Re: [balita-anda] FW: [keluargasakinah_alumnifeui] karepe diem

2006-09-17 Terurut Topik Natalia

Mba Ossi, alumni feui angkatan brapa???

Btw,tulisannya memang bagus.

Lia-maknya Aji-


--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] FW: [keluargasakinah_alumnifeui] karepe diem

2006-09-14 Terurut Topik Ossi Roswihati
Tulisan seorang teman, yg menurut saya bagus & cukup mencerahkan:)

Salam,

Ossi(BundaIBam&Ghazy)
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of imam
rasyidi
Sent: Friday, September 15, 2006 9:19 AM
To: keluarga sakinah
Subject: [keluargasakinah_alumnifeui] karepe diem

Maksud saya carpe diem atau seize the day. Kalau
pernah nonton film lama kalau nggak salah judulnya
Dead Poet Society yang dibintangi Robin Williams, ada
istilah ini di film itu.

Saya tidak tahu persis maksud carpe diem ini. Tapi
buat saya ini berarti ajakan untuk menikmati hidup
saat ini. Banyak orang terjebak dengan luka dan
penderitaan masa lalu dan kecemasan akan masa datang
dan lupa untuk menikmati hidup saat ini, detik ini. 

Menikmati hidup saat ini bukan berarti berperilaku
hedonis. Orang berperilaku hedonis mungkin karena
nafsunya yang tidak dapat dibendung, yang kita tahu
apa akibatnya kalau tidak bisa dikontrol. Mungkin
karena balas dendam dengan masa lalu yang susah
sehingga saat ini ingin menikmati dunia dan mungkin
juga ketakutan bahwa masa depan tidak akan lagi
diperoleh kenikmatan yang saat ini ada. 

Yang saya maksudkan adalah lebih menikmati kekinian
dan mensyukuri bahwa saat ini kita bisa hidup. Bisa
makan dengan baik, sementara yang sakit walaupun
uangnya trilyunan tidak bisa menikmati enaknya
makanan. Masih memiliki panca indra, sementara tidak
diberikan penglihatan saja, kita akan rasanya susah
sekali. Masih memiliki keluarga, sementara yang
terkena tsunami kehilangan hartanya yang sangat
berharga yaitu anaknya, orang tuanya atau saudaranya. 

Memang susah menikmati kekinian karena manusia umumnya
merasa kehilangan yang telah berlalu atau membayangkan
nikmatnya masa depan yang belum tentu tercapai.
Sebagai salah satu cara untuk dapat menikmati masa
kini coba anda bayangkan apabila anda yang sehat
tergeletak sakit atau tidak perlu tergeletak, cukup
dengan diberi sakit gatal yang susah hilangnya atau
susah buang air besar. Bagi yang punya penglihatan,
coba anda bayangkan bagaimana repotnya kalau anda
kehilangan penglihatan anda. Bagi yang berangan-angan
memiliki rumah mewah, coba bayangkan bagaimana rasanya
tidak punya tempat tinggal dan tinggalnya di gerobak
yang didorong kemana-mana.

Saya sering melihat banyak orang stress yang
berkelanjutan, padahal kita memiliki kesehatan yang
baik, keluarga yang juga sehat-sehat, pendapatan yang
sangat tinggi untuk ukuran orang Indonesia kebanyakan,
rumah yang relative mewah dan kendaraan yang dingin
dan nyaman yang bisa membawa kita ke tempat-tempat
yang menyenangkan.

Teman saya bilang happiness is only a state of mind.
Saya setuju pernyataan ini to certain degree.
Seringkali kebahagian adalah masalah bagaimana kita
mensikapi hidup dan bukan apa yang telah diberikan
hidup (Tuhan) kepada kita. Orang yang diberi
kelimpahan rezeki bisa menjadi lebih bahagia tapi bisa
juga bikin tambah cemas atau menjadi semakin gila
harta. Orang yang berkekurangan bisa tetap bahagia
tapi bisa juga jadi malapetaka yang merusakkan bukan
hanya dirinya tapi juga orang lain. 

Seringkali manusia memang menjadi kehilangan
perspektif manakala kita menghadapi permasalahan
hidup. Kita menganggap kitalah yang paling susah,
mungkin kalau kita ditanya tidak mengaku tetapi dari
cara kita menjalani permasalahan hidup, seolah-olah
hidup kita sangat susah dan lupa bahwa banyak orang
yang hidupnya jauh lebih susah dari kita.

Memberi adalah merupakan salah satu terapi yang bisa
kita lakukan kala kita menghadapi permasalahan. Kata
istri saya memberi kita lakukan di kala banyak dan
sedikit, di kala lapang dan sempit. Memberi kepada
orang yang benar-benar membutuhkan. Memang seringkali
yang diminta belum tentu yang dibutuhkan. Selain itu
juga seringkali orang yang meminta belum tentu yang
paling butuh bantuan.

Saya jadi ingat waktu saya dulu sekolah di Bristol.
Saya lihat ada beberapa tuna wisma yang sebenarnya
tidak perlu mengemis di trotoar. Mereka masih usia
produktif malah ada yang mungkin berusia 20 tahunan.
Saya ingat salah satunya bernama John. Saya tahu
namanya karena kalau uangnya sudah terkumpul, dia akan
datang ke toko kelontong langganan saya. Dia akan
membeli minuman alcohol. Dan saya lihat memang dia
tidak pernah sober. 

Suatu saat waktu saya sedang belanja, dia datang
membeli minuman keras kesukaaannya. Kemudian dia
menanyakan harga minuman keras tersebut. John bilang
kok harganya naik terus. Penjaga toko, seorang nenek
yang suka melucu menjawab: "Di dunia ini tidak ada
yang turun kecuali hujan". 

Orang macam John adalah contoh orang yang meminta yang
bukan paling butuh bantuan. Kalaupun dia meminta bukan
uang yang seharusnya kita berikan, mungkin dibawa ke
psikiater atau ke ahli agama untuk diberi pencerahan.

Memang susah mencari orang yang benar-benar
membutuhkan kelebihan yang kita miliki. Kelebihan
bukan hanya harta tetapi juga kepandaian dan wawasan.
Bukalah mata anda lebar-lebar, konsentrasikan
pendengaran anda dan investasikan waktu dan perasaan
anda