Dear Mbak Flora,
Saran saya untuk menghindari jatuh dari ketinggian yang cukup lumayan,
sebaiknya Mbak turunkan dulu spring bed sehingga hanya terdiri dari satu
bantalan spring bed, dengan demikian tingginya cuma berkisar 10 s/d 15 cm.
Soalnya pengalaman anak saya dulu juga pernah jatuh dari ketinggian 1/2
meter (spring bed), wah saya dan suami langsung sepakat menurunkan spring
bednya. Kalau jatuhnya kena dahi sih tidak apa2, yang berbahaya adalah kalau
jatuhnya terlentang bisa kena syaraf otaknya. Soalnya anak bayi itu kalau
sudah sekali jatuh, bisa berkali-kali lho Mbak, based on kepercayaan katanya
harus digenapi tujuh kali. Anak saya juga gitu sudah jatuh sekali, sempat
juga jatuh berkali-kali setelah spring bednya saya turunkan.
Gitu saja sharingnya.
Rgrds,
Lilis
-Original Message-
From: Fitriyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 18, 2003 8:46 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Perlukah ke dr ahli saraf (was : anak
jatuh...)
Mungkin kalo' mau lebih sure, dilakukan Scan kali ya, tapi saya gak tau usia
berapa bisa scan, Mba' bisa cek ke dr. syarafnya, soalnya kalau luka parut
di jaringan otak memang akibatnya tidak terlihat sekarang. Saya bukan
nakut-2in ya Mba', pada umumnya anak-2 hampir semuanya megalami jatuh, jadi
mudah-2an gak ada apa-2 ya.
Salam saya,
/Fitri
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 17, 2003 12:57 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Perlukah ke dr ahli saraf (was : anak jatuh...)
Dari sejak umur 3 bulan, anak saya (sekarang 8 bulan) total sudah 5 kali
jatuh dari ranjang (spring bed).
Emang ngga ada tanda-tanda muntah atau badan panas sih dan setiap selesai
jatuh biasanya sore saya bawa ke tukang urut bayi. Waktu ke dsa (imunisasi)
saya ceritakan soal jatuh itu namun dsa bilang ngga apa-apa kalo ngga ada
muntah or panas.
Nha ibu saya yang malah ketakutan kalo hal itu berdampak pas dia besar
nanti makanya saya disuruh bawa anak saya ke dokter saraf.
Wha, bagaimana nih menurut teman-teman, apa memang saya perlu bawa anak
saya ke dokter saraf ya (dokter gini tuh namanya Neurolog itu ya???)
Thanks,
-F-
Aik Aristawati
(Corp HR-GA To:
[EMAIL PROTECTED]
Supervisor, cc:
AGS-HO) Subject: RE: [balita-anda]
anak jatuh...
[EMAIL PROTECTED]
03/12/03 05:04 PM
Please respond to
balita-anda
Mbak Kiki,
Kalau setahu saya bila anak jatuh dan sampai muntah mungkin gegar otak
ringan. Sebaiknya Mbak Kiki segera bawa Adzka ke dokter. Biar lebih dini
tau
ada apa-apa.
Turut prihatin ya...
Ibunya PAndu dan Melati
-Original Message-
From: Kiki Vera Yasmina [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 12, 2003 3:28 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] anak jatuh...
Importance: High
Dear all,
maaf sekali jika mengulang pembahasan yang lalu, hanya saja saya masih
tidak
yakin dengan kondisi anakku , ADZKA hingga hari ini. Ceritanya malam senin
kemarin anakku, 21 bulan jatuh dari tempat tidur..+/- 1 m, benjol sebesar
ibu jari anak di atas kuping kirinya...waktu jatuh dia menangis sampai +/-
5
menit setelah itu kembali seperti biasa, lincah sampai seninnya saya
langsung awasi perubahan yang ada...tapi dia lincah seperti biasa..., hanya
saja selasanya badannya agak suam kuku...kepalanya agak suam saja, dan hari
ini saya baru di bell dgn orang di rumah jika...bangun tidur adzka minta
makan...baru sesuap langsung muntahbanyak. 10 menit setelah itu aku
coba
bel ke rumah kondisinya seperti biasa, hanya agak hangat suam-suam...,
makan
seperti biasa.
Dan baru ketemu dokternya hari Sabtu di saat praktek.
Bagaimana menurut netters, adakah yang memiliki pengalaman demikian ?
Terima kasih untuk konfirmasinya.
Wassalam -Vera
-Original Message-
From:Riski Harris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
Sent:Wednesday, March 12, 2003 1:53 PM
To:'[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Batuk-pilek
Dear Mbak Ita,
Maaf jadi ikutan nanya. Anak saya dari hari sabtu kemaren terkena batuk
pilek. Hari seninnya saya bawa ke DSA dan dikasih puyer untuk batuknya
serta
Nipe drops untuk pileknya. Kata DSA-nya kalau batuknya masih belum sembuh
sampai hari Jumat harus di inhalasi di RS. Kalau menurut info Mbak di
bawah
bisa melakukan inhalasi sendiri di rumah. Kalau boleh tahu caranya
bagaimana
(anak saya umurnya 7 bln)? Terus kalau di RS proses inhalasinya sperti
apa,
ya? maaf OOT, abis saya belum pernah punya pengalaman untuk hal ini.
Makasih sebelumnya.
Rgds,
Mamanya Rayhan
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 12, 2003 11:59 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda