Makasih infonya mb maya... hehe pas kebetulan momentnya emang lg cari PG buat
anakku Nadine... Betul skali, pertimbangannya memang dibalikkan lg ke ortu
msg2. Kalo sy, krn sy dan suami dua2nya kerja, usia 3 th sdh ckp layak, anak
utk msk skolah. Tujuannya sosialisasi, mengasah motorik halus dan kasar dan
pembentukan karakter... Memang kalo PG tujuan utama sm skl bukan belajar, mgkn
klo sdh msk TK, yaa pengenalan huruf dan angka sambil bermain mulai diterapkan.
Regards
Winda
Mamanya Haikal dan Nadine
--- Pada Sen, 14/2/11, Maya Siswadi m4y...@yahoo.com menulis:
Dari: Maya Siswadi m4y...@yahoo.com
Judul: [balita-anda] Masuk PG/KB sebelum TK, perlu atau tidak?
Kepada: hypno birthing hypno-birth...@yahoogroups.com, balita anda
balita-anda@balita-anda.com, majalah parentsguide
parentsgu...@yahoogroups.com, ayahbunda online
ayahbunda-onl...@yahoogroups.com, ayah bunda
ayahbunda-indone...@yahoogroups.com, motherandbabyc...@yahoogroups.com
motherandbabyc...@yahoogroups.com, WRM Indonesia
wrm-indone...@yahoogroups.com, being mom being...@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 14 Februari, 2011, 8:32 AM
Masuk PG/KB sebelum TK, perlu atau tidak?
by: Maya Siswadi
Saya ga bisa bilang perlu atau tidak, bagus atau tidak. Semua tergantung
budget, kebutuhan, dan kurikulum sekolahnya. Kalo budgetnya memang ada, memang
dibutuhkan, trus sekolahnya juga memadai/cocok, ya ga ada salahnya dimasukkan
ke PG, tapii carilah PG yg full isinya cuma main2 aja, tanpa belajar. PG yg
bagus yg ga ada acara belajar (calistung) ga ada PR. Semua mustinya dilakukan
dengan metode belajar sambil bermain atau belajar melalui permainan atau
bermain yang syarat pelajaran **maksa amat bolak balik kata**
Anak-anak seumur PG, penyerapan paling baik melalui bermain. Pola berpikirnya
masih kongkrit, belom bisa berpikir abstrak. Jadi belom bisa tuh mereka
diajarin macam anak SD, duduk manis di meja trus mendengarkan bu guru
menerangkan sesuatu yang sifatnya abstrak. Rentang konsentrasi mereka juga
masih pendek. Tidak heran bila anak-anak ini mudah bosan dan terkadang ada yang
mondar-mandir.
Berhubung pola berpikirnya masih kongkrit, mereka belajar melalui contoh.
Dengan belajar melalui contoh dan mengalami langsung, mereka lebih bisa
menangkap inti pelajaran yang dimaksud. Jadi, semua cara belajar mustinya
melalui bermain, dengan pola permainan yang interaktif dan tidak membosankan
untuk anak.
Naaahhh, mencari sekolah semacam ini tidaklah mudah, kalaupun ada, biasanya
biayanya mah. Knapa mahal? Karena sekolah harus menyediakan berbagai
macam alat dan permainan yang syarat edukasi, karena anak-anak seumur PG butuh
belajar dengan contoh. Jadi, sekolah tentu perlu menyediakan bermacam alat
peraga, gambar, dan bermacam permainan. Itu semua tentu butuh biaya, dan
investasinya tentu tidak sedikit. Bayar guru-gurunya juga tidak murah, karena
musti cari guru yg pendidikannya sesuai, memadai, mampu mengajar melalui
bermain, musti punya kreatifitas segudang, selain harus mampu menghadapi
masing-masing anak dg gaya yg berbeda-beda.
So, ini yang saya sebut knapa harus ada budget. Kalo memang berniat
menyekolahkan anak ke PG, ya musti siap-siap rogoh kocek dalam-dalam, karena
untuk nyari PG yang bener, biasanya budgetnya besar. Nah, siapkah kita dengan
budget yg besar ini?
Padahal, anak masih akan sekolah lebih lanjut lagi. TK, SD, SMP, SMA, sampai
perguruan tinggi. Tentu kita tidak akan mau tanggung-tanggung menyekolahkannya
bukan? Jadiii, masih banyak dana yang harus dipersiapkan untuk sekolahnya
nanti.
Sooo, kalau memang ada budgetnya, ya monggoo.
Masukin PG supaya anak bisa bersosialisasi dg baik? Ini salah satu efek baik
dari dimasukkannya anak ke PG. Mereka umumnya menjadi lebih mudah
bersosialisasi, tidak mudah takut dengan orang asing, lebih percaya diri, dan
beberapa kelebihan lainnya.
Kira-kira, kalau anak tidak ikut PG akan ketinggalan gak ya dibanding
teman-temannya nanti? Hehehe, ini sekali lagi tergantung. Bagaimana stimulasi
yang diberikan orang tua ketika di rumah dan bagaimana anak meresponnya.
Biasanya sih kalo masih PG, TK, anak-anak masih akan bisa mengikuti dengan
cepat, karena pemberian materi biasanya masih ringan dan disampaikan dengan
cara yang lebih mudah ditangkap. So, Insya Allah mereka ga akan ketinggalan kog
kalo ga ikut PG, toh pelajaran di PG TK bukan macam pelajaran di SD.
Aiihhh, ada yg kelupaan, selain pertimbangkan soal biaya, dsb, jgn lupa,
pertimbangkan kesiapan anak, kalo anaknya masih ogah-ogahan, sebaiknya jangan
paksakan kehendak. Akan lebih baik jika anak memang bersedia dan memang siap
untuk memulai bersekolah di PG. Karena untuk memulai sekolah PG ini juga
butuh kesiapan mental. Ada rutinitas harian yang harus dijalani, bangun pagi,
mandi, sarapan, dsb, menghadapi teman2 baru, guru2 baru, orang baru, dsb.
Kalau mereka tidak siap mental, biasanya nanti akan bermasalah di sekolah.
Entah mogok sekolah, gangguin temen, gampang bad mood, dsb. Atau malah bisa