“mengantuk” dan ada juga yang “merasa lapar” setelah
bekam, hal tersebut wajar dan justeru lebih baik.
SOAL 8. Saya mengikuti bekam masal, setelah itu badan saya “meriang” apakah
saya mengalami infeksi?
Saya tidak menyarankan untuk mengikuti Bekam Masal karena penggunaan alat bekam
berulang kali tanpa proses sterilisasi yang sesuai standar bisa menjadi sumber
penularan penyakit tertentu. Keluhan “meriang” bisa merupakan tanda infeksi
apabila luka bekas sayatan Bekam mengalami pembengkakan (oedem), berwarna
merah, keluar cairan seperti nanah (pus), dan jika dipegang terasa hangat.
Apabila “meriang” tersebut tanpa disertai tanda-tanda tadi maka hal tersebut
memang kadang terjadi dan normal adanya dan dalam 3-4 hari keluhan tersebut
umumnya sudah hilang dan tubuh menjadi lebih ringan dan nyaman.Begitu juga
dengan keluhan perih pada bekas sayatan akan hilang sendirinya hingga sekitar
12 jam.
SOAL 9. Keluar cairan seperti “lepuhan cacar” setelah bekam apakah berbahaya ?
Gelembung cairan tersebut merupakan transudat yang umumnya terjadi akibat
proses penyedotan yang terlalu lama (lebih dari 15 menit). Dalam Ilmu
kedokteran China dikatakan bahwa adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas
bekam menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah
tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Gelembung tersebut tidaklah berbahaya dan cukup mengeluarkannya dengan
menggunakan ujung pisau bedah steril kemudian diolesi dengan
minyak habbatussauda (jinten hitam). Jangan sekali-kali menusuknya dengan jarum
atau peniti dan sejenisnya karena dapat menimbulkan infeksi.
SOAL 10. Bekas bekam di kulit meninggalkan lebam berwarna merah muda, ungu
hitam, dan ada juga yang tidak berubah sama sekali, kenapa hal tersebut bisa
terjadi?
Umumnya bekas bekam akan hilang dalam waktu 3 hari sampai 1 minggu setelah
bekam tergantung bentuk dan warna yang ditinggalkan. Reaksi pigmen pada kulit
bekas bekam adalah sebagai berikut :
Ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi
defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh)
darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah
beku).
Ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan
terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya
darah statis (darah beku).
Bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda(ada yang
tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
Merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”,
defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh
defisiensi “Yin”.
Merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi
disertai dengan adanya panas patogen.
Agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan
terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
Garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal
ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas
patogen.
Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi
adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
SETELAH BEKAM
SOAL 11. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah Bekam ?
Istirahatlah secukupnya setelah berbekam, lebih baik lagi tidur. Minumlah air
putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk mempercepat pemulihan. JIia ingin
makan, usahakan kurang lebih satu jam sesudahnya dan menghindari makan asam,
pedas, mie dan minuman bersoda/berkarbonase. Hindari untuk melakukan jima’
setelah bekam.
SOAL 12. Apa boleh mandi setelah Bekam ?
Boleh bahkan dianjurkan mandi setelah 2 jam melakukan bekam. Sebaiknya
menggunakan air hangat untuk mempercepat proses pemulihan. Hindari untuk
menggosok bekas sayatan bekam dengan sabun secara berlebihan karena selain
terasa perih juga akan memperlambat proses penyembuhan luka.
SOAL 13. Apa ada perawatan khusus rutin (dengan antiseptic, rivanol, dll) yang
dilakukan setiap hari untuk luka bekas sayatan bekam?
Perawatan tersebut diatas dilakukan jika memang diperlukan. Alhamdulillah jika
Bekam (Hijamah) dilakukan dengan benar maka hal tersebut belum diperlukan
karena lukanya sangat tipis dan cepat sembuh dengan sendirinya. (dr.abuhana)
Semoga Bermanfaat,
Baarokallaahu fiikum..
--- On Tue, 12/28/10, Arie Wibowo wrote:
From: Arie Wibowo
Subject: Re: [assunnah] OOT: Pingsan dan muntah ketika bekam
To: assunnah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 28, 2010, 5:16 PM
Ndak apa-apa mas. Saya pernah mengalaminya, ketika tekanan darah saya tinggi.
Saya minta agar dibekam supaya cepat normal kembali. Ketika sudah 7 titik saya
dibekam..saya merasa kunang-kunang dan mual. Pada waktu itu saya katakan kepada
pembekam tentang hal ini dan dia dengan cepat langsung membuka semua titik
bekam dengan cepat dan saya disuruh minum teh manis. Alhamdulillah saya tidak
pingsan