Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Mbak Yenni, aku mau ikut berbagi pengalaman... Aku pernah menjadi ibu seperti saudara mbak Yenni tersebut. Dan saat ini aku menyesall. sekali. karena yang jadi korban adalah anakku sendiri. Dulu, waktu pertama jadi orang tua, kebetulan aku langsung diboyong jauh sama suamiku. Nggak ada saudara, nggak ada teman yang bisa ditanyain soal bagaimana merawat seorang bayi. Jadiah aku seorang ibu yang 'text book' banget. Karena modalku memang cuma segepok buku-buku cara merawat bayi. Aku baca soal kecukupan gizi anakku dari bulan ke bulan... Aku hapalkan berapa gram kebutuhannya akan karbohidrat, protein, vitamin, mineralnya dll setiap hari. Aku susun jadwal makan yang persis seperti text book ku. Tidak boleh ada jadwal yang terlewat, tidak boleh ada yang salah. Aku sibuk sekali mebaca berbagai panduan mengenai kelengkapan gizi seorang bayi (yang kemudian berkembang sebagai seorang anak) Satu aja alasanku, aku ingin gizi anakku tercukupi. Aku ingin dia tumbuh menjadi anak yang sehat. Jumlah nasi aku takar, jumlah sayuran aku takar, jumlah ayam, ikan dan daging aku takar, nggak boleh sampai kurang atau berlebihan. Anakku memang tumbuh sehat saat itu (alhamdulillah). Tapi ada yang aku lupakan. dan itu sangat fatal. Aku lupa kalau anakku adalah seorang manusia. Bukan robot. Manusia nggak melulu bisa ditangani sesuai text book, tidak seperti robot yang memang memiliki spek tek yang standar. Aku lupa mendidik anakku akan esensi makan itu apa? Aku terlalu bernafsu menjejalkan segala makannan 'bergizi' versiku kepadanya. Aku nggak perduli saat itu perutnya masih kenyang karena ASI, berhubung sudah jadwal makannya, aku paksa dia menelan semua yang aku siapkan.. Saat itu aku yakin, itulah yang terbaik yang harus aku lakukan. Aku nggak perduli dia menjerit-jerit, menangis, sampai muntah- muntah (hiks... ibu macem apa, ya aku), tiap nangis aku kekep dia... aku paksa makan, kalo muntah, aku ganti makanannya, pokoknya semua harus masuk, sesuai teoriku. Semua tampak berhasil... dia berulang tahun ke 1... ke 2... ke 3... ke 4... Sampai ketika usianya 5 tahun, ada satu keanehan yang aku lihat pada dia... Dia nggak pernah menikmati acara makan... Dia nggak pernah tau, makanan itu enak atau enggak, dia nggak pernah punya makanan favorit. Makanan apapun yang diberikan akan dia makan tanpa ba bi bu meski akan dia habiskan dalam waktu yang cukup lama... tapi kerap harus disuapi kalau tidak... dia bisa bertahan berhari-hari nggak makan... Semua gurunya, mulai dari Playgroup, sampai sekarang kelas 4 SD, selalu protes mengenai kebiasaan makannya yang aneh... nggak mau makan... lelet banget... dan kelihatan nggak suka sama acara makan. Makan baginya seperti hukuman. Tapi dia pasrah. Beda banget sama adiknya (yang ini nggak pernah aku paksa untuk makan, semua serba mengalir... maklum, anak ke 2, jadi emaknya udah rada pinter dikit). Sedih rasanya ketika melihat sang adik bisa memilih... aku mau Pizza, aku mau sayur lodeh... aku mau ayam goreng... dan kemudian bisa melahap makanannya sendiri dengan semangat... Sang kakak cuma jawab apa aja, bu... dan ketika piring makan disodorkan kepadanya... wajahnya keruh dan dengan susah payah menghabiskan makanannya... (biasanya lama banget, sampai harus disuapin kalo waktunya sedikit) padahal usianya sudah hampir 8 tahun sekarang... Yah... itu pengalaman aku... Aku sekarang menyesal, tapi sulit kali ya... memperbaikinya... meski aku berusaha, anak sulungku udah kadung nggak bahagia sama kegiatan makan... Seperti ada trauma mendalam, gitu... Yah mudah-mudahan temennya mbak Yenni nggak separah aku Jangan deh... jangan sampai ada yang seperti aku... Kasihan anaknya... salam, Ivy emaknya Shafa n Qika On Jan 8, 2008, at 6:50 PM, Yenni Afrianti wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun. Bagaimana tanggapan temen2? Siapa tau tanggapan temen2 bisa membuka mata hati ibunya ;-) Ditunggu yah.. Tengkyu, Yenni -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita:
