Dari milis sebelah....
Salam,
Ayah Manzila

---
Dalam suatu rapat mengenai qualitas bahan makanan, ada pertanyaan kepadaku:
"anda berusaha memperbaiki qualitas hasil pertanian, dengan teknologi 
macam-macam, sekarang kalau anda ke pasar beli tomat, kobis (kol) macam 
mana yang anda nilai lebih baik?"

kujawab: "yang ada ulatnya itu yang lebih baik bagi kita!!!"

para peserta rapat tercengang dan gemuruh, kenapa?

jawabku:"anda tahu, saat ini pemakaian pestisida sudah 'maha' gila. Batas 
ambang racun yang kita minum dan makan sudah sering terlampaui. Kenapa saya 
pilih yang ada ulatnya, karena bahan makan itulah yang aman dan kurang 
tercemari pestisida, buktinya ulat masih bisa hidup. Kalau buah tomat yang 
cantik ranum, kobis (kol) yang mulus, percaya aja lah yg bersih dan cantik 
itu mengandung racun di atas ambang"

habis rapat, runyam aku, 'dipukuli' oleh para trader pestisida, tetapi 
disisi lain banyak pendukung dari kalangan ramah lingkungan, petani organik 
dan konsumen.

However, kalau anda yang ditanya seperti pertanyaan di atas, jawab anda 
apa? pilih yang ada ulatnya tapi sehat atau yang 'cantik' tapi beracun? 
coba jawab, aku ingin dengar pendapat anda?

Belum lagi pertanyaan:
Kalau anda jajan bakmi, pilih yang mana antara bakmi fresh (+formalin) atau 
bakmi kering?
Kalau anda jajan bakso, angkat sebutir bakso setengah meter dari meja, 
lepaskan, kalau bakso itu mantul, artinya bakso itu kenyal, nah yang bikin 
kenyal itu apa coba, hayo? belum lagi monosodium glutamatnya satu sendok 
teh per mangkok? eunak sih eunak, tapi ....?
Belum lagi berapa instant mie, berapa bungkus yang kalian konsumsi?

Duh, repot aku diserang sama trader, padahal aku getol kampanye ekonomi
umat.

Hiduplah yang halal dan thoyib. Kita kaya bisa beli daging tapi kesehatan 
kita tidak mengizinkan kita makan daging, itu namanya halal tapi tidak 
thoyib, repot.

Dalam dunia persilatan, ada jurus mengeluarkan racun, puasa dua hari, terus 
salurkan pernafasan untuk mendorong racun keluar dari tubuh. Kita juga 
punya, ibadah Ramadhan adalah jurus yang ampuh bagi kesehatan, salurkan 
dzikir dengan nafas teratur, itu adalah bengkel tubuh paling murah disertai 
iman. Banyak sudah para ahli kedokteran mutakhir yang melakukan therapi 
dengan 'puasa' walau tanpa disertai nilai ibadah.
Islam adalah sebuah ajaran cerdas, termasuk ajaran beribadah Ramadhan, 
tanpa riset sudah unggul sejak dahulu kala. hanya terkadang kita tidak 
sadari kehebatan kita ini, karena kita memeluk Islam sejak kecil karena 
faktor keturunan. Jadi marilah kita 'KAJI' nilai-nilai ilmiah dibalik 
ajaran ibadah dalam agama kita Islam. Belajarlah dari para mu'alaf, kenapa 
mereka melirik Islam? Kenapa pula zakat itu perlu?

Selamat beribadah Ramadhan.

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Pudjo Rahardjo, 0815 613 8333, 0812 2004760
Pesantren Al-Quran dan Teknologi DURIYAT MULIA, BANDUNG SELATAN 


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim parcel Lebaran, klik, http://www.indokado.com/parcel2003.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke