RE: [balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
Wah ternyata Mba Intan bukan hanya jago u/ masalah medis anak, tp juga OK banget u/ psikologi nya:) Kembali ke case mba Lana.. usia menikah mba Lana ama aku sama , aku insya allah besok 4 thamin bedanya alhamdulillah .aku udah mempunyai salma daffa masalah ??? semua org hidup pasti punya masalah, apalagi menikah.. ternyata menikah itu bukan hanya persiapan resepsi aja yg harusnya di matengin, tp setelah itu lah awal semuanya tambahan dari aku : * Komitmen dari awal pernikahan bagaimana? Apa sdh diceritakan kondisi apa pun yg harus di lakukan setelah menikah, masalah biaya rumah tangga, pembagian tanggung jawab dll... * Kepribadian suaminya bagaimana sebelum menikah, keluarganya bagaimana dalam menghadapi suami dan mba lana? terkadang kita bisa loh sharing dg ipar / mertua..? * Kalo' masalah perhatian / waktu u/ keluarga.? cth case aku : aku pribadi aja masih suka merasa suamiku kurang perhatian atau gak telaten ama anak2 ( dg note jika dibandingkan dg keluarga lain ), tp terkadang aku lupa kalo' kita gak boleh bandingkan keluarga kita dg org lain , karena masing2 masalah keluarga beda karena kita menikahi org yg beda, ditambah kebiasaan suamiku sebelum menikah apalagi sejak kecil dan ditambah dia anak bungsu boro2 hobby nongkrongnya bisa kita ganggu..terkadang karena kita pingin terlalu ideal akhirnya kita lupa tanpa syarat ideal itu sebenarnya kita bisa bahagia.. itu kalo' case yg aku alamin mba.. mungkin intinya, selain doa usaha kita juga harus berusaha bicara maunya kita apa dan dia apa tanpa ulang masa lalu dan ego , jangan lupa juga ikhlas ..ikhlas dg pilihan kita dan konsukensi menjalani semuanya Semoga mba Lana bisa lebih tenang yah mba. Salam u/ keluarga, Thx, -Original Message- From: intan dima [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 07 September, 2005 11:04 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Minta saran duonnk :) kayak baca novel :( kalau saya jadi Lana... mungkin saya akan lebih pasrah dan menyerahkan semuanya kembali ke Tuhan pasti ada maksud dibalik semua cobaan ini... mungkin ngga cuma Lana yg punya masalah, tapi suaminya juga coba cari waktu dimana semuanya bisa menyendiri.. pikir baik2. (kalau islam) coba sholat malam. insya Allah akan diberi petunjukNya jangan dulu berbicara sebelum lana dan suami tenang dan kepala dingin setelah kepala dingin, coba diskusikan baik2 apa sih masalah sang suami? apa sih yg diingini Lana? apa sih yg bisa Lana bantu untuk suami? suami terlalu santai? coba tengok ke belakang. apakah sang suami punya latar belakang kehidupan yg membentuk jiwanya menjadi seperti itu? contoh, apakah dia terlalu dimanja orangtuanya? apakah orngtuanya juga suka bermulut besar padanya? jika iya, maka suaminya tidak sepenuhnya salah. jika, dari lahir hingga menikah sang suami dibesarkan oleh keluarga yg seperti itu, maka jangan harap Lana akan bisa mengubahnya hanya dalam waktu 4 tahun mungkin peranan Lana disini sementara ini harus digeser dulu mbak... saat ini cobalah menjadi seorang pembimbing dengan niat yg tulus membantu itu pahalanya besar... apalagi suami sendiri :) insya Allah jika suami dah mulai nyadar, baru deh kita geser lagi posisi kita menjadi sorang istri yg butuh nafkah lahir dan bathin :) satu lagi, coba Lana intropeksi diri... kenapa dulu mau menikah dengan si cowo? keputusan untuk menikah adalah keputusan yg harus benar2 matang (walaupun ada faktor X yg harus kita serahkan ke Tuhan). saya mengutip kalimat teman dekat saya: mbak, dunia ini emang penuh masalah...dan orang yang sukses itu adalah orang yang dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.. saya bantu doa ya :) - Original Message - From: Amien, Erlyn R (E.) [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Wednesday, September 07, 2005 10:41 AM Subject: [balita-anda] Minta saran duonnk :) Sahabat saya, sebut saja Lana, sedang dalam masa krisis dlm perkawinannya. Minta pendapatnya ya Moms Dad. Yg pastinya sudah lebih berpengalaman Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
Sahabat saya, sebut saja Lana, sedang dalam masa krisis dlm perkawinannya. Minta pendapatnya ya Moms Dad. Yg pastinya sudah lebih berpengalaman Usia perkawinan mrk sudah 4 thn Belum dikaruniai anak Penghasilan istri lebih besar dari suami...namun Lana tidak pernah merasa keberatan...awalnya Akhir2 ini, yah sekitar setahun ini dia mulai mengeluh Saya pikir wajar Penghasilan suaminya sedari awal perkawinan mereka, hanya cukup untuk kebutuhan hari2 suaminya sendiri... Otomatis, semua keperluan rumah bergantung dari penghasilan Lana. Sementara Lana sendiri harus membantu keuangan adik2nya untuk keperluan sekolah, dan ini tdk bisa ditawar lagi, mengingat masa depan adik2nya masih panjang. Jadi setiap bulan dia sering minusdan sering pusing ga' keruan. Semua ini sudah berjalan sekitar krg lbh 4 thn...dan dia pikir ada yg tdk beres dg perkawinannya. Tidak sehat, katanya. Ternyata hidup itu tdk cukup hanya dengan cinta. Kaya'nya dia tekanan batin Kondisinya sudah spt tdk terurus. Saya jadi miris melihatnya Saya sih bilang, yah kalau menurut agama Islam 3 bln saja tidak dinafkahi oleh suami kan dosa ya? ( wah saya sptnya jadi manas2in yah? ) Saya sih tdk terlalu ngerti soal ini, cuman saya ikut prihatin... Soalnya Lana sering sekali curhat sama saya. Dan saya tidak mau memperkeruh susasana... saya hanya ingin menenangkan jiwanyakasihan. Bukannya si suami tdk berusaha mencari kerja yg lebih baik Justru mungkin blm rezeki Menurut Lana, bukannya blm rezeki, tetapi sifat suaminya yg terlalu santai menurutnya Sehingga tidak ada inisiatif apapun selain mencari pekerjaan yg lbh baik. Sementara Lana, dia stuck di pekerjaannya yg dia bilang Saya terpaksa kerja di bidang ini...krn saya perlu pengashilannya cukup bagus, padahal saya tidak enjoy, saya akan keluar dr sini mencari yg sesuai dg kata hati saya kalau suaminya sudah mendapat pekerjaan yg lebih baik Coba Dua kali beban batin, saya pikir. Maunya Lana, suaminya mestinya bisa lebih kreatif Entah knp...perlahan2 dia bilang timbul rasa antipati thdp suaminya itu Terlalu banyak bicara yg muluk2 tapi kenyataannya pahit sekali, kata Lana. Saya tahu Lana itu orangnya sangat setia. Dia tdk akan mencari lelaki yg lbh baik. Tapi saya tahu pergumulan hatinyamelihat kondisinya.Saya sangat kasihan..dia jadi sangat sensitif. Sementara sikap suaminya, seolah2 semuanya baik2 saja.. Tidak pernah punya cukup waktu untuk berdua Tdk pernah membicarakan masa depan... Tidak pernah diskusi sebaiknya bgmn untuk merubah hidup. Obrolannya hanya keluhan seputar kantornya.kantornya... kantornya Kalau bukan kantornya Ya... Paling cuma becanda ajapersis anak kecil Setiap kali cuma Lana yg berinisiatif untuk membicarakan masa depan perkawinan mrk... Seolah2 suaminya tidak perduli.(sptnya sih tidakmestinya kan dia yang angkat bicara kalau memang perduli) Tapi kalau dia yg terus inisiatif untuk diskusi mengenai perubahan dlm perkawinannya...yg ada mereka berantem. Suaminya Lana selain blm bisa menafkahi istrinya, sering tidak punya waktu untuk Lana, perhatian pun sudah jauh dari harapan. Sering dia mendapati suaminya berbohong Tapi lagi2 Lana tdk bisa berbuat apa2... Tiba2 Lana mendengar dari mertuanya kalau suaminya punya hutang Yah jumlahnya sih besar sekali klo menurut saya. Untung mertua Lana mau membantu Pada saat Lana menunjukkan kekecewaannya, lagi2 suaminya tdk perduli bilang. Saya kan tdk merepotkan kamu, lagian yg ,membayar