[bali] Mahabaratha

2007-09-30 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Mbak Asana dan semeton semuanya...

 

Justru disana point Mbak Asana tepat sekali, untuk bisa menghargai satu
sama lain, kita mesti menghargai salah satu warisan umat manusia
terbesar Mahabaratha..

Dan didalam Mahabaratha ada sisipan salah satu kitab suci Hindu yaitu
Bhagavadgita : dialog Krisnha dengan Arjuna ...dan keduanya ini dan yang
lain-lain adalah tokoh-tokoh sejarah dan bukan tokoh dongeng yang dengan
gampang dikaburkan dan dibuah-ubah jalan ceritanya oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab demi kepentingan seni maupun komersialisme atau
kepentingan lain..

 

Saya yakin para seniman mestinya punya kejujuran dan kejernihan nurani,
Mahabaratha bukan dongeng tapi sejarah, dan itu menyangkut sejarah umat
Hindu..

Kalau mau membuat film-nya kenapa tidak berdiskusi dengan lembaga umat
Terkait misalnya Parisadha Hindu Dharma Indonesia??? Dengan demikian
bisa mencegah hal-hal yang akan mungkin nanti bisa menyakiti hati umat
Hindu...(yang selama ini sudah sering terjadi tayangan melecehkan Hindu
dilakukan di sinetron-sinetron, namun umat Hindu biasanya diam, dan
selama ini kami selalu diam dan tidak ingin ribut )

 

Dan kalau kita tidak merasa berkompeten diskusi tentang Mahabaratha
lebih baik kita close saja diskusi ini...terimakasih...

 

Suksme

Ngurah Ambara 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Saturday, September 29, 2007 11:56 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Mahabaratha

 

P Wis yang saya sayangi dan semua rekan di milis,

 

Saya mohon maaf telah memulai diskusi tentang film Mahabaratha, tapi
maksudnya hanya untuk memberikan info tentang adanya maksud para
sastrawan/wati budayawan/wati seniman/wati INDONESIA membuat film
tentang Mahabaratha ditambah lagi untuk bersalaman kenal dengan
Wiranegara dan profesinya

 

Saya juga minta maaf sebesar-besar kepada Ngurah Ambara telah membakar
emosi, sesungguhnya maksud saya juga sekedar memberikan informasi.

 

Kita selalu perlu belajar dari hal hal yang telah terjadi dan apapun
hasilnya adalah konsekwensi kita semua yang telah dilahirkan sebagai
manusia di dunia yang indah yang penuh dengan dinamika; namun perlu kita
sadari apapun argumentasinya bahwa agama agama besar dunia muncul ribuan
tahun lalu dalam berbagai masyarakat yang dari segi budaya, ras dan
wilayah sangat berbeda, tetapi semua menghasilkan patokan-patokan yang
sama mengenai bagaimana orang harus berperilaku terhadap sesamanya...
dan sejak itupun terjadi process evolusi. tapi orang harus paling
tidak mengendalikan dorongan bersaingnya supaya bisa bekerjsama dengan
menggunakan patokan etika, kita bisa menegaskan mana yang bisa atau
tidak bisa diterima secara sosial (mana yang benar dan salah).
Masyarakat yang serba berubah seperti sekarang ini kita perlu untuk
menentukan pilihan-pilihan baru untuk tetap bisa hidup bersama...

 

We are not a human being and having a spiritual expirience; we are a
spiritual being and having a human expirience

 

Perbedaan antara benar dan salah dibuat oleh sekelompok orang
berdasarkan kehendak mereka bagaimana masyarakat mereka sebaiknya
berfungsi.  Perbedaan itu timbul dari tawar-menawar orang per orang
dalam lingkungan tertentu, dan menumbuhkan rasa wjib dan rasa bersalah
dari penjiwaan proses berbagai hal tersebut. - Frans de Waal

 

Kita ngomongin climate change aja yuk

 

vieb

- Original Message - 

From: Pan Bima mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Friday, September 28, 2007 5:08 PM

Subject: [bali] Re: Mahabaratha

 

Buat rekan2 milis disini,

 

Satu hal yang pasti, bahwa internet , email dan milis telah
memberikan kepada kita peluang untuk saling berkomunikasi, sekalipun
kita berada ratusan bahkan ribuan kilometer satu dengan lainnya.
Khususnya dalam milis, keanggotaannya mungkin sangat beragam dan dengan
latar belakang yang berbeda-beda. 

 

Perlu saya sampaikan, bahwa keberadaan milis lp3b ini adalah
untuk menjembatani berbagai ide dan gagasan serta solusi atas berbagai
masalah yang dihadapi Bali. Selama ini saya melihat dan memantau, bahwa
telah terjadi diskusi yang konstruktif diantara anggota milis atas
berbagai masalah. Saya merasakan, bahwa diantara kita semua telah
terjadi proses self control dalam mengemukakan pendapat, sangat
sedikit emosi yang sifatnya mengganggu kita semua. Karena kita menyadari
semua, bahwa persatuan dan kesatuan lebih kita utamakan. Hal ini tentu
sangat membanggakan. 

 

Dalam kesempatan ini saya ingin menegaskan, bahwa dalam
komunikasi di milis ini kita hindarkan hal-hal yang bersifat SARA, dan
mari kita jaga persatuan serta kesatuan dalam negara NKRI. Di banyak
milis juga ada aturan-aturan standar dalam bermilis-ria. 

