Re: [assunnah] Penengah

2008-08-14 Terurut Topik Beta Sagita
dr Salamun sendiri sudah memberikan komentar yang menengah di mana beliau 
bersedia mendanai penelitian lebih lanjut. Tetapi perlu diingat. Kebenaran yang 
datangnya dari Allah dan Rasulnya sudah tidak perlu diteliti.

Jika sudah jelas bahwa madu adalah obat maka tinggal diteliti bagaimana cara 
penggunaannya. misalnya jerawat. apakah madunya harus diminum, digurah, 
diteteskan ke mata, dioleskan ke wajah, atau disuntikkan ke pembuluh darah? 
Inilah yang harus diteliti. Adapun madu tetap sebagai obat dan kita wajib 
meyakininya. Hanya saja terkadang kita yang belum tahu bagaimana cara 
menggunakannya.



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [assunnah] Penengah untuk dr.Salamun

2008-07-31 Terurut Topik Ronny as-Salafi
On Mon, 21 Jul 2008 21:09:05 +0700, Dr.Salamun Sastra <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Assalamualaikum

wa 'alaykum salam warahmatullahi wabarakatuh

> Bapak danny rakhmat, lebih baik terbuka kalau memang ada dokter di
> Jakarta dan membuat perkumpulan tentang pengobatan nabi bahkan meneliti
> dan menggunakan untuk pengobatan penyakit pada pasien yang datang
> padanya..apa nama perkumpulannya, siapa dokternya, lalu penyakit apa
> yang diobati dengan cara nabi tersebut.
> Sekali lagi jabatan saya adalah Ketua majelis Kode Etik Rumah Sakit se
> Jakarta jadi dengan senang hati sebagai senior saya ingin tahu apalagi
> secara fungsional saya seorang peneliti sampai tingkat antar negara;
> bagaimana sitim penelitiannya dan sebagainya..kalau memang benar apa
> salahnya saya ikut mendanai penelitian tersebut.
> Indonesia adalah ladang yang sangat subur bagi para mereka yang dianggap
> bisa mengobati dengan cara2 alternatif, kami tidak skeptis untuk hal
> ini, tapi bisa tidak menjelaskannya dengan baik...apalagi kalau
> mengatakan bahwa madu itu bisa mengobati semua penyakit...wah sulit
> sekali memahaminya.
> Saya ini kebetulan juga SEKJEN Indonesia Islamic Medical Association,
> saya sebut jabatan untuk mempertanggung jawabkan kata2 saya, saya
> mewakili Indonesia dalam Forum Pertemuan Para Dokter Islam
> sedunia...bagaimana kira2 tanggapan mereka kalau saya sampaikan bahwa di
> Indonesia ada faham yang mengatakan bahwa madu bisa mengobati segala
> macam penyakit, dasarnya dari Hadits Nabi..

Dan bagaimana juga "tanggapan" Allah jika ada orang yang tidak meyakini
hadits Rasul-Nya hanya karena akalnya yang terbatas tidak mampu untuk
menjangkaunya?

Padahal nyata-nyata Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman dalam surat
an-Najm (53) ayat 4 (yang artinya):

"Ucapannya (Rasulullah) itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya)."

Allah yang menciptakan manusia, sudah pasti Allah lebih tahu mengenai
keadaan manusia daripada manusia itu sendiri. Sedangkan wahyu-wahyu itu
datangnya dari mana lagi kalau bukan dari Allah?

Jikalau akal yang menjadi landasan Bapak, maka bagaimana Bapak menjelaskan
kepada manusia peristiwa Isra' Mi'raj yang dilakukan cuma dalam waktu
semalam?


