RE: [assunnah]Hizbi

2007-11-12 Terurut Topik divo ariyuda
From:assunnah@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, November 10, 20079:44 PM
Subject: [assunnah] hizbi

bagaimanacara membedakan antara hizbi atau bukan ?

abu zaid

HIZBIYYAH BUKAN HIZBULLAH
http://www.almanhaj.or.id/content/81/slash/0

DEFINISI HIZBIYYAH
Al-Hizbu secara bahasa adalah kelompok atau kumpulan manusia. (Al-Qomus 
Al-Muhith, Fairuz Abadi hal. 94). Dia berkata dalam Bashoir Dzawi Tamyiz 2/457: 
“Bashirotun fi Hizbi adalah kumpulan yang di dalamnya ada permusuhan”.Dan 
dikatakan bahwa Al-Hizbu adalah kelompok-kelompok yang berkumpul untuk 
memerangi para Nabi. 

Dan firman Allah Ta’ala:

Artinya : Maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. 
[Al-Maidah:56]

Sedangkan firman Allah Ta’ala:

Artinya : Dan orang-orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya 
aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan 
yang bersekutu[Al-Mukmin :30]

Al-Ahzab disini adalah kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud dan orang-orang yang dihancurkan 
Allah setelah mereka [1]. Berkata Syaikh Ustadz Shofiyur Rohman Mubarokfuri : 
“Al-Hizbu secara bahasa adalah sekelompok manusia yang berkumpul karena 
kesamaan sifat, keuntungan atauikatan keyakinan dan iman. Karena kukufuran, 
kefasikan dan kemaksiatan. Terikatoleh daerah, tanah air, suku bangsa, bahasa, 
nasab, profesi atau perkara-perkara yang semisalnya, yang biasanya menyebabkan 
manusia berkumpul atau berkelompok”.[2]

Sedangkan dalam Al-Qur’an, lafadz hizbi mengandung beberapa makna:

[1]. Bermakna kumpulan orang yang masing-masing berbeda mahzab, ajaran dan 
alirannya.

Artinya : Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan 
mereka. [Ar-Ruum : 32]

[2]. Bermakna laskar syaitan:

Artinya : Mereka itulah adalah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa 
sesungguhnya golongansyaitan itulah golongan yang merugi [Al-Mujadilah : 19]

[3]. Bermakna tentara Ar-Rohman:

Artinya : Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya 
hizbullah itu adalah golongan yang beruntung [Al-Mujadilah : 22]

Tidak samar lagi bagi siapapun yang memiliki pengetahuan bahwa masing-masing 
hizbi memiliki dasar-dasar dan pemikiran atau aturan-aturan yang menjadi 
undang-undang bagi hizbi tersebut, sekalipun mereka tidak menamainya demikian.

Dan undang-undang ini sama dengan azas yang menjadi sumber bagi aturan-aturan 
hizbi (kelompok) tersebut, dan dibangun diatasnya. Maka siapa saja yang mau 
mengakuinya dan menjadikannya sebagai dasar dalam beraktivitas, tergabunglah 
dia di dalam hizbi tersebut. Dia menjadi salah satu dari 
anggota-anggotanya,bahkan menjadi tokoh dari sekian tokoh-tokohnya. Sedang 
siapa saja yang tidak setuju, berarti bukan kelompok mereka. Jadi, 
undang-undang inilah yang menjadi dasar dalam wala’ (kasih sayang), 
bara’(membenci/bermusuhan), dalam bersatu dan berpecah, memuji dan menghina…[3]

Dari sini kita pahami bahwa di dunia ini hanya ada dua hizbi (kelompok) :
Hizbullah dan Hizbu Syaithan ; orang-orang yang beruntung dan orang-orang yang 
merugi ; Muslimin dan Kafirin,….Maka barangsiapa yang memasukkan 
kelompok-kelompok yang bermacam-macam di dalam Hizbullah ini, berarti dia telah 
berandil besar dalam memecah belah Hizbullah ini, memecah kalimat mereka yang 
satu.

