Re: [assunnah] hizbi
Assalamu'alaikum, Saya dulu pernah ikut kajian salah satu hizbiy (salah satu partai). Salah satu cirinya adalah, yang menjadi guru atau ustadznya adalah teman sendiri yang sudah lama ikut hizbiy. Jadi bukan berdasarkan tingkat keilmuannya. Biasanya dalam kelompok-kelompok kecil dan berpindah-pindah tempat. Karena yang jadi ustadz teman sendiri, ya bisa bisa dibayangkan ilmu yang didapat. Nggak sebanding dengan usahanya/capeknya. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: assunnah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 12, 2007 9:12 AM Subject: Re: [assunnah] hizbi Assalamualaikum Salah satu ciri pertama hizbiy yang kental adalah harusnya kegiatan dakwah yang mereka dakwahkan bertanzim (berstruktur) sehingga ada yang namanya atau dianggap ketua umum ketua cabang ketua wilayah dan sebagainya. Alasan mereka adalah agar dakwahnya tertata dan terkoordinir padahal tidak ada satu shahabatpun yang melakukan itu setelah wafatnya rosul kecuali dalam masalah pemerintahan yaitu adanya kholifah, dalam masalah dakwah pun tidak ada riwayat bahwa harus terdaftar dulu di kholifah baru boleh dakwah, adapun kholifah memang membantu mengatur dengan mengirimkan duta dan perwakilan untuk berdakwah di negeri2 tetangga. Ciri Kedua adanya muktamar atau rapat bulanan yang dilakukan rutin dan wajib dihadiri oleh para pemimpin dari atas sampai cabang terendah dalam struktur mereka. Ciri Ketiga dakwahnya biasanya berfokus dan berintikan pada kepemimpinan yang ingin mengusung pemimpinnya menjadi pemimpin negeri yang didiaminya. Ciri keempat adanya kefanatikan dan kecintaan pada golongannya atau partainya atau yayasan atau kelompok dakwahnya sebagai yang paling benar dan cenderung menjelekkan bahkan mengatakan sesat dakwah lain tanpa dalil yang jelas dan shahih hanya karena tidak sesuai dengan pemahaman kelompoknya dan tanpa dalil yang jelas. Ciri kelima lebih mencintai perkataan imam atau pemimpinnya daripada perkataan rosul dalam hadits shahih maupun perkataan Alloh dalam al qur'an yang dipahami oleh para ulama salafush sholih. Ciri keenam dalam mengaji harus mengaji kepada ustadz yang direkomendasikan olehnya (yang terdaftar dalam listnya) jika tidak maka dilarang mengikuti kajian tersebut karena yang bukan anggota dan tidak dikenal kelompoknya berarti kajiannya sesat. Ciri ketujuh suka mengadu perkataan ulama dan mengelompokkan ulama menjadi ulama kabir (besar) dan shoghir (kecil) dengan pengertian mereka bahwa ulama kabir adalah ulama yang terkenal dan banyak pengikutnya sedang ulama shoghir adalah ulama yang tidak banyak pengikutnya, ekstrem/ keras dalam ajarannya dan tidak mau bergaul atau berintima dengan ulama yang dianggap kabir alias berdakwah sendirian saja. Ciri kedelapan suka menjelekkan ulama dengan berbagai celaan dan sebutan kasar dan kotor yang tidak berdalil, seperti ulama yang tahu seputar masalah celana dalam saja, ulama kampungan, ulama/ ustadz ekstrem, hadadiyin, sururiyin. namun semua tuduhan keji itu tidak berdalil dan hanya berdasarkan qilla wa qol (katanya si fulan-katanya si fulanah, --> kabar burung) saja Demikian beberapa dari sekian banyak ciri hizbiy yang saya ketahui dimana saya hampir saja terlibat di dalamnya dan alhamdulillah telah diberi hidayah oleh Alloh untuk menjauhinya. Mudah2an bermanfaat dan membawa pencerahan bagi kita semua. wassalamualaikum "abu_zaid_02" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: assunnah@yahoogroups.com 11/10/2007 09:44 PM Please respond to assunnah@yahoogroups.com To assunnah@yahoogroups.com Subject [assunnah] hizbi bagaimana cara membedakan antara hizbi atau bukan ? abu zaid Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] hizbi
