KOMPAS.com | Jumat, 1 Mei 2009 | Sistem pengambilan gambar tercepat
dipertunjukan oleh para ilmuwan dalam laporan di Journal Nature, Kamis
(30/4).
Kamera mereka menangkap setengah miliar gambar dalam satu detik, lebih
dari enam juta gambar tersebut ditangkap secara beruntun dalam hitungan
sedetik.

Kamera itu bekerja dengan menggunakan tekanan laser beredar cepat di
udara dan selanjutnya dibagi dalam satu waktu dan dideteksi secara
elektronik. Pendekatannya akan berupa alat instrumen dalam menganalisa,
sebagai contoh untuk mengalirkan sampel darah dalam pencarian sebuah
sel penyakit.

Hal menarik lainnya adalah, kamera ini bekerja hanya dengan satu alat
deteksi daripada jutaan yang digunakan oleh kamera digital. Teknik
mengumpulkan uap energi atau mengkodekan gambar dengan kuat ini
tergantung pada kehati-hatian manipulasi yang disebut sebagai tekanan
titik laser yang terus menerus.

Tekanan ini, kurang dari jutaan dari jutaan panjang perdetik mengandung
beragam jenis warna. Ini adalah ''Pelangi 2-D'' yang menyinari sebuah
sampel. Bagian dari pelangi itu direfleksikan dengan sampel -
tergantung dari pencahayaan dan wilayah gelap titik yang disinari - dan
pencitraan itu kembali dijalur yang pertama dilalui.

Karena penyebaran tekanan dari beragam warna itu sangat tetap dan
berurutan, ragam warna yang dicitrakan akan memenuhi ruang informasi
sampel itu. "Titik-titik yang terang akan merefleksikan panjang
gelombang tapi tidak untuk yang gelap," kata Bahraim Jalali, Profesor
yang memimpin riset ini dari University of California, Los
Angeles. "Ketika pelangi 2-D mencitrakan objek, gambar akan dicetak
ulang menjadi titik spektrum berwarna."

Titik spektrum berwarna ini kemudian kembali melewati optik yang
menyebar dan berubah menjadi sebuah titik kecil cahaya, dengan
menghasilkan gambar yang berisi dengan beragam warna. Bagaimanapun,
spektrum warna itu bercampur dengan sesuatu pengecualian dari titik
cahaya yang pendek yang tidak mungkin dicapai dalam alat elektronik
tradisional.

Tim ini kemudian mengarahkan titik ke dalam sesuatu yang disebut serat
yang menyebar, datang dari waktu yang berbeda di akhir serat. Hal itu
tetap barada dalam cahaya ketika keluar dari kabel serat dengan
photodiode yang standar dan dimasukan ke dalam pola data digital,
membagi bagian lain dari titik yang tiba dari wilayah yang berbeda
dalam ruang dua dimensi.

Hasil dari rangkaian optik itu adalah sebuah gambar yang
merepresentasikan rangkaian potret hanya dengan jangka waktu 440
triliun per detik.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 9/09/2010 02:00:00 AM

Kirim email ke