Re: [balita-anda] Belajar Ngaji

2002-01-08 Terurut Topik Arief Andrianto

Kalau maksudnya membaca qur'an,
sebaiknya sedini mungkin, pada saat dia sudah mulai bisa ngomong/mencerna
omongan.
kira-kira 2-3 tahun.

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 09, 2002 10:40 AM
Subject: [balita-anda] Belajar Ngaji


 Ngomong2 soal bilingual... kapan ya sebaiknya anak mulai belajar
mengaji..?
 apakah harus sesudah dia bisa membaca huruf latin..?
 Mungkin ada yang punya pengalaman..?

 Dian Rahmawati

 -Original Message-
 From: Patricia Soetjipto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Wednesday, January 09, 2002 10:58 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL pada anak


 Bukan itu maksud saya, saya memberikan contoh yang berhasil dengan baik
 secara pronounce maupun grammar. Yang terpenting adalah buat kita kalau
ibu
 yang ngomong Inggris ya Ibunya saja yang ngomong, ayahnya tetap bahasa
 Indonesia atau sebaliknya. Jangan sebentar ayah, sebentar Ibu, sebentar
 eyangnya dsbnya.  Kalau bapaknya lebih lancar ngomong Inggrisnya ya
bapaknya
 aja komunikasi dengan anak bahasa Inggris supaya hasil ke anaknya juga
lebih
 bagus.

 Memang sulit, tapi ini tantangan buat kita ortu untuk bisa mengajarkan
anak
 bilingual.

 Regards
 Pat

 - Original Message -
 From: lucy adjie [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: 09 Januari 2002 8:54
 Subject: Re: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL pada anak


  Jadi kelihatannya supaya bisa konsisten menerapkan bilingual pd anak,
  paling enggak kedua ortu [or org lain yg ngasuh] punya mother-tongue yg
  berbeda yaa
  kalau tidak kan susah. mis org Indonesia harus ngomong pake bhs Inggris,
  atau aslinya dia orang Jawa suruh ngomong bhs Sunda..
  *kalau sekali dua kali mungkin masih bisa, tapi kalau harus konsisten
  kelihatannya berat ya..
  CMIIW
 
  - Original Message -
  From: Patricia Soetjipto [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, January 09, 2002 9:07 AM
  Subject: Re: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL pada anak
 
 
  Menurut buku yang pernah aku baca, aku lupa bukunya apa. Yang paling
 efektif
  untuk mengajarkan bilingual adalah kita yang harus konsisten dalam arti
  apabila ayah yang ngomong bahasa Asing/daerah dia yang harus konsisten
  ngomong terus dengan bahasa tersebut dengan si anak. Sementara itu ibu
  berbicara bahasa asli (Indonesia misalnya). Terus terang yang sulit
adalah
  to be consistent. Saya sendiri pun sampai saat ini masih kacau balau,
 kadang
  saya yang ngomong Inggris, kadang ayahnya, jadi tidak konsisten.
 
  Ada pengalaman menarik dari temen saya dimana anaknya umur tiga tahun
 sudah
  bisa tiga bahasa fluent lho, jadi dia belajar bahasa Indonesia dari
suster
  dan ayahnya, karena suster ngomong bahasa Indonesia, trus Ibunya ngomong
  sama anaknya bahasa Mandarin (percakapan orang tua Mandarin), oma-opanya
  kalo ngomong sama cucunya bahasa Spanyol, karena ortu suaminya
 Cina-Spanyol.
  Beruntunglah anak itu yang lahir dari multicultural, dimana
masing-masing
  orang itu punya mother tongue yang berbeda, jadi lebih mudah untuk to
be
  consistent. Bedanya dengan saya yang mother tonguenya bahasa
Indonesia.
 
  Satu hal lagi penyerapan bahasa anak itu memang luar biasa, jadi semakin
  dini kita ajarkan semakin mudah penyerapannya.
 
  Semoga bermanfaat.
 
