Re: [assunnah] Nasehat
wa alaikumus salam www... antum itu ya ikhwan, setiap muslim laki-laki adalah ikhwan (saudara laki-laki) bagi muslim yg lain. silakan antum revisi pemahaman antum yg salah ini kedua, banyak-banyak ngaji, langsung atau tidak langsung, lansgung, ngaji qur'an, ikut ta'lim yg ngebahas ilmunya para ulama bukan ngebahas fikiran seseorang... tidak langsung bisa via e-mail, situs islam kaya almanhaj.or.id (indonesia) luar negeri banyak, timur tengah misalnya. abu muhammad ibn shadiq Abu Aisyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum ana seorang eks pelaku dosa besar please nasehati ana sebagai seorang muslim, ana ingin mempunyai seorang teman yang bisa memahami ana, ana tahu ana terlalu hina di dunia ini tapi ana ingin mengakhiri hidup dengan selamat dunia akhirat, ana seorang ikhwan (belum terlalu) tapi masa lalu ana terlalu gelap untuk diceritakan jazakalloh atas perhatiannya, bagi yang ingin mendapatkan pahala silahkan nasehat ana __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Nasehat
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu, Taubat adalah kembali dari bermaksiat kepada Allah menuju ketaatan kepadaNya. Taubat itu disukai oleh Allah -subhanahu wata'ala-, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (Al-Baqarah: 222). Taubat itu wajib atas setiap mukmin, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya." (At-Tahrim: 8). Taubat itu salah satu faktor keberuntungan, "Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An-Nur: 31). Keberuntungan ialah mendapatkan apa yang dicarinya dan selamat dari apa yang dikhawatirkannya. Dengan taubat yang semurni-murninya Allah akan menghapuskan dosa-dosa meskipun besar dan meskipun banyak, "Katakanlah, 'Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'." (Az-Zumar: 53). Jangan berputus asa, wahai saudaraku yang berdosa, dari rahmat Tuhanmu. Sebab pintu taubat masih terbuka hingga matahari terbit dari tempat tenggelamnya. Nabi -shollallaahu'alaihi wasallam- bersabda, "Allah membentangkan tanganNya pada malam hari agar pelaku dosa pada siang hari bertaubat, dan membentangkan tanganNya pada siang hari agar pelaku dosa pada malam hari bertaubat hingga matahari terbit dari tempat tenggelamnya." (HR. Muslim dalam at-Taubah, no. 2759). Betapa banyak orang yang bertaubat dari dosa-dosa yang banyak dan besar, lalu Allah menerima taubatnya. Allah -subhanahu wata'ala- berfirman, "Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membu-nuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, ber-iman dan mengerjakan amal shalih; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Furqan: 68-70). Taubat yang murni ialah taubat yang terhimpun padanya lima syarat: Pertama, Ikhlas karena Allah, dengan meniatkan taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat dari adzabnya. Kedua, menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya. Ketiga, meninggalkan kemaksiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak Allah -subhanahu wata'ala-, maka ia meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram; dan ia segera mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka ia segera membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada yang berhak maupun meminta maaf kepadanya. Keempat, bertekad untuk tidak kembali kepada kemaksiatan tersebut di masa yang akan datang. Kelima, taubat tersebut dilakukan sebelum habis masa penerimaannya, baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari tempat terbenamnya. Allah -subhanahu wata'ala- berfirman, "Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya bertaubat sekarang'." (An-Nisa': 18). Nabi -shollallaahu'alaihi wasallam- bersabda, "Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat tenggelamnya, maka Allah menerima taubatnya." (HR. Muslim dalam adz-Dzikr wa ad-Du'a', no. 2703) Ya Allah, berilah kami taufik untuk bertaubat semurni-murninya dan terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sumber: Risalah fi Shifati Shalatin Nabi a, hal. 44-45, Syaikh Ibn Utsaimin. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu, -Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Moestafa Abadi Sent: Saturday, August 20, 2005 3:48 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [assunnah] Nasehat Wa'alaikum Salaam Yakinlah ya akhi, bahwa Allah Subhanahuwata'ala maha penerima taubat seorang hamba. Dan tetaplah selalu menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya, serta menyesali perbuatan yang dahulu. Insya Allah itu bentuk taubatan nasuha. Ingatlah ya akhi pahamilah dien ini dengan pemahaman para sahabat Rosulullah Sallallahu 'Alaihi Wassallam, Insya Allah kita selamat. Salam persahabatan dari ana yang juga pernah tertipu oleh godaan dunia. -Ori
Re: [assunnah] Nasehat
Assalamualaikum wr wb. Tidak seorangpun luput dari berbuat dosa, shahabat-shabat Rosulloh saw sebelum masuk Islam mereka kejam-kejam sampai2 membunuh anak perempuannya, karena malu yg pertama lahir seorang anak perempuan bukan laki-laki, mereka saling menukar isteri-isteri mereka dlm suatu pesta di zaman jahiliyah dst. Alhamdulillah dgn datangnya Islam dan turunnya Al-qourán dgn bimbingan Rasulloh saw, mereka selamat semu dunia wal akherat. Nah tinggal kita mengikuti jejak-jejak mereka yg di tuntun oleh Rasulloh saw. Yang penting luruskan dan khusu kan sholat kita pada waktunya, malam hari sholat sunnah mohon ampun kepada ALLAH TAÁLA, dan berbuat baik kepada sesama manusia, serta infak kan harta kita yg lebih utk fakir dan miskin, perbanyak mengikuti dauarah-daurah Islamiyah, inshallah semuanya akan di ampuni oleh ALLAH taála. Mohon di koreksi bila ada ikhwan yg lebih baik dpt membri advies. Wasslam wr wb. Aboe Hanifa. = 2005/8/19, Abu Aisyah <[EMAIL PROTECTED]>: > > Assalamualaikum > ana seorang eks pelaku dosa besar please nasehati ana sebagai > seorang muslim, ana ingin mempunyai seorang teman yang bisa > memahami ana, ana tahu ana terlalu hina di dunia ini tapi ana > ingin mengakhiri hidup dengan selamat dunia akhirat, ana seorang > ikhwan (belum terlalu) tapi masa lalu ana terlalu gelap untuk > diceritakan jazakalloh atas perhatiannya, bagi yang ingin > mendapatkan pahala silahkan nasehat ana Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Nasehat
Wa'alaikum Salaam Yakinlah ya akhi, bahwa Allah Subhanahuwata'ala maha penerima taubat seorang hamba. Dan tetaplah selalu menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya, serta menyesali perbuatan yang dahulu. Insya Allah itu bentuk taubatan nasuha. Ingatlah ya akhi pahamilah dien ini dengan pemahaman para sahabat Rosulullah Sallallahu 'Alaihi Wassallam, Insya Allah kita selamat. Salam persahabatan dari ana yang juga pernah tertipu oleh godaan dunia. -Original Message- From: Abu Aisyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 19, 2005 2:08 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [assunnah] Nasehat Assalamualaikum ana seorang eks pelaku dosa besar please nasehati ana sebagai seorang muslim, ana ingin mempunyai seorang teman yang bisa memahami ana, ana tahu ana terlalu hina di dunia ini tapi ana ingin mengakhiri hidup dengan selamat dunia akhirat, ana seorang ikhwan (belum terlalu) tapi masa lalu ana terlalu gelap untuk diceritakan jazakalloh atas perhatiannya, bagi yang ingin mendapatkan pahala silahkan nasehat ana Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Nasehat