hutang saya kan bukan kamu..!! Lagi2 Lana jatuh...limbung. Lana selalu memotivasi suaminya...ayo donk coba ini coba itu tapi selalu suaminya naik darah bilang, kamu terlalu cerewet terlalu ngatur Lana ini lagi bingung Sptnya tdk tahu arah tujuan perkawinannya Dia bilang...tidak seindah waktu pacaran ya? Sekalipun mereka tdk pernah merayakan hari jadi perkawinan mereka...malah yg terakhir...suaminya lupa. Lana nangis sejadi2nya sama saya. Koq tega ya...? Sudah tdk dinafkahi, perhatian juga saya ga' dpt...? Inti permasalahannya kalau saya telaah adalah uang, waktu, perhatian kejujuran. Yang seharusnya adalah akar dari perkawinan. Lana jadi merasa, tidak dicintai Dia merasa diabaikan. Kasihan sekali. Mohon bantuannya ya Moms Dad.. Saya bingung harus bilang apa.. Tks ya MamanyaKayla( tapiKaylanyablmjadi2... lagi usaha... :D )
[balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
Mama Kayla ( yangmasihusahaterusuntukmenciptakankayla) Rumit juga permasalahan teman anda tsb... Masukan yang ada juga kurang berguna kalau hanya untuk menegarkan si'Lana'. Mungkin bisa dicoba untuk pendekatan ke suaminya. ajak seorang teman dekat suaminya sebut saja LUNA, kita ajak diskusi dan kita ceritakan masalah yang dihadapi Lana.. sehingga LUNA yang bertugas mencari informasi apa maunya sang suami..kemudian mulai membuka mata sang suami lana jika dia begitu terus maka bagaimana dampaknya thd istrinya.. tapi seakan akan LUNA ini belum mengetahui cerita sebenarnya.. Main sandiwara ceritanya. Karena kalau kita kasih masukan pasti utk lana, sementara yang kita inginkan berubah suaminya... dan suaminya kalau mau diajak diskus sama lana sudah ogah ogahan jadi kita cari orang ketiga utk pihak suami.. Teman sekantor saya juga punya pengalaman begini, sayangnya yang mau dibantu justru keluarga pihak suaminya Dan sudah tahun ke 4 pernikahannya masih belum dikaruniakan anak.. sering dia ngeluh mau cerai mau cerai. Tapi saya selalu nasehati coba lihat sisi baiknya kembali... emang kalau udah cerai kamu puas..???!!! Mungkin puas tapi sesaat..setelah itu tetap aja ada masalah lagi yang muncul... Akhirnya tanpa sepengatahuan teman saya, saya coba email emailan sama suaminya. dan sering kirim kirim cerita tentang perasaan dan hati seorang wanita... dengan maksud bisa mengubah pola pikiran suami teman tsb.. Sampai sekarang teman saya dan suami tetap seatap... dan sudah hampir setahun ini jarang curhat yang sedih2... saya tidak tahu itu karena saya atau memang jalan TUHAN(yang ga mau ge er) Duh..jadi malah nambah cerita neh tapi semoga bisa membantu...karena TAK ADA GADING YANG TAK RETAK... --- Sahabat saya, sebut saja Lana, sedang dalam masa krisis dlm perkawinannya. Minta pendapatnya ya Moms Dad. Yg pastinya sudah lebih berpengalaman Usia perkawinan mrk sudah 4 thn Belum dikaruniai anak Penghasilan istri lebih besar dari suami...namun Lana tidak pernah merasa keberatan...awalnya Akhir2 ini, yah sekitar setahun ini dia mulai mengeluh Saya pikir wajar Penghasilan suaminya sedari awal perkawinan mereka, hanya cukup untuk kebutuhan hari2 suaminya sendiri... Otomatis, semua keperluan rumah bergantung dari penghasilan Lana. Sementara Lana sendiri harus membantu keuangan adik2nya untuk keperluan sekolah, dan ini tdk bisa ditawar lagi, mengingat masa depan adik2nya masih panjang. Jadi setiap bulan dia sering minusdan sering pusing ga' keruan. Semua ini sudah berjalan sekitar krg lbh 4 thn...dan dia pikir ada yg tdk beres dg perkawinannya. Tidak sehat, katanya. Ternyata hidup itu tdk cukup hanya dengan cinta. Kaya'nya dia tekanan batin Kondisinya sudah spt tdk terurus. Saya jadi miris melihatnya Saya sih bilang, yah kalau menurut agama Islam 3 bln saja tidak dinafkahi oleh suami kan dosa ya? ( wah saya