  Regards
  Pat
 
  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 09 Januari 2002 8:42
  Subject: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL pada anak
 
 
   Dear netters (atau psikolog),
  
   Saya mau tanya .. anak saya, Audy (23 bln) sekarang ini sudah bisa
 diajak
   ngobrol dan perbendaharran katanya banyak sekali. Dia juga mudah
sekali
   menyerap kata-kata baru yang kami ajarkan, artinya, walaupun kita
hanya
   sekali memberi tahu, dia tidak kesulitan untuk ditanya ttg benda
 tersebut
   dilain waktu. Mumpung dia sedang belajar, kami bermaksud sedikit demi
   sedikit memberikannya vocab bahasa inggris (sudah dimulai semenjak
umur
 17
   bulan). Yang ingin saya tanyakan, apakah Audy nantinya tidak bingung ?
   mengingat  lingkungan sekitarnya dan teman-temannya yang menggunakan
  bahasa
   indonesia ? Mohon penjelasan bagaimana caranya menerapkan belajar
   biligual ini secara efektif untuk balita ? (Karena sekarang ini Audy
   belum sekolah/PG).
  
   Terima kasih
   Mama Audy
  
   Internet Email Confidentiality Footer
 ***
  
   This e-mail and any files transmitted with it are confidential and
  intended
   solely for the use of the individual to whom it is addressed. If you
 have
   received this email in error please send it back to the person that
sent
  it
   to you. Any views or opinions presented are solely those of its author
 and
   do not necessarily represent those of Pauwels International N.V. or
any
 of
   its subsidiary companies. Unauthorized publication, use,
dissemination,
   forwarding, printing or copying of this email and its associated
   

Re: [balita-anda] Belajar Ngaji

2002-01-08 Terurut Topik Arief Andrianto

Kalau makna mengajinya lebih luas dari sekedar belajar membaca,
maka sebenarnya bisa dimulai sejak bayi dalam kandungan.
Bahkan sejak kita memilih istri/suami (apa iya ???) :-)

- Original Message -
From: Hadi Winarto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 09, 2002 11:07 AM
Subject: RE: [balita-anda] Belajar Ngaji


Kalau mengaji saya pikir sejak kecil yah anak saya 1 th 8 bln kalau saya
mengaji dia akan mendengarkan tepat didepan saya,bukankah belajar itu
dari mendengarkan dulu kebetulan anak saya sepertinya senang mendengar
kan orang mengaji.

-Original Message-
From: Arief Andrianto
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 09, 2002 11:01 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Belajar Ngaji

Kalau maksudnya membaca qur'an,
sebaiknya sedini mungkin, pada saat dia sudah mulai bisa
ngomong/mencerna
omongan.
kira-kira 2-3 tahun.

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 09, 2002 10:40 AM
Subject: [balita-anda] Belajar Ngaji


 Ngomong2 soal bilingual... kapan ya sebaiknya anak
mulai belajar
mengaji..?
 apakah harus sesudah dia bisa membaca huruf latin..?
 Mungkin ada yang punya pengalaman..?

 Dian Rahmawati

 -Original Message-
 From: Patricia Soetjipto
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Wednesday, January 09, 2002 10:58 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL pada
anak


 Bukan itu maksud saya, saya memberikan contoh yang
berhasil dengan baik
 secara pronounce maupun grammar. Yang terpenting
adalah buat kita kalau
ibu
 yang ngomong Inggris ya Ibunya saja yang ngomong,
ayahnya tetap bahasa
 Indonesia atau sebaliknya. Jangan sebentar ayah,
sebentar Ibu, sebentar
 eyangnya dsbnya.  Kalau bapaknya lebih lancar ngomong
Inggrisnya ya
bapaknya
 aja komunikasi dengan anak bahasa Inggris supaya hasil
ke anaknya juga
lebih
 bagus.

 Memang sulit, tapi ini tantangan buat kita ortu untuk
bisa mengajarkan
anak
 bilingual.