> Demikian tanggapan saya.
> Wassalam,
> Dr.Salamun
>
>
>
> To: assunnah@yahoogroups.com
> From: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Mon, 21 Jul 2008 15:04:11 +0700
> Subject: [assunnah] Penengah untuk dr.Salamun
>
> assalaamu'alaikum
>
> Sepertinya sayalah yang pertama kali membuka tentang dialog placenta
> ini, saat saya menanyakan apakah placenta dihukumi seperti bangkai. Dan
> Alhamdulillah pertanyaan tersebut sudah terjawab dari fatwa syaikh
> al-utsaimin bahwa mayat manusia itu suci dan placenta dihukumi seperti
> kuku dan rambut, dengan demikian penelitian dr.Salamun tentang placenta
> untuk obat kulit adalah halal.
>
> Namun saat saya mengenalkan tentang pengobatan nabi, madu, air zamzam,
> habbatus sauda adalah obat dari semua penyakit, dr.Salamun menjawab
> bahwa yang dimaksud hadist nabi itu tidak 100 % mengobati, akan tetapi
> seperti madu itu untuk menguatkan sistem imun sehingga tubuh akan lebih
> kuat menghadapi penyakit. Saya amat tidak setuju dengan pendapat ini
> karena dr.salamun sedang menerangkan makna hadist berdasarkan ilmu
> kedokteran bukan berdasarkan ilmu hadist. Lain halnya jika dia berkata
> seperti itu hanya sekedar menerangkan menurut ilmu kedokteran saja tanpa
> bermaksud menerangkan hadist tersebut.
>
> Tapi saya maklum beliau lebih mengenal kedokteran dari pada islam,
> seperti halnya saya lebih mengenal bidang saya daripada ilmu hadist.
> Sekali lagi saya ingin mengingatkan kepada dr.Salamun, di jakarta telah
> ada perkumpulan dokter-dokter yang meneliti tentang pengobatan nabi,
> banyak diantara mereka yang telah menggunakannya dalam mengobati
> pasiennya. InsyaAllah kalau saya dapat informasi lagi tentang seminarnya
> akan saya sampaikan ke dr.Salamun.



--
Using Opera's revolutionary e-mail client: http://www.opera.com/mail/



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [assunnah] Penengah untuk dr.Salamun

2008-07-28 Terurut Topik abu husein
ana sedikit menambahkan tentang masalah ini, ana pribadi sangat menghargai 
jabatan & tingginya ilmu pak salamun dalam bidang kedokteran, dan memang 
beliaulah yang harus dimintai referensi kedua tentang ilmu 
pengobatan/kedokteran..

ana kutip hadits
"Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam di suatu majelis sedang berbicara dengan suatu kaum, 
datanglah seorang kampung dan berkata, 'Kapankah kiamat itu?' Rasulullah terus 
berbicara, lalu sebagian kaum berkata, 'Beliau mendengar apa yang dikatakan 
olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya itu.' Dan sebagian dari 
mereka berkata, 'Beliau tidak mendengarnya.' Sehingga, ketika beliau selesai 
berbicara, maka beliau bersabda, 'Di manakah gerangan orang yang bertanya 
tentang kiamat?' Ia berkata, 'Inilah saya, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 
'Apabila amanat itu telah disia-siakan, maka nantikanlah kiamat.' Ia berkata, 
'Bagaimana menyia-nyiakannya?' Beliau bersabda, 'APABILA PERKARA (URUSAN) 
DISERAHKAN KEPADA SELAIN AHLINYA, MAKA NANTIKANLAH KIAMAT."

ana sangat berharap perdebatan tentang pengobatan modern yang dibawa ke milist 
ini melalui pak dokter salamun, tidak menjadi sesuatu yang pada akhirnya 
berujung pada saling tuding & saling tuduh..

ana berbicara seperti ini bukan dengan niat memperkeruh keadaan, atau mencoba 
sok tau, karena ana hanyalah pencari ilmu, yang masih dhaif dalam soal agama, 
maka alangkah baiknya jika sebagai muslim kita mampu melihat permasalahan ini 
dengan sejernih-jernihnya,

ana percaya pak dokter salamun adalah dokter yang amanah, yang mampu diserahi 
tanggung jawab di bidang pengobatan,

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
bersabda: "Ya Allah, barangsiapa menguasai salah satu urusan umatku, lalu 
menyusahkan mereka, maka berilah kesusahan padanya."


