RE: [balita-anda] Pengen Gendut
Terima kasih artikel-nya mbak Luluk. Udah saya forward ke ybs. Kalau dilihat dari kurva BB, anaknya memang masih termasuk normal tapi berada digaris yang paling bawah. Tapi yang jadi masalah ibunya kalau anaknya sakit, langsung turun 2kg, berarti sudah diluar batas normal. Karena itu dia kepengen anaknya bisa naik BB-nya barang 3kg lagi :) Thank's Riski -Original Message- From: Luluk Lely Soraya I [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 13, 2006 7:14 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut Dear Mbak Riski, Maaf kalao gak bsia bantu banyak. Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak. Luluk == Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?! : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat (Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I) "Anak yg gemuk itu sehat dan lucu" Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana masyarakat kita memandang ini ? Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk. Apalagi didukung oleh produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat. Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb. Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah anggapan tsb benar ? Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti sehat. Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?". Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas. Resiko kegemukan pada anak Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif. Hasil penelitian ahli medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya : "« Diabetes "« Penyakit jantung & kolesterol tinggi "« Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini "« Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis "« Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang) "« Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak. Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap, tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya. Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB. Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya dia. Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin. Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit. Penyebab umum kegemukan pada anak Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu : "« Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat. Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak berlebihan. "« Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih. "« Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua ora
Re: [balita-anda] Pengen Gendut
Maksiih ya mbak, atas infonya. Regards Maria J - Original Message - From: "Alfin Agung" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, February 14, 2006 7:57 AM Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut Dear mbak, coba bantu ya. Mbak bisa coba ke www.sehatgroup.web.id. Di link useful tools ada BMI calculator. Kalau saya memasukkkan data yang mbak sediakan, sepertinya putra mbak overweight, karena BMI-nya 20.4, jauh di atas percentile 95%. U/ BB yang normal, sebaiknya berada di persentil antara 5% - 85 %, jadinya beratnya antara 15 - 22 kg ( http://www.keepkidshealthy.com/growthcharts/boystwo.html) kalau dari TB-nya dah bagus sepertinya. mohon maaf jika kurang membantu, CMIIW juga yaaa... =listikekar= http://jarangtulis.blogspot.com On 2/14/06, Maria Josephine <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pagi semuaaa, > > Kalo anak saya umur 5th, TB :115cm , BB :27 kgs , termasuk gemuk nggak ?? > kalo iya , BB normal seharusnya berapa yaa ??. > > Thanks - thanks - thanks > Maria > > - Original Message - > From: "Luluk Lely Soraya I" <[EMAIL PROTECTED]> > To: < balita-anda@balita-anda.com> > Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM > Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut > > > > Dear Mbak Riski, > > > > Maaf kalao gak bsia bantu banyak. > > Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak. > > > > Luluk > > == > > > > Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?! > > : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat > > > > (Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya > I) > > > > > > "Anak yg gemuk itu sehat dan lucu" > > > > Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana > > kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. > Karena > > anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana > > masyarakat kita memandang ini ? > > Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok > itu > > lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri > dan > > keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk. Apalagi didukung oleh > > produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin > kuat. > > Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi > langsing > > & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb. > > > > Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ? > Apakah > > anggapan tsb benar ? > > > > Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia > > kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg > > memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan > > bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa > > > mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan > menandakan > > sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama > > ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti > > sehat. Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan > > berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak > > segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau > kurang > > gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku > > tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?". > > > > Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik > > pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak > sejak > > lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak > > yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas. > > > > Resiko kegemukan pada anak > > > > Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko > > > menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif. Hasil penelitian ahli > > medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai > > penyakit, diantaranya : > > "« Diabetes > > "« Penyakit jantung & kolesterol tinggi > > "« Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini > > "« Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis > > "« Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang) > > "« Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik > anak. > > Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa > tengkurap, > > tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga > > anak yg terlambat
Re: [balita-anda] Pengen Gendut
Dear mbak, coba bantu ya. Mbak bisa coba ke www.sehatgroup.web.id. Di link useful tools ada BMI calculator. Kalau saya memasukkkan data yang mbak sediakan, sepertinya putra mbak overweight, karena BMI-nya 20.4, jauh di atas percentile 95%. U/ BB yang normal, sebaiknya berada di persentil antara 5% - 85 %, jadinya beratnya antara 15 - 22 kg ( http://www.keepkidshealthy.com/growthcharts/boystwo.html) kalau dari TB-nya dah bagus sepertinya. mohon maaf jika kurang membantu, CMIIW juga yaaa... =listikekar= http://jarangtulis.blogspot.com On 2/14/06, Maria Josephine <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pagi semuaaa, > > Kalo anak saya umur 5th, TB :115cm , BB :27 kgs , termasuk gemuk nggak ?? > kalo iya , BB normal seharusnya berapa yaa ??. > > Thanks - thanks - thanks > Maria > > - Original Message - > From: "Luluk Lely Soraya I" <[EMAIL PROTECTED]> > To: < balita-anda@balita-anda.com> > Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM > Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut > > > > Dear Mbak Riski, > > > > Maaf kalao gak bsia bantu banyak. > > Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak. > > > > Luluk > > == > > > > Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?! > > : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat > > > > (Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya > I) > > > > > > "Anak yg gemuk itu sehat dan lucu" > > > > Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana > > kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. > Karena > > anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana > > masyarakat kita memandang ini ? > > Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok > itu > > lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri > dan > > keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk. Apalagi didukung oleh > > produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin > kuat. > > Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi > langsing > > & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb. > > > > Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ? > Apakah > > anggapan tsb benar ? > > > > Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia > > kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg > > memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan > > bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa > > > mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan > menandakan > > sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama > > ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti > > sehat. Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan > > berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak > > segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau > kurang > > gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku > > tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?". > > > > Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik > > pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak > sejak > > lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak > > yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas. > > > > Resiko kegemukan pada anak > > > > Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko > > > menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif. Hasil penelitian ahli > > medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai > > penyakit, diantaranya : > > "« Diabetes > > "« Penyakit jantung & kolesterol tinggi > > "« Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini > > "« Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis > > "« Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang) > > "« Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik > anak. > > Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa > tengkurap, > > tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga > > anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat > badannya. > > Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB. > > > > Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita
Re: [balita-anda] Pengen Gendut
Pagi semuaaa, Kalo anak saya umur 5th, TB :115cm , BB :27 kgs , termasuk gemuk nggak ?? kalo iya , BB normal seharusnya berapa yaa ??. Thanks - thanks - thanks Maria - Original Message - From: "Luluk Lely Soraya I" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut > Dear Mbak Riski, > > Maaf kalao gak bsia bantu banyak. > Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak. > > Luluk > == > > Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?! > : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat > > (Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I) > > > "Anak yg gemuk itu sehat dan lucu" > > Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana > kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena > anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana > masyarakat kita memandang ini ? > Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu > lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan > keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk. Apalagi didukung oleh > produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat. > Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing > & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb. > > Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah > anggapan tsb benar ? > > Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia > kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg > memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan > bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa > mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan > sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama > ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti > sehat. Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan > berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak > segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang > gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku > tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?". > > Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik > pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak > lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak > yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas. > > Resiko kegemukan pada anak > > Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko > menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif. Hasil penelitian ahli > medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai > penyakit, diantaranya : > "« Diabetes > "« Penyakit jantung & kolesterol tinggi > "« Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini > "« Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis > "« Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang) > "« Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak. > Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap, > tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga > anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya. > Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB. > > Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak > yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya > dia. > > Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan > gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia > kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak > terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan > karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin. > Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa > kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit. > > Penyebab umum kegemukan pada anak > > Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak > juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu : > > "« Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat. > Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak > berlebihan. > > "« Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus > gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi &g
Re: [balita-anda] Pengen Gendut
Dear Mbak Riski, Maaf kalao gak bsia bantu banyak. Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak. Luluk == Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?! : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat (Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I) "Anak yg gemuk itu sehat dan lucu" Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena anak yg montok juga lucu & menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana masyarakat kita memandang ini ? Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk. Apalagi didukung oleh produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat. Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing & tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb. Bagaimana sudut pandang medis & kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah anggapan tsb benar ? Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti sehat. Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?". Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas. Resiko kegemukan pada anak Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif. Hasil penelitian ahli medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya : « Diabetes « Penyakit jantung & kolesterol tinggi « Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini « Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis « Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang) « Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak. Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap, tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya. Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB. Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya dia. Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin. Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit. Penyebab umum kegemukan pada anak Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu : « Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat. Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak berlebihan. « Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih. « Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 % dan hanya 7 % bila kedua orang tuanya tidak gemuk. Tapi faktor gemuk karena keturunan ini dapat dihindari jika dibarengi dg pola makan yg sehat & dan pola asuh yg tepat. « Kebiasaan buruk keluarga. Jika anak tumbuh di keluarga yg tidak memperkenalkan pada anak variasi makanan yang beragam, maka anak hanya akan mengenal makanan yang itu-itu saja. Akibatnya anak jadi pemilih dan hanya memakan makanan yg belum tentu seimbang dan baik utk kesehatannya. Kebiasaan ini juga termasuk kebiasaan makan sambil me