Rekan-rekan semua
Pendapat yang saya kemukakan bukan Sara tapi fakta atau kenyataan yang
terjadi di lapangan/kondisi yang ada di Indonesia saat ini, dimana telah
terjadi penindasan mayoritas terhadap minoritas selama
berabad-abad...Pada jaman Kejayaan majapahit jumlah umat Hindu adalah
90% di Nusantara, sekarang tinggal 3%, dan terdesak sekarang menempati
pulau kecil di Bali..Bali sebagai the last resort buat orang-orang Hindu
sebaiknya jangan lagi akhirnya menjadi kenangan karena akhrinya
orang-orangnya berpindah agama semua ke Islam,Kristen dstsaya yakin
orang-orang yang berkumpul di milist ini walaupun agamanya bukan Hindu,
tapi punya keterikatan terhadap Bali, mencintai Bali karena Bali yang
berwawasan Hindu dalam segi seni dan budaya)...tidak ingin Bali berubah
begitu drastic karena derasnya arus pendatangkarena roh Bali adalah
HINDU bukan yang lain... terimakasih...
Suksme
GNA
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Pan Bima
Sent: Friday, September 28, 2007 5:09 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Mahabaratha
Buat rekan2 milis disini,
Satu hal yang pasti, bahwa internet , email dan milis telah memberikan
kepada kita peluang untuk saling berkomunikasi, sekalipun kita berada
ratusan bahkan ribuan kilometer satu dengan lainnya. Khususnya dalam
milis, keanggotaannya mungkin sangat beragam dan dengan latar belakang
yang berbeda-beda.
Perlu saya sampaikan, bahwa keberadaan milis lp3b ini adalah untuk
menjembatani berbagai ide dan gagasan serta solusi atas berbagai masalah
yang dihadapi Bali. Selama ini saya melihat dan memantau, bahwa telah
terjadi diskusi yang konstruktif diantara anggota milis atas berbagai
masalah. Saya merasakan, bahwa diantara kita semua telah terjadi proses
self control dalam mengemukakan pendapat, sangat sedikit emosi yang
sifatnya mengganggu kita semua. Karena kita menyadari semua, bahwa
persatuan dan kesatuan lebih kita utamakan. Hal ini tentu sangat
membanggakan.
Dalam kesempatan ini saya ingin menegaskan, bahwa dalam komunikasi di
milis ini kita hindarkan hal-hal yang bersifat SARA, dan mari kita jaga
persatuan serta kesatuan dalam negara NKRI. Di banyak milis juga ada
aturan-aturan standar dalam bermilis-ria.
Saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan dalam penyampaian saya
ini. Semoga damai selalu di hati, di bumi dan di manapun.
Salam
Gde Wisnaya Wisna
On 9/28/07, Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Semeton sedharma
Mahabharata bukan Wayang, tapi sejarah, kita sebagai orang Hindu
mestinya tahu hal ini, kalau Garin Nugroho jujur dan tidak ingin
melecehkan agama Hindu mestinya ia mengacu ke cerita Mahabaratha asli
dari India...Kalau orang Islam bisa teriak-teriak karena Nabi Muhammad
di lecehkan kenapa kita sebagai umat Hindu diam saja kalau ada
tokoh-tokoh sejarah yang sentral dilecehkan??
Jadi salah besar kalau mengacu ke Kosasih...dari sudut pandag orang
Hindu Indonesia...
Cerita-cerita wayang telah banyak diputarkbalikkan demi kepentingan
penyebaran Agama Islam di Indonesia ..
Contohnya Drupadi dikatakan suaminya Cuma Yudistira, padahal cerita
aslinya Drupadi bersuamikan Panca Pandawa ..
Karena Islam melarang poliandri maka cerita ini dibelokkanpadahal
bukan keinginan Drupadi bersuamikan 5 orang, itu sudah karena kehendak
Hyang Widhi, karena dalam lima kelahiran sebelumnya Drupadi meminta
cirri-ciri suami yang ideal seperti sifat kelima Pandawa, namun ternyata
tidak pernah ketemu, akhirnya dalam 5 kelahiran sebelumnya Drupadi tidak
pernah menikah, akhirnya pada kelahiran (reinkarnasi) yang ke-enam,
Tuhan baru mengabulkan itupun dalam wujud 5 suami, karena pada masa itu
mencari sosok suami ideal yang memenuhi semua sifat baik Pandawa :
Bijaksana welas asih (Yudistira), Gagah kuat perkasa (Bima), Tampan dan
Cerdas (Yudistira), kasih sayang dan seniman (Nakula-Sahadewa) tidak
bisa ditemui hanya pada satu Pribadi (orang)...
Karena Islam tidak mengenal (tidak mau mengakui teori Reinkarnasi) maka
cerita Mahabarata di tanah air sengaja dirubah-rubah (dirusak) demi
kepentingan Islam
Suksme
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Pan Bima
Sent: Friday, September 28, 2007 2:35 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: salam kenal/film
Ayo..siapa yang merasa jadi cowok kembar..atau punya anak remaja
kembar...
Lalu..ini sekedar ingin diskusi sejenak..
Apakah cerita2 pewayangan tsb ada pakemnya nggak ya ? Apakah cerita yang
standar seperti yang kita baca di buku2nya RA Kosasih itu...?
Kalau tidak ada, bagaimana seandainya kemungkinan cerita tsb akhirnya
sedikitbanyak menyimpang dari pakem sebagai dampak dari kreatifitas dan
kontemporersasinya sutradara...apalagi bintangnya kan Dian sastro.. dan
sutradaranya Garin Nugroho..
Kita beberapa kali dimasa lalu terbentur dengan persoalan ini..melalui
sinetron2 di TV seperti Angling Darma misalkan..