sptnya jadi manas2in yah? ) Saya sih tdk terlalu ngerti soal ini, cuman saya ikut prihatin... Soalnya Lana sering sekali curhat sama saya. Dan saya tidak mau memperkeruh susasana... saya hanya ingin menenangkan jiwanyakasihan. Bukannya si suami tdk berusaha mencari kerja yg lebih baik Justru mungkin blm rezeki Menurut Lana, bukannya blm rezeki, tetapi sifat suaminya yg terlalu santai menurutnya Sehingga tidak ada inisiatif apapun selain mencari pekerjaan yg lbh baik. Sementara Lana, dia stuck di pekerjaannya yg dia bilang Saya terpaksa kerja di bidang ini...krn saya perlu pengashilannya cukup bagus, padahal saya tidak enjoy, saya akan keluar dr sini mencari yg sesuai dg kata hati saya kalau suaminya sudah mendapat pekerjaan yg lebih baik Coba Dua kali beban batin, saya pikir. Maunya Lana, suaminya mestinya bisa lebih kreatif Entah knp...perlahan2 dia bilang timbul rasa antipati thdp suaminya itu Terlalu banyak bicara yg muluk2 tapi kenyataannya pahit sekali, kata Lana. Saya tahu Lana itu orangnya sangat setia. Dia tdk akan mencari lelaki yg lbh baik. Tapi saya tahu pergumulan hatinyamelihat kondisinya.Saya sangat kasihan..dia jadi sangat sensitif. Sementara sikap suaminya, seolah2 semuanya baik2 saja.. Tidak pernah punya cukup waktu untuk berdua Tdk pernah membicarakan masa depan... Tidak pernah diskusi sebaiknya bgmn untuk merubah hidup. Obrolannya hanya keluhan seputar kantornya.kantornya... kantornya Kalau bukan kantornya Ya... Paling cuma becanda ajapersis anak kecil Setiap kali cuma Lana yg berinisiatif untuk membicarakan masa depan perkawinan mrk... Seolah2 suaminya tidak perduli.(sptnya sih tidakmestinya kan dia yang angkat bicara kalau memang perduli) Tapi kalau dia yg terus inisiatif untuk diskusi mengenai perubahan dlm perkawinannya...yg ada mereka berantem. Suaminya Lana selain blm bisa menafkahi istrinya, sering tidak punya
Re: [balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
kayak baca novel :( kalau saya jadi Lana... mungkin saya akan lebih pasrah dan menyerahkan semuanya kembali ke Tuhan pasti ada maksud dibalik semua cobaan ini... mungkin ngga cuma Lana yg punya masalah, tapi suaminya juga coba cari waktu dimana semuanya bisa menyendiri.. pikir baik2. (kalau islam) coba sholat malam. insya Allah akan diberi petunjukNya jangan dulu berbicara sebelum lana dan suami tenang dan kepala dingin setelah kepala dingin, coba diskusikan baik2 apa sih masalah sang suami? apa sih yg diingini Lana? apa sih yg bisa Lana bantu untuk suami? suami terlalu santai? coba tengok ke belakang. apakah sang suami punya latar belakang kehidupan yg membentuk jiwanya menjadi seperti itu? contoh, apakah dia terlalu dimanja orangtuanya? apakah orngtuanya juga suka bermulut besar padanya? jika iya, maka suaminya tidak sepenuhnya salah. jika, dari lahir hingga menikah sang suami dibesarkan oleh keluarga yg seperti itu, maka jangan harap Lana akan bisa mengubahnya hanya dalam waktu 4 tahun mungkin peranan Lana disini sementara ini harus digeser dulu mbak... saat ini cobalah menjadi seorang pembimbing dengan niat yg tulus membantu itu pahalanya besar... apalagi suami sendiri :) insya Allah jika suami dah mulai nyadar, baru deh kita geser lagi posisi kita menjadi sorang istri yg butuh nafkah lahir dan bathin :) satu lagi, coba Lana intropeksi diri... kenapa dulu mau menikah dengan si cowo? keputusan untuk menikah adalah keputusan yg harus benar2 matang (walaupun ada faktor X yg harus kita serahkan ke Tuhan). saya mengutip kalimat teman dekat saya: mbak, dunia ini emang penuh masalah...dan orang yang sukses itu adalah orang yang dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.. saya bantu doa ya :) - Original Message - From: Amien, Erlyn R (E.) [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Wednesday, September 07, 2005 10:41 AM Subject: [balita-anda] Minta saran duonnk :) Sahabat saya, sebut saja Lana, sedang dalam masa krisis dlm perkawinannya. Minta pendapatnya ya Moms Dad. Yg pastinya sudah lebih berpengalaman Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