RE: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Mbak Ivi...thanks banget atas sharingnya, luar biasa..aku rasa ini juga bermanfaat buat parents yang lain ;-) -Original Message- From: Viviani Baehaki [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 09, 2008 3:18 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Sharing dong.Makan dipaksa Mbak Yenni, aku mau ikut berbagi pengalaman... Aku pernah menjadi ibu seperti saudara mbak Yenni tersebut. Dan saat ini aku menyesall. sekali. karena yang jadi korban adalah anakku sendiri. Dulu, waktu pertama jadi orang tua, kebetulan aku langsung diboyong jauh sama suamiku. Nggak ada saudara, nggak ada teman yang bisa ditanyain soal bagaimana merawat seorang bayi. Jadiah aku seorang ibu yang 'text book' banget. Karena modalku memang cuma segepok buku-buku cara merawat bayi. Aku baca soal kecukupan gizi anakku dari bulan ke bulan... Aku hapalkan berapa gram kebutuhannya akan karbohidrat, protein, vitamin, mineralnya dll setiap hari. Aku susun jadwal makan yang persis seperti text book ku. Tidak boleh ada jadwal yang terlewat, tidak boleh ada yang salah. Aku sibuk sekali mebaca berbagai panduan mengenai kelengkapan gizi seorang bayi (yang kemudian berkembang sebagai seorang anak) Satu aja alasanku, aku ingin gizi anakku tercukupi. Aku ingin dia tumbuh menjadi anak yang sehat. Jumlah nasi aku takar, jumlah sayuran aku takar, jumlah ayam, ikan dan daging aku takar, nggak boleh sampai kurang atau berlebihan. Anakku memang tumbuh sehat saat itu (alhamdulillah). Tapi ada yang aku lupakan. dan itu sangat fatal. Aku lupa kalau anakku adalah seorang manusia. Bukan robot. Manusia nggak melulu bisa ditangani sesuai text book, tidak seperti robot yang memang memiliki spek tek yang standar. Aku lupa mendidik anakku akan esensi makan itu apa? Aku terlalu bernafsu menjejalkan segala makannan 'bergizi' versiku kepadanya. Aku nggak perduli saat itu perutnya masih kenyang karena ASI, berhubung sudah jadwal makannya, aku paksa dia menelan semua yang aku siapkan.. Saat itu aku yakin, itulah yang terbaik yang harus aku lakukan. Aku nggak perduli dia menjerit-jerit, menangis, sampai muntah- muntah (hiks... ibu macem apa, ya aku), tiap nangis aku kekep dia... aku paksa makan, kalo muntah, aku ganti makanannya, pokoknya semua harus masuk, sesuai teoriku. Semua tampak berhasil... dia berulang tahun ke 1... ke 2... ke 3... ke 4... Sampai ketika usianya 5 tahun, ada satu keanehan yang aku lihat pada dia... Dia nggak pernah menikmati acara makan... Dia nggak pernah tau, makanan itu enak atau enggak, dia nggak pernah punya makanan favorit. Makanan apapun yang diberikan akan dia makan tanpa ba bi bu meski akan dia habiskan dalam waktu yang cukup lama... tapi kerap harus disuapi kalau tidak... dia bisa bertahan berhari-hari nggak makan... Semua gurunya, mulai dari Playgroup, sampai sekarang kelas 4 SD, selalu protes mengenai kebiasaan makannya yang aneh... nggak mau makan... lelet banget... dan kelihatan nggak suka sama acara makan. Makan baginya seperti hukuman. Tapi dia pasrah. Beda banget sama adiknya (yang ini nggak pernah aku paksa untuk makan, semua serba mengalir... maklum, anak ke 2, jadi emaknya udah rada pinter dikit). Sedih rasanya ketika melihat sang adik bisa memilih... aku mau Pizza, aku mau sayur lodeh... aku mau ayam goreng... dan kemudian bisa melahap makanannya sendiri dengan semangat... Sang kakak cuma jawab apa aja, bu... dan ketika piring makan disodorkan kepadanya... wajahnya keruh dan dengan susah payah menghabiskan makanannya... (biasanya lama banget, sampai harus disuapin kalo waktunya sedikit) padahal usianya sudah hampir 8 tahun sekarang... Yah... itu pengalaman aku... Aku sekarang menyesal, tapi sulit kali ya... memperbaikinya... meski aku berusaha, anak sulungku udah kadung nggak bahagia sama kegiatan makan... Seperti ada trauma mendalam, gitu... Yah mudah-mudahan temennya mbak Yenni nggak separah aku Jangan deh... jangan sampai ada yang seperti aku... Kasihan anaknya... salam, Ivy emaknya Shafa n Qika On Jan 8, 2008, at 6:50 PM, Yenni Afrianti wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun
Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Samaaa banget ama anakku yg ke-2... dulu (umur dibawah 1 th) kalo dikasih makan sampe tereak2, nangis kejer, keringetan n mukanya merah, duuh kesian banget liatnya, tapi gimana, kalo diikutin maunya bisa2 seharian gak makan jadi dipaksain deh tuh makannya... sampe akhirnya aku nyerah deh, biarin makan dikit jg gpp asal gak dicekokin n paling 1 hari makan berapa suap gitu (atau malahan gak ada yg masuk?) dan aku kasi makan nasi mulei 10 bl, alhasil 1 tahun beratnya cuma 7kg, sedih banget deh soalnya khan kakaknya (anak pertamaku) dulu montok banget 1 th 12kg-an, dan selalu sedih kalo liat anak org lain yg montok2 (ngiri gitu ceritanya)... eh kira2 umur 1tahun semingguan jatoh sakit panas batpil, sampe kuruuusss banget, nelongso deh liatnya mukanya tuh tirus, matanya celong, tapi aku berdoa aja spy suatu saat badan anakku bisa seperti anak yg lain, nggak perlu montok2 banget yah minimal org nggak prihatin ngeliatnya... alhamdulillah setelah 1 minggu sakit dan sdh sembuh jadi nggak bisa ngeliat makanan nganggur pasti minta dan pinter banget ngunyah dan nelen, so pasti aku seneng banget, setiap shalat aku selalu doain spy 'keajaiban' ini jangan sampe berhenti dan anakku terus 'gampang makan'... alhamdulillah skrg dah umur 13bl badannya dah nggak malu2in n ngeliatnya dah nggak prihatin lagi meskipun nggak montok tapi normal lah ya, aku bersyukur banget skrg dah 9kgan, mudah2an BBnya terus naek ya... oh iya, skrg ini malah makannya maunya berdua sama kakaknya, jadi 1 piring berdua gitu, ya udah gpp deh, kakaknya juga seneng, jadi berebutan gitu makannya, n dah gak ada lagi deh acara jerit2an dikasih makan, duh aku seneng banget deh, aku anggep ini keajaiban dari doa2ku selama ini... mudah2an curhat/ceritaku ini berguna buat temen2 yg anaknya susah makan, jadi jangan dicekokikn lagi, tapi dicari jalan spy anaknya enjoy makannya, coba aja berbagai cara, mulai dari divariasiin makanannya, bentuknya, cara ngasihnya dll, kebetulan aku seneng masak sih jadi aku suka coba2 variasiin makanannya... dan jangan lupa berdoa ya, krn doa ibu itu ampuh lho :-) ... Apang [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau Fikry awalnya juga demikian susahnya minta ampun sudah berbagai cara diusahakan dan persis sama makan merupakan penyiksaan baginya, tapi saya coba cara lain terus menerus ya mungkin posisi duduknya, suasananya sampai ketemu kalau makan dia harus di depan tv nonton Video dan duduk di Kuris Tinggi khusus anak, dia seneng baget dan makanannya satu piring habis paling lambat 20 menit Pada tanggal 09/01/08, Lif Rahayu menulis: Duh, sedih dengernya, makan koq dipaksa kayak begitu. Capek deh..kebawa tuh sampai besar, jadi susah makan, pilih-pilih. Dulu adik saya paling besar juga kalau makan waktu masih kecil mesti dipaksa-paksa, sampai akhirnya orangtua saya nyerah, gak maksa-maksa lagi, eh anaknya mau sendiri tuh makan, kalau adik saya dulu ternyata gak mau tuh kalo nasi dicampur ama sayurnya, mesti dipisah, jadi sayur sop bisa habis satu mangkuk tuh. Jadi jutsru setelah gak dipaksa2 malah mau makan. Sekarang sih badannya kurus, tapi keturunan, wong sy dulu juga kurus pas gadis, walau makan udah nambah2 tetep aja 40 kg, eh sekarang malah jadi gendut gini susah turun. Jadi ya, kasihtahua ja pelan2, makan mah jangan dipaksa atuh. kalau saudaranya lebih muda alias adik gitu lebih gampang dikasihtahu, tapi kalo kakak, susah deh. Coba aja konsul ke dokter, wah, kalo ama dsa anak saya mesti gak boleh tuh dipaksa2 gitu makannya, coba deh ibu dipaksa makan soto dan nasi, maen ditaruhin di mulut suruh nelen, pasti gak mau kan? jad jangan terpaku pada hasil, mesti ada makanan yang masuk, gak peduli caranya. Fokus tuh di PROSES, sekali lagi proses, proses anak belajar makan, belajar makan makanan dewasa, belajar makan sendiri.anak kan manusia bukan robot atau mesin, gak kayak mobil, digas pasti kenceng. maaf kalo gak berkenan, mama Nayma On 1/9/08, Ayu Sri wrote: Dear mba Yenny, Aku punya contoh ponakan yang diginikan juga Saat makan, persis spt ngasih makan racun, Anak berlinangan air mata, susah bgt masuknya, dan tetep aja dipaksa supaya masuk makanan Sekarang ponakan ku udah kuliah Dia ga suka makan Kalopun makan, milih2 Dia kuyus Ini efek dari trauma tsb, kebawa sampai besar Walo tetep pinter, tapi karena asupan gizinya kurang, ya badannya ga bisa gede dan tinggi, Anak ini cowo, cakep lagi Print aja email2 dari para moms disini, kasih ke si mama anak tsb yg tersiksa stp kali makan Aku punya cerita dengan anakku Puspa sewaktu bayi/balita juga sulit bgt makan 1,5 jam nungguin dia makan, paling masuk 10 sendok tapi aku ga maksa, biar aja, kuat2 aja nungguin dan bujuk dengan segala cara bikin acara piknik2an.. kasih mainan, kasih buku bergambar yg dia suka, apa aja deh, asalkan dia mau buka mulut kalo pun cuma masuk 3-4 sendok, ya gpp, toh nanti dia akan laper, baru aku buatkan lagi
Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
kyknya hmpr semua ibu baru mengalami hal yg sama utk anak pertamanya. kalu saya untungnya ketolong dgn kelahiran adeknya... dulu klo kakaknya mogok makan pk acara pemaksaan jg sampe nangis2 segala tpi sejak adeknya lahir menganut prinsip ntar klo laper jg minta makan sendiri hehehee... pdhl sih sbnrnya krn dah repot ngurus adeknya, jd bs dibilang kakaknya rada kurang dpt perhatian :D tpi alhamdulillah pola makannya skrng normal2 aja, paling klo lg susah mkn 'memaksa' nya dgn cara iming2, mis. klo mam nya abis dpt eskrim, dll. On 1/9/08, Viviani Baehaki [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Yenni, aku mau ikut berbagi pengalaman... Aku pernah menjadi ibu seperti saudara mbak Yenni tersebut. Dan saat ini aku menyesall. sekali. karena yang jadi korban adalah anakku sendiri. Dulu, waktu pertama jadi orang tua, kebetulan aku langsung diboyong jauh sama suamiku. Nggak ada saudara, nggak ada teman yang bisa ditanyain soal bagaimana merawat seorang bayi. Jadiah aku seorang ibu yang 'text book' banget. Karena modalku memang cuma segepok buku-buku cara merawat bayi. Aku baca soal kecukupan gizi anakku dari bulan ke bulan... Aku hapalkan berapa gram kebutuhannya akan karbohidrat, protein, vitamin, mineralnya dll setiap hari. Aku susun jadwal makan yang persis seperti text book ku. Tidak boleh ada jadwal yang terlewat, tidak boleh ada yang salah. Aku sibuk sekali mebaca berbagai panduan mengenai kelengkapan gizi seorang bayi (yang kemudian berkembang sebagai seorang anak) Satu aja alasanku, aku ingin gizi anakku tercukupi. Aku ingin dia tumbuh menjadi anak yang sehat. Jumlah nasi aku takar, jumlah sayuran aku takar, jumlah ayam, ikan dan daging aku takar, nggak boleh sampai kurang atau berlebihan. Anakku memang tumbuh sehat saat itu (alhamdulillah). Tapi ada yang aku lupakan. dan itu sangat fatal. Aku lupa kalau anakku adalah seorang manusia. Bukan robot. Manusia nggak melulu bisa ditangani sesuai text book, tidak seperti robot yang memang memiliki spek tek yang standar. Aku lupa mendidik anakku akan esensi makan itu apa? Aku terlalu bernafsu menjejalkan