[balita-anda] Irfan's Seeds : Kekuatan Ibu

2001-04-25 Terurut Topik Sumiati_Husin


-- Forwarded by Sumiati Husin/SRP/APP on 04/25/2001
04:22 PM ---

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:

Subject:  [balita-anda] Irfan's Seeds : Kekuatan Ibu

Rekan-rekan yang tercinta, saya punya teman yang mengalami kesulitan besar
tetapi tidak tau apakah diantara netters ada yang bisa memberi input atau
info baik mengenai penyakitnya ataupun mengenai dokter yang perlu
dikunjungi...mohon sarannya...INI PENTING SEKALI...

Pasien Takayasu ( menurut diagnosa dokter sebelumnya) dengan bentuk
penyakit yaitu penyempitan pembuluh darah. Pasien tersebut mengalami
penyempitan dibagian leher, ketiak bagian kiri dan pinggang kanan. Saat ini
pasien dengan kondisi hamil kurang 5 bulan. Berdasarkan hasil periksa
dokter di Harapan Kita Tanggal 25 April 2001 harus dioperasi untuk
mengeluarkan bayinya. Jika tidak sebelum sampai 5 bulan akan membahayakan
jiwa ibunya. Keluhan selama ini adalah sering pusing, dan jika saat itu
juga diperiksa tensi darah dikedua lengannya, ada perbedaan yang jauh
terkadang atas 170 kanan dan atas130 kiri. Pasien tidak punya keluhan lain
kecuali pusing.

Yang ingin saya tanyakan apakah ada jalan keluar untuk hal ini, sementara
istri saya tetap mempertahankan anaknya.
-- Forwarded by Sumiati Husin/SRP/APP on 04/25/2001
04:08 PM ---


Lily Trisna Dewi <[EMAIL PROTECTED]> on 04/23/2001 12:09:46 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:

Subject:  [balita-anda] Irfan's Seeds : Kekuatan Ibu


~Kekuatan Ibu

Suatu ketika, hiduplah dua suku di pegunungan Andes. Satu suku tinggal
di lembah-lembah, sedangkan suku yang lain tinggal di atas gunung. Suatu

hari, suku gunung menyerang suku lembah dan menjarah seluruh isi desa.
Mereka menculik seorang bayi dari salah satu keluarga suku lembah dan
membawanya ke atas gunung.

Orang-orang suku lembah tidak tahu bagaimana mendaki gunung. Mreka tidak

tahu jalan mana yang digunakan oleh suku gunung. Mereka tidak tahu
dimana letak desa suku gunung. Juga, tidak tahu bagaimana mengikuti
jejak-jejak suku gunung di tebing-tebing gunung itu.

Tapi, meski pun begitu, mereka mengirim para prajurit terbaik mereka
untuk memanjat gunung dan membawa pulang bayi mereka.

Prajurit pertama mencoba memanjat tebing diikuti yang lain. Ketika
prajurit pertama gagal, mereka semua pun gagal. Mereka mencoba lagi
dengan cara lain. Namun, gagal. Setelah berhari-hari mereka mendaki,
mereka hanya bisa memanjat beberapa ratus kaki saja.

Suku lembah kehilangan harapan dan putus asa. Akhirnya mereka memutuskan

untuk kembali ke desa saja. Semua upaya dilakukan namun gagal.

Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk kembali ke desa, tiba-tiba
mereka melihat ibu dari bayi yang diculik itu sedang menuruni tebing
gunung melewati mereka, sambil menggendong bayinya. Mereka terkejut
sekali, bagaimana si ibu itu bisa menuruni tebing yang justru mereka
sendiri gagal untuk mendakinya? Bagaimana si ibu itu bisa memanjat
tebing-tebing itu mengalahkan mereka? Terlebih lagi, mereka melihat si
bayi itu telah terselamatkan. Bagaimana mungkin?

Seorang prajurit menyambut ibu itu dan bertanya, "Wahai ibu, kami gagal
mendaki tebing ini. Bagaimana kau melakukan semua ini, mengalahkan
seluruh prajurit terkuat? Bagaimana bisa? Engkau belum pernah menjadi
prajurit!"

Ibu itu mengangkat bahu dan berkata, "Sebab bayi yang diculik itu
bukanlah bayimu. Dan, kalian semua belum pernah menjadi Ibu."

-(The Mountain, Jim Stovall)

***

Burung, tak pernah diajarkan manusia untuk terbang, dan Ikan, tak pernah

belajar untuk berenang. Semuanya alami, semua berasal dari naluri. Hal
itu, akan hadir pada setiap mahluk yang percaya akan kebesaran Allah.
Hanya Allah lah yang memberikan kita kekuatan itu.

Dan, teman, cinta memberikan kekuatan. Sebab, cinta adalah kekuatan itu
sendiri. Cinta seorang ibu adalah naluri, adalah alami, adalah sesuatu
yang hadir dalam jiwa-jiwa yang penuh rasa cinta. Setiap Ibu, tak akan
pernah diajari bagaimana mengasihi buah hatinya. Rasa itu akan hadir
dengan sendirinya.

Kita pun, punya rasa itu. Asal kita mau, menjalani semua garis-garis
yang telah ditentukan-Nya.

Hope you are well and please do take care


>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]









>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





[balita-anda] Irfan's Seeds : Kekuatan Ibu

2001-04-22 Terurut Topik Lily Trisna Dewi

~Kekuatan Ibu

Suatu ketika, hiduplah dua suku di pegunungan Andes. Satu suku tinggal
di lembah-lembah, sedangkan suku yang lain tinggal di atas gunung. Suatu

hari, suku gunung menyerang suku lembah dan menjarah seluruh isi desa.
Mereka menculik seorang bayi dari salah satu keluarga suku lembah dan
membawanya ke atas gunung.

Orang-orang suku lembah tidak tahu bagaimana mendaki gunung. Mreka tidak

tahu jalan mana yang digunakan oleh suku gunung. Mereka tidak tahu
dimana letak desa suku gunung. Juga, tidak tahu bagaimana mengikuti
jejak-jejak suku gunung di tebing-tebing gunung itu.

Tapi, meski pun begitu, mereka mengirim para prajurit terbaik mereka
untuk memanjat gunung dan membawa pulang bayi mereka.

Prajurit pertama mencoba memanjat tebing diikuti yang lain. Ketika
prajurit pertama gagal, mereka semua pun gagal. Mereka mencoba lagi
dengan cara lain. Namun, gagal. Setelah berhari-hari mereka mendaki,
mereka hanya bisa memanjat beberapa ratus kaki saja.

Suku lembah kehilangan harapan dan putus asa. Akhirnya mereka memutuskan

untuk kembali ke desa saja. Semua upaya dilakukan namun gagal.

Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk kembali ke desa, tiba-tiba
mereka melihat ibu dari bayi yang diculik itu sedang menuruni tebing
gunung melewati mereka, sambil menggendong bayinya. Mereka terkejut
sekali, bagaimana si ibu itu bisa menuruni tebing yang justru mereka
sendiri gagal untuk mendakinya? Bagaimana si ibu itu bisa memanjat
tebing-tebing itu mengalahkan mereka? Terlebih lagi, mereka melihat si
bayi itu telah terselamatkan. Bagaimana mungkin?

Seorang prajurit menyambut ibu itu dan bertanya, "Wahai ibu, kami gagal
mendaki tebing ini. Bagaimana kau melakukan semua ini, mengalahkan
seluruh prajurit terkuat? Bagaimana bisa? Engkau belum pernah menjadi
prajurit!"

Ibu itu mengangkat bahu dan berkata, "Sebab bayi yang diculik itu
bukanlah bayimu. Dan, kalian semua belum pernah menjadi Ibu."

-(The Mountain, Jim Stovall)

***

Burung, tak pernah diajarkan manusia untuk terbang, dan Ikan, tak pernah

belajar untuk berenang. Semuanya alami, semua berasal dari naluri. Hal
itu, akan hadir pada setiap mahluk yang percaya akan kebesaran Allah.
Hanya Allah lah yang memberikan kita kekuatan itu.

Dan, teman, cinta memberikan kekuatan. Sebab, cinta adalah kekuatan itu
sendiri. Cinta seorang ibu adalah naluri, adalah alami, adalah sesuatu
yang hadir dalam jiwa-jiwa yang penuh rasa cinta. Setiap Ibu, tak akan
pernah diajari bagaimana mengasihi buah hatinya. Rasa itu akan hadir
dengan sendirinya.

Kita pun, punya rasa itu. Asal kita mau, menjalani semua garis-garis
yang telah ditentukan-Nya.

Hope you are well and please do take care



>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]