah merekalah yang syumul, segala
> sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai pada tahap dakwah
> mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat merebut kekuasaan
> maka akan mudah menegakkan kalimat Allah.
>
> Apakah benar demikian adanya?
>
> Mohon pencerahan dari rekan2 faham tentang hal ini supaya saya tidak
> terhindar dari fitnah.
> Atas respon dan jawaban antum saya doakan jazaakumullahu khairal jazaa'
>
> Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>
> Ibni Abi Luqman Ad-Dimaa-i, bi Jaawil Wustho


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya: Dakwah Salaf tidak syumul?

2007-05-08 Terurut Topik Arief Wijaya
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh...

akhiy...ana coba menanggapi kesan antum terhadap
dakwah salaf...
maksud action disini tidak jelas...action
yg.bagaimana...???
Ketahuilah ya akhiy...dakwah salaf adalah dakwah dalam
menegakkan syariat Alloh dan Sunnah Rasulullah secara
murni tanpa ada embel2 golongan manapun...mereka
secara ikhlas menyampaikan ilmunya kepada umat tanpa
ada niatan untuk mencari nama, ketenaran, bahkan
kedudukan(jabatan)...
kita semua tau..bahwa sekarang ini banyak
golongan2(partai2) yg.mengatas namakan Islam, dengan
dalih ingin mengubah kehidupan masyarakat khususnya
umat Islam...
Tapi mana buktinya selama ini.. bahkan justru
masing2 golongan(partai) Islam khususnya,merasa
dirinya(golongannya) adalah yg.paling benar, saling
menjatuhkan dan berlomba untuk mendapatkan kursi
parlemen, berlomba untuk mengumpulkan simpatisan dan
pendukung supaya bisa menang dalam pemilihan (PEMILU),
sehingga mereka lupa dengan konteks da'wah
yg.sebenarnya yg.telah dicontohkan Rasulullah,para
sahabat,tabi'in, tabi'ut tabi'in...
"Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada
di sisi mereka (masing-masing)." (Surat Al-Mukminun:
53)
Apakah ini yg.dimaksud dengan ACTION...???
jujur saja,ana juga pernah bergabung dg.salah satu
partai Islam yg.kesan ana pada awalnya adalah murni
dalam berda'wah...tp.setelah ana pelajari dan
analisa,ternyata da'wah merekalah yg.justru tidak
murni lagi...karena masih tidak bisa lepas dari
kepentingan golongan.
Da'wah salaf tidak mengenal golongan dan
partai...justru mereka menjauhinya...
Mereka semata-mata hanya mengharap ridlo-Nya dan
pahala-Nya yg.besar yg.telah dijanjikan kepada kita
semua...
"Dan sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu
semua, agama yang satu, dan Aku adalah Rabbmu, maka
bertaqwalah kepada-Ku." (Surat Al-Mukminun: 52)

ya akhiy..perlu antum ketahui bahwa Demokrasi dan
Pemilu merupakan manhaj jahiliyah karena merupakan
ciptaan manusia...sedangkan Islam adalah manhaj
rabbani yang bersumber dari langit. Jelas sangat jauh
perbedaan antara keduanya. 
"Menetapkan hukum itu adalah hak Allah." (Surat
Al-An'am: 57).
Kalau kita sadar justru da'wah salaf inilah sebagai
obat untuk berhijrah dari kebatilan,subhat, kefasikan,
bid'ah...menuju jalan yg.haq sesuai Alquran dan Sunnah
yg.shohih..
Mungkin antum bisa membuka situs
http://assunnah.mine.nu..antum cari artikel :
50 INDIKASI DESTRUKTIF Demokrasi, Pemilu, dan Partai
Oleh : Syeikh Abdul Majid bin Mahmud Ar-Reimy
Mudah2an bermanfaat

Wallohualam bishowab



--- Abdul Basith <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
> 
> Ikhwan fillah. 
> Dari beberapa interaksi dengan kawan2 dari IM,
> terkesan bahwa dakwah
> salaf tidak syumul/menyeluruh, tidak menyentuh
> seluruh aspek kehidupan
> melainkan hanya melulu membahas tauhid saja, atau
> dengan kata lain,
> ngaji..ngaji..dan ngaji terus. Kapan action-nya?
> Begitulah yang saya
> tangkap dari mereka. Sebaliknya dakwah merekalah
> yang syumul, segala
> sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai
> pada tahap dakwah
> mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat
> merebut kekuasaan
> maka akan mudah menegakkan kalimat Allah.
> 
> Apakah benar demikian adanya?
> 
> Mohon pencerahan dari rekan2 faham tentang hal ini
> supaya saya tidak
> terhindar dari fitnah.
> Atas respon dan jawaban antum saya doakan
> jazaakumullahu khairal jazaa'
> 
> Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
> 
> 
> Ibni Abi Luqman Ad-Dimaa-i, bi Jaawil Wustho


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Tanya: Dakwah Salaf tidak syumul?