segala makannan 'bergizi' versiku kepadanya. Aku nggak perduli saat itu perutnya masih kenyang karena ASI, berhubung sudah jadwal makannya, aku paksa dia menelan semua yang aku siapkan.. Saat itu aku yakin, itulah yang terbaik yang harus aku lakukan. Aku nggak perduli dia menjerit-jerit, menangis, sampai muntah- muntah (hiks... ibu macem apa, ya aku), tiap nangis aku kekep dia... aku paksa makan, kalo muntah, aku ganti makanannya, pokoknya semua harus masuk, sesuai teoriku. Semua tampak berhasil... dia berulang tahun ke 1... ke 2... ke 3... ke 4... Sampai ketika usianya 5 tahun, ada satu keanehan yang aku lihat pada dia... Dia nggak pernah menikmati acara makan... Dia nggak pernah tau, makanan itu enak atau enggak, dia nggak pernah punya makanan favorit. Makanan apapun yang diberikan akan dia makan tanpa ba bi bu meski akan dia habiskan dalam waktu yang cukup lama... tapi kerap harus disuapi kalau tidak... dia bisa bertahan berhari-hari nggak makan... Semua gurunya, mulai dari Playgroup, sampai sekarang kelas 4 SD, selalu protes mengenai kebiasaan makannya yang aneh... nggak mau makan... lelet banget... dan kelihatan nggak suka sama acara makan. Makan baginya seperti hukuman. Tapi dia pasrah. Beda banget sama adiknya (yang ini nggak pernah aku paksa untuk makan, semua serba mengalir... maklum, anak ke 2, jadi emaknya udah rada pinter dikit). Sedih rasanya ketika melihat sang adik bisa memilih... aku mau Pizza, aku mau sayur lodeh... aku mau ayam goreng... dan kemudian bisa melahap makanannya sendiri dengan semangat... Sang kakak cuma jawab apa aja, bu... dan ketika piring makan disodorkan kepadanya... wajahnya keruh dan dengan susah payah menghabiskan makanannya... (biasanya lama banget, sampai harus disuapin kalo waktunya sedikit) padahal usianya sudah hampir 8 tahun sekarang... Yah... itu pengalaman aku... Aku sekarang menyesal, tapi sulit kali ya... memperbaikinya... meski aku berusaha, anak sulungku udah kadung nggak bahagia sama kegiatan makan... Seperti ada trauma mendalam, gitu... Yah mudah-mudahan temennya mbak Yenni nggak separah aku Jangan deh... jangan sampai ada yang seperti aku... Kasihan anaknya... salam, Ivy emaknya Shafa n Qika On Jan 8, 2008, at 6:50 PM, Yenni Afrianti wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah
Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Kalau makan sampai trauma begitu mungkin dikasih makannya terlalu dini, akhirnya jadi gampang muntah, anak tetanggaku sampai sd masih ga mau makan nasi tuh... --- Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun. Bagaimana tanggapan temen2? Siapa tau tanggapan temen2 bisa membuka mata hati ibunya ;-) Ditunggu yah.. Tengkyu, Yenni -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Mbak yenni, kasiann ya anak sodaranya.. Seharusnya khan makan itu jd kegiatan yg menyenangkan. Tp klo dipaksa gitu takutnya sampe gede nnti efeknya.. Aku jg suka kasian klo ngeliat anak dipaksa (digujer bahasa jawanya) makan. Pernah jg dulu anaknya sepupuku lg sakit ga mau makan sama sekali. Trus sama ayah dan bundanya dicekokin bubur, jd ayahnya maksa buka mulut anaknya, bundanya masukin ke mulutnya.. Langsung aja aku bilang klo kata dokternya nabiel, ga mau makan krn sakit itu wajar. Yg org dewasa aja jg ga enak makan khan.. Jgn dipaksa biar ga trauma. Yg penting asupan cairannya dulu. Alhamdulillah klo denger kata dokter dia lebih dengerin dibanding kata aku atau kata milis hehehe... Klo masih blm yakin jg, kasih artikel2 aja mbak yen... Emang klo anak susah makan, bikin bingung ya.. Aku jg kadang2 masih suka puter2 otak gmn biar nabiel yg makannya pilih2 ini mau makan hehe Kata dsanya sih grafik makan anak akan selalu naik turun dan ga ada tuh yg namanya vit penambah nafsu makan. Jd gmn caranya biar anak tertarik makan dan kreatifitas ibunya pd saat anak lg ga mau makan. Tp jgn sekali2 maksa anak makan. Teorinya sih gampang, tp prakteknya gampang2 susah hehe.. Salam -Kartika- http://www.kartikaihsan.multiply.com www.kartikaihsan.multiply.com --- Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun. Bagaimana tanggapan temen2? Siapa tau tanggapan temen2 bisa membuka mata hati ibunya ;-) Ditunggu yah.. Tengkyu, Yenni --
Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Dear mba Yenny, Aku punya contoh ponakan yang diginikan juga Saat makan, persis spt ngasih makan racun, Anak berlinangan air mata, susah bgt masuknya, dan tetep aja dipaksa supaya masuk makanan Sekarang ponakan ku udah kuliah Dia ga suka makan Kalopun makan, milih2 Dia kuyus Ini efek dari trauma tsb, kebawa sampai besar Walo tetep pinter, tapi karena asupan gizinya kurang, ya badannya ga bisa gede dan tinggi, Anak ini cowo, cakep lagi Print aja email2 dari para moms disini, kasih ke si mama anak tsb yg tersiksa stp kali makan Aku punya cerita dengan anakku Puspa sewaktu bayi/balita juga sulit bgt makan 1,5 jam nungguin dia makan, paling masuk 10 sendok tapi aku ga maksa, biar aja, kuat2 aja nungguin dan bujuk dengan segala cara bikin acara piknik2an.. kasih mainan, kasih buku bergambar yg dia suka, apa aja deh, asalkan dia mau buka mulut kalo pun cuma masuk 3-4 sendok, ya gpp, toh nanti dia akan laper, baru aku buatkan lagi bubur ato susu, ga saklek2 bgt harus makan 3x sehari dengan porsi sekian sekian, tiap anak beda2, Kira2 umur 4 thn kalo ga salah, dia nyari makan sendiri, suka minta tambah, nyari maem ke kulkas malem2, montok, ga pake dipaksa, jadinya anak ga trauma dan sekarang udah pandai masak sendiri.. (duh cpt gede ya ga terasa) Puspa feb nanti 8 thn, kelas 3 SD, cerdik dan lincah Moga berguna mba.. On 1/8/08, Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun. Bagaimana tanggapan temen2? Siapa tau tanggapan temen2 bisa membuka mata hati ibunya ;-) Ditunggu yah.. Tengkyu, Yenni -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Duh, sedih dengernya, makan koq dipaksa kayak begitu. Capek deh..kebawa tuh sampai besar, jadi susah makan, pilih-pilih. Dulu adik saya paling besar juga kalau makan waktu masih kecil mesti dipaksa-paksa, sampai akhirnya orangtua saya nyerah, gak maksa-maksa lagi, eh anaknya mau sendiri tuh makan, kalau adik saya dulu ternyata gak mau tuh kalo nasi dicampur ama sayurnya, mesti dipisah, jadi sayur sop bisa habis satu mangkuk tuh. Jadi jutsru setelah gak dipaksa2 malah mau makan. Sekarang sih badannya kurus, tapi keturunan, wong sy dulu juga kurus pas gadis, walau makan udah nambah2 tetep aja 40 kg, eh sekarang malah jadi gendut gini susah turun. Jadi ya, kasihtahua ja pelan2, makan mah jangan dipaksa atuh. kalau saudaranya lebih muda alias adik gitu lebih gampang dikasihtahu, tapi kalo kakak, susah deh. Coba aja konsul ke dokter, wah, kalo ama dsa anak saya mesti gak boleh tuh dipaksa2 gitu makannya, coba deh ibu dipaksa makan soto dan nasi, maen ditaruhin di mulut suruh nelen, pasti gak mau kan? jad jangan terpaku pada hasil, mesti ada makanan yang masuk, gak peduli caranya. Fokus tuh di PROSES, sekali lagi proses, proses anak belajar makan, belajar makan makanan dewasa, belajar makan sendiri.anak kan manusia bukan robot atau mesin, gak kayak mobil, digas pasti kenceng. maaf kalo gak berkenan, mama Nayma On 1/9/08, Ayu Sri [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear mba Yenny, Aku punya contoh ponakan yang diginikan juga Saat makan, persis spt ngasih makan racun, Anak berlinangan air mata, susah bgt masuknya, dan tetep aja dipaksa supaya masuk makanan Sekarang ponakan ku udah kuliah Dia ga suka makan Kalopun makan, milih2 Dia kuyus Ini efek dari trauma tsb, kebawa sampai besar Walo tetep pinter, tapi karena asupan gizinya kurang, ya badannya ga bisa gede