[balita-anda] [INFO] Hati-hati dengan Pembungkus Makanan

2005-08-28 Terurut Topik Andrie S. Praputranto
Dari milis sebelah...
Semoga membantu
===
 *P**lastik, styrofoam, bahkan kertas sebagai pembungkus, begitu akrab dalam 
kehidupan sehari-hari. Tapi ternyata ada bahayanya, lo. * 

Pernah membeli buah potong dalam wadah *styrofoam* lalu atasnya ditutup 
plastik tipis tembus pandang? Atau justru menyeduh mi atau sup langsung dari 
gelas/mangkok yang terbuat dari *styrofoam*? 

Bahan-bahan pembungkus itu ternyata kerap menimbulkan bahaya. Terutama bagi 
kesehatan buah hati tercinta. Yuk, kita simak penjelasan berikut.

PLASTIK 

Ini bahan yang paling populer digunakan. Dari mulai alat-alat makan, botol, 
hingga untuk bahan pembungkus. Menurut *Ilyani S. Andang*, dari Bagian Riset 
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, jenis plastik yang digunakan untuk 
kemasan makanan/minuman adalah *Poli Propilen, Poli Etilen, Poli Vynil 
Chlorida,* dan lainnya. Yang relatif lebih aman hanya *Poli Propilen* dan *
Etilen*. 

*Poli Etilen*, lanjutnya, tampak bening. Sementara *propilen* lebih lembut 
dan agak tebal. Biasanya untuk bungkus gula. Sedangkan jenis *Poli Vynil 
Chlorida (PVC)* biasanya dipakai untuk pembungkus permen dan juga 
pembungkus/penutup karena amat tipis dan transparan. 

Jenis-jenis plastik ini memiliki tingkat risiko bahaya yang berbeda, 
tergantung dari material plastik, jenis makanan yang dibungkus, lama kontak 
antara plastik dan makanan, serta suhu atau temperaturnya. 

Plastik, lanjut Ilyani, merupakan suatu polimer yang terbentuk dari bagian 
kecil-kecil yang disebut monomer (bahan-bahan pembentuk plastik). Nah, 
monomer ini bisa berpindah ke makanan yang dibungkus. Padahal, makanan ini 
kemudian kita konsumsi. Mau tidak mau, bahan-bahan tadi ikut terserap ke 
dalam tubuh. 

Lama-kelamaan, lanjutnya, bahan-bahan berbahaya tadi akan menumpuk dalam 
tubuh karena tak bisa dibuang, baik lewat urin maupun feses

*** RISIKO PENYAKIT 

Kanker adalah salah satu penyakit yang bisa muncul karena pemakaian bahan 
plastik. Sebuah penelitian di Jepang, kata Ilyani, mengindikasikan, *Poli 
Stiren* dapat menjadi penyebab/pemicu kanker dan berpengaruh pada sistem 
saraf pusat. Sedangkan *Poli Vynil Chlorida* dan *Vinylidene Chloride
Resin*merupakan dioksin, yaitu senyawa kimia yang digolongkan sebagai
pemicu atau
penyebab kanker yang utama. Sifatnya sangat beracun. 

*** TERJADINYA PERPINDAHAN 

!.Bahan makanan yang mengandung lemak dan bersifat asam organik 
(buah-buahan, misalnya) memicu perpindahan monumer yang membahayakan itu. 
!.Semakin lama makanan dibungkus zat berbahaya tadi, semakin banyak pula 
bahan plastik pindah ke makanan. 
!.Semakin tinggi suhu, perpindahan akan semakin cepat. Pada suhu dingin, 
monumer relatif tak berpindah karena tak ada pemicunya.

*STYROFOAM* 

Ia masih tergolong keluarga plastik karena terbuat dari *Poli Stiren* dan 
amat disukai karena praktis, ringan, relatif tahan bocor, dan bisa menjaga 
suhu makanan dengan baik. 

Tapi bukan berarti tak ada bahayanya. Menurut *Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan*, 
dosen jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Faperta ITB, dari 
hasil survei di AS (1986) ditemukan, 100 persen jaringan lemak orang Amerika 
mengandung stiren yang berasal dari *styrofoam*. Bahkan pada penelitian 2 
tahun berikut, kandungan stiren sudah mencapai ambang batas yang bisa 
memunculkan gejala gangguan saraf. 

Selain pada makanan, penggunaan *styrofoam* sebagai wadah minuman akan 
menyebabkan terjadinya proses pelarutan bahan *styrofoam* ke dalam minuman. 

Sedangkan dampak jangka panjangnya, menurut sumber *Polystyrene  Health 
Homepage*, menyebabkan gejala saraf seperti kelelahan, *nervous*, sulit 
tidur, serta anemia. Masih berdasar sumber yang sama, bahan dasar *styrofoam
* bersifat larut lemak dan alkohol. Berarti ia tak cocok dijadikan wadah 
minuman susu atau yoghurt, karena keduanya mengandung lemak relatif tinggi. 
Termasuk minum kopi dengan campuran krim dalam wadah ini. 

Bahkan sebuah studi di New Jersey AS menemukan, 75 persen ASI mengalami 
kontaminasi stiren yang berasal dari konsumsi ibu yang menggunakan wadah *
styrofoam*. Pada ibu-ibu yang mengandung, stiren juga bisa bermigrasi ke 
janin melalui plasenta. 

Ilyani juga mengungkapkan, berdasar penelitian paling akhir,
*styrofoam*dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Selain kanker pada
anak, meski
dampaknya tak segera kelihatan dan baru muncul sekian tahun kemudian, juga 
bisa menyerang sistem reproduksinya kelak. Kesuburan menurun, bahkan mandul. 
Dampak pada anak jika biasa diberi makanan tersebut antara lain, bisa 
kehilangan kreativitas dan pasif. Kalau tetap ingin menggunakannya sebagai 
wadah makanan, sebaiknya makanan didinginkan dulu sebelum dimasukkan. 

ALUMINIUM *FOIL* 

Bahan ini relatif aman dan stabil. Jadi, jika terkena panas tidak 
berpengaruh karena titik panas atau titik lebur aluminium tinggi. Meski 
dipanaskan sampai mendidih, tidak akan larut. Kalau disimpan dalam kulkas 
yang bersuhu dingin, tidak memicu perpindahan bahan plastik. Selain itu, 
aluminium 

RE: [balita-anda] [INFO] Hati-hati dengan Pembungkus Makanan

2005-08-28 Terurut Topik Rina Sofiany
Selama di itb gak pernah denger ada faperta, mungkin ini IPB.

www.rustamaji.com



Tapi bukan berarti tak ada bahayanya. Menurut *Prof. Dr. Ir. Ali
Khomsan*, 
dosen jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Faperta ITB, dari

hasil survei di AS (1986) ditemukan, 100 persen jaringan lemak orang
Amerika 
mengandung stiren yang berasal dari *styrofoam*. Bahkan pada penelitian
2 
tahun berikut, kandungan stiren sudah mencapai ambang batas yang bisa 
memunculkan gejala gangguan saraf. 


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]