[balita-anda] [Artikel] Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu

2005-08-02 Terurut Topik Mama Kavindra
Dear all

Aku cuma mo nyampein artikel yg dulu pernah diposting
Mbak Rina ttg susu UHT, pasteurisasi, formula , dsb..

Sori buat yg udah punya.. ini terutama buat member2
baru yg blum punya.. mumpung lagu bahas soal susu UHT,
pasteurisasi..

Uci mamaKavin

[Artikel] Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada
Susu
Rina Sofiany
Fri, 27 May 2005 00:18:27 -0700


Sumber :
http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=61177

Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu
WASPADA Online

 
Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS 

Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang
baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang
hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang
lengkap. Selain air, susu mengandung protein,
karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta
vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu
merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang
terkandung di dalamnya. 

Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing
sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara
pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak
dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum
mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998). Dalam
prakteknya sangat kecil peluang kita untuk mengonsumsi
susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu
yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik
dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun
susu bubuk. 

Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan
panas sekitar 63-72 derjat Celcius selama 15 detik
yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu
pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6
derjat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar
14 hari. 

Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa
rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein
yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan
dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller
drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun
dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu
bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk
rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk
tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999). 

Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang
diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan
dalam waktu yang singkat (135-145 derjat Celcius)
selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan
suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh
mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan
spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk
mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk
mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak
berubah seperti susu segarnya. 

Proses Susu UHT 
Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang
diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan
dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh
mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik.
Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT
adalah bahan baku, proses pengolahan dan
pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah
susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam
komposisi gizi. Hal ini didukung oleh perlakuan pra
panen hingga pasca panen yang terintegrasi. Pakan sapi
harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat
gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan
bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi
perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi
yang baik. Mutu susu segar juga harus didukung oleh
cara pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah
pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan
sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar
yang baru diperah harus diberli perlakuan dingin
termasuk transportasi susu menuju pabrik. 

Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar
menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi
yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang
steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh
proses dilakukan secara aseptik. 

Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan
kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih,
Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri
pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri
perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan
aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis
susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra
violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya
dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun
akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis
susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis
sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara
otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tangan
manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis
dan memenuhi standar kesehatan internasional. 

Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptik
multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan
lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu
disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah
diproduksi. 

[balita-anda] [Artikel] Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu

2005-05-27 Terurut Topik Rina Sofiany
Sumber :
http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=61177

Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu
WASPADA Online

 
Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS 

Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang
baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang
hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang
lengkap. Selain air, susu mengandung protein,
karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta
vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu
merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang
terkandung di dalamnya. 

Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing
sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara
pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak
dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum
mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998). Dalam
prakteknya sangat kecil peluang kita untuk mengonsumsi
susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu
yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik
dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun
susu bubuk. 

Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan
panas sekitar 63-72 derjat Celcius selama 15 detik
yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu
pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6
derjat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar
14 hari. 

Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa
rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein
yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan
dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller
drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun
dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu
bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk
rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk
tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999). 

Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang
diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan
dalam waktu yang singkat (135-145 derjat Celcius)
selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan
suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh
mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan
spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk
mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk
mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak
berubah seperti susu segarnya. 

Proses Susu UHT 
Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang
diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan
dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh
mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik.
Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT
adalah bahan baku, proses pengolahan dan
pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah
susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam
komposisi gizi. Hal ini didukung oleh perlakuan pra
panen hingga pasca panen yang terintegrasi. Pakan sapi
harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat
gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan
bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi
perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi
yang baik. Mutu susu segar juga harus didukung oleh
cara pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah
pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan
sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar
yang baru diperah harus diberli perlakuan dingin
termasuk transportasi susu menuju pabrik. 

Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar
menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi
yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang
steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh
proses dilakukan secara aseptik. 

Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan
kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih,
Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri
pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri
perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan
aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis
susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra
violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya
dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun
akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis
susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis
sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara
otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tangan
manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis
dan memenuhi standar kesehatan internasional. 

Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptik
multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan
lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu
disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah
diproduksi. 

Keunggulan Susu UHT 
Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah simpannya yang
sangat panjang pada susuh kamar yaitu mencapai 6-10
bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan
ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari
umur simpan produk susu cair lainnya seperti susu
pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan susu yang
sangat higienis karena 

Re: [balita-anda] [Artikel] Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu

2005-05-27 Terurut Topik melisa
Wah Mbak Rina,

Makasih loh atas usahanya nyariin artikel. Percuma aja kita berkoar-koar
mempromosikan susu UHT tanpa dasar artikel seperti ini. Padahal saya bukan
produsen susu loh. Mbak Sanny yang dari Ultra Jaya juga diem2 aja nih ;-)

Mudah2an artikel ini bisa jadi solusi bagi ibu-ibu yang akhir2 ini
mengeluhkan susahnya mencari susu impor++  ;-)

Salam,
Melisa

- Original Message -
From: Rina Sofiany [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Friday, May 27, 2005 2:16 PM
Subject: [balita-anda] [Artikel] Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada
Susu


 Sumber :

http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=61177

 Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu
 WASPADA Online


 Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS

 Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang
 baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang
 hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang
 lengkap. Selain air, susu mengandung protein,
 karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta
 vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu
 merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang
 terkandung di dalamnya.

 Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing
 sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara
 pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak
 dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum
 mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998). Dalam
 prakteknya sangat kecil peluang kita untuk mengonsumsi
 susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu
 yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik
 dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun
 susu bubuk.

 Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan
 panas sekitar 63-72 derjat Celcius selama 15 detik
 yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu
 pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6
 derjat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar
 14 hari.

 Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa
 rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein
 yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan
 dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller
 drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun
 dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk
 dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu
 bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk
 rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk
 tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999).

 Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang
 diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan
 dalam waktu yang singkat (135-145 derjat Celcius)
 selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan
 suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh
 mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan
 spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk
 mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk
 mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak
 berubah seperti susu segarnya.

 Proses Susu UHT
 Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang
 diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan
 dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh
 mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik.
 Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT
 adalah bahan baku, proses pengolahan dan
 pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah
 susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam
 komposisi gizi. Hal ini didukung oleh perlakuan pra
 panen hingga pasca panen yang terintegrasi. Pakan sapi
 harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat
 gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan
 bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi
 perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi
 yang baik. Mutu susu segar juga harus didukung oleh
 cara pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah
 pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan
 sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar
 yang baru diperah harus diberli perlakuan dingin
 termasuk transportasi susu menuju pabrik.

 Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar
 menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi
 yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang
 steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh
 proses dilakukan secara aseptik.

 Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan
 kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih,
 Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri
 pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri
 perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan
 aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis
 susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra
 violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya
 dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun
 akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis
 susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis
 sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara
 otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tangan
 manusia sehingga