dan tinggi, Anak ini cowo, cakep lagi Print aja email2 dari para moms disini, kasih ke si mama anak tsb yg tersiksa stp kali makan Aku punya cerita dengan anakku Puspa sewaktu bayi/balita juga sulit bgt makan 1,5 jam nungguin dia makan, paling masuk 10 sendok tapi aku ga maksa, biar aja, kuat2 aja nungguin dan bujuk dengan segala cara bikin acara piknik2an.. kasih mainan, kasih buku bergambar yg dia suka, apa aja deh, asalkan dia mau buka mulut kalo pun cuma masuk 3-4 sendok, ya gpp, toh nanti dia akan laper, baru aku buatkan lagi bubur ato susu, ga saklek2 bgt harus makan 3x sehari dengan porsi sekian sekian, tiap anak beda2, Kira2 umur 4 thn kalo ga salah, dia nyari makan sendiri, suka minta tambah, nyari maem ke kulkas malem2, montok, ga pake dipaksa, jadinya anak ga trauma dan sekarang udah pandai masak sendiri.. (duh cpt gede ya ga terasa) Puspa feb nanti 8 thn, kelas 3 SD, cerdik dan lincah Moga berguna mba.. On 1/8/08, Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun. Bagaimana tanggapan temen2? Siapa tau tanggapan temen2 bisa membuka mata hati ibunya ;-) Ditunggu yah.. Tengkyu, Yenni -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Kalau Fikry awalnya juga demikian susahnya minta ampun sudah berbagai cara diusahakan dan persis sama makan merupakan penyiksaan baginya, tapi saya coba cara lain terus menerus ya mungkin posisi duduknya, suasananya sampai ketemu kalau makan dia harus di depan tv nonton Video dan duduk di Kuris Tinggi khusus anak, dia seneng baget dan makanannya satu piring habis paling lambat 20 menit Pada tanggal 09/01/08, Lif Rahayu [EMAIL PROTECTED] menulis: Duh, sedih dengernya, makan koq dipaksa kayak begitu. Capek deh..kebawa tuh sampai besar, jadi susah makan, pilih-pilih. Dulu adik saya paling besar juga kalau makan waktu masih kecil mesti dipaksa-paksa, sampai akhirnya orangtua saya nyerah, gak maksa-maksa lagi, eh anaknya mau sendiri tuh makan, kalau adik saya dulu ternyata gak mau tuh kalo nasi dicampur ama sayurnya, mesti dipisah, jadi sayur sop bisa habis satu mangkuk tuh. Jadi jutsru setelah gak dipaksa2 malah mau makan. Sekarang sih badannya kurus, tapi keturunan, wong sy dulu juga kurus pas gadis, walau makan udah nambah2 tetep aja 40 kg, eh sekarang malah jadi gendut gini susah turun. Jadi ya, kasihtahua ja pelan2, makan mah jangan dipaksa atuh. kalau saudaranya lebih muda alias adik gitu lebih gampang dikasihtahu, tapi kalo kakak, susah deh. Coba aja konsul ke dokter, wah, kalo ama dsa anak saya mesti gak boleh tuh dipaksa2 gitu makannya, coba deh ibu dipaksa makan soto dan nasi, maen ditaruhin di mulut suruh nelen, pasti gak mau kan? jad jangan terpaku pada hasil, mesti ada makanan yang masuk, gak peduli caranya. Fokus tuh di PROSES, sekali lagi proses, proses anak belajar makan, belajar makan makanan dewasa, belajar makan sendiri.anak kan manusia bukan robot atau mesin, gak kayak mobil, digas pasti kenceng. maaf kalo gak berkenan, mama Nayma On 1/9/08, Ayu Sri [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear mba Yenny, Aku punya contoh ponakan yang diginikan juga Saat makan, persis spt ngasih makan racun, Anak berlinangan air mata, susah bgt masuknya, dan tetep aja dipaksa supaya masuk makanan Sekarang ponakan ku udah kuliah Dia ga suka makan Kalopun makan, milih2 Dia kuyus Ini efek dari trauma tsb, kebawa sampai besar Walo tetep pinter, tapi karena asupan gizinya kurang, ya badannya ga bisa gede dan tinggi, Anak ini cowo, cakep lagi Print aja email2 dari para moms disini, kasih ke si mama anak tsb yg tersiksa stp kali makan Aku punya cerita dengan anakku Puspa sewaktu bayi/balita juga sulit bgt makan 1,5 jam nungguin dia makan, paling masuk 10 sendok tapi aku ga maksa, biar aja, kuat2 aja nungguin dan bujuk dengan segala cara bikin acara piknik2an.. kasih mainan, kasih