mbak Tanti and all, Untuk yang ingin tahu tentang test Mantoux, ada re-post artikel yang pernah diposting di milis ini by jeng Uci/Lusika, Forward tulisan dr. Purnamawati, Sp.A (K) di milis asuhan beliau.
happy reading :) Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi .......... http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg198375.html TEST MANTOUX Kenapa tes Mantoux Infeksi tuberkulosis adalah hal yang perlu diwaspadai di negara kita karena Indonesia adalah negara endemik TB. Anak-anak kita bisa saja terkena infeksi ini. Salah satu cara mendiagnosis TB pada anak adalah dengan tes Mantoux. Kebetulan juga baru-baru ini di milis sehat terjadi "perdebatan" tentang tes Mantoux ini. Apakah terjadi karena penumpukan sel darah putih? Mungkin tidak ada salahnya juga kalau kita coba bahas di sini, ya. The Story Behind.. (Konsep antigen ? antibodi) Tubuh kita mempunyai banyak sekali pelindung. Tuhan sudah menciptakan kita dengan sistem pertahanan yang lengkap dari yang kasat mata seperti kulit sampai sistem imunitas tubuh untuk melindungi kita dari invasi virus, bakteri, jamur, atau parasit. Bila ada zat asing (misalnya virus) yang berhasil lolos dari pertahanan tubuh eksternal kita (kulit, mukosa, air liur) sistem imunitas kita akan bekerja. Berbagai sel yang bertugas untuk memerangi zat asing ini akan sibuk bekerja. Sel yang bertugas untuk melindungi tubuh adalah sel darah putih. Kelima tipe sel darah putih (netrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit) akan aktif bekerja melawan zat asing yang masuk. Salah satu sel yang paling aktif dan gigih melawan zat asing yang masuk adalah limfosit. Limfosit terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel B dan sel T. Saat zat asing masuk ke dalam tubuh, kedua jenis limfosit ini akan langsung aktif dan mulailah serangkaian proses imunitas untuk melawan zat asing tersebut. Sel B kemudian akan membentuk imunitas humoral (hormon) yang dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh sedangkan sel T akan membentuk imunitas selular (mengaktifkan 3 macam sel T yang lain: sel T pembunuh, sel T penolong, dan sel T penekan) yang responnya lebih lambat. Sistem kekebalan ini bersifat spesifik untuk setiap antigen dan memiliki komponen memori sehingga setiap saat, sewaktu zat asing yang sama masuk ke dalam tubuh, sistem imunitas kita sudah mengenalnya dan langsung memberikan reaksi. Pada beberapa orang, sistem imunitas ini sangat mudah dipicu oleh zat-zat yang sifatnya alergenik. Respon yang diberikan juga berlebihan. Proses yang terjadi ini disebut hipersensitivitas. Secara umum ada 2 tipe hipersensitivitas; hipersensitivitas tipe cepat (misal asma, alergi kulit) dan hipersensitivitas tipe lambat (misal tes Mantoux). Sel T yang akan lebih banyak berperan dalam hipersensitivitas tipe lambat. Hipersensitivitas tipe lambat (delayed type hypersensitivity reaction). ditandai dengan munculnya erupsi kulit dalam waktu 1-3 hari setelah seseorang kontak dengan suatu zat alergen yang sudah dikenal oleh sel T sebelumnya. Konsep kekebalan tipe lambat ini yang dipakai pada tes Mantoux. Pada tes ini sebenarnya kita ingin melihat apakah seseorang pernah terinfeksi oleh kuman TBC. Kasat mata, pada akhirnya sel T akan mengakibatkan sejumlah reaksi dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya kemerahan dan tonjolan yang teraba keras pada tempat penyuntikan di lengan bawah. Apa dan Bagaimana Tes Mantoux adalah salah satu cara untuk mendiagnosis infeksi TB. Kenapa salah satu? Ternyata tidak mudah untuk mendiagnosis TB pada anak sehingga perlu banyak faktor untuk mengetahui pasti bahwa seseorang memang terinfeksi TB dan harus menjalani pengobatan. Hasil tes Mantoux saja tidak bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis karena kadang hasil tes ini memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu. Zat yang digunakan untuk tes Mantoux adalah sejumlah kecil kuman TB