Akhirnya muncul juga topik seperti ini di milis kita. Sebelumnya saya sempat
prihatin, karena sebagian besar yang kita bicarakan di milis ini tidak lain
adalah keadaan ideal dan membanggakan diri/anak kita. Alhamdulillah,
ternyata hati kita masih terbuka untuk memikirkan community yang berada di
luar kita, yang keadaannya sangat jauh dari ideal.

> Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat suatu slogan atau
selebaran
> untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara sembunyi-sembunyi
atau
> melalui email-email tak bertuan yang intinya melarang orang memberikan
> sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan, jika memang berniat
> untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada atau tempat-tempat
> ibadah.
>
> Kampanye inipun harus terus-menerus dilakukan secara kontinyu, kan
lama-lama
> jika tidak ada yang peduli dengan mereka, maka mereka akan
berangsur-angsur
> berkurang.

Kalau saja hal tersebut di atas betul-betul dijalankan, siapa yang akan
memikirkan bayi-bayi, balita-balit, dan anak-anak telantar itu? Mungkin bagi
pengemis dewasanya justru akan merupakan pendidikan yang baik. Tapi bagi
bayi-bayi dan anak-anaknya yang tidak berdosa itu??? Memang itulah
permasalahan yang sangat signifikan di negara-negara berkembang.

Saya pernah ngobrol dengan salah seorang teman wartawan (beliau ini Bapak
asuhnya ribuan pemulung di Surabaya). Kalau anak-anak pemulung sebagian
sudah ada yang mengurusi (salah satunya yayasan yang dikelolanya). Anak-anak
yatim di panti asuhan, terbukti sudah banyak orang dan dermawan yang peduli.
Program JPS hanya mengcover mereka-mereka yang punya KTP jelas (kalau
anak-anak, ortunya harus punya KTP jelas). Lalu siapa yang memikirkan
bayi-bayi dan anak-anak yang mengemis di jalanan? Status mereka, seperti
yang pernah dikemukakan pada posting sebelumnya, STATUS TIDAK JELAS. Anak
pengemisnya bukan (karena disewa dari orang lain). Anak dari penyewanya juga
bukan (karena didapat dari mana aja, bahkan hasil curian). Hampir tidak ada
yang memikirkan mereka... Program pemerintah kita pun masih belum mengcover
anak-anak dengan status yang tidak jelas itu tadi. INI ADALAH  KENYATAAN
YANG JUGA DIAKUI OLEH TEMAN WARTAWAN SAYA ITU TADI.

Kalau masih terbuka nurani rekans untuk mereka, itu sudah merupakan suatu
harapan baginya. Saran dari saya, kalau ada di antara rekans yang hendak
menyalurkan zakat, shodaqoh, sabil, bantuan, dll. pikirkan lah mereka juga.
Bayi-bayi dan anak-anak pengemis di jalanan.

Mungkin posting ini OOT. Tapi sangat bermanfaat untuk mengingatkan kita di
penghujung tahun ini, pada nasib community yang jauh dari jangkauan kita.
Juga untuk membuat kita lebih pandai mensyukuri nikmat yang telah
dilimpahkan pada kita.


Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet







Kirim email ke