2007-05-07 Terurut Topik Abdul Basith
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ikhwan fillah. 
Dari beberapa interaksi dengan kawan2 dari IM, terkesan bahwa dakwah
salaf tidak syumul/menyeluruh, tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan
melainkan hanya melulu membahas tauhid saja, atau dengan kata lain,
ngaji..ngaji..dan ngaji terus. Kapan action-nya? Begitulah yang saya
tangkap dari mereka. Sebaliknya dakwah merekalah yang syumul, segala
sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai pada tahap dakwah
mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat merebut kekuasaan
maka akan mudah menegakkan kalimat Allah.

Apakah benar demikian adanya?

Mohon pencerahan dari rekan2 faham tentang hal ini supaya saya tidak
terhindar dari fitnah.
Atas respon dan jawaban antum saya doakan jazaakumullahu khairal jazaa'

Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Ibni Abi Luqman Ad-Dimaa-i, bi Jaawil Wustho



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] Tanya Dakwah

2007-04-03 Terurut Topik Abu hilmy
'Alaikumus salam warokhmatullohi wabarokatuh.
Barakallahu fiyk. Semoga kita semua ditetapkan Allah selalu berada pada manhaj 
yang haq.
Akhi berkenaan dengan permasalahan yang akhi hadapi, mari kita ulangi dan kita 
perhatikan kembali sebuah kalimat peringatan yang sering dilontarkan di milis 
ini juga, dan Asatidz kita berkenaan dengan bid'ah. Kata yang ana jadikan 
pegangan setiap dihadapan pada permasalahan yang ragu (syubhat) apalagi jika 
yang demikian itu nyata-nyata bida'ahnya.

"Hati itu Lemah sementara syubhat itu menyambar-nyambar bagaikan petir."

akhi mari kita perhatikan ucapan seorang ulama:

Imam Al-Barbahari berkata dalam kitabnya "Syarhus Sunnah" hal. 68-69 bahwa:

"Waspadailah olehmu perkara baru (bid'ah). Karena bid'ah yang awalnya kecil, 
lambat laun akan terbiasa dan menjadi besar. Demikian pula setiap bid'ah pada 
ummat ini, AWALNYA HANYA KECIL MIRIP DENGAN KEBENARAN, HINGGA PELAKUNYA TERTIPU 
DAN SUDAH TIDAK MAMPU LAGI KELUAR DARINYA"

Akhi. Insya Allah beberapa kutipan ini bisa antum jadikan tambahan pertimbangan 
dari akibat ber-lemah lembut dengan ahlul bid'ah

Ibnu Baththah Al-'Ukbary berkata:

"Saya pernah melihat sekelompok manusia yang dahulunya melaknat dan mencaci 
ahli bid'ah, lalu mereka duduk bersama ahli bid'ah untuk mengingkari dan 
membantah meraka dan terus menerus orang-orang itu bermudah-mudahan, sedangkan 
tipu daya itu sangat halus (tersamar) dan kekafiran sangat lembut (merambat) 
dan akhirnya tercurah kepada mereka" (Al-Ibanah 2/470 dalam kilauan mutiara 
hikmah p.77)

Muhammad bin Al-'Ala' Abu Bakr menceritakan kepada kami dari Mughirah ia 
berkata:

"Muhammad bin As-Saib keluar -dan ia bukan ahli bid'ah-, ia berkata: 'pergilah 
bersama kami sampai kita mendengar ucapan mereka (ahli bid'ah), maka ia tidak 
kembali sampai akhirnya ia menerima kebid'ahan itu dan hatinya terikat dengan 
ucapan mereka'." (Al-Ibanah 2/470 no 476-477, tahdzibut tahdzib 8/113 dalam 
kilauan mutiara hikmah p.77)

Abu Hatim berkata:

