[AstroDigi] [en.ASTRODIGI.com] EMBRIO – The One-Wheeled Motorcycle
Thecontaminated.com | Wednesday, February 27, 2008 | The EMBRIO Advanced Concept is a one-wheeled recreational and commuting vehicle for the year 2025, designed by the Canadian company Bombardier Recreational Products. Although the riding position is similar to that of a motorcycle, the vehicle uses sensors and gyroscopes to balance up to two passengers on a large single wheel whilst driving. Specifications and pictures of this weird motorcycle are showed below: TECHNICAL SPECIFICATIONS MODEL NAME: EMBRIO Advanced Concept DEVELOPED BY:Bombardier Recreational Products STATUS: Concept YEAR: 2003 DRIVE SYSTEM: Fuel cell electric FUEL: Hydrogen LENGTH: 1,240 mm (48.8 in) WIDTH: 700 mm (27.5 in) HEIGHT: 1,200 mm (47.5 in) WEIGHT: 164 kg (360 lbs) SEATING CAPACITY: 2 Although the vehicle will also remain stable when motionless, with two small front wheels deployed at speeds below 20 kilometres per hour (12.5 mph). To move forward, the rider activates a trigger on the left handlebar. At a speed of 20 kilometres per hour (12.5 mph) the front wheels or “landing gear” retracts so the rider is balancing on the large single wheel. To turn the rider leans to the left or right. The brake is activated by a trigger on the right handlebar. Fuel cells running on hydrogen provide electricity for the electric motor which drives the single wheel. www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano) -- Posted By NINO to en.ASTRODIGI.com at 8/17/2010 06:47:00 PM
[AstroDigi] Kantong Plastik Sampah Dapat Menyelamatkan Bayi Prematur
Okezone.com | Senin, 9 Agustus 2010 | Seorang paramedis menyelamatkan sosok bayi perempuan prematur. Bayi yang lahir 14 minggu lebih awal ini, diselamatkan dengan membuat inkubator dari kantong sampah. Sophie Thomlinson hanya memiliki berat kurang dari satu kilo dan dia terlahir di sebuah mobil ambulans saat ibunya, Emily (29), sedang dibawa ke rumah sakit saat badai salju terjadi. Tapi paramedis Rob Dalziel (37), berinisiatif untuk membungkusnya dengan kantong plastik berwarna kuning yang biasa digunakan untuk menampung sampah medis. Diapun membungkus bayi tersebut dengan menggunakan handuk agar temperatur tubuhnya terjaga dan dia bisa bernapas selama dalam perjalanan ke Rumah Sakit Royal Berkshire di Reading. Bayi kecil itu menghabiskan waktu selama dua minggu di ruang ICU rumah sakit hingga akhirnya dipindahkan ke rumah sakit John Radcliffe, Oxford. Empat bulan kemudian Sophie diperkenankan untuk pulang bersama dengan ibunya dan ayahnya Peter Hazzard (27), di Wheatley, Oxon. "Saat itu saya sangat kesakitan dan cukup stress karena tidak tahu apa yang terjadi," ujar Emily seperti dilansir Telegraph, Senin (9/8/2010). "Melahirkan bayi yang prematur sangat tidak ideal, apalagi saat berada di jalan. Saya sangat khawatir dan tidak tahu jika Sophie akan hidup atau tidak pada saat dibawa ke rumah sakit," pungkasnya. www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano) -- Posted By NINO to AstroDigi at 8/18/2010 02:00:00 AM
[AstroDigi] WINNIE LANGLEY, Perokok Berat Berusia 103 Tahun
OKEzone.com | Sabtu, 14 Agustus 2010 | Winnie Langley akhirnya meninggal di usianya ke-103 tahun, setelah merokok lebih dari 95 tahun. Sebelumnya dia sempat berhenti merokok karena sudah tidak bisa melihat lagi ujung korek. Nenek perokok berat yang menyukai pesta itu, pertama kali merokok di usia tujuh tahun, sesat setela Perang Dunia I dimulai. Rokok tersebut menjadi obat penenang saat masih terjadi perang. Seperti dilansir Telegraph, Jumat (14/8/2010), sepanjang hidupnya, nenek yang tinggal bersama 10 cucunya ini diyakini telah menghabiskan 170 ribu batang rokok. Langley menjadi headline di media massa, saat merayakan ulang tahunnya ke-100. Gambarnya sempat diabadikan dengan gaya sedang menyalakan rokok dari api lilin kue ulang tahun. Pensiunan yang berasal dari New Addington, Croydon, London Selatan ini, pernah diminta untuk menghentikan kebiasaannya merokok. Desakan itu dilakukan menyusul matanya yang sudah tidak bisa melihat ujung korek. Tentu itu sangat membahayakan bagi Langley maupun orang di sekitarnya. Diapun mengurangi kebiasaan merokoknya yang biasa lima batang sehari menjadi satu batang per hari, dikarenakan pemotongan uang pensiun. www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano) -- Posted By NINO to AstroDigi at 8/18/2010 02:00:00 AM
[AstroDigi] [BISNIS ONLINE] Bergaul Membuat Masa Tua Bahagia
Kompas.com | Sabtu, 17 April 2010 | Bermain dengan cucu-cucu memang menyenangkan, tapi bukan itu yang membuat para Opa dan Oma bahagia. Tetap aktif secara sosial dan punya banyak teman selain tentu saja punya pasangan hidup dianggap lebih membahagiakan. Paling tidak untuk para orang-orang lanjut usia di Inggris. Dalam survei yang dilakukan terhadap 279 pensiunan di Inggris disebutkan bahwa memiliki cucu memang membanggakan, tapi ada sisi positif dan negatifnya menjalani masa tua dengan dikelilingi para cucu. "Sisi positif dari memiliki anak dana cucu akan menambah tujuan dan makna hidup, tapi bila sebagian besar waktu harus menjaga cucu itu akan merusak kebebasan dan otonomi yang merupakan inti dari masa pensiun," kata Oliver Robinson, peneliti dari Universitas Greenwich, Inggris. Para responden yang terlibat dalam survei tersebut diambil dari situs pensiunan. Mereka diminta mengisi kuosioner tentang keluarga, teman dan aktivitas mereka di masa pensiun. Mereka juga diminta menilai sendiri skala kebahagiaan mereka. Bila dibandingkan antara Opa dan Oma yang memiliki anak dan cucu dengan yang tidak, ternyata tidak ada perbedaan pada skala kepuasan hidup. Beda halnya dengan persahabatan dan kehidupan sosial yang mereka miliki yang dinilai lebih mendatangkan kebahagiaan di masa tua. Para ahli menilai, para lansia yang menjalani masa pensiun kerap terperangkap dalam rasa kesepian. Itu sebabnya bergaul dan aktif secara sosial dianggap memenuhi kebutuhan psikologis. "Orang yang punya komunitas pertemanan di masa tua merasa lebih punya tujuan dan bisa mengasah kemampuan mereka, jika komunitas itu melibatkan keterampilan," kata Robinson. Makna memiliki teman sebaya (peer) tidak hanya dirasakan oleh para remaja. Dalam setiap tahapan usia, kita akan merasa teman lebih memahami tahap kehidupan yang sedang kita jalani. "Pertemanan juga memberi kita dukungan sosial," tambah Robinson. Selain teman sebaya, pasangan hidup juga dianggap sangat penting untuk meningkatkan kepuasan hidup di masa tua. Penelitian menunjukkan, warga senior yang menjanda atau duda, tidak pernah menikah, atau pun bercerai merasa hidupnya kurang bahagia. www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano) -- Posted By NINO to BISNIS ONLINE at 8/17/2010 02:00:00 AM