Assalamualaikum Salah satu ciri pertama hizbiy yang kental adalah harusnya kegiatan dakwah yang mereka dakwahkan bertanzim (berstruktur) sehingga ada yang namanya atau dianggap ketua umum ketua cabang ketua wilayah dan sebagainya. Alasan mereka adalah agar dakwahnya tertata dan terkoordinir padahal tidak ada satu shahabatpun yang melakukan itu setelah wafatnya rosul kecuali dalam masalah pemerintahan yaitu adanya kholifah, dalam masalah dakwah pun tidak ada riwayat bahwa harus terdaftar dulu di kholifah baru boleh dakwah, adapun kholifah memang membantu mengatur dengan mengirimkan duta dan perwakilan untuk berdakwah di negeri2 tetangga. Ciri Kedua adanya muktamar atau rapat bulanan yang dilakukan rutin dan wajib dihadiri oleh para pemimpin dari atas sampai cabang terendah dalam struktur mereka. Ciri Ketiga dakwahnya biasanya berfokus dan berintikan pada kepemimpinan yang ingin mengusung pemimpinnya menjadi pemimpin negeri yang didiaminya. Ciri keempat adanya kefanatikan dan kecintaan pada golongannya atau partainya atau yayasan atau kelompok dakwahnya sebagai yang paling benar dan cenderung menjelekkan bahkan mengatakan sesat dakwah lain tanpa dalil yang jelas dan shahih hanya karena tidak sesuai dengan pemahaman kelompoknya dan tanpa dalil yang jelas. Ciri kelima lebih mencintai perkataan imam atau pemimpinnya daripada perkataan rosul dalam hadits shahih maupun perkataan Alloh dalam al qur'an yang dipahami oleh para ulama salafush sholih. Ciri keenam dalam mengaji harus mengaji kepada ustadz yang direkomendasikan olehnya (yang terdaftar dalam listnya) jika tidak maka dilarang mengikuti kajian tersebut karena yang bukan anggota dan tidak dikenal kelompoknya berarti kajiannya sesat. Ciri ketujuh suka mengadu perkataan ulama dan mengelompokkan ulama menjadi ulama kabir (besar) dan shoghir (kecil) dengan pengertian mereka bahwa ulama kabir adalah ulama yang terkenal dan banyak pengikutnya sedang ulama shoghir adalah ulama yang tidak banyak pengikutnya, ekstrem/ keras dalam ajarannya dan tidak mau bergaul atau berintima dengan ulama yang dianggap kabir alias berdakwah sendirian saja. Ciri kedelapan suka menjelekkan ulama dengan berbagai celaan dan sebutan kasar dan kotor yang tidak berdalil, seperti ulama yang tahu seputar masalah celana dalam saja, ulama kampungan, ulama/ ustadz ekstrem, hadadiyin, sururiyin. namun semua tuduhan keji itu tidak berdalil dan hanya berdasarkan qilla wa qol (katanya si fulan-katanya si fulanah, --> kabar burung) saja Demikian beberapa dari sekian banyak ciri hizbiy yang saya ketahui dimana saya hampir saja terlibat di dalamnya dan alhamdulillah telah diberi hidayah oleh Alloh untuk menjauhinya. Mudah2an bermanfaat dan membawa pencerahan bagi kita semua. wassalamualaikum "abu_zaid_02" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: assunnah@yahoogroups.com 11/10/2007 09:44 PM Please respond to assunnah@yahoogroups.com To assunnah@yahoogroups.com Subject [assunnah] hizbi bagaimana cara membedakan antara hizbi atau bukan ? abu zaid Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah]>>Hizbi<
From:assunnah@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 10, 20079:44 PM Subject: [assunnah] hizbi bagaimanacara membedakan antara hizbi atau bukan ? abu zaid HIZBIYYAH BUKAN HIZBULLAH http://www.almanhaj.or.id/content/81/slash/0 DEFINISI HIZBIYYAH Al-Hizbu secara bahasa adalah kelompok atau kumpulan manusia. (Al-Qomus Al-Muhith, Fairuz Abadi hal. 94). Dia berkata dalam Bashoir Dzawi Tamyiz 2/457: Bashirotun fi Hizbi adalah kumpulan yang di dalamnya ada permusuhan.Dan dikatakan bahwa Al-Hizbu adalah kelompok-kelompok yang berkumpul untuk memerangi para Nabi. Dan firman Allah Taala: "Artinya : Maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang". [Al-Maidah:56] Sedangkan firman Allah Taala: "Artinya : Dan orang-orang yang beriman itu berkata: Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu"[Al-Mukmin :30] Al-Ahzab disini adalah kaum Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang yang dihancurkan Allah setelah mereka [1]. Berkata Syaikh Ustadz Shofiyur Rohman Mubarokfuri : Al-Hizbu secara bahasa adalah sekelompok manusia yang berkumpul karena kesamaan sifat, keuntungan atauikatan keyakinan dan iman. Karena kukufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Terikatoleh daerah, tanah air, suku bangsa, bahasa, nasab, profesi atau perkara-perkara yang semisalnya, yang biasanya menyebabkan manusia berkumpul atau berkelompok.