2008/7/28 hanif hanif <[EMAIL PROTECTED]>

> alaykumus salam,
>
> maaf Pak Dany, adakah dalil yang melarang kita untuk menjelaskan (bukan
> meng-counter lho, tapi menjelaskan atau mungkin menguatkan) hadits yang
> berkaitan dengan sains dan IPTEK dengan teknologi masa kini?
>
> Bagaimana dengan perkataan Nabi 'alahi shalatu wasallam (mohon dikoreksi
> kalo salah karena saya ini insinyur dan bukan ahli hadits) yang kira2
> artinya, "kamu lebih mengetahui tentang duniamu". Setahu saya hal tersebut
> berkaitan dengan larangan Nabi untuk mengawinkan silang pohon kurma. Tetapi
> setelah hasil panen sahabat berkurang dari biasanya maka Nabi berkata
> seperti yang saya kutip di atas.
>
> Maaf, sekali lagi mohon dikoreksi redaksinya karena saya ini tergolong
> bodoh dalam urusan agama.
>
> salam,
>
> hanif
> shj-uae
>
>
> 2008/7/21 dany rakhmad <[EMAIL PROTECTED]
>
> > assalaamu'alaikum
> >
> > Sepertinya sayalah yang pertama kali membuka tentang dialog placenta ini,
> > saat saya menanyakan apakah placenta dihukumi seperti bangkai. Dan
> > Alhamdulillah pertanyaan tersebut sudah terjawab dari fatwa syaikh
> > al-utsaimin bahwa mayat manusia itu suci dan placenta dihukumi seperti
> kuku
> > dan rambut, dengan demikian penelitian dr.Salamun tentang placenta untuk
> > obat kulit adalah halal.
> >
> > Namun saat saya mengenalkan tentang pengobatan nabi, madu, air zamzam,
> > habbatus sauda adalah obat dari semua penyakit, dr.Salamun menjawab bahwa
> > yang dimaksud hadist nabi itu tidak 100 % mengobati, akan tetapi seperti
> > madu itu untuk menguatkan sistem imun sehingga tubuh akan lebih kuat
> > menghadapi penyakit. Saya amat tidak setuju dengan pendapat ini karena
> > dr.salamun sedang menerangkan makna hadist berdasarkan ilmu kedokteran
> bukan
> > berdasarkan ilmu hadist. Lain halnya jika dia berkata seperti itu hanya
> > sekedar menerangkan menurut ilmu kedokteran saja tanpa bermaksud
> menerangkan
> > hadist tersebut.
> >
> > Tapi saya maklum beliau lebih mengenal kedokteran dari pada islam,
> seperti
> > halnya saya lebih mengenal bidang saya daripada ilmu hadist. Sekali lagi
> > saya ingin mengingatkan kepada dr.Salamun, di jakarta telah ada
> perkumpulan
> > dokter-dokter yang meneliti tentang pengobatan nabi, banyak diantara
> mereka
> > yang telah menggunakannya dalam mengobati pasiennya. InsyaAllah kalau
> saya
> > dapat informasi lagi tentang seminarnya akan saya sampaikan ke
> dr.Salamun.



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROT

Re: [assunnah] Penengah untuk dr.Salamun

2008-07-28 Terurut Topik Beta Sagita
Jika Nabi salah dalam menyampaikan sesuatu, niscaya akan ada teguran tentang
hal tersebut melalui Kalam Allah maupun Hikmahnya. Adapun penyembuhan
menggunakan madu dijelaskan oleh Allah langsung. Hanya saja dalam
mempraktikkan suatu dalil, kita harus mengumpulkan semua dalil terlebih
dahulu. Tentunya kita sudah tahu tentang hadits bahwasanya ada seseorang
yang mengabarkan pada nabi bahwa temannya sakit perut lalu diberikanlah
madu. setelah beberapa lama, orang tersebut mengeluhkan bahwa temannya belum
sembuh. Lalu terus disarankan dengan madu. Sampai suatu ketika Rasulullah
bersabda, "Berikanlah ia madu karena Allah tidak mungkin berbohong. Jika
masih sakit juga, perut temanmu itulah yang bohong". Aw kama qala
Rasulullah.

