>From: "ratna sari" <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Thu Dec 1, 2005 9:27 am
>Subject: Tanya Demokrasi, Pemilu & Harakah
>Assalamu'alaikum wr wb
>Salam kenal dan Ukhuwah tuk semua. Ana anggota baru
>nihdan mohon bantuannya. Ana tertarik baca judul
>ini..."DEMOKRASI DAN PEMILU". Ada yg bisa kirimkan ke ana
>g...dan mohon penjelasan dong..kenapa ya...harakah tidak
>di benarkan
>Atas bantuannya ana ucapkan jazakallahu khairan Katsiiran
Alhamdulillah,
From: ummu muhammad <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri Dec 2, 2005 11:47 am
Ukhti dapat membuka situs http://www.almanhaj.or.id Nanti di dalam
MENU UTAMA ukhti dapat meng-klik judul DEMOKRASI DAN POLITIK, di
dalamnya terdapat banyak penjelasan para Syaikh, yang tentunya
insyaAlloh selalu berlandaskan pada manhaj Salaf, sesuai tuntunan Al
Qur'an dan As Sunnah.
Sedangkan untuk harokah saya salinkan juga dari http://www.almanhaj.or.id
semoga dapat melengkapi jawaban yang ditanyakan.
CIRI KHAS PENGIKUT HAROKAH [1]
Oleh
Syaikh Abdul Malik Ramadhaaniy Al-Jazaairy
Orang-orang harokah adalah suatu kaum yang (kelihatannya) berjuang untuk
Islam. Mereka berpendapat bahwa memahami agama ini tidaklah cukup untuk
memperjuangkan Islam, sampai setiap individu bergabung di dalam suatu
gerakan dakwah, yang didalamnya mereka diperintah dan dilarang, (mereka
harus) mendengar dan taat. Kegiatan ini kebanyakan disertai dengan baiat
dan sumpah setia, meskipun mereka berada di dalam suatu negara yang dipimpin
oleh penguasa muslim.
Oleh karena itu, kita bisa memahami sebab penamaan diri mereka dengan
sebutan Para Pengikut Harokah, yaitu karena persangkaan buruk mereka bahwa
fikih agama ini tidak bisa menggerakkan [2], maksudnya tidak bisa
menggerakkan (manusia) untuk memberontak singgasana para penguasa. Mereka
menganggap para ulama tak ubahnya seperti gelandangan yang tidak diatur oleh
suatu gerakan. Hal itu dikarenakan para ulama tersebut telah menjadi kaki
tangan para penguasa, sedangkan mereka tidak sadar.
Adapun harokah, bagi para pengikutnya merupakan suatu hal yang bisa
menjadikan para ulama tersebut mengetahui rencana-rencana pemerintah, serta
berbagai kelemahan peraraturan-peraturannya. Harokah juga membuka mata para
ulama tersebut dari suatu fikih yang mereka masih buta terhadapnya, yang
dinamakan Fiqhul Waqi (Fikih Kenyataan). Mereka itulah orang-orang harokah
yang sebenarnya, dimanapun mereka berada.
Jadi, mereka (orang-orang harokah) itu bergerak atas nama Islam untuk
menggulingkan singgasana para penguasa dan para pemimpin yang mereka anggap
tidak berbuat adil [3]. Maka mereka secara lahir bergerak untuk Islam, tapi
secara batin (mereka) sangat haus dengan kekuasaan. Bukti semua ini adalah :
Mereka tidak memelihara hukum-hukum Allah di dalam pergerakan mereka. Jika
perasaan mereka bertentangan dengan batasan-batasan syariat, maka mereka
akan mendahulukan perasaan mereka. Bukankah kalian telah melihat, bahwa
mereka benar-benar menolak hukum Allah tentang haramnya memberontak terhadap
penguasa muslim yang dholim [4], dan mereka memberikan opini kepada
masyarakat, bahwa tindakan tersebut [5] merupakan bentuk penghinaan terhadap
rakyat !!
Kadang-kadang anda akan menjumpai diantara orang-orang harokah tersebut, ada
seseorang yang siap untuk menerima segala sesuatu yang bersumber dari aqidah
salaf, kecuali di dalam satu permasalahan ini. Sungguh hati-hati mereka
dengki terhadapnya, padahal Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah
memberitakan bahwa seorang mukmin hatinya suci dari rasa dengki terhadap
para penguasa. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Tiga hal yang hati seorang muslim.tidak akan dengki terhadapnya :
Mengikhlaskan amal perbuatan karena Allah, menasehati para pemimpin kaum
muslimin, serta menetapi jamaah kaum muslimin, karena sesungguhnya doa
berada di belakang mereka [Hadits ini diriwayatkan oleh At-Turmudzy (2582)
dan lainnya, serta derajatnya shohih, asal hadits ini ada pada shahih Muslim
(1715)]
Di dalam Miftah Daaris Saadah (hal : 79) Ibnul Qoyyim mengatakan :
((Hati seorang muslim tidak akan menyimpan kedengkian, dan kedengkian itu
sendiri tidak bersemayam di dalam hatinya bersama dengan tiga hal tersebut ;
karena tiga hal tadi akan menolak kedengkian, kecurangan, serta
perusak-perusak hati.
Seorang yang ikhlas karena Allah, keikhlasannya tersebut akan mencegah
kedengkian di dalam hatinya. Keikhlasannya juga akan mengeluarkan penyakit
tersebut dan membersihkannya secara total ; karena, betikan dan keinginan
hatinya telah beralih menuju keridhoaan Rabbnya.
Sabda beliau Shallallahu alaihi wa sallam : (serta menetapi jamaah kaum
muslimin) : ini juga termasuk hal yang mensucikan hati dari kedengkian dan
kecurangan. Pemilik hati ini karena kesetiannya terhadap jamaah kaum
muslimin, dia akan mencintai (bagi kaum muslimin) sesuatu yang dia cintai
bagi dirinya sendiri, dan dia akan membenci (bagi kaum muslimin) sesuatu
yang dia benci jika menimpa dirinya sendiri. Di