"Diceritakan kepadaku dari Abu Bakr bin 'Ayyasy, ia berkata: "Mughirah 
mengatakan bahwa Muhammad bin As-Saib berkata: "Marilah kita menuju ke tempat 
orang murji'ah agar mendengar ucapan mereka." (Kata Mughirah) akhirnya ia tidak 
kembali sampai hatinya terpaut dengan ucapan itu."" (Al-Ibanah 2/462-471 
no.449, 480 dalam kilauan mutiara hikmah p.78)

Ahmad bin Hanbal berkata:

"Jika melihat seorang pemuda tumbuh bersama ahli sunnah wal jama'ah maka 
harapkanlah (kebaikannya) dan jika kamu lihat dia tumbuh bersama ahli bid'ah 
maka berputusasalah kamu dari (mengharap kebaikan)nya. Karena sesungguhnya 
pemuda itu tergantung di atas apa ia pertama kali tumbuh." (Al-Adabus Syari'ah 
ibnu Muflih 3/77 dalam kilauan mutiara hikmah p.61)

Tidak ada kata penutup yang pantas ana taruh pada akhir email ini, kecuali ana 
menasehati diri ana sendiri dan bagi kita semua (Insya Allah). Yang dapat 
melihat faedah dari kutipan-kutipan di atas, kecuali kita berhati-hati kepada 
setiap syubhat yang akan menggelincirkan kita kepada penyimpangan, dari 
alih-alih kita ingin berdakwah.

Dan menjauhi sesuatu yang kita tidak meng-ilmui-nya (syubhat) lebih utama. Dari 
yang kita sangkakan bahwa kita sedang berbuat kebaikan. Insya Allah bermanfaat 
jika kita perhatikan Q.S Al-kahfi ayat 103-104. Allohu ta'ala a'lam.

Wassalamu'alaikum warokhmatullohi wabarokatuh.
Abu Hilmy.



Abu Salman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.
Ikhwan fillaah, ana ada sedikit 'permasalahan'.
Saat ini ana tercatat sebagai salah satu pengurus DKM. Dalam aktivitasnya DKM 
kami masih banyak melakukan bid'ah-bid'ah, bahkan fitnah-fitnah pun mudah 
terlontar, tanpa disadari sedikitpun bahwa itu fitnah. Pengurus teras tidak 
peduli, sekurang-kurangnya tidak mempermasalahkannya. Kebanyakan pengurus dan 
jama'ah malah bertindak sebagai pengusungnya. Mereka adalah kaum awam tapi 
tidak mau menuntut ilmu, sebagai bukti: ana fasilitasi beberapa forum kajian 
ilmu tetapi mereka tidak mau ikut.
Tadinya ana juga ikut tidak begitu mempermasalahkannya, dengan prinsip asal ana 
tidak terlibat.
Namun setelah ana 'menemukan' manhaj yang haq ini (kira-kira 3 bulan yang lalu, 
dan insya-Allah akan ana pegang seterusnya), sepertinya prinsip ana tadi kurang 
tepat, tapi ana juga bingung.
Yang menjadi pertanyaan ana, sikap yang bagaimana yang harus ana ambil,
1. Tetap duduk sebagai pengurus walaupun tidak mampu merubah bid'ah-bid'ah dan 
menangkal fitnah-fitnah, dan tetap berprinsip asal tidak terlibat? -Maksudnya 
jika mundur, ana khawatir nanti di yaumil akhir akan dimintai 
pertanggungjawaban atas dakwah yang sudah ana dilakukan, dan mundur berarti ana 
sendiri yang menghentikan dakwah. Benarkah begitu?
2. Mundur sebagai pengurus DKM (hijrah?) untuk lebih memperkuat diri (menuntut 
ilmu) sehingga suatu saat mampu berdakwah langsung di hadapan mereka.