yang mati dan telah dimurnikan. Kemudian kuman ini disuntikkan sebanyak 0,1 ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan bawah kiri. Hasil tes ini akan "dibaca" oleh tenaga kesehatan pada 48-72 jam setelah penyuntikan untuk dilihat dan diukur tonjolan keras yang terbentuk. Reaksi yang terjadi terhadap tes Mantoux adalah terbentuknya tonjolan yang teraba keras dan sekitarnya terlihat merah. Pada kasus-kasus di mana si anak alergi, warna kemerahan terlihat sangat hebat sehingga tampak menyamarkan hasil namun sekali lagi, yang diukur dalam tes ini adalah tonjolan yang terbentuk dan bukan warna kemerahannya sehingga penting sekali melakukan perabaan pada tempat tes dan bila perlu menandai perbatasan penonjolan dengan tinta untuk kemudian diukur diameternya untuk dilaporkan dalam ukuran milimeter (bahkan 0 mm!) After the Test.. Setelah anak menjalani tes Mantoux, jangan lupa untuk kembal dalam 2 atau 3 hari untuk mengukur hasil tes. Jangan menyentuh tempat penyuntikan karena gesekan atau garukan dapat mengakibatkan daerah tersebut terinfeksi. Plester atau salep dapat mengganggu hasil tes, jadi jagalah tempat penyuntikan tetap bersih namun tidak perlu ditutup (bisa dengan cara menggunakan pakaian lengan panjang). Jika terbentuk lepuh pada tempat penyuntikan jangan dipecahkan. Anak boleh melakukan aktivitas normal seperti biasa, misalnya sekolah, olah raga, dan mandi. Jangan lupa untuk memberi tahu petugas kesehatan bila anak sudah diimunisasi BCG atau pernah melakukan tes Mantoux dan hasilnya positif. Jangan pernah ragu untuk bertanya mengenai tes ini kepada petugas yang melakukan tes. Kapan Hasilnya Disebut Positif? Dan Apa Artinya? Secara umum, tonjolan yang ukuran diameternya kurang dari 5 mm adalah negatif, 5-9 mm adalah meragukan, sedangkan ukuran · 10 mm adalah positif namun ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk memulai pengobatan TB selain tes Mantoux. Tes Mantoux dapat memberikan hasil positif, positif palsu, negatif, atau negatif palsu (anergi). Tes Mantoux bisa memberikan hasil positif bila: * Seseorang pernah mengidap TB dan sudah sembuh * Seseorang telah terinfeksi kuman tuberkulosis * Pernah mendapat imunisasi BCG (namun biasanya diameter hasil <10 mm, bila diameter ·15mm dan anak berusia · 2 tahun maka dianggap anak mendapat infeksi alamiah) * Seseorang sedang mengidap TB Hasil positif palsu bila terjadi reaksi silang dengan kuman yang mirip tuberkulosis. Hasil negatif palsu bila: * Sedang mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan imunitas tubuh,misalnya steroid atau obat kemoterapi * Sedang terkena infeksi virus, misalnya campak, gondongan (mumps),atau rubella. * Baru saja divaksinasi dengan virus hidup * Sedang sakit berat atau malnutrisi Tabel 1. Definisi hasil positif tes Mantoux pada bayi, anak, dan remaja Indurasi (penonjolan) · 5 mm * Kontak erat dengan seseorang yang diketahui atau dicurigai menderita TB * Anak dengan gejala klinis atau foto roentgen TB * Anak dengan kondisi imun yang lemah, termasuk infeksi HIV dan transplantasi organ * Pasien dengan terapi yang menekan sistem imun seperti kortikosteroid (misal: prednison) dengan dosis tertentu. Indurasi (penonjolan) · 10 mm * Bayi dan anak · 4 tahun * Anak yang memiliki riwayat medis atau perilaku resiko tinggi (misal: penyakit ginjal, diabetes mellitus, kurang gizi, penggunaan obat suntik) * Anak yang sering terpapar dengan orang dewasa resiko tinggi * Tinggal di daerah atau negara yang tinggi angka infeksi TB-nya (Indonesia) Indurasi · 15 mm * Anak > 4 tahun tanpa faktor resiko apapun Bila hasil tes dianggap meragukan, tes Mantoux bisa diulang setelah 1 atau 2 minggu. Sekali lagi perlu diingat, hasil tes Mantoux bukan merupakan diagnosis pasti TB sehingga hasil tes positif atau negatif tidak memastikan seseorang menderita TB atau tidak. Hasil tes Mantoux merupakan salah satu dasar "mencurigai" kemungkinan TBC. Jakarta, 18 April 2005 > > >