[balita-anda] Kasih Sayang Ibu

2007-11-14 Terurut Topik Dwi Wahyono at Gmail
 Kasih Sayang Ibu...
 *oleh : Royani Tauhid*

 Cucianmu sudah ibu cuci, Ni!? Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di
rumah. Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian
kotorku sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku
bisa mencuci baju-baju kotorku. ?Ibu tahu, kamu pasti lelah?. Aku hanya bisa
tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah abad,
ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju semua
anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi karena ibuku
punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang kotor. Tangannya
langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak sedap dipandang.

Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang
saja ya biar ibu bisa istirahat? kataku suatu hari. Ibu memandangku, ?Kamu
nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan?. ?Aku sayang sama ibu, aku nggak
tega melihat ibu bekerja keras tiap hari?, aku berusaha membujuknya untuk
menerima saranku. ?Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu
mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap
pagi?. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan
minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok
kesukaanku.

Aku ingat sebuah pepatah *?Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak,
tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu? *. Aku
termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa
belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan
pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya ?Kamu sendiri beli nggak?
Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok?,
ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima
pemberianku.

?Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil? kata beliau suatu kali
ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia.
?Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa
rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu? Aku teringat
kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan
sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.

*Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat *. Apapun yang sudah
kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah
diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang
tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa
warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin

*Untuk Ibunda tercinta, I always love you.*


-- 
[70449090][dwiwahyono.blogspot.com][YM: dwiwahyono_mail]


[balita-anda] kasih sayang

2006-09-16 Terurut Topik Meidy Katrin
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat 
ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak 
mengenal mereka semua. 

Wanita itu berkata: Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti 
sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal 
perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, Apakah suamimu sudah pulang? 
Wanita itu menjawab, Belum, dia sedang keluar. Oh kalau begitu, kami tak 
ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali, kata pria itu. 

 Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua 
kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata 
pada istrinya, Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua 
boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan 
mengundang mereka untuk masuk ke dalam. 

Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama sama, kata pria itu hampir bersamaan. 
Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu 
berkata, Nama dia Kekayaan, katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut 
di sebelahnya, sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu 
pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, 
coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu. 

 Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya 
pun merasa heran. Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba 
kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan 
Kekayaan. 

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, Sayangku, kenapa kita tak 
mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu 
keberhasilan panen ladang pertanian kita. 

 Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan 
siapa yang akan masuk ke dalam rumah. Bukankah lebih baik jika kita mengajak 
si Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh 
dengan kehangatan Kasih Sayang. 

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. Baiklah, ajak masuk si 
Kasih Sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman santap 
malam kita. Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. Siapa 
diantara Anda yang bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu 
kita malam ini. 

 Si Kasih Sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, 
kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu 
bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. Aku hanya mengundang si Kasih 
Sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang 
ditanya itu menjawab bersamaan. Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si 
Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda 
mengundang si Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih Sayang pergi, kami akan ikut 
selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga 
akan ikut serta. 

 Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih Sayang 
yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, 
kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami 
menjalani hidup ini.