[balita-anda] Puisi buat Ayah

2005-11-30 Terurut Topik Uci Wiriasastra

AYAH

I

Sedalam laut, seluas langit

cinta selalu tak bisa diukur

begitulah ayah mengurai waktu

meneteskan keringat dan rindunya

untukku

Saya tengah rehat sore saat saya menerima puisi ini. Pada waktu itu
saya
sudah dua pekan berada di Hilversum, Belanda. Kangen pada orang rumah,
iya. Tapi puisi ini yang membuat saya berderai air mata.

Sejak Faiz dalam kandungan, saya tak pernah punya banyak waktu
bersamanya. Saya memang kerap mengajak janin Faiz bercakap-cakap,
membacakan ayat-ayat Qur'an, tapi Bunda-nyalah yang melakukannya lebih
sering.

Tak heran jika Faiz, dalam banyak hal, dekat dengan Bundanya. Bundanya
pula yang pertama kali 'menangkap' kalimat-kalimat puitis dari balita
Faiz.

Tapi beranjak besar, Faiz mulai lebih banyak berpaling pada saya. Dia
mulai banyak bertanya tentang aneka hal, sering tak kenal waktu dan
tempat. Dia juga mulai gemar berolahraga serta bergiat di luar
ruangan.
Dia merasa ayahnya bisa memenuhi kebutuhannya soal ini.

II

Ayah pergi sangat pagi

kadang sampai pagi lagi

tapi saat pulang

ia tak lupa menjinjing pelangi

lalu dengan sabar

menguraikan warnanya

satu persatu padaku

dengan mata berbinar

Sebagai wartawan televisi, saya punya jam kerja yang tak lazim. Saya
pergi saat orang lain pulang. Saya pulang saat orang lain pergi.

Korban pertama adalah Faiz. Dia tidak menjumpai saya sebagaimana
sebagian besar anak-anak lain menjumpai ayahnya. Mereka umumnya
punya
ayah yang bekerja teratur, dari Senin sampai Jum'at, masuk pukul 08.30
pulang pukul 16.30.

Tapi Faiz cerdik. Dia tidur sebelum saya pulang. Dan bangun saat
mendengar taksi yang membawa saya pulang, tiba. Saat saya membuka
pintu
kamar, dengan berseri dia mulai membombardir saya dengan aneka
pertanyaan.

Ayah, benua Atlantis itu ada dimana sih? Bener gak benua ini ada?

Ayah, Plato itu siapa?

Ayah, kalau anak kecil main filem orang dewasa, boleh gak dia nonton
filem yang dia perankan?

Dan Faiz bukanlah anak yang cepat puas. Di setiap ujung jawaban saya,
pertanyaan berikutnya sudah meluncur. Bukan pekerjaan mudah menjawab
berondongan pertanyaan-pertanyaan ini, di tengah malam, saat badan dan
otak sudah letih didera pekerjaan sepanjang hari. Belum lagi saya
harus
menyederhanakan jawaban saya agar bisa ia cerna. Bersyukur saya
bekerja
sebagai wartawan, sehingga saya punya banyak kesempatan untuk belajar
tentang banyak hal.

Tapi saya menikmatinya. Saya beruntung punya anak yang banyak
bertanya,
karena dengan demikian saya bisa menjelaskan banyak hal padanya.

Saya selalu ingat nasehat sahabat saya Santi Soekanto, Jawablah
pertanyaan anak kecil, sebagaimana kita menjawab pada orang dewasa
karena mereka punya kecerdasannya sendiri. Santi menuliskannya dalam
sebuah artikel di harian the Jakarta Post yang saya baca saat Faiz
masih
dalam kandungan.

Saya sering merasa sedih manakala menemukan anak-anak kecil dengan
rasa
ingin tahu yang luar biasa, tapi tak ditanggapi dengan layak oleh
orang
tua, kakak atau bahkan guru-gurunya. Mereka dianggap cerewet dan
karena
itu selalu disuruh diam atau diberi jawaban, Pokoknya...

III

Waktu memang tak akrab

denganku dan ayah

tapi di dalam buku gambarku

tak pernah ada duka atau badai

hanya sederet sketsa

tentang aku, ayah dan tawa

yang selalu bersama


Bagian ketiga ini yang membuat saya pilu. Saya tak menyangka bisa
menemukan empati dan pengertian dari seorang anak berusia delapan
tahun
pada ayahnya. Dia pantas memprotes dan menggugat saya karena tak
pernah
punya waktu yang cukup bersamanya. Tapi dia memilih untuk
memahaminya.
Dia memilih untuk mengenang saat-saat terbaiknya bersama saya.

Tiap kali membaca bagian ini, air mata saya selalu berderai. Termasuk
di
ruang komputer di tempat pelatihan saya di Belanda.

Seorang kawan wanita dari Iran sampai bersikeras meminta terjemahan
puisi ini dalam bahasa Inggris karena dia bingung melihat saya selalu
menitikkan air mata tiap kali membacanya. Padahal sehari-hari, saya
lebih dikenal sebagai orang yang dingin, tak punya emosi. Seorang
kawan
lain dari Indonesia mengirim pesan pada kawan-kawan saya di Jakarta,
Kalo loe mo lihat seorang Tomi menangis, suruh dia baca puisi dari
anaknya. Seumur hidup gue belum pernah gue lihat Tomi nangis kayak
gitu.

Maafkan Ayah, ya mas Faiz.. Insya Allah kita akan menemukan waktu-
waktu
kita bersama, menggambar sketsa-sketsa kehidupan kita bersama, sampai
saatnya engkau meniti jalan hidupmu sendiri, sebagaimana yang Allah
Ta'ala sudah gariskan.

(Tomi Satryatomo)

Hiks..hiksÂ…hiks.. jd terharu nih..

Uci mamaKavin


Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com
___
Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Puisi buat Ayah

2005-11-30 Terurut Topik aseani setiyadi
Hiks..hiks#133;hiks.. jd terharu nih..

Uci mamaKavin

  aku dewe malah nangis beneran nih...semalem abis tonjok2an ma misoa, coz udah 
hampir sbulan gak liatin Zalwa diUngaran sana [ups, bocor bin ember nih]...
  kalo gak percaya, ntar kalo ketemu, bekas tonjokan masih ada koqhidungku 
jadi pesek, padahal sebelumnya lumayan mancung lhoh.[hiks...]


Muslifa Aseani
  Jalan Kanfer Utara V 244 Banyumanik Semarang
  www.bayipertama.com?id=lucky
  www.smsbisnis.com/?id=08179555736
  www.superdialup.com?id=ONHQQC
  www.myidol88.blogspot.com
  Open MindedPositive Thinking, Good Combination 4 Ur Brain


-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

Re: [balita-anda] Puisi buat Ayah

2005-11-30 Terurut Topik yandi
Hello mbak anik,

kenapa mbak kok bisa tonjok2an??? bukan gara2 aku telp kemaren
kan*uppss kelepasan ngomongnya*
-- 
Best regards,
 yandimailto:[EMAIL PROTECTED]

Thursday, December 1, 2005, 10:52:51 AM, you wrote:
Hiks..hiks#133;hiks.. jd terharu nih..

Uci mamaKavin

  aku dewe malah nangis beneran nih...semalem abis tonjok2an ma misoa, coz udah 
hampir sbulan gak liatin Zalwa diUngaran sana [ups, bocor bin ember nih]...
  kalo gak percaya, ntar kalo ketemu, bekas tonjokan masih ada koqhidungku 
jadi pesek, padahal sebelumnya lumayan mancung lhoh.[hiks...]


Muslifa Aseani
  Jalan Kanfer Utara V 244 Banyumanik Semarang
  www.bayipertama.com?id=lucky
  www.smsbisnis.com/?id=08179555736
  www.superdialup.com?id=ONHQQC
  www.myidol88.blogspot.com
  Open MindedPositive Thinking, Good Combination 4 Ur Brain


-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]