Ada tulisan manarik yang mungkin anda perlu membacanya. :Kesehatan anak, khususnya balita, penting artinya bagi keluarga. Ibaratnya, :kesehatan anak adalah kebahagiaan orang tua. Wajar ketika anak enggan :ngedot, terserang pilek, demam, atau problem lainnya, orang tua kelabakan. :Lantas, apa yang mesti dilakukan bila si kecil sakit, bagaimana pula :mencegahnya? : : :--------------------------------------------------------------------------- - :---- : :Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat :menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya :perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga :dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh. : :Penyakit yang sering diderita bayi dan balita, menurut Dr. Kishore R.J., :dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina di :Jatinegara, Jakarta, antara lain, demam, infeksi saluran napas, dan diare. :"Tapi yang sering membuat orang tua segera membawa anaknya berobat adalah :demam dan diare. Kalau batuk-pilek biasanya masih bisa ditunda," tuturnya. : :Demam memang bukan penyakit, tapi gejala suatu penyakit. Semisal karena :batuk dan pilek, radang tenggorokan, diare, infeksi lain pada saluran :pencernaan, atau infeksi saluran napas. Dalam buku Mengatasi Gangguan :Kesehatan pada Anak-Anak, karangan dr. Anies dari Fakultas Kedokteran :Universitas Diponegoro, Semarang, kenaikan suhu tubuh juga sering terjadi :saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan meninggi sehabis memperoleh :imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus), namun hanya berlangsung :kira-kira 24 jam. : :Anak dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 37,5oC. Kalau itu yang :terjadi, tidurkan anak dalam ruang ber-AC atau berkipas angin, kalau ada. :"Kenakan pakaian yang tipis. Jangan diselimuti dengan selimut tebal - :kecuali si anak menggigil - karena justru akan meningkatkan suhu tubuh," :jelas Kishore. : :Adalah bijaksana kalau di rumah selalu tersedia obat turun panas sebelum :anak dibawa ke dokter. Parasetamol biasa dipakai dan aman untuk anak dan :bayi. Selain obat turun panas, dr. Anies menyarankan agar anak diberi banyak :minum ketika terserang demam. Boleh air putih, susu, air jeruk, sari buah, :atau kaldu hangat. Dengan begitu anak akan mudah berkeringat sehingga suhu :tubuh menurun. Seka keringat pada tubuhnya dengan handuk basah, bedaki :seluruh tubuh, dan gantilah pakaiannya dengan yang kering supaya merasa :segar. : :Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap :atau handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap perlu. :Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya :kejang-kejang atau setip. : :Air tajin untuk diare :Diare yang disertai berkurangnya cairan tubuh (dehidrasi), batuk disertai :sesak napas, gejala ke arah asma meskipun bukan asma, atau infeksi saluran :napas bagian bawah, dan demam berdarah, menurut Kishore, perlu mendapat :perawatan khusus. : :Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan atau karena :kuman dalam makanan. Kalau makanannya beracun, gejala utamanya muntah, baru :diikuti diare. Kalau karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu baru :kemudian muntah. : :Dalam bukunya, dr. Anies menyebutkan, diare merupakan keadaan gawat darurat :sehingga harus segera ditanggulangi sebelum kondisi dehidrasi terjadi, yaitu :pertama-tama dengan memberikan banyak minum. Pemberian susu formula dan jus :buah dihentikan sementara. Namun, ASI tetap dilanjutkan. : :Bila diare terjadi berulang kali, anak akan kehilangan banyak cairan, bahkan :sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida ikut :terbuang. Bila berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan cairan tubuh :sehingga timbul dehidrasi. Kondisi dehdarasi inilah yang paling :dikhawatirkan meski diare pada dasarnya akan sembuh sendiri. : :Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis tanpa air mata, mulut dan :bibir kering, selalu merasa haus. Air seni keluar sedikit dan berwarna :gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali. Juga, mata cekung atau :terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat lewat ubun-ubun yang :menjadi cekung. Juga anak mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh :berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali normal. : :Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin. "Tidak harus :larutan oralit. Bisa berupa teh manis, air gula garam, jus, sup. Air tajin :justru cukup efektif bagi bayi untuk mengatasi diare. Juga jauh lebih baik :dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung glukosa polimer yang :mudah diserap," jelas Kishore. : :Larutan gula garam dibuat dengan perbandingan dua sendok teh gula pasir dan :setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Larutan ini, menurut dr. :Anies, diberikan sedikitnya setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang :air besar. Bisa juga diberikan satu sendok makan setiap lima menit, sampai :anak dapat buang air kecil secara normal. : :Air tajin selain cepat dicerna, juga mengandung kadar glukosa cukup tinggi, :yang akan mempermudah penyerapan elektrolit. Selain itu dua macam :poliglukosa dalam tepung tajin dapat menyebabkan feses lebih padat. :Keuntungan lain air tajin adalah adanya kandungan proteinnya, yaitu 7 - 10 :%. Sedangkan garam oralit tidak mengandung protein. Penggunaan air tajin :sebagai "obat diare", menurut dr. Anies, tidak berbahaya untuk bayi :sekalipun. : :Alergi hingga gondong :Yang juga sering diderita anak-anak adalah alergi, dan yang paling sering :alergi saluran pernapasan. Menurut dr. Anies, penyebabnya bisa macam-macam. :Gelaja umumnya sama, yakni bersin-bersin, mata berair, hidung tersumbat, :ingusan, dan gatal. Anak biasanya menggaruk-garuk hidungnya dengan punggung :tangannya. : :Bila sedang terserang, disarankan anak dihindarkan dari pencetusnya. Kalau :pencetusnya debu, seisi kamarnya harus bebas debu dan diusahakan tidak :lembap. Tirai, karpet, dan sejenisnya disingkirkan. : :Gangguan pernapasan lainnya adalah asma. Pencetusnya bisa karena pilek dan :selesma, terlalu banyak bergerak, udara dingin, perubahan emosi, asap rokok, :perubahan cuaca, dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang, makanan, :dsb.). Namun, yang paling sering ialah alergi. Ada kalanya gabungan beberapa :pencetus asma dapat menimbulkan serangan. Misalnya, ketika sedang :berlari-lari anak tidak terserang asma. Tetapi kalau berlari-lari saat cuaca :dingin, serangan asma timbul. : :Ketika terserang asma, anak diberi obat yang diresepkan dokter. Jika anak :sulit bernapas sampai tak mampu menelan makanan, bibir dan lidah kebiruan, :segera saja hubungi dokter. : :Obat asma sebenarnya bersifat sementara. Kalau pencetusnya ada, sesak napas :akan berulang. Jadi, langkah pencegahan terbaik, bebaskan anak dari segala :pencetusnya. : :Selain itu, anak-anak sering tak luput dari serangan batuk, yang juga :merupakan gejala suatu penyakit. Misalnya karena gangguan pada saluran :pernapasan. Meski demikian, menurut dr. Anies, batuk yang berlebihan bisa :sangat mengganggu, bahkan mengakibatkan berbagai komplikasi. : :Beberapa penyebab batuk menahun dan berulang misalnya bronkitis atau radang :tenggorokan, asma, kelainan paru-paru menahun, masuknya benda asing atau :makanan ke saluran napas, dan kelainan bawaan pada saluran napas. Namun, :bisa juga karena gangguan psikologis, semisal setelah kelahiran adik baru. : :Keluhan batuk perlu disampaikan ke dokter, apakah karena perubahan cuaca :pagi, malam, atau sepanjang hari. Sewaktu duduk, apakah si kecil :mengeluarkan dahak atau tidak. Perlu disampaikan pula asal mula, ciri-ciri :batuk, untuk mempermudah diagnosis dan pengobatannya. : :Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas, :tepatnya pada batang tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus pertussis. :Batuk rejan yang juga dikenal sebagai "batuk seratus hari" atau kinkhoest :berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan baik. :Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya :nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu. : :Bayi dan balita, menurut dr. Anies, termasuk kelompok yang paling sering :menderita batuk rejan. Jika batuk ini tak diobati dengan baik, dikhawatirkan :akan terjadi komplikasi. Agar tidak tertular, jauhkan anak dari penderita :batuk rejan. Pencegahan utama, tulis dr. Anies, adalah pemberian vaksinasi :DPT sebanyak tiga kali. Suntikan ulangan diberikan satu tahun setelah :suntikan dasar ketiga dilakukan. Vaksinasi DPT yang pertama telah dianjurkan :bagi bayi yang berusia tiga bulan. : :Influenza sebenarnya bukan penyakit berbahaya. Disebabkan sejenis virus, :penyakit ini umumnya menyerang sebagai wabah dan akan berlangsung selama 3 - :4 hari. Jarang menimbulkan komplikasi, sekalipun disertai demam tinggi. :Namun, kalau daya tahan tubuh penderita menurun, maka infeksi sekunder, :seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau sinusitis, dapat muncul. :Jika ini terjadi, anak segera dibawa ke dokter. : :Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi cukup cairan. Sari :buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang karena berkeringat. :Kopi, teh, dan susu tidak dianjurkan. Setiap tiga atau empat jam sekali, :suhu tubuh anak diperiksa. Jika suhu naik mencapai lebih dari 38oC dan tidak :turun dalam waktu 36 jam, segera bawa ke dokter. : :Anak-anak pun sering menderita selesma dan pilek, lebih-lebih bila daya :tahan tubuh anak kurang baik. Anak yang mengalami pilek akibat virus ini :perlu diajari mengeluarkan lendir dalam hidungnya untuk mencegah terjadinya :penumpukan lendir yang dapat mengganggu organ lain, misalnya telinga. : :Dalam kondisi seperti ini, anak perlu banyak istirahat dan makan menu :bergizi. Sari buah segar baik untuk penderita penyakit ini. Bila suhu tubuh :meningkat, anak dapat diberi obat penurun panas atau kompres dingin untuk :mencegah kemungkinan timbulnya kejang. : :Gondong juga kerap diderita anak-anak. Penyebabnya sejenis virus yang :menyerang kelenjar ludah, yaitu parotid kelenjar ludah besar di depan :telinga. Sering pula terjadi pada kelenjar di bawah rahang dan biasanya :kedua sisi yang terkena. : :Beristirahat di tempat tidur dapat mengurangi kemungkinan terjadinya :komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Tidak berlaku pantangan makanan dan :minuman, tapi makanan yang lunak dan mudah dicerna sangat dianjurkan. Makana :n seperti agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan sayuran yang dihaluskan, baik :bagi penderita gondong. Perlu cukup minum untuk menggantikan cairan yang :keluar melalui keringat. : :Dokter biasanya memberikan obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang :diminumkan selama gejala penyakit masih ada. Bila anak merasa kepala maupun :buah zakarnya sakit, perut dan daerah kemaluan terasa nyeri, segera dibawa :ke dokter. : :Sedia obat sebelum sakit :Apa yang mesti dilakukan agar anak tidak mudah terserang penyakit? "Ya, :tergantung penyakitnya. Agar anak kita tidak terserang batuk-pilek, :hindarkan anak dari penderita batuk-pilek," ujar Dr. Kishore. : :Untuk mencegah diare, saran Dr. Kishore, jangan makan jajanan dari luar yang :kurang terjamin kebersihannya. Bagi bayi, botol susu harus disterilkan. Yang :paling penting menjaga kebersihan. "Yang sering terjadi, dot jatuh dan :dipasang kembali karena baby sitter malas mencucinya. Atau, susu sudah :berjam-jam diminumkan lagi," ujarnya. Hal-hal demikian banyak terjadi :terutama pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah sekali, atau :tinggi sekali, yang menyerahkan perawatan anak sepenuhnya pada pengasuh :bayi. : :Dalam kotak obat keluarga sebaiknya tersedia jenis obat anak, seperti obat :turun panas dan antidiare. Juga jenis obat lain berdasarkan kasus demi kasus :yang biasa diderita anak. Misalnya, untuk anak yang sering kambuh asmanya, :perlu disediakan obat cadangan dengan resep dokter untuk persediaan kalau :asmanya timbul. : :Dalam pemeliharaan kesehatan anak, pemenuhan gizi