RE: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III (Cantumkan nama penulisnya!)
Mba' ... Knapa ndak d kasih ta'u aja d sini siapa pengarangnya?! Jadi klo' ada yg fwd lagi bisa d kasih nama pengarangnya. Saya pernah d kirim dari temen yg sumbernya dari (Sumber ilmiah tulisan : http://www.autism.org)/) Di BA juga. Krn sudah k baca smua member BA apa salahnya ta'u siapa pengarangnya ... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 04, 2007 3:15 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Fw: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III (Cantumkan nama penulisnya!) Dear All BAer ... Siapa yah yg dulu posting cerpen dengan judul diatas??? ... penulisnya minta koreksi / segera melakukan koreksi dengan mencantumkan nama-nya. Dan Beliau telah menjapri sy, mungkin dikiranya sy yg telah memposting cerpennya. Walahh ... baca aja sy gk pernah. apalagii memposting-nya ke BA. Yg dulu posting mohon japri sy biar sy kasih info Email pengarangnya yaa ... Thanks®ards, Ina.W -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Fw: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III (Cantumkan nama penulisnya!)
Dear All BAer ... Siapa yah yg dulu posting cerpen dengan judul diatas??? ... penulisnya minta koreksi / segera melakukan koreksi dengan mencantumkan nama-nya. Dan Beliau telah menjapri sy, mungkin dikiranya sy yg telah memposting cerpennya. Walahh ... baca aja sy gk pernah. apalagii memposting-nya ke BA. Yg dulu posting mohon japri sy biar sy kasih info Email pengarangnya yaa ... Thanks®ards, Ina.W
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
Return Receipt Your Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III document: wasRia Sari Susilaningtyas/StarEnergy received by: at:05/11/2007 08:52:22 AM -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
Return Receipt Your Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III document : was Sarjana Muhammad/ID/ARNOTTS/CSC received by: at: 04/05/2007 02:02:46 PM ZE7 ** This e-mail and any files transmitted with it may contain confidential information and is intended solely for use by the individual to whom it is addressed. If you received this e-mail in error, please notify the sender, do not disclose its contents to others and delete it from your system. ** -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
受信確認レポート 件名: Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III 開封者:Ina BKC1028 Widiyanawati/BKCP/BKC 日付: 2007/05/04 12:53:28 ZE7 -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
Return Receipt Your Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III document: wasIndonesian Training Centre/ID/Ecco received by: at:04-05-2007 12:10:12 ZE7 -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
hiks..hiks..terharu bacanya. bagus banget. jadi ingat kado2 terindah yang ada dirumah salam, desy BundaVaNifTa - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, May 03, 2007 4:56 PM Subject: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final "Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional" yang diikutinya. "Mama, aku takut kalah" ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya. "Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang" sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis. Mama, Aku memang terlahir beda Kataku sulit dicerna Wajahku tak bersinar ceria Aku hidup di dunia tanpa warna.. Mama, Ada jemarimu menyaput warna diduniaku Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku Ada senandungmu di senyapnya malamku. Mama, Kini duniaku tak lagi gulita Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya Terima kasih Mama, Telah merajut rapi benang-benang masa depanku Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat di dadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi. Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan... Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim. Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar di wajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya. "Mama, itu kan namaku" ujarnya lugu "Ia Nak, kamu pemenangnya!" Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah diharapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita. Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik di hatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk di batinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala di tangannya. Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk 'pria kecil'nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya. Ada keinginan di hatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira - bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel ernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna. Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi di luar rencana atau ketidaksengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah. -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
Bagus banget...hiks...hiks... Mengispirasi banget.Inget sering nggak sabar kalo pas Rafi & Reza nakal, rewel minta perhatian sementara badan & pikiran dah penat. Harus lebih sabar lagi ya ... - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, May 03, 2007 4:56 PM Subject: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final "Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional" yang diikutinya. "Mama, aku takut kalah" ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya. "Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang" sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis. Mama, Aku memang terlahir beda Kataku sulit dicerna Wajahku tak bersinar ceria Aku hidup di dunia tanpa warna.. Mama, Ada jemarimu menyaput warna diduniaku Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku Ada senandungmu di senyapnya malamku. Mama, Kini duniaku tak lagi gulita Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya Terima kasih Mama, Telah merajut rapi benang-benang masa depanku Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat di dadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi. Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan... Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim. Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar di wajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya. "Mama, itu kan namaku" ujarnya lugu "Ia Nak, kamu pemenangnya!" Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah diharapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita. Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik di hatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk di batinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala di tangannya. Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk 'pria kecil'nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya. Ada keinginan di hatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira - bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel ernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna. Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi di luar rencana atau ketidaksengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah. -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis,
RE: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
Hibagus..bangets Regards, Grace -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: May 3, 2007 4:56 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final "Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional" yang diikutinya. "Mama, aku takut kalah" ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya. "Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang" sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis. Mama, Aku memang terlahir beda Kataku sulit dicerna Wajahku tak bersinar ceria Aku hidup di dunia tanpa warna.. Mama, Ada jemarimu menyaput warna diduniaku Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku Ada senandungmu di senyapnya malamku. Mama, Kini duniaku tak lagi gulita Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya Terima kasih Mama, Telah merajut rapi benang-benang masa depanku Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat di dadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi. Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan... Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim. Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar di wajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya. "Mama, itu kan namaku" ujarnya lugu "Ia Nak, kamu pemenangnya!" Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah diharapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita. Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik di hatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk di batinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala di tangannya. Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk 'pria kecil'nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya. Ada keinginan di hatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira - bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel ernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna. Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi di luar rencana atau ketidaksengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah. -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] -- This e-mail, including
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
Ga ada nama pengarang aslinya ya? soalnya di milis sebelah si pengarang asli komplen krn cerpennya ini dah beredar di macam2 milis tanpa mencantumkan namanya sbg pengarang. sayangnya, imelnya dah keburu didelete en namanya jg aku lupa. :(( cc - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, May 03, 2007 4:56 PM Subject: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final "Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional" yang diikutinya. "Mama, aku takut kalah" ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya. -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
aduh mba bagus bgt ceritanya.sampai nangis neh..kasih ibu memang sepanjang masaselamat buat nathan terutama buat ibunya yang udah super duper hebat - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, May 03, 2007 4:56 PM Subject: [balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final "Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional" yang diikutinya. "Mama, aku takut kalah" ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya. "Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang" sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis. Mama, Aku memang terlahir beda Kataku sulit dicerna Wajahku tak bersinar ceria Aku hidup di dunia tanpa warna.. Mama, Ada jemarimu menyaput warna diduniaku Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku Ada senandungmu di senyapnya malamku. Mama, Kini duniaku tak lagi gulita Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya Terima kasih Mama, Telah merajut rapi benang-benang masa depanku Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat di dadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi. Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan... Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim. Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar di wajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya. "Mama, itu kan namaku" ujarnya lugu "Ia Nak, kamu pemenangnya!" Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah diharapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita. Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik di hatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk di batinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala di tangannya. Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk 'pria kecil'nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya. Ada keinginan di hatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira - bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel ernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna. Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi di luar rencana atau ketidaksengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah. -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL P
[balita-anda] Sebuah Dunia untuk Nathan - Part III
Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final "Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional" yang diikutinya. "Mama, aku takut kalah" ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya. "Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang" sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis. Mama, Aku memang terlahir beda Kataku sulit dicerna Wajahku tak bersinar ceria Aku hidup di dunia tanpa warna.. Mama, Ada jemarimu menyaput warna diduniaku Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku Ada senandungmu di senyapnya malamku. Mama, Kini duniaku tak lagi gulita Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya Terima kasih Mama, Telah merajut rapi benang-benang masa depanku Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat di dadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi. Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan... Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim. Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar di wajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya. "Mama, itu kan namaku" ujarnya lugu "Ia Nak, kamu pemenangnya!" Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah diharapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita. Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik di hatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk di batinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala di tangannya. Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk 'pria kecil'nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya. Ada keinginan di hatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira - bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel ernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna. Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi di luar rencana atau ketidaksengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah. -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]