[AstroDigi] [en.ASTRODIGI.com] EMBRIO – The One-Wheeled Motorcycle

2010-08-17 Terurut Topik NINO
Thecontaminated.com | Wednesday, February 27, 2008 | The EMBRIO
Advanced Concept is a one-wheeled recreational and commuting vehicle
for the year 2025, designed by the Canadian company Bombardier
Recreational Products.

Although the riding position is similar to that of a motorcycle, the
vehicle uses sensors and gyroscopes to balance up to two passengers on
a large single wheel whilst driving. Specifications and pictures of
this weird motorcycle are showed below:




TECHNICAL SPECIFICATIONS

MODEL NAME: EMBRIO Advanced Concept
DEVELOPED BY:Bombardier Recreational Products
STATUS: Concept
YEAR: 2003
DRIVE SYSTEM: Fuel cell electric
FUEL: Hydrogen
LENGTH: 1,240 mm (48.8 in)
WIDTH: 700 mm (27.5 in)
HEIGHT: 1,200 mm (47.5 in)
WEIGHT: 164 kg (360 lbs)
SEATING CAPACITY: 2




Although the vehicle will also remain stable when motionless, with two
small front wheels deployed at speeds below 20 kilometres per hour
(12.5 mph). To move forward, the rider activates a trigger on the left
handlebar. At a speed of 20 kilometres per hour (12.5 mph) the front
wheels or “landing gear” retracts so the rider is balancing on the
large single wheel. To turn the rider leans to the left or right. The
brake is activated by a trigger on the right handlebar. Fuel cells
running on hydrogen provide electricity for the electric motor which
drives the single wheel.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to en.ASTRODIGI.com at 8/17/2010 06:47:00 PM

[AstroDigi] Kantong Plastik Sampah Dapat Menyelamatkan Bayi Prematur

2010-08-17 Terurut Topik NINO
Okezone.com | Senin, 9 Agustus 2010 | Seorang paramedis menyelamatkan
sosok bayi perempuan prematur. Bayi yang lahir 14 minggu lebih awal
ini, diselamatkan dengan membuat inkubator dari kantong sampah.

Sophie Thomlinson hanya memiliki berat kurang dari satu kilo dan dia
terlahir di sebuah mobil ambulans saat ibunya, Emily (29), sedang
dibawa ke rumah sakit saat badai salju terjadi.

Tapi paramedis Rob Dalziel (37), berinisiatif untuk membungkusnya
dengan kantong plastik berwarna kuning yang biasa digunakan untuk
menampung sampah medis.

Diapun membungkus bayi tersebut dengan menggunakan handuk agar
temperatur tubuhnya terjaga dan dia bisa bernapas selama dalam
perjalanan ke Rumah Sakit Royal Berkshire di Reading.

Bayi kecil itu menghabiskan waktu selama dua minggu di ruang ICU rumah
sakit hingga akhirnya dipindahkan ke rumah sakit John Radcliffe, Oxford.

Empat bulan kemudian Sophie diperkenankan untuk pulang bersama dengan
ibunya dan ayahnya Peter Hazzard (27), di Wheatley, Oxon.

"Saat itu saya sangat kesakitan dan cukup stress karena tidak tahu apa
yang terjadi," ujar Emily seperti dilansir Telegraph, Senin (9/8/2010).

"Melahirkan bayi yang prematur sangat tidak ideal, apalagi saat berada
di jalan. Saya sangat khawatir dan tidak tahu jika Sophie akan hidup
atau tidak pada saat dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 8/18/2010 02:00:00 AM

[AstroDigi] WINNIE LANGLEY, Perokok Berat Berusia 103 Tahun

2010-08-17 Terurut Topik NINO
OKEzone.com | Sabtu, 14 Agustus 2010 | Winnie Langley akhirnya
meninggal di usianya ke-103 tahun, setelah merokok lebih dari 95 tahun.
Sebelumnya dia sempat berhenti merokok karena sudah tidak bisa melihat
lagi ujung korek.

Nenek perokok berat yang menyukai pesta itu, pertama kali merokok di
usia tujuh tahun, sesat setela Perang Dunia I dimulai. Rokok tersebut
menjadi obat penenang saat masih terjadi perang.

Seperti dilansir Telegraph, Jumat (14/8/2010), sepanjang hidupnya,
nenek yang tinggal bersama 10 cucunya ini diyakini telah menghabiskan
170 ribu batang rokok.

Langley menjadi headline di media massa, saat merayakan ulang tahunnya
ke-100. Gambarnya sempat diabadikan dengan gaya sedang menyalakan rokok
dari api lilin kue ulang tahun.

Pensiunan yang berasal dari New Addington, Croydon, London Selatan ini,
pernah diminta untuk menghentikan kebiasaannya merokok. Desakan itu
dilakukan menyusul matanya yang sudah tidak bisa melihat ujung korek.
Tentu itu sangat membahayakan bagi Langley maupun orang di sekitarnya.

Diapun mengurangi kebiasaan merokoknya yang biasa lima batang sehari
menjadi satu batang per hari, dikarenakan pemotongan uang pensiun.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 8/18/2010 02:00:00 AM

[AstroDigi] [BISNIS ONLINE] Bergaul Membuat Masa Tua Bahagia

2010-08-17 Terurut Topik NINO
Kompas.com | Sabtu, 17 April 2010 | Bermain dengan cucu-cucu memang
menyenangkan, tapi bukan itu yang membuat para Opa dan Oma bahagia.
Tetap aktif secara sosial dan punya banyak teman selain tentu saja
punya pasangan hidup dianggap lebih membahagiakan. Paling tidak untuk
para orang-orang lanjut usia di Inggris.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 279 pensiunan di Inggris
disebutkan bahwa memiliki cucu memang membanggakan, tapi ada sisi
positif dan negatifnya menjalani masa tua dengan dikelilingi para cucu.

"Sisi positif dari memiliki anak dana cucu akan menambah tujuan dan
makna hidup, tapi bila sebagian besar waktu harus menjaga cucu itu akan
merusak kebebasan dan otonomi yang merupakan inti dari masa pensiun,"
kata Oliver Robinson, peneliti dari Universitas Greenwich, Inggris.

Para responden yang terlibat dalam survei tersebut diambil dari situs
pensiunan. Mereka diminta mengisi kuosioner tentang keluarga, teman dan
aktivitas mereka di masa pensiun. Mereka juga diminta menilai sendiri
skala kebahagiaan mereka.

Bila dibandingkan antara Opa dan Oma yang memiliki anak dan cucu dengan
yang tidak, ternyata tidak ada perbedaan pada skala kepuasan hidup.
Beda halnya dengan persahabatan dan kehidupan sosial yang mereka miliki
yang dinilai lebih mendatangkan kebahagiaan di masa tua.

Para ahli menilai, para lansia yang menjalani masa pensiun kerap
terperangkap dalam rasa kesepian. Itu sebabnya bergaul dan aktif secara
sosial dianggap memenuhi kebutuhan psikologis. "Orang yang punya
komunitas pertemanan di masa tua merasa lebih punya tujuan dan bisa
mengasah kemampuan mereka, jika komunitas itu melibatkan keterampilan,"
kata Robinson.

Makna memiliki teman sebaya (peer) tidak hanya dirasakan oleh para
remaja. Dalam setiap tahapan usia, kita akan merasa teman lebih
memahami tahap kehidupan yang sedang kita jalani. "Pertemanan juga
memberi kita dukungan sosial," tambah Robinson.

Selain teman sebaya, pasangan hidup juga dianggap sangat penting untuk
meningkatkan kepuasan hidup di masa tua. Penelitian menunjukkan, warga
senior yang menjanda atau duda, tidak pernah menikah, atau pun bercerai
merasa hidupnya kurang bahagia.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to BISNIS ONLINE at 8/17/2010 02:00:00 AM