Kepada ikhwan semua yang berilmu, mohon saran dan masukan buat ana yang awam 
ini.
Jazakumullaahu khoiron katsiiro. Semoga kita semua 

[assunnah] Tanya Dakwah

2007-04-02 Terurut Topik Abu Salman
Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.
Ikhwan fillaah, ana ada sedikit 'permasalahan'.
Saat ini ana tercatat sebagai salah satu pengurus DKM. Dalam aktivitasnya DKM 
kami masih banyak melakukan bid'ah-bid'ah, bahkan fitnah-fitnah pun mudah 
terlontar, tanpa disadari sedikitpun bahwa itu fitnah. Pengurus teras tidak 
peduli, sekurang-kurangnya tidak mempermasalahkannya. Kebanyakan pengurus dan 
jama'ah malah bertindak sebagai pengusungnya. Mereka adalah kaum awam tapi 
tidak mau menuntut ilmu, sebagai bukti: ana fasilitasi beberapa forum kajian 
ilmu tetapi mereka tidak mau ikut.
Tadinya ana juga ikut tidak begitu mempermasalahkannya, dengan prinsip asal ana 
tidak terlibat.
Namun setelah ana 'menemukan' manhaj yang haq ini (kira-kira 3 bulan yang lalu, 
dan insya-Allah akan ana pegang seterusnya), sepertinya prinsip ana tadi kurang 
tepat, tapi ana juga bingung.
Yang menjadi pertanyaan ana, sikap yang bagaimana yang harus ana ambil,
1. Tetap duduk sebagai pengurus walaupun tidak mampu merubah bid'ah-bid'ah dan 
menangkal fitnah-fitnah, dan tetap berprinsip asal tidak terlibat? -Maksudnya 
jika mundur, ana khawatir nanti di yaumil akhir akan dimintai 
pertanggungjawaban atas dakwah yang sudah ana dilakukan, dan mundur berarti ana 
sendiri yang menghentikan dakwah. Benarkah begitu?
2. Mundur sebagai pengurus DKM (hijrah?) untuk lebih memperkuat diri (menuntut 
ilmu) sehingga suatu saat mampu berdakwah langsung di hadapan mereka.

Kepada ikhwan semua yang berilmu, mohon saran dan masukan buat ana yang awam 
ini.
Jazakumullaahu khoiron katsiiro. Semoga kita semua dirahmati Allah Subhanahu 
wata 'aala dalam mendakwahkan yang haq.

Wassalaamu 'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.

Abu Salman,



-
Sucker-punch spam with award-winning protection.
Try the free Yahoo! Mail Beta.


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] tanya dakwah di masyarakat...

2006-06-21 Terurut Topik hanif hanif
Wa'alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh ...

ya sebarkan salam itulah kuncinya. Dlm arti denotatif maupun konotatif

Di paris sini, ada org yg selalu muram. Dan saya lihat nggak pernah ada yg
menyapa. Akhirnya saya bilang ke dia,"assalamu alaikum". Dan itu berulang2.
Sekarang saya akrab dg dia. Paling tidak, wajahnya nggak cemberut lagi
ketika ketemu.

Jangan hanya karena berjilbab apalagi bercadar maka kita menjauh dari
masyarakat. Ingat kalau ada apa2 dg kita, pertama yg menolong kita adalah
tetangga. Tentu saja dibalik itu semua ada rencana Allah. Tetapi kita nggak
bisa mengabaikan logika dan nalar. Allah mmeberi kita logika dan nalar untuk
digunakan bukan hanya sebagai hiasan.

Sering2 lah mengundang acara makan2 dg tetangga. Bukannya selamatan /
tahlilan. Atau bagi2kan lah makanan. Orang itu paling suka kalau dikasih
makanan. Apa motif org ikut tahlilan? Motif pertama adalah agar dapat makan
enak dan yg kedua ikut2an. Kalau kita bisa memenuhi motif pertama, insya
Allah kebidayaan tahlilan itu bisa dikikis. Nggak percaya, dulu saya hidup
di kampung yg padat dan suka sekali ikut tahlilan agar dpt makan enak. Tapi
setelah saya tahu tahlilan itu nggak boleh, saya berhenti (padahal saya cuma
ikut makan2 dan nggak ikut baca2 doa di tahlilan)

Saya kira di indo ada acara kerja bakti bersih2. Ikutlah acara itu. Dan
tunjukkan semangat kerja. Karena biasanya org merasa jijik, palagi
membersihkan selokan yg penuh kotoran dan susah sekali hilang baunya.

