fyi, untuk berhati2 memilih daging ayam, especially yang biasa beli di
pasar.
 
Seorang penjual daging ayam keliling , I'ip ditangkap polisi hari Jum'at -
13/6 2003 di Pasar Palmerah Jakarta Pusat. Ia ditangkap karena diduga 
menjual bangkai ayam.
I'ip yang mengaku warga kampung Cilangkap, Parung Panjang Bogor 
mengaku tiap hari mengambil bangkai ayam dari Nafi, tetangganya.
Ayam bangkai itu diambil dari Nafi seharga Rp.5.000/ekor dan di jual 
Rp. 10.000/ekor.
Harga ini jauh di bawah harga pasaran daging ayam utuh yang berkisar 
Rp. 20.000 - Rp.25.000/ekor.
Selain di Pasar Palmerah, I'ip memasarkan bangkai ayam ini di Pasar 
Kebayoran Lama, Pasar Bukit Duri, Manggarai, Pasar Tanah Abang dan 
sejumlah pasar tradisional lain.
Para pembeli bangkai ayam ini tak lain adalah beberapa penjual mi ayam 
dan para pemilik warung makan.
Ketua pengurus Harian YLKI Indah S Suksmaningsih menjelaskan, konsumen 
biasanya tertipu oleh pedagang ayam. Karena ayam tersebut biasanya sudah 
dimasak atau diberi bumbu kunyit. Aroma bumbu dapur  itu mampu menutupi 
bau busuk atau anyir dari ayam mati tersebut.
Mantan Ketua YLKI Zumrotin K Susilo menambahkan, hasil penelitian YLKI 
menunjukkan angka kematian ayam negeri, yang dibawa pedagang dari peternakan

menuju lokasi pemotongan atau pasar, sebasar 3-5 persen. Pedagang biasanya 
memperhitungkan beberapa ayam mati itu sebagai kerugian yang harus
dipikulnya.
"Tetapi siapa yang menyangka, pedagang juga bisa bermain curang. Karena
enggan
 rugi dan mengira masyarakat tidak mengetahui," katanya.
 
TIPS MEMILIH AYAM POTONG :
1. Beli ayam yang masih hidup, potonglah di tempat penjual ayam itu.
2. Pilihlah daging ayam yang masih segar dan tidak berbau busuk dan anyir.
3. Hindari daging ayam yang sudah berwarna kebiru-biruan.
4. Hindari ayam yang sudah dibumbui oleh pedagang sebab daging ayam ini
sangat riskan untuk dikonsumsi.
5. Belilah ayam kepada penjual yang dipercaya.
 
( Sumber : KOMPAS)

Kirim email ke