 

Saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan dalam
penyampaian saya ini. Semoga damai selalu di hati, di bumi dan di

[bali] Mahabaratha

2007-09-28 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Rekan-rekan semua

 

Pendapat yang saya kemukakan bukan Sara tapi fakta atau kenyataan yang
terjadi di lapangan/kondisi yang ada di Indonesia saat ini, dimana telah
terjadi penindasan mayoritas terhadap minoritas selama
berabad-abad...Pada jaman Kejayaan majapahit jumlah umat Hindu adalah
90% di Nusantara, sekarang tinggal 3%, dan terdesak sekarang menempati
pulau kecil di Bali..Bali sebagai the last resort buat orang-orang Hindu
sebaiknya jangan lagi akhirnya menjadi kenangan karena akhrinya
orang-orangnya berpindah agama semua ke Islam,Kristen dstsaya yakin
orang-orang yang berkumpul di milist ini walaupun agamanya bukan Hindu,
tapi punya keterikatan terhadap Bali, mencintai Bali karena Bali yang
berwawasan Hindu dalam segi seni dan budaya)...tidak ingin Bali berubah
begitu drastic karena derasnya arus pendatangkarena roh Bali adalah
HINDU bukan yang lain... terimakasih...

 

Suksme

GNA

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Pan Bima
Sent: Friday, September 28, 2007 5:09 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Mahabaratha

 

Buat rekan2 milis disini,

 

Satu hal yang pasti, bahwa internet , email dan milis telah memberikan
kepada kita peluang untuk saling berkomunikasi, sekalipun kita berada
ratusan bahkan ribuan kilometer satu dengan lainnya. Khususnya dalam
milis, keanggotaannya mungkin sangat beragam dan dengan latar belakang
yang berbeda-beda. 

 

Perlu saya sampaikan, bahwa keberadaan milis lp3b ini adalah untuk
menjembatani berbagai ide dan gagasan serta solusi atas berbagai masalah
yang dihadapi Bali. Selama ini saya melihat dan memantau, bahwa telah
terjadi diskusi yang konstruktif diantara anggota milis atas berbagai
masalah. Saya merasakan, bahwa diantara kita semua telah terjadi proses
self control dalam mengemukakan pendapat, sangat sedikit emosi yang
sifatnya mengganggu kita semua. Karena kita menyadari semua, bahwa
persatuan dan kesatuan lebih kita utamakan. Hal ini tentu sangat
membanggakan. 

 

Dalam kesempatan ini saya ingin menegaskan, bahwa dalam komunikasi di
milis ini kita hindarkan hal-hal yang bersifat SARA, dan mari kita jaga
persatuan serta kesatuan dalam negara NKRI. Di banyak milis juga ada
aturan-aturan standar dalam bermilis-ria. 

 

Saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan dalam penyampaian saya
ini. Semoga damai selalu di hati, di bumi dan di manapun.

 

Salam

Gde Wisnaya Wisna

 

On 9/28/07, Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: 

Semeton sedharma

 

Mahabharata bukan Wayang, tapi sejarah, kita sebagai orang Hindu
mestinya tahu hal ini, kalau Garin Nugroho jujur dan tidak ingin
melecehkan agama Hindu mestinya ia mengacu ke cerita Mahabaratha asli
dari India...Kalau orang Islam bisa teriak-teriak karena Nabi Muhammad
di lecehkan kenapa kita sebagai umat Hindu diam saja kalau ada
tokoh-tokoh sejarah yang sentral dilecehkan?? 

 

Jadi salah besar kalau mengacu ke Kosasih...dari sudut pandag orang
Hindu Indonesia...
Cerita-cerita wayang telah banyak diputarkbalikkan demi kepentingan
penyebaran Agama Islam di Indonesia .. 

Contohnya Drupadi dikatakan suaminya Cuma Yudistira, padahal cerita
aslinya Drupadi bersuamikan Panca Pandawa .. 

Karena Islam melarang poliandri maka cerita ini dibelokkanpadahal
bukan keinginan Drupadi bersuamikan 5 orang, itu sudah karena kehendak
Hyang Widhi, karena dalam lima kelahiran sebelumnya Drupadi meminta
cirri-ciri suami yang ideal seperti sifat kelima Pandawa, namun ternyata
tidak pernah ketemu, akhirnya dalam 5 kelahiran sebelumnya Drupadi tidak
pernah menikah, akhirnya pada kelahiran (reinkarnasi) yang ke-enam,
Tuhan baru mengabulkan itupun dalam wujud 5 suami, karena pada masa itu
mencari sosok suami ideal yang memenuhi semua sifat baik Pandawa :
Bijaksana welas asih (Yudistira), Gagah kuat perkasa (Bima), Tampan dan
Cerdas (Yudistira), kasih sayang dan seniman (Nakula-Sahadewa) tidak
bisa ditemui hanya pada satu Pribadi (orang)... 

Karena Islam tidak mengenal (tidak mau mengakui teori Reinkarnasi) maka
cerita Mahabarata di tanah air sengaja dirubah-rubah (dirusak) demi
kepentingan Islam 

 

Suksme

 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Pan Bima
Sent: Friday, September 28, 2007 2:35 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: salam kenal/film

 

Ayo..siapa yang merasa jadi cowok kembar..atau punya anak remaja
kembar...

 

Lalu..ini sekedar ingin diskusi sejenak..

Apakah cerita2 pewayangan tsb ada pakemnya nggak ya ? Apakah cerita yang
standar seperti yang kita baca di buku2nya RA Kosasih itu...? 

 

Kalau tidak ada, bagaimana seandainya kemungkinan cerita tsb akhirnya
sedikitbanyak menyimpang dari pakem sebagai dampak dari kreatifitas dan
kontemporersasinya sutradara...apalagi bintangnya kan Dian sastro.. dan
sutradaranya Garin Nugroho.. 

 

Kita beberapa kali dimasa lalu terbentur dengan persoalan ini..melalui
sinetron2 di TV seperti Angling Darma misalkan..