FENOMENA HIZBIYYAH
Merupakan kewajiban setiap muslim untuk mencabut system hizbiyyah yang sempit 
dan dibenci, yang melemahkan Hizbullah. Dan tidak perlu memberikan secuil cinta 
pun terhadapnya, agar agama ini seluruhnya hanya untuk Allah. Adapun sekedar 
lari dari lafadz hizbi kepada nama-nama lain yang dirasa pantas dan lebih enak 
didengar adalah menjerumuskan diri ke dalam kebodohan. Sebab lafadz hizbi pada 
hakekatnya –baik secara bahasa ataupun secara syar’i- tidaklah tercela. Namun 
pada prakteknya, di balik lafadz ini hanyalah perselisihan, ikatan-ikatan yang 
tidak jelas, perpecahan dan sebagainya. Oleh karena itu merubah nama dengan 
hakekat yang semacam itu adalah perbuatan yang tidak pantas serta menipu orang 
lain dan diri sendiri. Karena nama tidak dapat merubah hakekat. 

Seseorang yang berwajah buruk tidak bisa menjadi bagus dan tampan hanya dengan 
kita beri nama Jamil, Hasan, atau Mas Bagus. Ini suatu misal. Demikian juga 
hizbiyyah (kelompok-kelompok) yang penuh dengan penyimpangan dari jalan agama 
yang lurus ini, baik dalam masalah i’tiqod, manhaj, mu’amalah dan lain-lain. 
Atau mengkonsumsi hasil pikiran sesat dari orang-orang yang kurang puas 
terhadap Sunnah Rosul dan manhaj salafi, menjadikan adat-istiadat –yang 
jelas-jelas mengotori agama ini- sebagai dasar gerakannya, juga tidak memiliki 
nyali untuk ingkarul mungkar karena takut miskin dan celaan manusia, menjadikan 
kebodohan dan prasangka sebagai dalil dalam dakwah dan sejenisnya, sekalipun 
diberi label atau nama : “Jama’atul Muslimin”, “JamaahTabligh”, “Islam Jamaah”, 
“Darul Hadist”, “Ikhwanul Muslimin”, “Darul Islam”, “Harokah Sunniyah”, 
“Salamullah” atau nama-nama antik dan indah lainnya, tidak akan secuilpun 
merubah hakekat sebenarnya. 

Re: [assunnah] hizbi

2007-11-12 Terurut Topik Christian . Hidayat
Assalamualaikum
Salah satu ciri pertama hizbiy yang kental adalah harusnya kegiatan dakwah yang 
mereka dakwahkan bertanzim (berstruktur) sehingga ada yang namanya atau 
dianggap ketua umum ketua cabang ketua wilayah dan sebagainya. Alasan mereka 
adalah agar dakwahnya tertata dan terkoordinir padahal tidak ada satu 
shahabatpun yang melakukan itu setelah wafatnya rosul kecuali dalam masalah 
pemerintahan yaitu adanya kholifah, dalam masalah dakwah pun tidak ada riwayat 
bahwa harus terdaftar dulu di kholifah baru boleh dakwah, adapun kholifah 
memang membantu mengatur dengan mengirimkan duta dan perwakilan untuk berdakwah 
di negeri2 tetangga.
Ciri Kedua adanya muktamar atau rapat bulanan yang dilakukan rutin dan wajib 
dihadiri oleh para pemimpin dari atas sampai cabang terendah dalam struktur 
mereka.
Ciri Ketiga dakwahnya biasanya berfokus dan berintikan pada kepemimpinan yang 
ingin mengusung pemimpinnya menjadi pemimpin negeri yang didiaminya.
Ciri keempat adanya kefanatikan dan kecintaan pada golongannya atau partainya 
atau yayasan atau kelompok dakwahnya sebagai yang paling benar dan cenderung 
menjelekkan bahkan mengatakan sesat dakwah lain tanpa dalil yang jelas dan 
shahih hanya karena tidak sesuai dengan pemahaman kelompoknya dan tanpa dalil 
yang jelas.
Ciri kelima lebih mencintai perkataan imam atau pemimpinnya daripada perkataan 
rosul dalam hadits shahih maupun perkataan Alloh dalam al qur'an yang dipahami 
oleh para ulama salafush sholih.
Ciri keenam dalam mengaji harus mengaji kepada ustadz yang direkomendasikan 
olehnya (yang terdaftar dalam listnya) jika tidak maka dilarang mengikuti 
kajian tersebut karena yang bukan anggota dan tidak dikenal kelompoknya berarti 
kajiannya sesat.
Ciri ketujuh suka mengadu perkataan ulama dan mengelompokkan ulama menjadi 
ulama kabir (besar) dan shoghir (kecil) dengan pengertian mereka bahwa ulama 
kabir adalah ulama yang terkenal dan banyak pengikutnya sedang ulama shoghir 
adalah ulama yang tidak banyak pengikutnya, ekstrem/ keras dalam ajarannya dan 
tidak mau bergaul atau berintima dengan ulama yang dianggap kabir alias 
berdakwah sendirian saja.
Ciri kedelapan suka menjelekkan ulama dengan berbagai celaan dan sebutan kasar 
dan kotor yang tidak berdalil, seperti ulama yang tahu seputar masalah celana 
dalam saja, ulama kampungan, ulama/ ustadz ekstrem, hadadiyin, sururiyin. namun 
semua tuduhan keji itu tidak berdalil dan hanya berdasarkan qilla wa qol 
(katanya si fulan-katanya si fulanah, -- kabar burung) saja