Tambahan job buat mba Intan utoya dima .. selain konsultan specialis anak..juga konsultan pernikahan.. selamat untuk tugas mulia tsb.. *yangsenangmembacasemuaadvisembaintan-highquality* --- kayak baca novel :( kalau saya jadi Lana... mungkin saya akan lebih pasrah dan menyerahkan semuanya kembali ke Tuhan pasti ada maksud dibalik semua cobaan ini... mungkin ngga cuma Lana yg punya masalah, tapi suaminya juga coba cari waktu dimana semuanya bisa menyendiri.. pikir baik2. (kalau islam) coba sholat malam. insya Allah akan diberi petunjukNya jangan dulu berbicara sebelum lana dan suami tenang dan kepala dingin setelah kepala dingin, coba diskusikan baik2 apa sih masalah sang suami? apa sih yg diingini Lana? apa sih yg bisa Lana bantu untuk suami? suami terlalu santai? coba tengok ke belakang. apakah sang suami punya latar belakang kehidupan yg membentuk jiwanya menjadi seperti itu? contoh, apakah dia terlalu dimanja orangtuanya? apakah orngtuanya juga suka bermulut besar padanya? jika iya, maka suaminya tidak sepenuhnya salah. jika, dari lahir hingga menikah sang suami dibesarkan oleh keluarga yg seperti itu, maka jangan harap Lana akan bisa mengubahnya hanya dalam waktu 4 tahun mungkin peranan Lana disini sementara ini harus digeser dulu mbak... saat ini cobalah menjadi seorang pembimbing dengan niat yg tulus membantu itu pahalanya besar... apalagi suami sendiri :) insya Allah jika suami dah mulai nyadar, baru deh kita geser lagi posisi kita menjadi sorang istri yg butuh nafkah lahir dan bathin :) satu lagi, coba Lana intropeksi diri... kenapa dulu mau menikah dengan si cowo? keputusan untuk menikah adalah keputusan yg harus benar2 matang (walaupun ada faktor X yg harus kita serahkan ke Tuhan). saya mengutip kalimat teman dekat saya: mbak, dunia ini emang penuh masalah...dan orang yang sukses itu adalah orang yang dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.. saya bantu doa ya :) - Original Message - From: Amien, Erlyn R (E.) [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Wednesday, September 07, 2005 10:41 AM Subject: [balita-anda] Minta saran duonnk :) Sahabat saya, sebut saja Lana, sedang dalam masa krisis dlm perkawinannya. Minta pendapatnya ya Moms Dad. Yg pastinya sudah lebih berpengalaman Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] , DISCLAIMER : The information contained in this communication (including any attachments) is privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission. We apologize if you have received this communication in error; kindly inform the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that do not relate to our official business. Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
Siang Ibu2 Bapak2 Ceritanya aku mau bawa jagoan2ku Arsa (5 thn) dan Arvin (1 thn 1 bulan) ke luar kota selama seminggu. Masalahnya, Arvin kan giginya baru 5, atas 3 , bawah 2. Dia masih makan makanan yg lunak2. Biasanya aku kasih makanan bikin (bukan bubur susu atasu sejenisnya) yg diblender atau disaring. Nah kalau keluar kota, nginep di hotel, gimana tuh ya soal makannya Arvino ku? Kan nggak mungkin aku bikin tho. Kalau bubur susu, dia suka2 ga mau, yg promina itu lhoo. Yang lain2 juga nggak mau. Mohon sarannya dnk.. Salam Anget2 MARINA Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
1. Jika kamu menikahi seseorang, jangan kamu berfikir akan bahagia dengan dia, tapi berfikirlah bahwa kamu tidak akan bisa hidup tanpa dia. 2. Orang yang optimis adalah orang yang menganggap pernikahan sebagai suatu bisnis. penjelasan : bisnis dengan kemenangan di kedua belah pihak. Suami/Istri adalah partner, jangan sering mengacu ke masalah GENDER. Bayangin aja kalau punya partner temen kantor yang brilian bisa kerjasama dengan kita tentu kita puas kan tanpa memandang gendernya. Tapi inget jangan sampai jatuh cinta... 3. Menurut The Seventh habits : Orang Proaktif memandang cinta cenderung sebagai kata kerja (tindakan) bukan kata sifat (perasaan). Maksudnya PERASAAN yang BERLOGIKA penjelasan : Aku (cowok) mencintaimu (cewek) dan ingin menikah, maka apa yang harus aku siapkan, pekerjaan, materi emang penting tapi bukan utama. Pernikahanku (bisnis) ini mau menuju kemana ? apa target jangka pendek, menengah, dan panjang? jangka panjang tentunya akhirat (berfikir dari ujung akhir-prinsip kedua seventh habits). bagaimana mencapai jalan kesana dengan kemenangan berdua. Hati2, sebagian besar cowok egonya gede, jadi bukan masalah benar atau tidak kadang mereka maunya menang. Diamkan saja dengan sabar. Memang ini sangat sulit..sangat2 sulit buat seorang istri, tapi yakinlah ada semacam klimak suami akan merasa : Aku bangga punya istri sesabar ini, terima kasih ya Allah --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Tambahan job buat mba Intan utoya dima .. selain konsultan specialis anak..juga konsultan pernikahan.. selamat untuk tugas mulia tsb.. *yangsenangmembacasemuaadvisembaintan-highquality* --- __ Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. http://store.yahoo.com/redcross-donate3/ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Minta saran duonnk.... :)
Cuman pencerahan aja nih Orang hidup namanya masalah pasti selalu dating silih berganti kalo Tuhan kasih kita masalah brarti Tuhan ingin kita lebih dewasa lagi.. Tuhan menguji kita kalo kita bisa melewatinya kita artinya lulus ujian.. Kalo boleh coba bantu nih.. namanya orang nikah itu kan komitmen dari 2 manusia untuk jadi 1.. so susah senang ya ditanggung bareng istilahnya berbagi gitu.. Kalo masalah ekonomi sih aku juga mau sharing dikit kebetulan nih suami aku tuh tulang punggung kluarganya.. so, tiap bulan tuh mesti juga bantuin sekolah adik2nya aku fine2 aja namanya juga bagi2 rejeki but emang sih kadang kepikiran juga kalo diterus2in kapan aku bisa nyicil2 bikin rumah dr tanah yg udah ada.. kapan bisa pake mobil sendiri gak perlu minjem2 ortu lagi.. kapan2 . Bla..bla Kalo lagi kalut n sebel nih aku kadang juga ngedumel.. jujur nih.. kita lagi butuh kok direcokkin hi..hi..hi But, lama2 aku sadar juga mestinya aku bisa bersyukur krn suamiku bisa bantu org lain waktunya lama lho aku bisa nerima smua ini perlu proses panjang puji Tuhan aku dikit2 bisa nrima.. berkat temen2 juga yg sering sharing ama aku.. terutama temen2 tg lebih kurang beruntung dr aku . Aku semakin sadar kalo Tuhan tu masih sayang ma aku.. Tuhan kasih kemampuan aku buat berbagi ma keluarga suami . Btw, kembali ke Lana aku sadar banget kok kalo posisinya sulit aku bisa ngrasain juga kalo Lana nganggep suaminya terlalu santai dalam berburu Rejeki.. kalo Lana emang udah mau komitmen nerima dia yah mestinya Lana harus bisa mensupport suaminya minimal support dengan doa Tuhan pasti kasih jalan yg terbaik.. Yg penting lagi Lana kudu punya teman berbagi maksudnya teman yg bener ok bisa mahamin dia.. biar beban masalahnya gak ditanggung sendiri Sori nih kalo aku gak bisa kasih masukkan apa2.. yg penting banyak2 berdoa aja.. n Tuhan pasti punya rencana yg indah buat Lana n fam masalah anak mungkin krn stress jd susah kali ya.. berusaha priksa dokter aja deh Ok, take care n GBU yah.. Uci mamaKavin2 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]