[2] Sedangkan dalam Al-Quran, lafadz hizbi mengandung beberapa makna: [1]. Bermakna kumpulan orang yang masing-masing berbeda mahzab, ajaran dan alirannya. "Artinya : Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka". [Ar-Ruum : 32] [2]. Bermakna laskar syaitan: "Artinya : Mereka itulah adalah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongansyaitan itulah golongan yang merugi" [Al-Mujadilah : 19] [3]. Bermakna tentara Ar-Rohman: "Artinya : Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung" [Al-Mujadilah : 22] Tidak samar lagi bagi siapapun yang memiliki pengetahuan bahwa masing-masing hizbi memiliki dasar-dasar dan pemikiran atau aturan-aturan yang menjadi undang-undang bagi hizbi tersebut, sekalipun mereka tidak menamainya demikian. Dan undang-undang ini sama dengan azas yang menjadi sumber bagi aturan-aturan hizbi (kelompok) tersebut, dan dibangun diatasnya. Maka siapa saja yang mau mengakuinya dan menjadikannya sebagai dasar dalam beraktivitas, tergabunglah dia di dalam hizbi tersebut. Dia menjadi salah satu dari anggota-anggotanya,bahkan menjadi tokoh dari sekian tokoh-tokohnya. Sedang siapa saja yang tidak setuju, berarti bukan kelompok mereka. Jadi, undang-undang inilah yang menjadi dasar dalam wala (kasih sayang), bara(membenci/bermusuhan), dalam bersatu dan berpecah, memuji dan menghina [3] Dari sini kita pahami bahwa di dunia ini hanya ada dua hizbi (kelompok) : Hizbullah dan Hizbu Syaithan ; orang-orang yang beruntung dan orang-orang yang merugi ; Muslimin dan Kafirin, .Maka barangsiapa yang memasukkan kelompok-kelompok yang bermacam-macam di dalam Hizbullah ini, berarti dia telah berandil besar dalam memecah belah Hizbullah ini, memecah kalimat mereka yang satu. FENOMENA HIZBIYYAH Merupakan kewajiban setiap muslim untuk mencabut system hizbiyyah yang sempit dan dibenci, yang melemahkan Hizbullah. Dan tidak perlu memberikan secuil cinta pun terhadapnya, agar agama ini seluruhnya hanya untuk Allah. Adapun sekedar lari dari lafadz hizbi kepada nama-nama lain yang dirasa pantas dan lebih enak didengar adalah menjerumuskan diri ke dalam kebodohan. Sebab lafadz hizbi pada hakekatnya baik secara bahasa ataupun secara syari- tidaklah tercela. Namun pada prakteknya, di balik lafadz ini hanyalah perselisihan, ikatan-ikatan yang tidak jelas, perpecahan dan sebagainya. Oleh karena itu merubah nama dengan hakekat yang semacam itu adalah perbuatan yang tidak pantas serta menipu orang lain dan diri sendiri. Karena nama tidak dapat merubah hakekat. Seseorang yang berwajah buruk tidak bisa menjadi bagus dan tampan hanya dengan kita beri nama Jamil, Hasan, atau Mas Bagus. Ini suatu misal. Demikian juga hizbiyyah (kelompok-kelompok) yang penuh dengan penyimpangan dari jalan agama yang lurus ini, baik dalam masalah itiqod, manhaj, muamalah dan lain-lain. Atau mengkonsumsi hasil pikiran sesat dari orang-orang yang kurang puas terhadap Sunnah Rosul dan manhaj salafi, menjadikan adat-istiadat yang jelas-jelas mengotori agama ini- sebagai dasar gerakannya, juga tidak memiliki nyali untuk ingkarul mungkar karena takut miskin dan celaan manusia, menjadikan kebodohan dan prasangka sebagai dalil dalam dakwah dan sejenisnya, sekalipun diberi label atau nama : Jamaatul Muslimin, JamaahTabligh, Islam Jamaah, Darul Hadist, Ikhwanul Muslimin, Darul Islam, Harokah Sunniyah, Salamullah atau nama-nama antik dan indah lainnya, tidak akan secuilpun merubah hakekat sebenar
Re: [assunnah]>>Hizbi<
From: abu_zaid_02 <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Saturday, 10 November 2007 10:44:12 bagaimana cara membedakan antara hizbi atau bukan ? abu zaid = Menerusi pengalaman dan pelajaran yang saya dapat ialah, untuk mengenal hizbi atau bukan adalah cara mereka berakidah, kerana akidah adalah garisan sempadannya. Semoga dapat difaham. Tambahan: Silakan baca salah satu artikel dari almanhaj.or.id BELENGGU-BELENGGU HIZBIYAH Oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Atsari http://www.almanhaj.or.id/content/786/slash/0 http://www.almanhaj.or.id/content/786/slash/1 Seorang Imam tsiqah, Ayub As-Sakhtiyaniy pernah berkata : "Jika engkau ingin mengerti kesalahan gurumu, maka duduklah engkau untuk belajar kepada orang lain" [1] Justru karena inilah, maka