Dear mbak Sefty
Kalo aku sih jelasinnya mulai pake bahasa yg ilmiah
kalo nyebut kelamin cowok ya penis.. kalo cewek ya
vagina.. (maaf bukannya apa2 nih.) takutnya sih ntar
salah kaprah spt di Nayla.. dibilangin itu burung
nunjukin ke kandang burung
Aku jelasinnya secara gak langsung nih.. misal kalo
pas mandi dibilangin penisnya dibersihin yah
trus
kalo habis kencing juga mesti dicuci penisnya
Pernah tuh Kavin liat sepupunya cewek yg masih baby
digantiin baju.. trus dia nunjuk2 vagina n bilang
enih..enih.. (penis maksudnya) aku bilang aja bukan
penis itu vagina
eh Kavin bilang ina..ina..
Emang sih smp sekarang Kavin 18 bln blum bisa bedain
penis tu punya cowok n vagina. Punya cewek... but
paling gak ama punya dia sendiri Kavin tau.. malah
kalo mo pipis bilang enih mo pipih.. maksudnya
penis mau pipis..
Ok, moga2 dikit Bantu ya..
Uci mamaKavin
http://oetjipop.multiply.com
PS: ni aku ada artikel ttg bicara sex pd anak..
kiriman Mbak Rina Rinso buat anak SD yg mulai akil
baliq sih.. but senggak-nggaknya kan buat persiapan
kita2 yg punya BALITA
BICARA SEKS PADA ANAK
Dorongan seks, sejalan dengan fungsinya sebagai
sarana reproduksi,
merupakan fitrah manusia. Ia akan tumbuh dan
berkembang pada waktunya
seiring dengan kematangan usia fisik dan psikisnya.
Tapi, bagaimana jika
ada anak seumur jagung matang sebelum waktunya
sehingga fasih bicara
soal seks? Tabukah bicara seks pada anak?
Rasa penasaran anak
Dalam sebuah penelitian di lapangan, team konselor
Yayasan Kita dan
Buah Hati sebuah LSM pemerhati masalah anak dan
keluarga; diketuai oleh
Hj. Ely Risman, Psi.- mengungkap kasus anak kelas 5
dan 6 sebuah SD
Negeri menonton VCD porno bersama-sama, kemudian
melakukan masturbasi
bersama-sama pula. Temuan lain, ternyata anak-anak itu
pun tahu dimana
mendapatkan VCD porno, berapa harganya, model dan gaya
apa yang bagus!
Jangan heran pula, ketika digali lebih dalam, keluar
beragam pertanyaan
seputar seks yang bisa membuat kita geleng-geleng
kepala.
Kalau anak perempuan biasanya polos. Mereka lebih
concern pada masalah
menstruasi, haid, keputihan. Kalau yang laki-laki
aktif mencari
informasi, aktif mendapatkan media-media, VCD porno
dan majalah komik. Ada
yang udah nanya: Kak, kalau payudara perempuan
dipegang-pegang, itu kan
yang tengah-tengahnya ada hitam-hitam, itu bisa pecah,
nggak, ya? Kenapa
anu saya tegang kalau melihat perempuan seksi
? Coba,
meraka bisa
bertanya itu
, cerita Ika Pambajeng, Psi, konselor
pada Yayasan Kita dan
Buah Hati, mengungkap pengalamannya menangani
pelatihan masalah
seksualitas pada anak-anak SD. Menurut dia, pertanyaan
diatas
mengindisikasikan
bahwa si anak sudah biasa melihat hal tersebut, karena
pertanyaan anak
sudah menganalisa.
Kasus lain, papar Ika, Anak laki-laki mbukain rok
anak perempuan,
narikin BH-nya. Buat mereka kayaknya bercanda, ya
menyenangkan. Tapi, tanpa
disadari mereka terangsang, loh. Lihat paha mulus,
terus lihat badan
yang mulai berbentuk, terus anak perempuan kalau
digodain jerit-jerit
centil gitu, kan. Walaupun awalnya tujuannya bukan
itu.
Beberapa waktu lalu, tayangan berita di TV mengungkap
kasus perkosaan
yang dilakukan anak usia 7 tahun pada anak 5 tahun.
Belum lagi kasus
sodomi di kalangan anak-anak jalanan dan kasus
penyimpangan perilaku seks
lain. Apa sebenarnya yang tengah terjadi?
Menurut Sri W. Rahmawati, Psi, konsultan psikologi
pada SDIT Nurul
Fikri, Cimanggis, Depok, awalnya itu berangkat dari
rasa ingin tahu anak,
keinginannya untuk eksplorasi, keinginannya untuk
mencoba, setelah ia
mendapatkan atau melihat adanya stimulus berupa
gambar-gambar, misalnya.
Ketika anak-anak melakukan segala sesuatu itu,
sebetulnya belum
dengan dorongan tertentu, bukan ke arah seksual, tapi
dia nyoba fungsi
tubuhnya. Cuma kalau dia tidak mendapatkan pengarahan
yang tepat, akhirnya
dia menganggap ini sebagai sesuatu enak atau
apa.Kemudian dia mencoba
mengulangi lagi.
Serbuan media Vs Orangtua tabu
Sebagian orangtua ada yang menganggap kasus-kasus di
atas sebagai
kecelakaan peradaban yang tidak perlu ditanggapi
serius. Berapa banyak sih
anak-anak yang seperti itu; buktinya anak saya
baik-baik saja,
itu kan cuma kasus kecil yang tidak perlu
didramatisir
Pandangan tersebut mungkin ada benarnya, tapi bukan
berarti kita tidak
perlu peduli. Ingatlah, fenomena gunung es kasus
narkoba, kasus AIDS
dsbnya. Terlebih, tayangan seputar seks lewat media
demikian gencar,
mudah dan murah. Dan sebagaimana diakui oleh banyak
kalangan, tayangan
media, baik cetak mau pun elektronik, memberi
kontribusi yang signifikan
terhadap munculnya fenomena kematangan seksual sebelum
waktunya. Media
seolah menjadi guru yang baik, tidak rewel dan setia
bagi anak-anak dalam
penyebaran informasi seputar seks. Ini dakui oleh
Rahmawati yang
menilai tayangan untuk anak pun, semisal film kartun
Popeye, tidak luput
menyelipkan adegan-adegan seputar seks. Awalnya
mungkin anak tidak
mengerti, tapi kalau terus-menerus melihat, akhirnya
muncul rasa ingin tahu,