Alangkah baiknya jika berita seperti ini diberikan "link" ke sumber berita
agar mudah dicek kebenarannya.
Bu Nenny apakah bisa memberitahu Detikcom tanggal berapa atau "link"nya
karena saya cari (pakai search "gudang data" detikcom) tapi tidak ada.

-----Original Message-----
From: nenny riana [mailto:nenny@;mailhost.bps.go.id] 
Sent: Monday, October 28, 2002 2:04 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] OOT: Pempek dan Terasi Bangka Mengandung Pengawet
Mayat 


Pempek dan Terasi Bangka Mengandung Pengawet Mayat
Kontributor : Taufik Wijaya

detikcom - Palembang, Anda penggemar pempek Palembang atau terasi Bangka?
Hati-hati, makanan tradisional itu, terutama yang beredar di Palembang,
banyak mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Di antaranya mengandung zat
pengawet mayat.

Soal adanya bahan pengawat berbahaya di dalam pempek Palembang, terasi
Bangka dan makanan tradisonal yang beredar di Palembang dan sekitarnya,
dikemukakan oleh Burhanuddin Gumay, Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan
Informasi Konsumen, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang
kepada pers, Sabtu (26/10/2002) pagi.

Menurut Burhanuddin BBPOM Palembang menemukan terasi Bangka dan 75 jenis
makanan jajan, termasuk makanan tradisional, mengandung zat berbahaya.
Terasi dan makanan mengandung bahan-bahan pewarna pakaian, pengawet mayat,
serta pengawetan kayu yang berbahaya.

Untuk terasi, sampel yang diteliti terasi asal Bangka dan juga asal
Sungsang. Hasilnya, 16 item terasi dinyatakan positif mengandung Rhodamin B.
Pemberian zat berbahaya ini untuk memberi kesan terasi itu terbuat dari
udang yang berwarna merah.

Rhodamin B memiliki nama lain tertra ethyl rhadomin, rheonine B, D & C Red
No 19, C I Basic Violet 10 dan C I No 45179. Zat ini sering digunakan untuk
pewarna kertas, pangan dan kosmetik, misalnya sirup, lipstik dan lainnya.

Zat tersebut juga tidak boleh digunakan untuk obat, makanan, kosmetik, dan
minuman, karena dapat menimbulkan iritasi saluran pernafasan, iritasi pada
kulit, dan jika tertelan dapat menimbulkan iritasi pada pencernaan.
Pemakaian Rhodamin untuk waktu yang lama dapat menyebabkan ganggunan fungsi
hati atau kanker hati.

Sementara untuk makanan jajanan yang diteliti termasuk makanan khas
Palembang seperti pempek Palembang dan kerupuk kemplang Palembang.

Hasil penelitian, menurut Burhanuddin, ditemukan 75 item makanan yang
positif mengandung bahan berbahaya. Seperti borax, formalin, serta ada yang
tercemar mikrobiologi.

Dicontohkan, untuk kerupuk, kemplang merah, kempalang ikan, ditemukan
mengandung borax, sejenis pengawet untuk kayu.

Sementara pempek Palembang yang terbuat dari ikan, mi bakso, mi basah, serta
tahu diketahui banyak mengandung formalin. Bahan pengawet yang sebenarnya
digunakan untuk mayat. "Khusus pempek, terdapat juga yang mengandung
mikrobiologi yang sangat berbahaya kalau dikonsumsi manusia," paparnya.

Persoalan yang dihadapi, makanan jajanan ini umumnya merupakan produk
industri rumah tangga dan industri kecil. "Sehingga kalaupun mau diberi
sanksi, cukup rumit. Soalnya, mereka ini kan tergolong usaha yang harus
dibantu pengembangannya," ujarnya.

Namun demikian, untuk keamanan masyarakat, pihaknya sudah melaporkan temuan
ini kepada gubernur. Gubernur Sumsel dengan surat tertanggal 9 Oktober 2002,
sudah meminta bupati dan walikota se-Sumsel untuk mengawasi peredaran terasi
dan makanan yang mengandung zat-zat yang dilarang tersebut. BBPOM Palembang
juga telah melayangkan surat kepada Dinas Kesehatan Propinsi
Bangka-Belitung. (diks)


-------------------------------------------------------------
Additional information is available upon request
Copyright (c) 2002 CLSA Emerging Markets. The information and statistical data herein 
have been obtained from sources we believe to be reliable but in no way are warranted 
by us as to accuracy or completeness. We do not undertake to advise you as to any 
change of our views. This is not a solicitation or any offer to buy or sell. CLSA 
Emerging Markets has produced this information for private circulation only. All 
information and advice is given in good faith but without any warranty. CLSA Emerging 
Markets, its affiliates or companies or individuals connected with CLSA Emerging 
Markets may have used the information set forth herein before publication and may have 
positions in, may from time to time purchase or sell or may be materially interested 
in any of the securities mentioned or related securities. This information is subject 
to the terms and conditions of use set forth on the www.clsa.com website. MITA (P) 
405/07/2001. V.020402. 

This email is only for the use of the addressee and may contain information which is 
confidential, privileged or subject to copyright. If you receive this and are not the 
addressee, please contact the sender or [EMAIL PROTECTED] immediately. Thank you. 

CLSA EMERGING MARKETS http://www.clsa.com 

Kirim email ke