berpengaruh terhadap :kesehatan dan daya tahan anak. "Kalau gizi baik, risiko anak terkena :penyakit berkurang. Kalaupun terkena kuman, karena daya tahan tubuhnya :bagus, ia tidak sampai sakit, tapi hanya berupa gejala. Misalnya, diare :sebentar kemudian diare itu hilang," jelas Dr. Kishore. : :Daya tahan tubuh, yang dikenal sebagai immunoglobulin berasal dari protein. :Kalau tidak ada protein, tidak akan terbentuk faktor daya tahan tubuh. :"Jadi, ada korelasi langsung antara gizi dan daya tahan tubuh. Semakin buruk :gizinya, semakin jelek daya tahan tubuhnya, semakin sering terinfeksi, :semakin turun nafsu makannya, dan semakin turun lagi daya tahan tubuhnya. :Semua menjadi seperti lingkaran setan," tutur Dr. Kishore. Itulah pentingnya :dilakukan imunisasi pada anak. : :"Menu ideal untuk bayi dan anak balita adalah yang seimbang. Mengandung :karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan :kebutuhan anak," katanya. : :Yang pasti, makanan untuk balita harus cukup energi dan semua zat gizi :sesuai dengan umur. Semua gizi esensial harus cukup. Kebutuhan energi bayi :dan anak relatif lebih besar daripada orang dewasa, karena pertumbuhannya :yang pesat. Demikian pula kebutuhan protein balita relatif lebih besar :dibandingkan dengan orang dewasa. Protein merupakan sumber asam amino :esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk pertumbuhan dan :pembentukan protein serum, hemoglobin, enzim, dan antibodi. Juga untuk :menggantikan sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan :tubuh dan sumber energi. : :"ASI (Air Susu Ibu) tetap merupakan yang paling penting bagi bayi dan anak :balita," tegas Dr. Kishore. Selain penting selama masa anak-anak, ASI juga :sebagai makanan utama bayi. "Di samping itu juga murah, aman, higienis, dan :sangat membantu pertumbuhan bayi," tegasnya. : :Produksi ASI sampai hari kelima, yang disebut kolostrum (cairan kental :kekuningan), sangat baik bagi bayi. Ia mengandung banyak antibodi, protein, :mineral, dan vitamin A. Yang jelas, kata Kishore, ASI merupakan makanan :terbaik yang tak tergantikan oleh segala bentuk makanan lain, baik susu :formula, food supplement, ataupun suplemen vitamin. Tetapi, susu formula :diperlukan untuk bayi-bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI. Misalnya, :ketika ibu sakit dan produksi ASI tidak mencukupi. : :Jadi, bukan berarti anak balita tak boleh sama sekali memakai susu formula :atau PASI (pengganti air susu ibu). "Kalau ASI memang tidak cukup, ya harus :ditambah susu formula. Tapi kalau cukup, berikan ASI selama minimal empat :bulan, yang dikenal sebagai pemberian ASI eksklusif, tanpa makanan :tambahan," jelas Kishore. : :Dalam jumlah cukup, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 - 4 :bulan pertama. Setelah empat bulan, bayi perlu menu pelengkap atau tambahan :(selain ASI atau PASI) karena kebutuhan gizi bayi meningkat, dan tidak :seluruhnya dapat dipenuhi ASI. Tapi bukan berarti pemberian ASI dihentikan. :Bahkan ASI dianjurkan tetap diberikan sampai anak berusia dua tahun. Tentu :saja, kalau ASI masih diproduksi. : :Dalam susu formula sudah terdapat asam amino esensial, asam lemak tak jenuh :esensial, dan vitamin untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi, nggak perlu :tambahan. Tambahan vitamin baru diberikan kalau ada gejala defisiensi :vitamin. Atau, ketika muncul tanda-tanda malas makan, vitamin diberikan :untuk merangsang nafsu makan anak," tuturnya. : :Kalau susu formula diberikan sesuai kebutuhan, defisiensi tak akan terjadi. :Bahkan, kalau sudah memperoleh menu makanan seimbang, tanpa susu formula pun :anak tidak perlu lagi vitamin tambahan. Karena dalam menu yang seimbang itu :sudah terdapat vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh. (A. Hery Suyono) : --------------------------------------------------------------------- "Milis Bagi Orangtua Yang Menyayangi Balitanya" To subscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] HI-Reliability low cost web hosting service - http://www.IndoGlobal.com