Mbak Fitri, ini ada arsip HFMD .. dapet dari moms BA juga dulu...




Mencegah Penyakit "Flu Singapura"


        Kirim Teman | Print Artikel 
           
           
           
           

                  Berita Terkait:

                 
                  . "Flu Singapura" Harus Ditangani Sejak Dini! 
                  . "Flu Singapura" Merebak di Jabotabek! 
           
              

     

BARU saja kasus demam berdarah mulai mereda, kini warga di wilayah Jakarta, 
Bogor, Tangerang dan Bekasi dihebohkan dengan dugaan munculnya penyakit "flu 
Singapura" (Kompas, 18/5/2004). 

Penyakit apa lagi ini?

Mengamati gejala dan tanda berupa demam, di dalam mulut terdapat bisul atau 
mirip sariawan, serta timbulnya bisul-bisul pada tangan dan kaki, besar 
kemungkinan "flu Singapura" yang dimaksud adalah hand foot and mouth disease 
(HFMD). Selain bisul-bisul pada mulut, tangan dan kaki, selebihnya gejala 
memang mirip flu pada umumnya.

Beberapa tahun lalu masyarakat dikejutkan oleh penyakit yang menyerang 
anak-anak dan khas mengenai mulut, tangan dan kaki, sehingga orang mengenalnya 
sebagai penyakit "mulut, tangan dan kaki". Ini memang merupakan terjemahan dari 
hand foot and mouth disease yang sempat menggemparkan Singapura dengan Kejadian 
Luar Biasa (outbreak) beberapa tahun lalu. Maka otoritas Kesehatan Singapura 
sejak 1 Oktober 2000 mewajibkan pelaporan kasus HFMD.

Departemen Kesehatan RI pun ikut sibuk, memberi instruksi pada jajarannya di 
daerah, terutama yang berbatasan dan berdekatan dengan Singapura, agar 
mewaspadai dan melaksanakan survailans epidemiologi penyakit menular di daerah 
masing-masing. Hal ini mengingat adanya laporan kasus kematian yang diduga 
akibat HFMD di Johor, Malaysia.

Penyebabnya virus

  a.. Hand foot and mouth disease adalah penyakit virus yang biasanya menyerang 
anak-anak di bawah 10 tahun. Penyebabnya adalah enterovirus, terutama virus 
Coxsackie Grup A, khususnya tipe A16 dan tipe-tipe 4, 5, 9, 10 serta Grup B 
tipe 2 dan 5.
Lebih jarang, dapat disebabkan pula oleh enterovirus 71. Virus Coxsackie 
termasuk enterovirus dari famili Picornaviridae.

Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan sekresi hidung dan 
tenggorokan, muncratan ludah, atau kontak dengan tinja orang yang terinfeksi. 
Padahal orang yang terinfeksi belum tentu menunjukkan gejala. Hal inilah yang 
perlu diwaspadai, karena dapat menjadi sumber penular.

Masa inkubasi HFMD 3-5 hari dan biasanya sembuh sendiri (self limiting). Gejala 
penyakit ini berupa demam, disertai timbulnya vesikula, papula dan ulkus pada 
tangan, kaki, mulut, lidah, bahkan kadang-kadang pantat. Penderita juga muntah, 
diare, lelah, dan lemah.

Hampir dapat dipastikan, sulit diduga sejak awal bahwa seseorang mengidap HFMD 
hanya dengan mengamati gejalanya secara selintas, sehingga sering didiagnosis 
sebagai influenza. Demam pada HFMD memang disertai gejala seperti penyakit 
influenza, yaitu ada pilek dan sakit pada tenggorokan.

Pencegahan

  a.. Meskipun penyakit ini dapat sembuh sendiri jika daya tahan tubuh baik, 
jangan disepelekan. Soalnya HFMD dapat mengakibatkan kematian. Sangat 
dianjurkan untuk mewaspadai dan melakukan upaya pencegahan secara dini.
Pencegahan yang dianjurkan, berkaitan dengan kebersihan lingkungan maupun 
kewaspadaan di dalam keluarga adalah mencegah anak-anak berada di tempat yang 
padat dengan pengunjung, misalnya berada di keramaian.

Segeralah membawa anak berobat jika ditemukan gejala-gejala demam 2-3 hari, 
sakit tenggorokan dan pilek, timbul ulkus dan lepuh pada mulut, tangan, kaki 
maupun pantat. Demikian pula jika anak mual, muntah, diare, lelah dan lemah.

Kebersihan diri anak harus dijaga. Sebelum dan setelah makan harus mencuci 
tangan, demikian pula setelah buang air besar. Ini termasuk membersihkan dengan 
perchlorine 0,5% (atau larutan pemutih ) terhadap semua peralatan maupun 
permainan anak.

Selalu waspada dan segera berobat apabila anak tidak mau makan-minum. Muntah 
terus-menerus dan mengantuk terus tetapi sukar dibangunkan.

Daya tahan tubuh bisa dipertinggi dengan tetap makan secara teratur, dengan 
gizi yang baik. Makanan hendaknya cukup mengandung protein dan kalori.

Dianjurkan minum sebanyak mungkin, terutama sari buah segar, sekaligus untuk 
mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Sebaiknya berupa jus buah, misalnya 
jus jambu, jeruk, mangga atau apel.

Anies Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan Fakultas 
Kedokteran Universitas Diponegoro



--------------------------------------------------------------------------------

Kirim email ke