Dear all,
Barangkali artikel ini ada gunanya, khususnya bagi Ibus yang punya problem
sama kayak saya yang anaknya susah makan.

Salam,
Mama Ruru

Mengapa Anak Menolak Makan?





 Papalia (1995), salah seorang ahli perkembangan manusia, mengungkapkan
bahwa pada usia 0-3 tahun perkembangan fisik dan otak anak berlangsung
paling pesat/growth spurt, karena itu tubuh membutuhkan gizi yang banyak,
sehingga biasanya anak memiliki nafsu makan yang baik. Setelah usia 3 tahun,
perkembangan tubuh tidak lagi sepesat sebelumnya, kebutuhan tubuh akan
makanan menurun dan biasanya diikuti nafsu makan anak yang juga menurun.
Oleh karena itu dibutuhkan kreativitas dari orangtua agar anak jangan sampai
kekurangan gizi akibat tidak mau makan.


 Illingworth (1991), seorang ahli kesehatan anak, mengutarakan beberapa
hal-hal yang menurut pengamatannya dapat menjadi penyebab anak tidak mau
makan:


 Memakan kudapan diantara jam makan, akibatnya tubuh masih berkecukupan
dengan nutrisi yang berasal dari kudapan tersebut, sehingga anak tidak
merasa lapar

Perkembangan ego sang anak; anak menolak makan sebagai manifestasi dari
perkembangan sikap mandiri. Anak merasa sebagai individu yang terpisah dari
orangtua, sehingga menolak bentuk dominasi orangtua

Anak ingin mencoba kemampuan yang baru dimilikinya yaitu mencoba makan
sendiri tetapi orangtua melarangnya melakukan hal tersebut

Menu tidak bervariasi sehingga anak merasa bosan dengan makanan yang
terhidang atau bentuk makanan tidak menarik

Anak sedang merasa tidak bahagia, sedih, depressi atau merasa tidak
aman/nyaman

Anak sedang sakit


 Sementara itu, bentuk penolakan yang dilakukan anak dapat berupa:


 Memuntahkan makanan

Makan berlama-lama  dan memainkan makanan. Pada tahapan usia 9 bulan-2,5
tahun memang masih merupakan suatu  hal yang wajar jika anak makan
berlama-lama karena ia belum mengenal konsep waktu. Namun jika anak telah
berumur lebih dari usia tersebut, tetapi masih makan berlama-lama dan
memainkan makanannya maka hal tersebut tidak lagi dapat disebut wajar/normal
tetapi merupakan suatu cara anak untuk menarik perhatian dan menentang
dominasi orangtua.

Sama sekali tidak mau makan

Menumpahkan makanan

Menepis suapan dari orangtua


 Tindakan Keliru yang Seringkali Dilakukan Orangtua


 Beberapa tindakan yang sebenarnya keliru yang seringkali dilakukan orangtua
dalam menghadapi situasi diatas misalnya:


 Membujuk. Misalnya dengan kata-kata: "makan sayur bayamnya ya, biar kuat
seperti popeye", "kalau makannya habis nanti mama bilang sama papa kalau
anak mama dan papa pintar loh", dll.

Mengalihkan perhatian, misalnya: anak disuapi makan sambil menonton film
atau sambil bermain-main

Memberi janji, misalnya: "kalau makannya habis, nanti mama belikan ice
cream"

Mengancam, misalnya: kalau makannya tidak habis, nanti kalau ke dokter
disuntik loh"

Memaksa, misalnya anak dipaksa membuka mulut lalu dijejali makanan

Menghukum, misalnya anak yang tidak mau makan langsung dipukul atau
diperintahkan masuk kamar

Membolehkan anak untuk memilih menu makanan yang diingininya. Dalam hal ini
orangtua biasanya akan langsung mengganti menu jika anak mengatakan bahwa ia
tidak menyukai menu yang dihidangkan.


 Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Orangtua


 Dengan mengetahui bahwa nafsu makan anak digerakkan oleh jumlah makanan
yang dibutuhkan tubuh, orangtua seharusnya menjaga nafsu makan anak dan
memastikan bahwa anak mendapatkan kebutuhan tubuhnya. Para ahli psikologi
anak sama sekali tidak menyarankan anak dipaksa untuk makan apapun
penyebabnya, karena semakin dipaksa anak akan semakin memberontak.


 Lalu apa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua untuk membuat anak
mau makan dan tidak kekurangan sumber energi yang dibutuhkan tubuhnya?
Berikut ini beberapa saran yang dapat anda lakukan jika menghadapi anak yang
sulit makan:


 Kurangi kudapan atau tidak memberikan kudapan sama sekali di antara jam
makan. Termasuk di sini adalah pemberian susu kepada anak. Bagi anak yang
memiliki nafsu makan sangat baik, pemberian kudapan maupun susu diantara jam
makan masih diperbolehkan, tetapi harus dilakukan dengan jadwal tetap dan
dosistepat sehingga tidak terjadi obesitas.

Menghidangkan menu yang bervariasi. Sama seperti orang dewasa, jika hampir
setiap hari diberikan menu yang sama, maka anak akan bosan (meskipun menu
yang diberikan merupakan menu favorit anak tersebut). Oleh karena itu,
orangtua harus jeli dan pintar untuk memberikan menu yang bervariasi kepada
anak. Misalnya: jika anak sudah sering diberi ikan cobalah mengganti ikan
dengan ayam atau daging atau dapat pula diganti cara memasaknya.

Mempercantik tampilan makanan. Contohnya, dalam sebuah iklan di TV, ada
orangtua yang menghidangkan nasi goreng dengan diberi gambar wajah, mata
yang terbuat dari tomat, bibir dari sosis, dan hidung dari ketimun.
Penampilan nasi goreng yang seperti ini akan lebih menarik perhatian bagi
anak daripada nasi goreng yang terhidang begitu saja di piring tanpa hiasan.

Saat anak sedang merasa sedih, cobalah untuk terlebih dahulu membuat
perasaan anak lebih baik dengan menunjukkan kasih sayang dan mencoba
mengerti penyebab mengapa anak merasa sedih. Contoh: anak sedih karena
kematian anjing yang disayanginya, maka bisa dihibur dengan mengatakan bahwa
"anjingnya sekarang sudah sembuh, tidak akan pernah sakit lagi di tempat
yang baru".

Biarkan anak makan sendiri. Jangan takut dengan kekotoran yang disebabkan
anak makan sendiri, karena yang penting di sini adalah anak merasa mampu,
dipercaya oleh orangtua, semakin mandiri dan kemampuan motoriknya juga akan
terlatih dan berkembang baik.

Jangan memburu-buru anak agar makan dengan cepat. Anak yang makannya
berlama-lama, tidak perlu diburu-buru. Jika semua sudah selesai makan, meja
sudah dibersihkan dan anak masih bermain dengan makanannya, maka sebaiknya
makanannya disingkirkan. Anak mungkin akan merasa marah, jika hal ini
terjadi orangtua tidak perlu berdebat  ataupun memarahi anak, berikan
perpanjangan waktu yang cukup, jika perpanjangan waktu sudah selesai maka
makanan benar-benar ditarik dan tidak diberikan perpanjangan waktu lagi.
Dengan demikian anak akan mengerti ada waktu untuk makan.

Tidak perlu setiap kali mengikuti keinginan anak dengan mengganti menu
sesuai keinginanya, karena mungkin saja ketidaksukaannya disebabkan
keinginan menentang dominasi orangtua. Sebaiknya tanamkan kesadaran pada
anak bahwa makan adalah tugasnya, dengan tidak memuji jika makanan
dihabiskan, dan juga tidak memarahi, mengancam, membujuk, menghukum, atau
memberi label anak sebagai anak nakal jika makanannya tidak dihabiskan/tidak
mau makan.

Jika anak tidak mau makan dan si anak berada dalam keadaan sehat, tidak
apa-apa, singkirkan saja makanan dari meja makan, dan anak tidak perlu
diberikan kudapan apapun di antara waktu makan utamanya.  Dengan demikian,
ketika tiba waktu makan selanjutnya anak akan merasa lapar (bukan kelaparan)
dan ia pasti akan makan apapun yang dihidangkan.

Tidak perlu memberikan porsi yang banyak kepada anak, sehingga sulit
dihabiskan. Lebih baik memberikan porsi yang sedang, jika anak merasa
kurang, ia boleh minta tambah.

Berikan makanan secara bertahap sesuai jenis dan kandungan gizi satu
persatu,  mulai dari yang mengandung banyak zat besi dan protein (misalnya
daging), sampai terakhir jenis yang kurang penting (misalnya puding sebagai
penutup mulut). Jika anak merasa sudah kenyang sebelum sampai pada makanan
tahap berikutnya, orangtua tidak perlu lagi memaksa anak untuk makan


 Reaksi orangtua akan menentukan arah dan proses pembelajaran anak terhadap
berbagai hal sampai mereka menemukan kesadaran dan tanggungjawab secara
internal. Jika reaksi orangtua menguatkan perilaku sulit makan, maka yang
terjadi kemudian adalah anak menjadi sulit makan. sebaliknya jika reaksi
orangtua menguatkan perilaku mudah makan, maka anak mudah makan. Satu hal
yang sebaiknya diingat orangtua adalah tidak mudah untuk selalu merespon
perilaku anak secara tepat. Tulisan ini mungkin dapat menjadi suatu
informasi yang berguna bagi anda para orangtua yang peduli terhadap
kesejahteraan anaknya. Selamat mencoba.




---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke