Dear ibu2
Semoga artikel ini bermanfaat. Maap kalo sudah pernah tahu.

Thanks.

Ipung Rachmaningtyas

-----Original Message-----
From: Rini Yusnita [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, February 06, 2003 8:28 AM
To: Ipung; Gitta; Ade Dimijanty Sirait; Risdianti; Elvi Widyasari; Sinta
S
Subject: Fw: [Ayahbunda-Online] Mengenal Kondisi Bayi Baru Lahir


> Mengenal Kondisi Bayi Baru Lahir
>
> Kenapa si Upik mengeluarkan darah seperti sedang haid? Kenapa warna
tinjanya berbeda dari biasa? Nah, agar tak bingung lagi, kenali apa saja
yang biasa dialami bayi.
>
> Masalah-masalah seperti disebut di atas, wajar ditemui pada bayi baru
lahir. Penyebabnya, bisa karena faktor hormon sang ibu, pengeluaran
hasil
sel atau kelenjar (sekresi) yang aktif, atau faktor eksresi yaitu
pembuangan
sisa-sisa kotoran/racun dalam tubuh. Tapi bisa juga karena ada sesuatu
yang
tak harmonis dalam tubuh si kecil. Kendati wajar dan lumrah, tetap saja
harus diwaspadai, apakah cairan yang dikeluarkan bayi masih dalam
batasan
normal atau tidak. Nah, berikut hal-hal yang kerap dicemaskan orang tua
disertai penjelasannya:
>
> Darah dan keputihan dari vagina
>
> Pada beberapa bayi perempuan yang baru lahir, kadang ditemui bercak
darah
keluar dari vaginanya seperti wanita tengah haid. Bahkan selain darah,
kadang si kecil mengalami keputihan.
>
> Penyebabnya tak lain pengaruh hormon estrogen ibu saat bayi masih di
kandungan, terutama pada trimester ketiga kehamilan. Hal itu bisa
terjadi
karena kendati masih bayi, ia sudah memiliki rahim dan kelenjarnya sudah
bekerja. Karena penyebabnya adalah pengaruh hormonal sang ibu, maka tak
perlu diobati. Diamkan saja sampai pengaruh hormon si ibu hilang atau
habis
dengan sendirinya.Kapan hilangnya, tergantung kadar hormon si ibu.
Biasanya
tak sampai 2 bulan.
>
> Pengaruh hormonal dari ibu ini sebenarnya tak jadi masalah, hingga tak
perlu kelewat cemas. Pada bayi lelaki, pengaruh hormonal dari ibu akan
terlihat pada payudaranya yang agak besar seakan membengkak. Tak perlu
dipijat-pijat, nanti bengkaknya juga akan hilang dengan sendirinya.
>
> Lendir
>
> Akibat ada lendir, napas si kecil jadi terdengar berisik. Suara grok,
grok, grok, yang dikeluarkannya membuat ibu khawatir. Bunyi itu, berasal
dari cairan yang berada di paru-paru, karena organ ini memproduksi
lendir
juga. Bunyi yang dikeluarkan bayi, pertanda sekresinya berlebihan. Pada
bayi
yang berbakat alergi, semisal ibunya makan seafood hingga bayinya
alergi,
maka produksi lendir pun akan meningkat. Karena itu, ibu harus
memperhatikan
benar, apa saja yang bisa jadi pencetus alergi anak hingga napas keras
karena lendir yang berlebihan tadi bisa dihindari. Selain alergi,
peningkatan lendir juga bisa terjadi karena ada infeksi semisal tertular
flu
dari lingkungan sekitarnya.
>
> Sekresi lendir yang berlebih juga dapat mengganggu makan dan minum
bayi.
Kondisi saluran napas dan saluran makan anak usia 3-6 bulan masih dalam
keadaan terbuka hingga ia pun akan muntah karena makanan atau minuman
yang
ditelannya tak bisa masuk dengan baik. Beda dengan bayi usia 6 bulan ke
atas
di mana kedua saluran tadi tak terbuka kedua-duanya. Saat si bayi minum
atau
makan, maka saluran napasnya akan menutup.
>
> Nah, bunyi napas yang kasar tadi, sejauh tak mengganggu makan-minum,
tak
ada demam atau infeksi, tak mengganggu aktivitas bayi, tak perlu
dikhawatirkan. Sebab pada prinsipnya tubuh bayi memproduksi banyak
lendir,
hanya saja dia tak bisa mengeluarkannya seperti dengan batuk karena
refleksnya belum baik.
>
> Sebenarnya, banyak cara untuk mengeluarkan lendir bayi.Letakkan bayi
dalam
posisi tengkurap lalu tepuk-tepuk punggungnya. Kalau lendirnya banyak,
dengan cara ini dia akan muntah. Lakukan cara ini sebelum bayi minum apa
pun. Posisi tidur tengkurap juga bagus, karena posisi saluran napas jadi
lebih rendah hingga lendir pun akan turun ke arah mulut.
>
> Tinja
>
> Begitu tinja si kecil berwarna hijau tua dan agak kehitaman, orang tua
umumnya langsung cemas. Padahal, itu normal-normal saja. Ini bisa
terjadi
karena bayi minum cairan ketuban dan disekresikan tubuh untuk kemudian
dikeluarkan kembali ke dalam air ketuban dalam plasenta ibu. Begitu
lahir,
bila si bayi buang air besar maka kotoran awal yang keluar akan berupa
kotoran kala dia masih di kandungan, yang disebut meconium. Jadi, tak
perlu
cemas dan panik. Biasanya meconium akan berlangsung selama 2-3 hari.
Setelah
itu, kotorannya akan berwarna hijau, walaupun sudah tak ada lagi
kaitannya
dengan air ketuban. Warna hijau ini diberikan pada makanan oleh empedu
yang
terdapat di usus dua belas jari. Adanya warna empedu pada tinja yang
keluar
sebenarnya pertanda bagus. Berarti empedu itu bekerja mencerna lemak
makanan
yang ada dalam usus.
>
> Kecuali, jika warna tinja putih seperti dempul. Ini patut dicurigai