Org akan menilai sifat dan sikap kita; dan bukan penampilan kita. insya
Allah.

salam dari paris,

hanif



On 20/06/06, Chandraleka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wa'alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh ...
>
> Masyarakat kita ini perlu waktu untuk pembelajaran.
> Saya masih ingat ketika sewaktu kuliah dulu saya membaca biografi dari A.
> Hassan yang menulis buku Soal Jawab A. Hassan. Beliau hidup sekitar tahun
> 1945 (sekitar itu, saya lupa persisnya, Allahu'alam). Beliau mengatakan
> kurang lebihnya, 'sekarang ini kalau bertemu dengan orang yang mengucapkan
> salam, itu sudah luar biasa.'
>
> Dari situ saya mengambil kesimpulan bahwa pada masa A. Hassan hidup, orang
> yang mengucapkan salam itu sangat jarang sekali. Apalagi orang yang
> shalat.
> Alhamdulillah, dakwah terus menyebar dengan pertolongan Allah. Kalau kita
> bandingkan dengan keadaan sekarang, maka banyak sekali orang orang yang
> mengucapkan salam. Dan sekarang ini kalau ada orang yang tidak shalat 5
> waktu, maka dia akan malu dengan sendirinya...
>
> Sewaktu saya kecil, juga demikian, banyak orang yang mengolok olok orang
> yang memakai jilbab. Dengan tudingan ninja, dll. Apalagi dengan adanya isu
> biskuit beracun ... Tetapi alhamdulillah, Allah menolong tersebarnya
> cahaya
> Islam. Sekarang ini makin banyak orang yang memakai jilbab. Bahkan kalau
> ada
> wanita yang belum mengenakan jilbab, kemudian ditanya ke mereka, kenapa
> tidak memakai jilbab? Mereka akan menjawab, 'saya belum mampu'. Perkataan
> mereka ini menunjukkan bahwa mereka mengagumi pakaian jilbab dan memandang
> memakai jilbab itu lebih baik!
>
> Dan saya berbaik sangka, demikian halnya dengan cadar dan hal hal lain
> yang
> merupakan ajaran Islam.
>
> Tinggal bagaimana sikap kita kepada masyarakat terutama tetangga kita. Ya,
> yang paling ringan dan mudah adalah dengan salam. Kalau bertemu ya kita
> ucapkan salam, terus menyapanya, 'mau kemana, mbak ... atau bu ...'
> Atau bisa juga dengan memberi makanan. Istilahnya 'nganterin makanan' ke
> rumahnya. Bilang aja, 'ini lagi ada kelebihan rendang, jadi ini buat
> keluarga ibu ...'
>
> Yup, itu aja. Mungkin dari ikhwah yang lain bisa ada tips.
>
> Mereka berusaha menutup cahaya Islam, tetapi tidak mampu.
> Wassalamu'alaikum
>
> Chandraleka
> Independent IT Writer
>
>
> - Original Message -
> 10a. tanya dakwah di masyarakat...
> Posted by: "ririn maharani" [EMAIL 
> PROTECTED]maharani_232001
> Date: Sat Jun 17, 2006 7:11 pm (PDT)
>
> Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh...
>
> --- cut ---
>
> Adakah saran dan tips supaya keberadaan ahwat yang berhijab hitam2 dan
> bercadar bisa dipahami dan tidak dicitrakan negatif dengan pikiran yang
> macam-macam seperti aliran hitam, ninja, teroris dll... serta dakwah dapat
> diterima dengan baik di masyarakat, tanpa ada prasangka yang macam2.
> atas nasihatnya saya ucapkan jazakumullah khoir.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/iDk17A/hOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EM

Re: [assunnah] tanya dakwah di masyarakat...

2006-06-19 Terurut Topik Chandraleka
Wa'alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh ...

Masyarakat kita ini perlu waktu untuk pembelajaran.
Saya masih ingat ketika sewaktu kuliah dulu saya membaca biografi dari A.
Hassan yang menulis buku Soal Jawab A. Hassan. Beliau hidup sekitar tahun
1945 (sekitar itu, saya lupa persisnya, Allahu'alam). Beliau mengatakan
kurang lebihnya, 'sekarang ini kalau bertemu dengan orang yang mengucapkan
salam, itu sudah luar biasa.'

Dari situ saya mengambil kesimpulan bahwa pada masa A. Hassan hidup, orang
yang mengucapkan salam itu sangat jarang sekali. Apalagi orang yang shalat.
Alhamdulillah, dakwah terus menyebar dengan pertolongan Allah. Kalau kita
bandingkan dengan keadaan sekarang, maka banyak sekali orang orang yang
mengucapkan salam. Dan sekarang ini kalau ada orang yang tidak shalat 5
waktu, maka dia akan malu dengan sendirinya...

Sewaktu saya kecil, juga demikian, banyak orang yang mengolok olok orang
yang memakai jilbab. Dengan tudingan ninja, dll. Apalagi dengan adanya isu
biskuit beracun ... Tetapi alhamdulillah, Allah menolong tersebarnya cahaya
Islam. Sekarang ini makin banyak orang yang memakai jilbab. Bahkan kalau ada
wanita yang belum mengenakan jilbab, kemudian ditanya ke mereka, kenapa
tidak memakai jilbab? Mereka akan menjawab, 'saya belum mampu'. Perkataan
mereka ini menunjukkan bahwa mereka mengagumi pakaian jilbab dan memandang
memakai jilbab itu lebih baik!

Dan saya berbaik sangka, demikian halnya dengan cadar dan hal hal lain yang
merupakan ajaran Islam.

Tinggal bagaimana sikap kita kepada masyarakat terutama tetangga kita. Ya,
yang paling ringan dan mudah adalah dengan salam. Kalau bertemu ya kita
ucapkan salam, terus menyapanya, 'mau kemana, mbak ... atau bu ...'
Atau bisa juga dengan memberi makanan. Istilahnya 'nganterin makanan' ke
rumahnya. Bilang aja, 'ini lagi ada kelebihan rendang, jadi ini buat
keluarga ibu ...'

Yup, itu aja. Mungkin dari ikhwah yang lain bisa ada tips.

Mereka berusaha menutup cahaya Islam, tetapi tidak mampu.
Wassalamu'alaikum

Chandraleka
Independent IT Writer



- Original Message -
10a. tanya dakwah di masyarakat...
Posted by: "ririn maharani" [EMAIL PROTECTED] maharani_232001
Date: Sat Jun 17, 2006 7:11 pm (PDT)

Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh...

--- cut ---

Adakah saran dan tips supaya keberadaan ahwat yang berhijab hitam2 dan
bercadar bisa dipahami dan tidak dicitrakan negatif dengan pikiran yang
macam-macam seperti aliran hitam, ninja, teroris dll... serta dakwah dapat
diterima dengan baik di masyarakat, tanpa ada prasangka yang macam2.
atas nasihatnya saya ucapkan jazakumullah khoir.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/Lik1AB/fOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] tanya dakwah di masyarakat...

2006-06-18 Terurut Topik Saipah Gathers
Assalamu'alaykum,
Saya juga baca di liputan 6, beritanya kayaknya simpang siur, mana yg benar ? 
dikatakan Jemaat Salafi mengadakan dzikir keras-keras sehingga masyarakat 
Lombok protes, kalo memang betul begitu beritanya nama nya bukan salafi 
beneran, atau pura-pura mengaku salafi tapi ajarannya sesat, seharus nya cepat 
di klarifikasi masalah itu benar atau tidak.

Masalah bercadar, masyarakat kita belum banyak mengerti, mereka pikir bercadar 
hanya kebudayaan arab atau fundamentalis. Sebelum adanya dakwah salafiyah di 
Indonesia, di masyarakat kita sudah beredar islam jamaah, yg jemaah nya 
bercadar, mengkafirkan dan menajiskan orang diluar jemaahnya. Masyarakat kita 
masih banyak yg kurang ilmu agama,dan menilai orang yg berpakaian hitam dan 
bercadar extrim dan fundamentalis.

Masalah keluarga anda yg bercadar, jika takut di usir, utk sementara janganlah 
berpakaian hitam dan bercadar dulu, agar masyarakat sekitar tidak curiga, coba 
keluarga anda cara berpakaian nya berganti-ganti, jangan selalu hitam saja, yg 
penting jangan ber hias. Tunjukan ke istiqomahan dalam menjalankan islam yg 
benar, beramah-tamah, terutama dengan tetangga, jangan terlalu tertutup atau 
membatasi pergaulan dengan masyarakat.

salam
umm Ismael



ririn maharani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh...

Semalam saya dengar berita di lombok, bahwa jamaah salafiyin yang sedang 
mengadakan pengajian diusir dan dihalau ramai-ramai oleh warga kampung sebelah, 
setelah saya menonton beritanya, hati saya cukup miris melihatnya.
Kesalahan fatal apakah yang telah diperbuat oleh saudara-saudara kita, sehingga 
diperlakukan seperti penjahat atau telah melakukan perbuatan yang tidak mulia...
Salah satu ketua pengusirnya mengatakan mengapa mereka mengusir jamaah 
pengaajian dari kampungnya hanyalah alasan tidak cocok dengan warga, tidak 
sesuai dengan adat pengajian mereka tanpa meneliti terlebih dahulu 
kebenarannya... yang salah atau tidak cocoknya dimana.
Melihat massa yang begitu beringas, saya jadi khawatir dengan keadaan di 
kampung saya... (mungkin salah satu sebabnya melihat wanitanya berpakaian serba 
hitam dan tertutup...)
Hal ini disebabkan karena saya memakai cadar, apakah kelak nanti keluarga saya 
akan diusir... karena selama ini saya tinggal dengan orangtua, dan orangtua 
lebih banyak terjun ke masyarakat...
Kadang saya berpikir apakah saya harus melepaskan cadar saya supaya bisa 
bersosialisasi dengan masyarakat... Wallahualam bis shawab...
Tapi saya dengar bahwa ada beberapa kampung yang tidak menerima dengan 
keberadaan keluarga yang ahwatnya bercadar..(sehingga diusir)
Adakah saran dan tips supaya keberadaan ahwat yang berhijab hitam2 dan bercadar 
bisa dipahami dan tidak dicitrakan negatif dengan pikiran yang macam-macam 
seperti aliran hitam, ninja, teroris dll... serta dakwah dapat diterima dengan 
baik di masyarakat, tanpa ada prasangka yang macam2.
atas nasihatnya saya ucapkan jazakumullah khoir.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/Lik1AB/fOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah]Tanya dakwah di masyarakat...

2006-06-18 Terurut Topik praseth s
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
Kalau diperhatikan, memang cukup tinggi resistensi masyarakat "tradisional"
terhadap paham pembaruan / pemurnian ajaran Islam, seperti salafi, persis,
dan kadang muhammadiyah.   Pengalamanku tinggal di salah satu kampung di
Purwakarta, disana ada sekolah dan masjid persis.   Dari ngobrol-ngobrol
dengan para tetangga memang ada yang anti-persis, khususnya memang yang
sudah biasa jadi ahli-bid'ah.  Sampai-sampai terlontar dari salah seorang
pemilik tanah yang berbatasan dengan kompleks persis tersebut, bahwa
tanahnya akan dijual  tapi tidak akan dijual ke pihak masjid.
Oleh karena itu kepada saudara-saudaraku yang bersinggungan dengan
masyarakat tradisional seperti itu, khususnya didaerah yang jauh dari kota,
memang perlu berhati-hati dalam berinteraksi dengan mereka.  Pada dasarnya
seseorang tidak mudah dan bahkan tidak mau terima jika dianggap salah.
Sekalipun diberikan hujjah yang kuat dari Al-Quran dan Hadist.   Itulah
sifat MASSA.   Perlu strategi dan seni komunikasi yang baik, dan itu sesuatu
yang situasional ... tidak dapat digeneralisasi.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keselamatan bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 



On 6/17/06, ririn maharani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh...
>
> Semalam saya dengar berita di lombok, bahwa jamaah salafiyin yang sedang
> mengadakan pengajian diusir dan dihalau  ramai-ramai oleh warga kampung
> sebelah, setelah saya menonton beritanya, hati saya cukup miris melihatnya.
> Kesalahan fatal apakah yang telah diperbuat oleh saudara-saudara kita,
> sehingga diperlakukan seperti penjahat atau telah melakukan perbuatan yang
> tidak mulia...
> Salah satu ketua pengusirnya mengatakan mengapa mereka mengusir jamaah
> pengaajian dari kampungnya hanyalah alasan tidak cocok dengan warga, tidak
> sesuai dengan adat pengajian mereka tanpa meneliti terlebih dahulu
> kebenarannya... yang salah atau tidak cocoknya dimana.
> Melihat massa yang begitu beringas, saya jadi khawatir dengan keadaan di
> kampung saya... (mungkin salah satu sebabnya melihat wanitanya berpakaian
> serba hitam dan tertutup...)
> Hal ini disebabkan karena saya memakai cadar, apakah kelak nanti keluarga
> saya akan diusir... karena selama ini saya tinggal dengan orangtua, dan
> orangtua lebih banyak terjun ke masyarakat...
> Kadang saya berpikir apakah saya harus melepaskan cadar saya supaya bisa
> bersosialisasi dengan masyarakat... Wallahualam bis shawab...
> Tapi saya dengar bahwa ada beberapa kampung yang tidak menerima dengan
> keberadaan keluarga yang ahwatnya bercadar..(sehingga diusir)
> Adakah saran dan tips supaya keberadaan ahwat yang berhijab hitam2 dan
> bercadar bisa dipahami dan tidak dicitrakan negatif dengan pikiran yang
> macam-macam seperti aliran hitam, ninja, teroris dll... serta dakwah dapat
> diterima dengan baik di masyarakat, tanpa ada prasangka yang macam2.
> atas nasihatnya saya ucapkan jazakumullah khoir.
>
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/Hik1AB/bOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] tanya dakwah di masyarakat...