Demikian beberapa dari sekian banyak ciri hizbiy yang saya ketahui dimana saya 
hampir saja terlibat di dalamnya dan alhamdulillah telah diberi hidayah oleh 
Alloh untuk menjauhinya.
Mudah2an bermanfaat dan membawa pencerahan bagi kita semua.
wassalamualaikum



abu_zaid_02 [EMAIL PROTECTED]
Sent by: assunnah@yahoogroups.com
11/10/2007 09:44 PM
Please respond to assunnah@yahoogroups.com
To assunnah@yahoogroups.com
Subject [assunnah] hizbi

bagaimana cara membedakan antara hizbi atau bukan ?

abu zaid


Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah] hizbi

2007-11-12 Terurut Topik Ari Setyawan
Assalamu'alaikum,
Saya dulu pernah ikut kajian salah satu hizbiy (salah satu partai).
Salah satu cirinya adalah, yang menjadi guru atau ustadznya adalah teman 
sendiri yang sudah lama ikut hizbiy. Jadi bukan berdasarkan tingkat 
keilmuannya. Biasanya dalam kelompok-kelompok kecil dan berpindah-pindah 
tempat. Karena yang jadi ustadz teman sendiri, ya bisa bisa dibayangkan ilmu 
yang didapat. Nggak sebanding dengan usahanya/capeknya.


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 12, 2007 9:12 AM
Subject: Re: [assunnah] hizbi
Assalamualaikum
Salah satu ciri pertama hizbiy yang kental adalah harusnya kegiatan dakwah yang 
mereka dakwahkan bertanzim (berstruktur) sehingga ada yang namanya atau 
dianggap ketua umum ketua cabang ketua wilayah dan sebagainya. Alasan mereka 
adalah agar dakwahnya tertata dan terkoordinir padahal tidak ada satu 
shahabatpun yang melakukan itu setelah wafatnya rosul kecuali dalam masalah 
pemerintahan yaitu adanya kholifah, dalam masalah dakwah pun tidak ada riwayat 
bahwa harus terdaftar dulu di kholifah baru boleh dakwah, adapun kholifah 
memang membantu mengatur dengan mengirimkan duta dan perwakilan untuk berdakwah 
di negeri2 tetangga.
Ciri Kedua adanya muktamar atau rapat bulanan yang dilakukan rutin dan wajib 
dihadiri oleh para pemimpin dari atas sampai cabang terendah dalam struktur 
mereka.
Ciri Ketiga dakwahnya biasanya berfokus dan berintikan pada kepemimpinan yang 
ingin mengusung pemimpinnya menjadi pemimpin negeri yang didiaminya.
Ciri keempat adanya kefanatikan dan kecintaan pada golongannya atau partainya 
atau yayasan atau kelompok dakwahnya sebagai yang paling benar dan cenderung 
menjelekkan bahkan mengatakan sesat dakwah lain tanpa dalil yang jelas dan 
shahih hanya karena tidak sesuai dengan pemahaman kelompoknya dan tanpa dalil 
yang jelas.
Ciri kelima lebih mencintai perkataan imam atau pemimpinnya daripada perkataan 
rosul dalam hadits shahih maupun perkataan Alloh dalam al qur'an yang dipahami 
oleh para ulama salafush sholih.
Ciri keenam dalam mengaji harus mengaji kepada ustadz yang direkomendasikan 
olehnya (yang terdaftar dalam listnya) jika tidak maka dilarang mengikuti 
kajian tersebut karena yang bukan anggota dan tidak dikenal kelompoknya berarti 
kajiannya sesat.
Ciri ketujuh suka mengadu perkataan ulama dan mengelompokkan ulama menjadi 
ulama kabir (besar) dan shoghir (kecil) dengan pengertian mereka bahwa ulama 
kabir adalah ulama yang terkenal dan banyak pengikutnya sedang ulama shoghir 
adalah ulama yang tidak banyak pengikutnya, ekstrem/ keras dalam ajarannya dan 
tidak mau bergaul atau berintima dengan ulama yang dianggap kabir alias 
berdakwah sendirian saja.
Ciri kedelapan suka menjelekkan ulama dengan berbagai celaan dan sebutan kasar 
dan kotor yang tidak berdalil, seperti ulama yang tahu seputar masalah celana 
dalam saja, ulama kampungan, ulama/ ustadz ekstrem, hadadiyin, sururiyin. namun 
semua tuduhan keji itu tidak berdalil dan hanya berdasarkan qilla wa qol 
(katanya si fulan-katanya si fulanah, -- kabar burung) saja

Demikian beberapa dari sekian banyak ciri hizbiy yang saya ketahui dimana saya 
hampir saja terlibat di dalamnya dan alhamdulillah telah diberi hidayah oleh 
Alloh untuk menjauhinya.
Mudah2an bermanfaat dan membawa pencerahan bagi kita semua.
wassalamualaikum


abu_zaid_02 [EMAIL PROTECTED]
Sent by: assunnah@yahoogroups.com
11/10/2007 09:44 PM
Please respond to assunnah@yahoogroups.com
To assunnah@yahoogroups.com
Subject [assunnah] hizbi

bagaimana cara membedakan antara hizbi atau bukan ?

abu zaid


Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [assunnah]Hizbi

2007-11-11 Terurut Topik Saat Bedan
From: abu_zaid_02 [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, 10 November 2007 10:44:12

bagaimana cara membedakan antara hizbi atau bukan ?

abu zaid
=
Menerusi pengalaman dan pelajaran yang saya dapat ialah, untuk mengenal hizbi 
atau bukan adalah cara mereka berakidah, kerana akidah adalah garisan 
sempadannya. Semoga dapat difaham.

Tambahan:
Silakan baca salah satu artikel dari almanhaj.or.id

BELENGGU-BELENGGU HIZBIYAH

Oleh
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Atsari
http://www.almanhaj.or.id/content/786/slash/0
http://www.almanhaj.or.id/content/786/slash/1

Seorang Imam tsiqah, Ayub As-Sakhtiyaniy pernah berkata : Jika engkau ingin 
mengerti kesalahan gurumu, maka duduklah engkau untuk belajar kepada orang 
lain [1]

Justru karena inilah, maka kaum hizbiyun (aktifis fanatik terhadap golongan) 
melarang pengikut-pengikutnya untuk menimba ilmu dari orang-orang selain 
golongan atau simpatisannya. 

Kalaupun sikap mereka menjadi lunak, namun mereka akan memberikan kelonggaran 
dengan banyak syarat serta ikatan-ikatan yang njelimet, supaya akal-akal 
pikiran para pengikutnya tetap tertutup bila mendengar hal-hal yang 
bertentangan dengan jalan mereka atau mendengar bantahan terhadap bid'ah mereka.

Dengan cara ini, sesungguhnya mereka telah mengambil uswah kaum tarekat sufi 
dan mengambil qudwah pada khurafatnya hubungan antara seorang syaikh (sufi) 
dengan pengikutnya. Manakala persyaratan seorang syaikh atas pengikutnya yang 
pernah di contohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang 
wajibnya taat melaksanakan Baiat Islamiyyah yang menjadi keharusan ? [2]

Imam As-Suyuthi rahimahullah [3] pernah di tanya tentang seorang sufi yang 
telah berba'iat kepada seorang syaikh, tetapi kemudian ia memilih syaikh lain 
untuk diba'iatnya : Adakah kewajiban yang mengikat itu, bai'at yang pertama 
atau yang kedua..?.

Maka beliau -rahimahullah- menjawab : Tidak ada yang mengikatnya, baik bai'at 
yang pertama [4] maupun bai'at yang kedua dan yang demikian itu tidak ada 
asal-usulnya. [5]

Semua ikatan-ikatan dan persyaratan-persyaratan itu adalah bathil, tidak ada 
asal-usulnya sama sekali dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Setiap persyaratan 
yang tidak ada terdapat dalam kitabullah, maka persyaratan itu bathil, 
sekalipun berjumlah seratus persyaratan [6]

Belengu-belengu Hizbiyah yang memprihatinkan di antaranya ialah :

Sikap memperkecil arti pentingnya ilmu Syar'i

Ilmu adalah sesuatu, sedangkan kalam adalah sesuatu yang lain. As-Salafushalih 
adalah ahli ilmu yang bermanfa'at, sedangkan Al-Khalaf adalah ahli kalam yang 
kalamnya berhamburan.

Ilmu salaf sedikit bilangannya, tapi berkah dan pekat, sedangkan ilmu kaum 
khalaf, banyak jumlah kata-katanya tetapi sedikit faedahnya.

Umat Islam adalah umat ilmu dan amal, maka ilmunya adalah dalil, petunjuk dan 
akar. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

 Artinya : Dan katakanlah : Wahai Rabbku, tambahkanlah padaku ilmu [Thaha : 
114]

Artinya : Dan tidaklah memahaminya melainkan orang-orang yang berilmu 
[Al-Ankabut : 43]

Artinya : Katakanlah : Apakah sama orang yang berilmu dengan orang-orang yang 
tidak berilmu. [Az-Zummar : 9]

Artinya : Allah mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan 
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. [Al-Mujadalah : 11].

Anda tidak bisa mengingkari adanya orang yang meremehkan persoalan mencari 
ilmu, dengan alasan : yang penting memahami realitas, da'wah ilallah (da'wah 
kepada Allah) dan bergerak menerjuni medan . tapi ingat, dengan apakah ia 
memahi realitas untuk maksud apakah ia berda'wah ...? dan dengan apakah ia 
bergerak...?

Suatu teori memang mempunyai kedudukan tersendiri... tetapi teori itu bukanlah 
ilmu. Pidato berapi-api terkadang memang membangkitkan... tetapi itu tidak 
membentuk bangunan. Dan daya khayal yang cepat memang mengagumkan... tetapi ia 
akan cepat pula hilang. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Atinya : Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, 
adapun yang memberi manfa'at kepada manusia, maka ia tetap di bumi. [Ar-Ra'du 
:17] [7]

Belengu-belengu (Hizbiyah) ini sebagaimana telah dijelaskan di muka, mempunyai 
tokoh-tokoh pendahulunya, dan alangkah buruknya tokoh pendahulu itu, yaitu kaum 
sufi.

Ibnul Jauzi dalam Talbisu Iblis [8] telah meriwayatkan tentang perkataan Abu 
Abdillah bin Khafif sebagai berikut :

Bersibuk dirilah kamu mempelajari ilmu dan jangan terperdaya oleh omongan 
orang-orang sufi. Sesungguhnya aku dulu pernah menyembunyikan tintaku di saku 
bajuku, dan pernah menyembunyikan kertas dilipatan celanaku. Dulu aku pernah 
secara sembunyi-sembunyi pergi menuju ahlul ilmi, tetapi jika mereka (kaum sufi 
-pen) memergokiku, mereka akan menentangku[9], seraya berkata : Kamu tidak 
akan beruntung.

Kemudian berkembanglah belengu semacam ini, hingga di zaman sekarang bentuk 
yang ditonjolkan dan dibuahkan oleh kelompok-kelompok hizbiyah menjadi beraneka 
ragam.

Diantara beberapa perkara yang paling berbahaya yang