Imam Ibnul Qayyim (periksa Thibbun Nabawi atau Zaadul Ma`ad jilid
4-Mu`asasah Ar Risalah) mengatakan bahwa hadits ini merupakan dalil tentang
adanya dosis. Jika madu diberikan pada jangka waktu yang kurang dari
seharusnya, maka tidak akan memberikan efek yang memuaskan. Begitu juga jika
diberikan dalam jangka waktu yang terlalu panjang, maka akan mengakibatkan
efek samping. Karena hal itulah Rasulullah tidak menyuruh orang tersebut
mengobati dengan madu lagi setelah pertemuan ketiga karena akan kelebihan
dosis.

Adapun metode kedokteran eropa merupakan salah satu metode penyembuhan
kesehatan yang sederajat dengan metode-metode lainnya. Kedokteran eropa
diakui memiliki kelebihan dalam mengobati infeksi bakteri. Tetapi dalam
kasus-kasus lain seperti syaraf, tulang, kanker, dan virus, kedokteran eropa
belum bisa terlalu dipercaya. Mungkin karena kurangnya penelitian. Saya
pribadi lebih percaya akupunktur dan pijat refleksi (kedokteran cina) untuk
syaraf, ketabiban jepang untuk tulang, dan ramuan tradisional indonesia
untuk kanker dan virus.

Ambil contoh AIDS. jika kita membaca Thibbun Nabawi, kasus AIDS pada kaum
homoseksual sudah ada semenjak zaman Ibnul Qayyim. Tetapi kedokteran eropa
masih kaget dan belum bisa mengantisipasi penyakit ini. Di sisi lain, kaum
pelacur di berbagai wilayah di dunia selama berabad-abad tidak pernah
dilaporkan mengidap AIDS. Sehingga sebagian ahli ramuan tradisional
Indonesia mengklaim bahwa mereka semenjak lama telah menemukan obat
penyembuh AIDS. Dan ternyata berdasarkan salah satu penelitian, habbatus
Sauda memang bermanfaat meningkatkan sistem imun dan membantu penderita AIDS
untuk kembali hidup normal. Penelitian ini dijadikan muqadimah dalam salah
satu skripsi di Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Dan
saya membacanya dengan kedua mata kepala saya sendiri.

Perlu diingat bahwa saya pribadi berpendapat bahwa penelitian klinis memang
merupakan penelitian paling shahih dalam ranah ilmu alam. Tetapi hal
tersebut tidak menafikan keshahihan penelitian lain. Dan saya berani menukil
adanya kesepakatan para ilmuwan Codex Alimenterius Comission (oraganisasi
PBB dalam bidang makanan, di bawah FAO) bahwa penelitian empirik
(berdasarkan pengalaman sebagaimana jamu) jauh lebih kuat daripada
penelitian semi-klinis (yang menggunakan hewan uji). Dan kesepakatan ini ana
nukil dari kasus sakarin.

Berdasarkan penelitian dengan tikus uji, sakarin diklaim bisa mengakibatkan
kanker hati dan pendapat ini dibantah oleh negara-negara berkembang yang
telah menggunakan sakarin cukup lama. sehingga CAC kala itu memerintahkan
penelitian ulang. Perdebatanpun terjadi sampai sepuluh tahun lamanya. Pada
saat itu negara-negara berkembang masih tetap menggunakan sakarin. Karena
tidak pernah dilaporkan terjadi peningkatan penderita kanker hati selama
pelegalan sakarin di negera-negara berkembang (10 tahun). Para penelitipun
meneliti kembali penelitian tersebut.

Disimpulkan. Sakarin tidak dapat menembus usus manusia dan dibuang lagi
melalui feses (kotoran) sedangkan pada tikus sakarin diserap dan masuk ke
saluran darah. Dari sini saya simpulkan bahwa jika penelitian semi-klinis
bertentangan dengan penelitian empirik, maka penelitian semi klinislah yang
harus diragukan keshahihannya. Jika memang shahih, maka kedua dalil harus
dijama`

Dari sini kami berpandangan bahwa jika dunia kedokteran masih menganggap
penelitian semi klinis sebagai dalil yang cukup kuat, maka secara otomatis
dunia kedokteran harus lebih mengakui penelitian empirik. dan madu secara
empirik telah digunakan beribu-ribu tahun untuk berbagai penyakit. Tentunya
saya tidak bilang bahwa semua penyakit harus diperlakukan sama. misalnya
luka bakar. saya tidak akan menyuruh penderita luka bakar hanya minum madu.
tetapi hendaknya madu itu dioleskan di luka bakar tersebut. Walaupun secara
pribadi saya lebih memilih minyak zaitun untuk menyembuhkan luka-luka yang
saya derita.


Re: [assunnah] Penengah untuk dr.Salamun

2008-07-27 Terurut Topik hanif hanif
alaykumus salam,

maaf Pak Dany, adakah dalil yang melarang kita untuk menjelaskan (bukan 
meng-counter lho, tapi menjelaskan atau mungkin menguatkan) hadits yang 
berkaitan dengan sains dan IPTEK dengan teknologi masa kini?

Bagaimana dengan perkataan Nabi 'alahi shalatu wasallam (mohon dikoreksi kalo 
salah karena saya ini insinyur dan bukan ahli hadits) yang kira2 artinya, "kamu 
lebih mengetahui tentang duniamu". Setahu saya hal tersebut berkaitan dengan 
larangan Nabi untuk mengawinkan silang pohon kurma. Tetapi setelah hasil panen 
sahabat berkurang dari biasanya maka Nabi berkata seperti yang saya kutip di 
atas.

Maaf, sekali lagi mohon dikoreksi redaksinya karena saya ini tergolong bodoh 
dalam urusan agama.

salam,

hanif
shj-uae



2008/7/21 dany rakhmad <[EMAIL PROTECTED]>

> assalaamu'alaikum
>
> Sepertinya sayalah yang pertama kali membuka tentang dialog placenta ini,
> saat saya menanyakan apakah placenta dihukumi seperti bangkai. Dan
> Alhamdulillah pertanyaan tersebut sudah terjawab dari fatwa syaikh
> al-utsaimin bahwa mayat manusia itu suci dan placenta dihukumi seperti kuku
> dan rambut, dengan demikian penelitian dr.Salamun tentang placenta untuk
> obat kulit adalah halal.
>
> Namun saat saya mengenalkan tentang pengobatan nabi, madu, air zamzam,
> habbatus sauda adalah obat dari semua penyakit, dr.Salamun menjawab bahwa
> yang dimaksud hadist nabi itu tidak 100 % mengobati, akan tetapi seperti
> madu itu untuk menguatkan sistem imun sehingga tubuh akan lebih kuat
> menghadapi penyakit. Saya amat tidak setuju dengan pendapat ini karena
> dr.salamun sedang menerangkan makna hadist berdasarkan ilmu kedokteran bukan
> berdasarkan ilmu hadist. Lain halnya jika dia berkata seperti itu hanya
> sekedar menerangkan menurut ilmu kedokteran saja tanpa bermaksud menerangkan
> hadist tersebut.
>
> Tapi saya maklum beliau lebih mengenal kedokteran dari pada islam, seperti
> halnya saya lebih mengenal bidang saya daripada ilmu hadist. Sekali lagi
> saya ingin mengingatkan kepada dr.Salamun, di jakarta telah ada perkumpulan
> dokter-dokter yang meneliti tentang pengobatan nabi, banyak diantara mereka
> yang telah menggunakannya dalam mengobati pasiennya. InsyaAllah kalau saya
> dapat informasi lagi tentang seminarnya akan saya sampaikan ke dr.Salamun.



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [assunnah] Penengah untuk dr.Salamun

2008-07-27 Terurut Topik Dr . Salamun Sastra
Assalamualaikum
Bapak danny rakhmat, lebih baik terbuka kalau memang ada dokter di Jakarta dan 
membuat perkumpulan tentang pengobatan nabi bahkan meneliti dan menggunakan 
untuk pengobatan penyakit pada pasien yang datang padanya..apa nama 
perkumpulannya, siapa dokternya, lalu penyakit apa yang diobati dengan cara 
nabi tersebut.
Sekali lagi jabatan saya adalah Ketua majelis Kode Etik Rumah Sakit se Jakarta 
jadi dengan senang hati sebagai senior saya ingin tahu apalagi secara 
fungsional saya seorang peneliti sampai tingkat antar negara; bagaimana sitim 
penelitiannya dan sebagainya..kalau memang benar apa salahnya saya ikut 
mendanai penelitian tersebut.
Indonesia adalah ladang yang sangat subur bagi para mereka yang dianggap bisa 
mengobati dengan cara2 alternatif, kami tidak skeptis untuk hal ini, tapi bisa 
tidak menjelaskannya dengan baik...apalagi kalau mengatakan bahwa madu itu bisa 
mengobati semua penyakit...wah sulit sekali memahaminya.
Saya ini kebetulan juga SEKJEN Indonesia Islamic Medical Association, saya 
sebut jabatan untuk mempertanggung jawabkan kata2 saya, saya mewakili Indonesia 
dalam Forum Pertemuan Para Dokter Islam sedunia...bagaimana kira2 tanggapan 
mereka kalau saya sampaikan bahwa di Indonesia ada faham yang mengatakan bahwa 
madu bisa mengobati segala macam penyakit, dasarnya dari Hadits Nabi..
Demikian tanggapan saya.
Wassalam,
Dr.Salamun



To: assunnah@yahoogroups.com
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 21 Jul 2008 15:04:11 +0700
Subject: [assunnah] Penengah untuk dr.Salamun

assalaamu'alaikum

Sepertinya sayalah yang pertama kali membuka tentang dialog placenta ini, saat 
saya menanyakan apakah placenta dihukumi seperti bangkai. Dan Alhamdulillah 
pertanyaan tersebut sudah terjawab dari fatwa syaikh al-utsaimin bahwa mayat 
manusia itu suci dan placenta dihukumi seperti kuku dan rambut, dengan demikian 
penelitian dr.Salamun tentang placenta untuk obat kulit adalah halal.

Namun saat saya mengenalkan tentang pengobatan nabi, madu, air zamzam, habbatus 
sauda adalah obat dari semua penyakit, dr.Salamun menjawab bahwa yang dimaksud 
hadist nabi itu tidak 100 % mengobati, akan tetapi seperti madu itu untuk 
menguatkan sistem imun sehingga tubuh akan lebih kuat menghadapi penyakit. Saya 
amat tidak setuju dengan pendapat ini karena dr.salamun sedang menerangkan 
makna hadist berdasarkan ilmu kedokteran bukan berdasarkan ilmu hadist. Lain 
halnya jika dia berkata seperti itu hanya sekedar menerangkan menurut ilmu 
kedokteran saja tanpa bermaksud menerangkan hadist tersebut.

Tapi saya maklum beliau lebih mengenal kedokteran dari pada islam, seperti 
halnya saya lebih mengenal bidang saya daripada ilmu hadist. Sekali lagi saya 
ingin mengingatkan kepada dr.Salamun, di jakarta telah ada perkumpulan 
dokter-dokter yang meneliti tentang pengobatan nabi, banyak diantara mereka 
yang telah menggunakannya dalam mengobati pasiennya. InsyaAllah kalau saya 
dapat informasi lagi tentang seminarnya akan saya sampaikan ke dr.Salamun.



Make the most of what you can do on your PC and the Web, just the way you want. 
Windows Live



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/