2006-06-18 Terurut Topik Arie Eko Nugroho
Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh...

Apa yang terjadi di Lombok adalah cermin bahwa dakwah demi 
tegaknya hujjah belum sampai kepada para "pendemo" 
tersebut yang bila kita lihat sendiri dari cara berpakaian 
saja mereka masih jahil dari apa apa yang disunnahkan oleh 
Rasul saw.

Sabar adalah jalan terbaik bagi kita karena masih banyak 
lautan ilum yang harus kita pelajari, amalkan dan 
dakwahkan.

Yang terjadi di Lombok sama seperti yang pernah terjadi di 
daerah lainnya bahwa daerah seperti Cilegon yang komunitas 
salafyin telah bergenerasi tetap saja menemui banyak 
rintangan termasuk tuntutan pembubaran kajian dengan 
alasan yang dibuat2. Dan ketika ditanyakan bagian mana 
dari pengajian kita yang salah, mereka tidak bisa menjawab 
namun ketika diajak untuk mengaji bersama mereka pun tak 
bergeming. Semoga dibukakan pintu hidayah buat mereka, 
Amiin Allahuma Amiin.

Appapun yang terjadi di dunia ini, yakinlah tidak ada yang 
lebih pedih dari adzab Allah di alam kubur dan akhirat. 
Maka jangan karena pedang di leher kita keluar dari jalan 
yang telah benar, jalannya para salayin.

Wassalamualaikum.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/mDk17A/lOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] tanya dakwah di masyarakat...

2006-06-17 Terurut Topik ririn maharani
Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh...

Semalam saya dengar berita di lombok, bahwa jamaah salafiyin yang sedang 
mengadakan pengajian diusir dan dihalau  ramai-ramai oleh warga kampung 
sebelah, setelah saya menonton beritanya, hati saya cukup miris melihatnya.
Kesalahan fatal apakah yang telah diperbuat oleh saudara-saudara kita, sehingga 
diperlakukan seperti penjahat atau telah melakukan perbuatan yang tidak mulia...
Salah satu ketua pengusirnya mengatakan mengapa mereka mengusir jamaah 
pengaajian dari kampungnya hanyalah alasan tidak cocok dengan warga, tidak 
sesuai dengan adat pengajian mereka tanpa meneliti terlebih dahulu 
kebenarannya... yang salah atau tidak cocoknya dimana.
Melihat massa yang begitu beringas, saya jadi khawatir dengan keadaan di 
kampung saya... (mungkin salah satu sebabnya melihat wanitanya berpakaian serba 
hitam dan tertutup...)
Hal ini disebabkan karena saya memakai cadar, apakah kelak nanti keluarga saya 
akan diusir... karena selama ini saya tinggal dengan orangtua, dan orangtua 
lebih banyak terjun ke masyarakat...
Kadang saya berpikir apakah saya harus melepaskan cadar saya supaya bisa 
bersosialisasi dengan masyarakat... Wallahualam bis shawab...
Tapi saya dengar bahwa ada beberapa kampung yang tidak menerima dengan 
keberadaan keluarga yang ahwatnya bercadar..(sehingga diusir)
Adakah saran dan tips supaya keberadaan ahwat yang berhijab hitam2 dan bercadar 
bisa dipahami dan tidak dicitrakan negatif dengan pikiran yang macam-macam 
seperti aliran hitam, ninja, teroris dll... serta dakwah dapat diterima dengan 
baik di masyarakat, tanpa ada prasangka yang macam2.
atas nasihatnya saya ucapkan jazakumullah khoir.



Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/Lik1AB/fOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/