Sesungguhnya nasehat itu telah datang dalam Al-Qur'an dan Hadist... sesungguhnya Allah akan menyelamatkanmu dan mengampunimu... Niscaya dengan sadarnya seseorang dari masa gelapnya maka Allah akan memberikan penerangan dan Nur-Nya... Perbanyaklah membaca Al-Qur'an dan Membaca Hadits, amalkanlah.. dan renungkanlah.. betapa nasehat itu sangat indah didalamnya. - Original Message - From: "Abu Aisyah " <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, August 19, 2005 2:08 PM Subject: [assunnah] Nasehat > Assalamualaikum > ana seorang eks pelaku dosa besar please nasehati ana sebagai seorang > muslim, ana ingin mempunyai seorang teman yang bisa memahami ana, ana tahu > ana terlalu hina di dunia ini tapi ana ingin mengakhiri hidup dengan > selamat dunia akhirat, ana seorang ikhwan (belum terlalu) tapi masa lalu > ana terlalu gelap untuk diceritakan jazakalloh atas perhatiannya, bagi > yang ingin mendapatkan pahala silahkan nasehat ana Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Nasehat
Wa alaykumussalam warohmatullahi wabarokatuh, Ana cuma bisa katakan kepada antum : 1. Sesalilah masa lalu buruk antum dan berjanjilah untuk hidup lebih baik di masa kini dan yang akan datang. 2. Tuntutlah ilmu agama yang lurus untuk pedoman antum menapaki kehidupan masa kini dan yang akan datang. 3. Mohon ampunlah selalu kepada Allah Subhanu Wa Ta'ala, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun. 4. Bergaul-lah dalam lingkungan kelompok muslimin yang lurus, agar antum selalu mendapat bimbingan dan bersemangat menghadapi kehidupan. Semoga antum menjadi orang yang shalih. Abi Dzakira Iskandar -- - Original Message - From: "Abu Aisyah " To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Nasehat Date: Fri, 19 Aug 2005 14:08:21 +0700 Assalamualaikum ana seorang eks pelaku dosa besar please nasehati ana sebagai seorang muslim, ana ingin mempunyai seorang teman yang bisa memahami ana, ana tahu ana terlalu hina di dunia ini tapi ana ingin mengakhiri hidup dengan selamat dunia akhirat, ana seorang ikhwan (belum terlalu) tapi masa lalu ana terlalu gelap untuk diceritakan jazakalloh atas perhatiannya, bagi yang ingin mendapatkan pahala silahkan nasehat ana Sign-up for Ads Free at Mail.com http://promo.mail.com/adsfreejump.htm Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Nasehat Ibnu Hazm
Ass.Wr.Wb Terima kasih atas artikelnya Akhi, tetapi ada yang mengganjal dihati ana bahwa apabila penuturan yang disampaikan oleh Ustadz ybs ternyata salah atau tidak sesuai dengan pemahaman sahabat...dst Nabi bagaimana? karena apa yang disampaikan apabila salah dan diamalkan oleh sebagian hadirin lalu di informasikan kepada keluarganya,tetangganya,kerabatnya...dst, apakah tidak lebih berbahaya lagi. Tentu dalam interupsi atap penyanggahan dimaksud dengan cara2 yang hikmah dan sesuai dengan sunnah. afwan Akhi Jazakallah... -Original Message- From: Agus Purwanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 24 Januari 2005 9:14 To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Nasehat Ibnu Hazm Nasehat Ibnu Hazm Jika anda menghadiri majelis ilmu maka janganlah kamu hadir kecuali kehadiranmu itu untuk menambah ilmu dan memperoleh pahala, dan bukannya kehadiranmu itu dengan merasa cukup akan ilmu yang ada padamu, mencari-cari kesalahan (dari pengajar) untuk menjelekkannya. Karena ini adalah perilaku orang-orang yang tercela, yang mana orang-orang tersebut tidak akan mendapatkan kesuksesan dalam ilmu selamanya. Maka jika anda menghadiri majelis ilmu sesuai dengan apa yang telah kami sebutkan, maka tetapilah tiga hal ini dan tidak ada keempatnya : Pertama : Bersikap diamlah engkau seperti diamnya orang yang bodoh Kedua : Engkau bertanya seperti bertanya-nya seorang yang ingin belajar. Dan bentuk pertanyaan orang yang belajar adalah bertanya tentang apa yang tidak ia ketahui dan bukannya bertanya tentang apa yang ia ketahui. Karena menanyakan apa yang telah kamu ketahui adalah pertanda lemahnya dan kurangnya akal serta menyibukkan gurumu dengan perkataanmu, menghabiskan waktumu dengan sesuatu yang tidak berfaedah. Jika orang yang engkau bertanya kepadanya telah menjawab pertanyaanmu dan telah mencukupi, maka berhentilah dari pembicaraan. Dan jika ia belum mencukupi dalam menjawab pertanyaanmu atau menjawab pertanyaanmu sedang engkau belum faham, maka katakanlah : Saya belum faham, dan mintalah tambahan penjelasan darinya. Dan jika ia tidak menambah jawabannya dan diam, atau mengulangi penjelasannya seperti yang pertama kali dan tidak ada tambahan, maka tahanlah dirimu dari bertanya kepadanya, kalau tidak demikian maka engkau akan memperoleh (akibat) yang jelek dan permusuhan, dan tidaklah engkau mendapat apa yang engkau harapkan berupa tambahan penjelasan. Ketiga : Mungkin engkau seorang yang duduk dalam majelis ilmu dan memaparkan seperti orang alim, dan keadaan yang demikian itu adalah engkau membantah jawabannya dengan jawaban yang jelas, maka jika tidak demikian keadaannya ada padamu, dan tidak ada padamu kecuali pengulangan perkataanmu, atau penentangan yang mana musuhmu tidak melihatnya sebagai penentangan, maka tahanlah dirimu, karena engkau tidak akan memperoleh dalam pengulangan itu tambahan dan tidak juga belajar. Dan jika datang kepadamu suatu perkataan, atau engkau mengkritik suatu perkataaan dalam suatu kitab, maka hati-hatilah engkau dari menghadapinya dengan sikap marah yang timbul dari sikap berlebih-lebihan, sebelum engkau yakin tentang kebatilannya dengan bukti yang pasti, dan juga janganlah engkau menghadapinya sebagaimana menghadapnya orang yang membenarkan, berbuat baik kepadanya, sebelum engkau mengetahui kebenarannya, sehingga akhirnya berarti kamu berbuat dhalim terhadap dirimu dalam kedua bentuk, atau engkau akan jauh dari mendapatkan kebenaran, akan tetapi hadapilah ia sebagaimana orang yang bersih hati dari permusuhan dengannya, dan condong kepadanya, karena engkau jika melakukan hal ini akan mendapatkan pahala yang banyak, dan pujian yang banyak, dan keutamaan yang merata. Penulis dalam tulisan ini menasihati orang yang menghadiri majelis ilmu agar menfokuskan tujuannya untuk memperoleh pengetahuanh yang baru dan ganjaran pahala dari Allah, bukan mencari kesalahan yang disengaja untuk dibesar-besarkan atau kesalahan yang jarang (terjadi dari orang alim itu) untuk disebarluaskan. Karena sikap yang terakhir disebut ini adalah perangai orang yang tercela yang tidak akan memperoleh keuntungan dalam ilmu. Penjelasan Dalam menghadiri majelis ilmu manusia terbagi menjadi tiga macam : 1. Seorang yang jahil (bodoh) yang hanya mendengar dengan seksama. 2. Seorang penuntut ilmu yang bertanya tentang sesuatu yang belum diketahuinya dan dia merasa cukup dengan jawaban yang memuaskan, jika kurang puas ia meminta tambahan jawaban dengan tidak mengulangi (permintaan jawaban tersebut), karena sikap tersebut dapat menimbulkan permusuhan diantara para penuntut ilmu. 3. Seorang alim yang senantiasa mengulangi dan membandingkan (suatu masalah) dengan dalil dan bukti, jika tidak memiliki dalil maka ia tidak perlu untuk membandingkannya, lalu ia menasihati para pendengar dan pembaca agar bersikap netral, dia tidak membenarkan setiap permasalahan dan tidak pula ditolaknya sebelum ia memeriksanya dengan akal yang sehat, dengan demikian akan terwuju