kaum hizbiyun (aktifis fanatik terhadap golongan) melarang pengikut-pengikutnya untuk menimba ilmu dari orang-orang selain golongan atau simpatisannya. Kalaupun sikap mereka menjadi lunak, namun mereka akan memberikan kelonggaran dengan banyak syarat serta ikatan-ikatan yang njelimet, supaya akal-akal pikiran para pengikutnya tetap tertutup bila mendengar hal-hal yang bertentangan dengan jalan mereka atau mendengar bantahan terhadap bid'ah mereka. Dengan cara ini, sesungguhnya mereka telah mengambil uswah kaum tarekat sufi dan mengambil qudwah pada khurafatnya hubungan antara seorang "syaikh (sufi) dengan pengikutnya". Manakala persyaratan seorang syaikh atas pengikutnya yang pernah di contohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang wajibnya taat melaksanakan "Baiat Islamiyyah yang menjadi keharusan ?" [2] Imam As-Suyuthi rahimahullah [3] pernah di tanya tentang seorang sufi yang telah berba'iat kepada seorang syaikh, tetapi kemudian ia memilih syaikh lain untuk diba'iatnya : "Adakah kewajiban yang mengikat itu, bai'at yang pertama atau yang kedua..?. Maka beliau -rahimahullah- menjawab : "Tidak ada yang mengikatnya, baik bai'at yang pertama [4] maupun bai'at yang kedua dan yang demikian itu tidak ada asal-usulnya. [5] Semua ikatan-ikatan dan persyaratan-persyaratan itu adalah bathil, tidak ada asal-usulnya sama sekali dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah. "Setiap persyaratan yang tidak ada terdapat dalam kitabullah, maka persyaratan itu bathil, sekalipun berjumlah seratus persyaratan" [6] Belengu-belengu Hizbiyah yang memprihatinkan di antaranya ialah : "Sikap memperkecil arti pentingnya ilmu Syar'i" Ilmu adalah sesuatu, sedangkan kalam adalah sesuatu yang lain. As-Salafushalih adalah ahli ilmu yang bermanfa'at, sedangkan "Al-Khalaf" adalah ahli kalam yang kalamnya berhamburan. Ilmu salaf sedikit bilangannya, tapi berkah dan pekat, sedangkan ilmu kaum "khalaf", banyak jumlah kata-katanya tetapi sedikit faedahnya. Umat Islam adalah umat ilmu dan amal, maka ilmunya adalah dalil, petunjuk dan akar. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. " Artinya : Dan katakanlah : "Wahai Rabbku, tambahkanlah padaku ilmu" [Thaha : 114] "Artinya : Dan tidaklah memahaminya melainkan orang-orang yang berilmu" [Al-Ankabut : 43] "Artinya : Katakanlah : "Apakah sama orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu". [Az-Zummar : 9] "Artinya : Allah mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat". [Al-Mujadalah : 11]. Anda tidak bisa mengingkari adanya orang yang meremehkan persoalan mencari ilmu, dengan alasan : yang penting memahami realitas, da'wah ilallah (da'wah kepada Allah) dan bergerak menerjuni medan . tapi ingat, dengan apakah ia memahi realitas untuk maksud apakah ia berda'wah ...? dan dengan apakah ia bergerak...? Suatu teori memang mempunyai kedudukan tersendiri... tetapi teori itu bukanlah ilmu. Pidato berapi-api terkadang memang membangkitkan... tetapi itu tidak membentuk bangunan. Dan daya khayal yang cepat memang mengagumkan... tetapi ia akan cepat pula hilang. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Atinya : Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfa'at kepada manusia, maka ia tetap di bumi". [Ar-Ra'du :17] [7] Belengu-belengu (Hizbiyah) ini sebagaimana telah dijelaskan di muka, mempunyai tokoh-tokoh pendahulunya, dan alangkah buruknya tokoh pendahulu itu, yaitu kaum sufi. Ibnul Jauzi dalam "Talbisu Iblis" [8] telah meriwayatkan tentang perkataan Abu Abdillah bin Khafif sebagai berikut : "Bersibuk dirilah kamu mempelajari ilmu dan jangan terperdaya oleh omongan orang-orang sufi. Sesungguhnya aku dulu pernah menyembunyikan tintaku di saku bajuku, dan pernah menyembunyikan kertas dilipatan celanaku. Dulu aku pernah secara sembunyi-sembunyi pergi menuju ahlul ilmi, tetapi jika mereka (kaum sufi -pen) memergokiku, mereka akan menentangku[9], seraya berkata : "Kamu tidak akan beruntung". Kemudian berkembanglah belengu semacam ini, hingga di zaman sekarang bentuk yang ditonjolkan dan dibuahkan oleh kelompok-kelompok hizbiyah menjadi beraneka ragam. Diantara beberapa perkara y