buku bergambar yg dia suka, apa aja deh, asalkan dia mau buka mulut kalo pun cuma masuk 3-4 sendok, ya gpp, toh nanti dia akan laper, baru aku buatkan lagi bubur ato susu, ga saklek2 bgt harus makan 3x sehari dengan porsi sekian sekian, tiap anak beda2, Kira2 umur 4 thn kalo ga salah, dia nyari makan sendiri, suka minta tambah, nyari maem ke kulkas malem2, montok, ga pake dipaksa, jadinya anak ga trauma dan sekarang udah pandai masak sendiri.. (duh cpt gede ya ga terasa) Puspa feb nanti 8 thn, kelas 3 SD, cerdik dan lincah Moga berguna mba.. On 1/8/08, Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun. Bagaimana tanggapan temen2? Siapa tau tanggapan temen2 bisa membuka mata hati ibunya ;-) Ditunggu yah.. Tengkyu, Yenni -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Sharing dong.....Makan dipaksa
Thanks kepada semuanya atas sharingnya pada topic ini yah Nanti pelan2 aku coba sampaikan ke mamanya, soalnya kasihan banget ama anaknya, seperti dianiaya kalau lagi makan, mana makannya hanya bubur instant lagi, padahal udah mau 2 tahun, ga bisa ngunyah makanan biasa (kecuali kerupuk)tapi keukeuh harus makan 3 x sehari, padahalmisalnya makan setelahnya muntah ;-( -Original Message- From: Ayu Sri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 09, 2008 11:35 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Sharing dong.Makan dipaksa Dear mba Yenny, Aku punya contoh ponakan yang diginikan juga Saat makan, persis spt ngasih makan racun, Anak berlinangan air mata, susah bgt masuknya, dan tetep aja dipaksa supaya masuk makanan Sekarang ponakan ku udah kuliah Dia ga suka makan Kalopun makan, milih2 Dia kuyus Ini efek dari trauma tsb, kebawa sampai besar Walo tetep pinter, tapi karena asupan gizinya kurang, ya badannya ga bisa gede dan tinggi, Anak ini cowo, cakep lagi Print aja email2 dari para moms disini, kasih ke si mama anak tsb yg tersiksa stp kali makan Aku punya cerita dengan anakku Puspa sewaktu bayi/balita juga sulit bgt makan 1,5 jam nungguin dia makan, paling masuk 10 sendok tapi aku ga maksa, biar aja, kuat2 aja nungguin dan bujuk dengan segala cara bikin acara piknik2an.. kasih mainan, kasih buku bergambar yg dia suka, apa aja deh, asalkan dia mau buka mulut kalo pun cuma masuk 3-4 sendok, ya gpp, toh nanti dia akan laper, baru aku buatkan lagi bubur ato susu, ga saklek2 bgt harus makan 3x sehari dengan porsi sekian sekian, tiap anak beda2, Kira2 umur 4 thn kalo ga salah, dia nyari makan sendiri, suka minta tambah, nyari maem ke kulkas malem2, montok, ga pake dipaksa, jadinya anak ga trauma dan sekarang udah pandai masak sendiri.. (duh cpt gede ya ga terasa) Puspa feb nanti 8 thn, kelas 3 SD, cerdik dan lincah Moga berguna mba.. On 1/8/08, Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote: Parents, Please sharingnya dong Ceritanya anaknya saudara dekat udah berusia 21 bulan, masih makan makanan instant, bubur cair ;-( buahpun Cuma dikasi pepaya diblender, air jeruk dan pisang dihalusin ;-( tidak mau makan yang home made, tidak bsia ngunyah dan gampang keselek, muntah, dah berkali2 dibilang, dah berkali2 dijelaskan tapi tetep aja pradigmanya anak harus makan, walau itu makan apapun, dengan cara apapun ! makan buat memenuhi kebutuhan dan anak tidka boleh kurus. Lama2 aku ngasi taunya capek juga ;-) Nah sekarang nih anaknya makannya dipaksa, jadi anak dikekepin, terus disuapin, anak berontak nangis kejer tapi tetep disuapin, jadilah saat2 makan jadi saat2 penyiksaan buat anak, tapi terus dilakukan ;-( secara pribadi aku sangat2 tidak setuju, tapi paradigmanya masih gitu anak harus makan walau dengan cara apapun, walau makan apapun. Bagaimana tanggapan temen2? Siapa tau tanggapan temen2 bisa membuka mata hati ibunya ;-) Ditunggu yah.. Tengkyu, Yenni -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]