karena
mungkin ada yang tak normal atau mungkin terjadi sumbatan pada
empedunya.
Begitu juga bila terdapat darah pada tinja, harus diwaspadai sebagai
indikasi ada infeksi. Segera bawa anak ke dokter.
>
> Normalnya, pada bayi baru lahir karena ia mendapatkan ASI, maka
frekuensi
BAB-nya dalam sehari bisa 6-8 kali dalam bentuk cair dan ada ampasnya.
Hal
ini normal. Kecuali hanya cairan atau berlendir saja, maka harus segera
dibawa ke dokter karena kemungkinan terjadi infeksi. Biasanya setelah
mendapat makanan padat, pola buang air besarnya bisa berubah, misal, 3
kali
sehari.
>
> Urin
>
> Umumnya, urin bayi baru lahir tak putih bening warnanya, melainkan
kuning
agak pekat. Bisa juga kemerahan seperti darah. Ini dipengaruhi minuman
si
bayi. Ada beberapa produk susu formula yang mengandung suatu zat
tertentu
yang sebetulnya memang baik untuk tubuh, tapi bisa menyebabkan warna
urin
berubah karena mungkin kadarnya terlalu tinggi. Jadi, tak usah buru-buru
cemas. Kalau karena pengaruh susu formula, sebetulnya tak berbahaya
karena
hanya suatu reaksi tubuh. Walaupun demikian, ada baiknya untuk
penggunaan
susu tersebut selanjutnya dikonsultasikan pada dokter.
>
> Lain hal kalau warna urin merah bukan dikarenakan konsumsi yang
diminum si
bayi, maka ibu harus waspada. Misal, bayi tak minum susu formula. Bisa
jadi
darah yang ada di urinnya karena ada perdarahan, entah akibat infeksi
ataupun kekurangan vitamin K.
>
> Keringat
>
> Banyak orang tua mengeluh, mengapa keringat si kecil begitu banyak.
Padahal, memang begitulah yang terjadi pada bayi baru lahir. Pada
beberapa
bagian tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki, keringatnya banyak
sekali.
Penyebabnya, di daerah tersebut memang banyak kelenjar keringatnya.
Malah
kalau ia banyak berkeringat, itu pertanda kelenjar keringatnya berfungsi
dengan baik. Sebab, pengeluaran keringat, termasuk proses eksresi, yaitu
membuang sisa-sisa garam, juga racun dalam tubuh. Selain itu, untuk
mengeluarkan panas dalam badan dan membuat suhu permukaan kulit jadi
turun.
Umumnya, makin meningkat usia bayi, keringatnya akan berkurang.
>
> Penyebab lain dari keringat berlebihan adalah konsumsi susu sapi.
Protein
susu sapi dalam badan akan diubah oleh tubuh menjadi protein. Nah, saat
pengubahan itu, banyak menimbulkan panas yang akan dibuang dalam bentuk
keringat.
>
> Air mata
>
> Orang tua juga kadang khawatir bila mata bayinya selalu tampak belekan
atau berair terus. Produksi air mata pada bayi sebetulnya sudah ada.
Kalau
pada orang dewasa, bila ia menangis akan terasa ada air mata yang masuk
ke
dalam saluran hidung, seperti orang yang pilek. Nah, pada beberapa bayi,
kalau produksi air matanya berlebihan, sementara saluran yang ada ke
hidung
belum sempurna dan belum dapat dipakai dengan baik, maka bayi akan
mengeluarkan air mata hanya dari matanya. Saluran hidung ini umumnya
akan
membaik bila bayi menginjak usia 1 bulan. Lain hal jika ia mengalami
radang
di hidung hingga salurannya tetap tersumbat dan akibatnya air matanya
menjadi meningkat.
>
> Muntah
>
> Jika hanya gumoh, tak perlu dirisaukan. Gumoh terjadi karena ada udara
di
dalam lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk ke dalam lambung
bayi. Yang harus dikhawatirkan adalah muntah, yaitu cairan yang keluar
lebih
banyak dari gumoh. Muntah bukan sekresi ataupun eksresi, tapi memang ada
sesuatu yang tak normal. Harusnya makanan dan minuman masuk dari mulut
ke
lambung, lalu ke usus dua belas jari. Nah, jika muntah, berarti ada
sesuatu
yang menganggu. Umumnya karena ada masalah pada pintu masuk lambung,
misal,
sudutnya tak tepat, sementara tekanan dari lambung tinggi. Akibatnya,
dia
akan balik lagi yang disebut reflaks. Bisa juga ada masalah pada pintu
keluar lambung hingga menyebabkan lambung terganggu kala akan
mengeluarkan
isinya ke usus dua belas jari. Penyebab lain adalah infeksi, semisal
radang
tenggorokan yang bisa menimbulkan reaksi muntah. Namun demikian, muntah
pada
bayi baru lahir jarang sekali terjadi.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> Ayahbunda Terbaru: http://www.ayahbunda-online.com
>
>
> Your use of Yahoo! Groups is subject to
http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
------------------------------------------------------ (on interscan)

Disclaimer: This email have been scanned by Indosat's anti virus system !!!

---------------------------------------------------------
------------------------------------------------------ (on interscan)

Disclaimer: This email have been scanned by Indosat's anti virus system !!!

---------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------
>> Bunga untuk rayakan kelahiran ? ----> http://www.indokado.com/kelahiran.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke