RE: [assunnah] pembacaan sari tilawah...

2006-05-24 Terurut Topik Asshiddiqi, Hasbi
KESALAHAN (BID'AH) DALAM MAJELIS
Kesalahan (bid'ah-bid'ah) dalam majelis, di antaranya :

Membuka majelis dengan senantiasa melazimkan tilawah Al-Qur'an, yakni dengan
cara menyuruh seseorang membaca ayat dari Al-Qur'an.[1] Mengenai hal ini,
dalam kitab Al-Bida'[2], Syaikh Muhammad bin Shalih 'Utsaimin rahimahullah,
ditanya sebagai berikut :

Pertanyaan : Pembukaan muhadharah (ceramah) dan nadwah (pertemuan) dengan
membaca sesuatu dari Al-Qur'an, apakah termasuk perkara yang disyari'atkan?

Jawab : Saya tak mengetahui sunnah yang demikian dari Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wassalam, padahal Nabi 'alaihi sholatu wa salam pernah mengumpulkan
para sahabatnya ketika hendak perang atau ketika hendak membahas perkara
penting kaum muslimin, tidaklah aku ketahui, bahwa Nabi membuka pertemuan
tersebut dengan sesuatu dari Al-Qur'an. Akan tetapi jika pertemuan atau
muhadharah tersebut mengambil suatu tema/bahasan tertentu dan ada seseorang
yang ingin membaca sesuatu dari Al-Qur'an yang ada hubungannya dari bahasan
tema tersebut untuk dijadikannya sebagai pembuka, maka tidaklah mengapa. Dan
adapun menjadikan pembukaan suatu pertemuan atau muhadharah dengan ayat
Al-Qur'an secara terus menerus seolah-olah sunnah yang dituntunkan, maka
yang demikian ini adalah tidak layak diamalkan.[3]

[1] Bid'ah tilawah ini ditinjau dari segi :
-  Menyenantiasakan membaca Al-Qur'an pada pembukaan majelis atau
muhadharah (pengajian,ceramah), maka hal ini termasuk memuqoyyadkan ibadah
qiro'ah Al-Qur'an dengan waktu khusus, yakni pada saat akan bermajlis,
padahal tak ada satu pun sunnah yang menunjukkan hal demikian. Apalagi jika
timbul perasaan ataupun pikiran, jika tidak tilawah, ada yang kurang dalam
majelis tersebut , maka ini adalah bid'ah yang nyata.
- Menyuruh seseorang membaca Al-Qur'an, padahal biasanya ra'isul majelis
yang membuka majelis telah membaca ayat-ayat Al-Qur'an pada muqoddimahnya,
maka yang demikian pada hakikatnya telah mencukupi.
- Terkadang, ayat yang dibaca berlainan dengan bahasan atau tema
majelis/muhadhoroh. Misalnya, dalam muhadhoroh yang membahas mengenai
pernikahan, dibacakan ayat-ayat tentang qishahs atau jihad. Ini adalah
kurang sesuai atau tidak pada tempatnya.
[2] Al-Bida' wal Muhdatsat wa ma la ashla lahu hal. 539-540, kitab ini
merupakan kitab kumpulan dari fatwa-fatwa Kibaril Ulama' dan Lajnah Da'imah
seputar permasalahan bid'ah.
[3] Dari penjelasan Syaikh 'Utsaimin rahimahullah tersebut, tampak bahwa :
- Jika sekiranya tilawah Al-Qur'an disenantiasakan secara terus menerus,
seakan-akan sunnah yang dituntunkan, maka dikhawatirkan terjerumus kepada
bid'ah.
- Jika sekiranya dilakukan pada sesekali waktu, dan mengambil tema yang ada
hubungannya dengan bahasan, maka yang demikian adalah diperbolehkan  selama
tidak dilaksanakan terus menerus.
 
Sumber:
ADABUL MAJELIS DAN KESALAHAN-KESALAHANNYA (BID'AH-BID'AHNYA) 
Penyusun : Ibnu Burhan At-Tirnatiy


-Original Message-
From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Firman Syah
Sent: Tuesday, May 23, 2006 4:14 PM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] pembacaan sari tilawah...

Membaca Al-Qur'an memang termasuk dalam anjuran, tetapi mengkhususkannya
dalam waktu dan tempat tertentu maka harus kita lihat dalilnya. Contohnya
yasinan. Membaca surat Yasin sangat dianjurkan, bahkan surat yang lainnya
dalam Al-Qur'an pun sangat dianjurkan untuk dibaca. Tetapi ketika
mengkhususkan membaca surat Yasin saat ada kematian, maka tidak ada
contohnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, shahabat, tabi'in,
tabi'ut tabi'in atau dengan kata lain tidak ada sunnahnya.
Bolehkah kita membaca surat Al-Ikhlas? Boleh malah dianjurkan, tetapi ketika
kita tanya bolehkah kita membacanya 100x pada setiap hari jum'at? Maka tidak
ada sunnahnya. Begitu pun ketika ada kajian, sebelum kajian dimulai
dibacakan dulu Al-Qur'an maka sampai saya menulis email ini saya belum
menemukan dalil/sunnahnya dan saya masih berpendapat bahwa ini adalah
bid'ah.
Saya memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla agar menunjuki saya dan antum semua
kepada kebenaran.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Wallahu a'lam.


Abu hilmy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Memperbanyak membaca al-qur'an termasuk dalam anjuran
Dan disetiap tempat. kecuali tempat-tempat yg
dilarang.
(mohon koreksi).

Jika kita duduk dalam satu majlis.(yg antum maksud
kelihatannya majlis kajian). Insya Allah adalah tempat
yg tidak terlarang untuk membacakan Al-qur'an.
Kemudian apakah boleh ? (Allohu 'alam hukum asalnya
terlihat boleh).

hanya saja kita dalami sebagaimana berikut.

Apakah dizaman rosul, sahabat, tabi'in kemudian
tabi'ut tabi'in kemudian diikuti oleh ulama ahlus-
sunnah, tidak adakah "majlis kajian" ?
Jika kita kataka

Re: [assunnah] pembacaan sari tilawah...

2006-05-23 Terurut Topik Firman Syah
Membaca Al-Qur'an memang termasuk dalam anjuran, tetapi mengkhususkannya dalam 
waktu dan tempat tertentu maka harus kita lihat dalilnya. Contohnya yasinan. 
Membaca surat Yasin sangat dianjurkan, bahkan surat yang lainnya dalam 
Al-Qur'an pun sangat dianjurkan untuk dibaca. Tetapi ketika mengkhususkan 
membaca surat Yasin saat ada kematian, maka tidak ada contohnya dari Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam, shahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in atau dengan 
kata lain tidak ada sunnahnya.
Bolehkah kita membaca surat Al-Ikhlas? Boleh malah dianjurkan, tetapi ketika 
kita tanya bolehkah kita membacanya 100x pada setiap hari jum'at? Maka tidak 
ada sunnahnya. Begitu pun ketika ada kajian, sebelum kajian dimulai dibacakan 
dulu Al-Qur'an maka sampai saya menulis email ini saya belum menemukan 
dalil/sunnahnya dan saya masih berpendapat bahwa ini adalah bid'ah.
Saya memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla agar menunjuki saya dan antum semua 
kepada kebenaran.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Wallahu a'lam.


Abu hilmy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Memperbanyak membaca al-qur'an termasuk dalam anjuran
Dan disetiap tempat. kecuali tempat-tempat yg
dilarang.
(mohon koreksi).

Jika kita duduk dalam satu majlis.(yg antum maksud
kelihatannya majlis kajian). Insya Allah adalah tempat
yg tidak terlarang untuk membacakan Al-qur'an.
Kemudian apakah boleh ? (Allohu 'alam hukum asalnya
terlihat boleh).

hanya saja kita dalami sebagaimana berikut.

Apakah dizaman rosul, sahabat, tabi'in kemudian
tabi'ut tabi'in kemudian diikuti oleh ulama ahlus-
sunnah, tidak adakah "majlis kajian" ?
Jika kita katakan ada. kemudian adakah riwayat yg
kita dengar, mereka melakukan kegiatan seperti
yg dipertanyakan ?
maka tentunya jawabanya adalah kita lihat dari salaf
ash-sholeh, jika mereka lakukan kita lakukan, jika
tidak kita berhenti.

Sesungguhnya Shalaf ash-sholeh itu berpijak diatas
ilmu.

Allohu ta'ala 'alam
Abu Hilmy.


--- Indra Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalaamu 'alaikum warahmatullahi warahmatullahi
> wabarakaatuh.
> Semoga kita sekalian selalu mendapatkan keberkahan
> dari Allah tabaraka wata'ala.
> Ikhwani fillah, bolehkah dalam satu majlis di
> bacakan sebelumnya ayat-ayat suci alqur'an sebagai
> pembukaan? apakah itu bida'ah...
>
> jazakumullahu khairan katsiiran...


-
Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] pembacaan sari tilawah...

2006-05-22 Terurut Topik Abu hilmy
Memperbanyak membaca al-qur'an termasuk dalam anjuran
Dan disetiap tempat. kecuali tempat-tempat yg
dilarang.
(mohon koreksi).

Jika kita duduk dalam satu majlis.(yg antum maksud
kelihatannya majlis kajian). Insya Allah adalah tempat
yg tidak terlarang untuk membacakan Al-qur'an.
Kemudian apakah boleh ? (Allohu 'alam hukum asalnya
terlihat boleh).

hanya saja kita dalami sebagaimana berikut.

Apakah dizaman rosul, sahabat, tabi'in kemudian
tabi'ut tabi'in kemudian diikuti oleh ulama ahlus-
sunnah, tidak adakah "majlis kajian" ?
Jika kita katakan ada. kemudian adakah riwayat yg
kita dengar, mereka melakukan kegiatan seperti
yg dipertanyakan ?
maka tentunya jawabanya adalah kita lihat dari salaf
ash-sholeh, jika mereka lakukan kita lakukan, jika
tidak kita berhenti.

Sesungguhnya Shalaf ash-sholeh itu berpijak diatas
ilmu.

Allohu ta'ala 'alam
Abu Hilmy.


--- Indra Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalaamu 'alaikum warahmatullahi warahmatullahi
> wabarakaatuh.
> Semoga kita sekalian selalu mendapatkan keberkahan
> dari Allah tabaraka wata'ala.
> Ikhwani fillah, bolehkah dalam satu majlis di
> bacakan sebelumnya ayat-ayat suci alqur'an sebagai
> pembukaan? apakah itu bida'ah...
>
> jazakumullahu khairan katsiiran...

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/