 Regards
 Pat

 - Original Message -
 From: lucy adjie [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: 09 Januari 2002 8:54
 Subject: Re: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL pada
anak


  Jadi kelihatannya supaya bisa konsisten menerapkan
bilingual pd anak,
  paling enggak kedua ortu [or org lain yg ngasuh]
punya mother-tongue yg
  berbeda yaa
  kalau tidak kan susah. mis org Indonesia harus
ngomong pake bhs Inggris,
  atau aslinya dia orang Jawa suruh ngomong bhs
Sunda..
  *kalau sekali dua kali mungkin masih bisa, tapi
kalau harus konsisten
  kelihatannya berat ya..
  CMIIW
 
  - Original Message -
  From: Patricia Soetjipto
[EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, January 09, 2002 9:07 AM
  Subject: Re: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL
pada anak
 
 
  Menurut buku yang pernah aku baca, aku lupa bukunya
apa. Yang paling
 efektif
  untuk mengajarkan bilingual adalah kita yang harus
konsisten dalam arti
  apabila ayah yang ngomong bahasa Asing/daerah dia
yang harus konsisten
  ngomong terus dengan bahasa tersebut dengan si anak.
Sementara itu ibu
  berbicara bahasa asli (Indonesia misalnya). Terus
terang yang sulit
adalah
  to be consistent. Saya sendiri pun sampai saat ini
masih kacau balau,
 kadang
  saya yang ngomong Inggris, kadang ayahnya, jadi
tidak konsisten.
 
  Ada pengalaman menarik dari temen saya dimana
anaknya umur tiga tahun
 sudah
  bisa tiga bahasa fluent lho, jadi dia belajar bahasa
Indonesia dari
suster
  dan ayahnya, karena suster ngomong bahasa Indonesia,
trus Ibunya ngomong
  sama anaknya bahasa Mandarin (percakapan orang tua
Mandarin), oma-opanya
  kalo ngomong sama cucunya bahasa Spanyol, karena
ortu suaminya
 Cina-Spanyol.
  Beruntunglah anak itu yang lahir dari multicultural,
dimana
masing-masing
  orang itu punya mother tongue yang berbeda, jadi
lebih mudah untuk to
be
  consistent. Bedanya dengan saya yang mother
tonguenya bahasa
Indonesia.
 
  Satu hal lagi penyerapan bahasa anak itu memang luar
biasa, jadi semakin
  dini kita ajarkan semakin mudah penyerapannya.
 
  Semoga bermanfaat.
 
  Regards
  Pat
 
  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 09 Januari 2002 8:42
  Subject: [balita-anda] Mengajarkan BILINGUAL pada
anak
 
 
   Dear netters (atau psikolog),
  
   Saya mau tanya .. anak saya, Audy (23 bln)
sekarang ini sudah bisa
 diajak
   ngobrol dan perbendaharran katanya banyak sekali.
Dia juga mudah
sekali
   menyerap kata-kata baru yang kami ajarkan,
artinya, walaupun kita
hanya
   sekali memberi tahu, dia tidak kesulitan untuk
ditanya ttg benda
 tersebut
   dilain waktu. Mumpung dia sedang belajar, kami
bermaksud sedikit demi
   sedikit memberikannya vocab bahasa inggris (sudah
dimulai semenjak
umur
 17
   bulan). Yang ingin saya tanyakan, apakah Audy
nantinya tidak bingung ?
   mengingat  lingkungan sekitarnya dan
teman-temannya yang menggunakan
  bahasa
   indonesia ? Mohon penjelasan bagaimana caranya

Re: [balita-anda] Yayasan BS

2001-11-19 Terurut Topik Arief Andrianto

Saya juga pakai jasa dari lembaga ini.
Saya sangat recommend dengan servicenya.
Dulu baru mulai kita ada agreement nya, setelah ditandatangani dan BS nya
diantar
kita bayar Rp. 250.000 trus gajinya bulanan juga Rp. 250.000,00
Tapi setelah tiga bulan mereka mensyaratkan gajinya menjadi Rp. 300.000,00
Setelah 6 bulan mereka minta gajinya dinaikkan terserah ke kita kenaikannya.

Ada garansi pergantian sebelum 3 bulan. Ada agreement yang mensyaratkan
ada libur setiap dua minggu, karena mereka ada acara pengajian di yayasan.
Tapi kayaknya harus antri, karena peminatnya banyak, sedangkan pendidikan
nya memakan waktu 3 bulan. Ada juga yang kemampuannya pas-pasan
tapi dua orang yang pernah kerja dengan saya memiliki attitude yang baik
(mau belajar).

Demikian. nomor telepon insya Allah dicarikan.

salam,
arief_a

- Original Message -
From: Vika Permatasari [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 20, 2001 10:17 AM
Subject: Re: [balita-anda] Yayasan BS


 Boleh tahu berapa gajinya Bu..??

 - Original Message -
 From: Lilik Kumalawati [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, November 20, 2001 10:12 AM
 Subject: RE: [balita-anda] Yayasan BS


  Dear mamanya Syifa  Raka,
 
  Saya dapat BS sejak 3 bln yg lalu dari KSP Teratai (Kelompok Swadaya
  Perempuan) Depok. Setiap BS mendapat pelatihan/pendidikan selama 3 bln.
  Alhamdulillah BS yg saya dapat baik, rajin end menguasai apa yg menjadi
  tugasnya.
  Bila ibu berminat bisa telp ke yayasan tsb dgn no telp 021-7716688.
 
  Sebagai informasi, yayasan ini pernah dimuat dimajalah UMMI. Cuman kalo
  ibu
  butuhnya cepet kayaknya enggak bisa. Dulu saya harus antri +/- 1 bulan
  utk
  mendapatkannya. Saya sangat rekomended yayasan ini,  pengguna dari BS
  ini
  harus muslim (maaf bagi yg non muslim), semua BS memakai busana muslimah
  (jilbab) dan ada perjanjian hitam diatas putihnya. Tiap bulan setiap BS
  mendapat cuti 2 hari, dan cutinya itu utk pertemuan (pengajian) di
  yayasannya. Disamping itu waktu pertemuan tsb dilakukan evaluasi dari
  masing2 BS oleh pihak pengurus.
 
  Saya banyak terbantu dgn BS saya ini, dia rajin/mau membantu pekerjaan
  RT
  lain (kebetulan saya tidak mempunyai pembantu RT), walaupun saya sudah
  wanti2 bahwa tugas utamanya dia menjaga anak saya.
 
  Kalo ibu  netters pengen tahu lebih banyak ttg yayasan ini telp
  langsung
  aja or bisa menghubungi saya via japri utk pengalamannya.
 
 
  Regards;
  Bundanya Shafa
 
 
   --
   From: Yosi[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
   Reply To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: 20 Nopember 2001 9:31
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [balita-anda] Yayasan BS
  
   Saya juga sedang mencari BS, sampai sekarang belum dapat juga , kata
   yayasan yg saya
   telp. kalo' mau lebaran susah. Teman saya ambil BS di daerah kemang
   namanya Yayasan
   Tiara Cipta. Gaji nya lumayan murah juga untuk Baby 350.000 tapi yang
   pemula.
   Saya sudah telp. kesana juaga tidak ada BS.
   Kalau ada netter yg bisa bantu cariin, Terima kasih banget ...
  
   mamanya Syifa  Rafa
  
  
 



  Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





[balita-anda] tanya

2001-06-09 Terurut Topik Arief Andrianto

Dear All, 

Mohon masukannya. Anak saya 10 bulan kemarin ini sariawan.
Sudah dikasih obat dan sudah sembuh.
Waktu sakit dia tidak mau/minta ASI, wajar mungkin karena sakit di sekitar mulutnya. 
Tapi setelah sembuh kok tetap tidak mau. Malah meraung-raung kalau mau dikasih ASI. 
Mohon masukannya. Apakah karena trauma ? Bagaimana mengatasinya ?

Salam, 

Arief Andrianto




Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Arief Andrianto

Sabar aja ya Bu.
Semoga menjadi tabungan Ibu di surga nanti.
Amien.

Abu Faqih
- Original Message -
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
suami
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto 
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
itu
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
tanya
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
adek
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
memberitahu
 kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
 ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!)
 dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi
 adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi
 pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk  tdk bisa 

Re: [balita-anda] Tempat Penitipan Anak

2001-03-22 Terurut Topik Arief Andrianto

Setahu saya ada satu di Wisma Dharmala Sakti, Annex Lt. 3 

Arief A.

- Original Message - 
From: Yani-Prime Indonesia [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 3:29 PM
Subject: [balita-anda] Tempat Penitipan Anak


Rekan Netters,

Mohon informasi nama tempat dan nomor telpon tempat penitipan anak
didaerah Sudirman .

Regards,
Yani



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] asuransi

2001-01-25 Terurut Topik Arief Andrianto

Takaful.
termasuk yang mudah dan tidak dipersulit klaimnya.

- Original Message -
From: Wahyu Wijanarka [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 25, 2001 6:16 PM
Subject: [balita-anda] asuransi


 Dear netters,

 Saya pengen dapat masukan dari bapak/ibu sekalian, produk dari asuransi
 manakah yang bagus dan dapat dipercaya untuk merencanakan biaya pendidikan
 anak dan dana pensiun ?

 Thanks

 ww

 _
 DISCLAIMER :
 The information contained in this communication is intended solely for the
use of the individual or entity to whom it is addressed and others
authorized to receive it.   It may contain confidential or legally
privileged information.   If you are not the intended recipient you are
hereby notified that any disclosure, copying,  distribution or taking any
action in reliance on the contents of this information is strictly
prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the
sender, any documents or views presented are solely those of the sender and
do not constitute official documents or views of  The Indonesian Bank
Restructuring Agency (IBRA).
 If you have received this communication in error, please notify us
immediately by responding to this email and then delete it from your system.
IBRA is neither liable for the proper and complete transmission of the
information contained in this communication nor for any delay in its
receipt.


  kirim cake  bunga ke 20 kota di Indonesia? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















 kirim cake  bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





















Re: [balita-anda] Gondongan

2000-09-29 Terurut Topik Arief Andrianto

Saya pernah kena penyakit itu.
Waktu itu saya pake blau biru yang untuk nyuci baju dicampur cuka.
Diseka di sekitar tempat yang sakit

- Original Message -
From: Kusumorini [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 29, 2000 3:05 PM
Subject: [balita-anda] Gondongan


 Dear netters,
 Mungkin ada rekan netter yg tahu ttg penyakit gondongan. Penyebabnya,
 pengobatannya(yg tradisional kalau ada) dan pencegahannya. So'alnya anak
 saya, Wibi - 5 tahun, saat ini sedang menderita sakit tsb. Kaya'nya sih
 ketularan dari anak tetangga. Sa'at ini di sekitar rumah saya ada 3 anak
yg
 menderita penyakit itu. Badannya panas tingggi dan lehernya membengkak.
Oleh
 assistant saya (Yg katanya pernah sakit gondongan juga) leher anak saya
 diolesi dgn blau (bener nggak sih, nulisnya) dan asam jawa. Emang udah
saya
 bawa ke dokter dan dikasih antibiotik. Tapi kaya'nya enggak ada perubahan
 tuh, tetep aja panas dan bengkak sejak 2 hari yg lalu. Kaya'nya saya juga
 bakal ketularan nih, dari tadi pagi badan saya udah meriang plus
tenggorokan
 sedikit di bawah telinga, agak sakit kalau ditekan.
 Tolong infonya ya, saya lagi bingung nih. Anak saya kalau sakit jarang
 mengeluh, paling cuman diem aja. Tapi kali ini, dia sampe nangis sambil
 bilang, sakit busakit..
 Kalau udah gitu, yaaikutan nangis deh.habis enggak tau mau di
 apain8-(


 Salam,
 Kusumorinie (Ibunya Wibi  Asa)



  Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















[balita-anda] teh

1999-03-23 Terurut Topik Arief Andrianto

Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/

--
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet