PENUHI KALSIUM
DARI BERBAGAI SUMBER
Kebutuhan akan kalsium dan zat besi pada anak-anak perlu dicermati. Jika
kekurangan akan berakibat tidak maksimalnya pertumbuhan tulang dan gigi
serta rendahya tingkat intelegensia, tapi bila kelebihan juga dapat
menimbulkan kematian.
Sebenarnya, osteoporosis adalah proses yang alamiah. Namun, seiring
dengan meningkatnya usia harapan hidup manusia, osteoporosis menjadi
problem. Tanpa didukung tulang yang kuat, dikhawatirkan seseorang akan
menjadi "bayi besar" di masa tuanya. Toh, bagi kalangan industri,
osteoporosis adalah berkah. Amati saja, betapa banyak produk susu rendah
lemak dengan kandungan kalsium tinggi. Bahkan ada yang mengiklankan
dengan cara yang kurang proporsional: mampu mengobati osteoporosis.
Promosi ini pun makin memantapkan pemahaman bahwa kalsium hanya ada di
susu.
Efektif jika tersengat matahari
Kalsium memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang sebab mineral
inilah yang membentuk tulang. Selain itu, peranannya terhadap gigi juga
tak bisa diabaikan. Sembilan puluh sembilan persen kalsium dalam tubuh
disimpan dalam tulang dan gigi. Sisanya tersebar di darah dan jaringan
lunak, yang memiliki peran sangat penting. Tanpa adanya kalsium, otot
tidak dapat berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku, dan
saraf tidak dapat membawa pesan.
Hebatnya lagi, penelitian terkini yang dilakukan oleh beberapa lembaga
menyimpulkan bahwa manfaat kalsium jauh melebihi yang diperkirakan
orang. Hector De Luca, pakar biokimia Universitas Wisconsin, AS, sudah
mewanti-wanti untuk tidak kaget dengan peranan kalsium yang begitu
banyak.
Salah satu peran penting kalsium adalah dalam meringankan sindrom
pramenstruasi (PMS). Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang
dilakukan oleh dr. Susan Thys-Jacobs, pakar kelenjar endokrin dari St.
Luke's-Roosevelt Hospital Center di New York, bersama rekan-rekannya
dari 11 pusat medis di AS, terhadap 500 orang wanita penderita PMS.
Secara acak, sebagian dari 500 wanita itu diberi 1.200 mg kalsium per
hari. Ternyata, pada siklus haid ketiga, gejala PMS bisa dikurangi 48%
pada wanita yang menelan kalsium.
Hanya saja, kalsium akan bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan
singkat radiasi ultraviolet-B. Paparan sinar matahari memang merangsang
produksi vitamin D. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka
kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di
dalam tulang. Nah, menghindari sinar matahari karena takut hitam ini
disinyalir menjadi penyebab kasus osteoporosis di Indonesia tergolong
tinggi. Padahal Indonesia merupakan wilayah tropis. Ketakutan ini
ditambah dengan pola hidup karyawan di perkotaan yang kurang mendapat
sinar matahari. "Berangkat kerja ketika matahari belum naik, seharian
berada di dalam kantor, dan pulang ke rumah setelah gelap," kata dr.
Ichramsjah A. Rahman, D.S.O.G. Padahal, sengatan yang dibutuhkan tak
terlalu lama. Umumnya, sekitar 15 menit sinar matahari langsung sudah
cukup untuk kebutuhan sehari.
Keperkasaan kalsium juga teruji dari kesimpulan penelitian yang tertuang
dalam New England Journal of Medicine, 1993. Disimpulkan bahwa asupan
kalsium tinggi (di atas 850 mg) bisa mengurangi risiko gejala batu
ginjal. Hal ini karena kalsium memiliki efek protektif dengan mengikat
oksalat di usus dan mencegah penyerapan oksalat yang bisa membentuk
batu.
Yang lebih penting lagi, kalsium juga berpengaruh terhadap masa depan
kesehatan bayi. British Medical Journal melaporkan hasil penelitian pada
wanita yang diberi suplemen kalsium selama masa kehamilan. Hasilnya,
para ibu tersebut akan memiliki anak-anak yang cukup terlindungi dari
risiko hipertensi.
Tak hanya dari susu
Sepanjang hidup kita membutuhkan kalsium. Mulai dari bayi sampai usia
tua dengan jumlah kebutuhan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan
jenis kelamin membedakan asupan. Menurut Siti Fatimah Moeis, M.Sc.,
dokter dan ahli gizi lulusan University of London, angka kecukupan
kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia adalah 500 - 800 mg per
orang per hari. Pada usia lanjut dan wanita menopause para ahli
cenderung menganjurkan asupan sampai sekitar 1.000 mg/hari.
Susu memang memiliki kandungan kalsium yang cukup banyak. Susu kambing
98 mg/100 g, susu kerbau 216 mg/g, susu bubuk full cream 895 mg/gr, susu
bubuk skim 1.300 mg/gr, dan keju 777 mg/g.
Kalsium bisa diperoleh dari sayuran hijau (bayam misalnya), buah-buahan,
brokoli, serta tempe dan tahu. Juga makanan laut. Fatimah mengungkapkan,
kandungan kalsium dalam bahan makanan kacang-kacangan dan ikan cukup
besar. Antara lain, 100 g kacang kedelai basah memiliki 196 mg kalsium,
100 g kacang kedelai kering mengandung 227 mg kalsium, bahkan dalam 100
g sari kedelai bubuk terdapat 450 mg kalsium (tetapi dalam 100 g sari
kedelai cair hanya terdapat 50 mg). Angka yang lebih besar diperoleh
dari bungkil kacang tanah (730 mg). Sedangkan tempe kedelai murni 129 mg
dan tahu 124 mg.
Dari kancah sayuran hijau bisa dipilah: daun lamtoro 1.500 mg, daun
kelor 440 mg, bayam merah 368 mg, bayam hijau 267 mg, daun talas 302 mg,
dan daun mlinjo 219 mg. Untuk makanan laut bisa dipilih rebon kering
(udang kecil) yang sarat kalsium, yakni 2.306 mg/100 g; rebon segar 757
mg; udang kering 1.209 mg kalsium; udang segar 136 mg kalsium; teri
kering 1.200 mg; teri segar 500 mg.
Disertai makanan
Menjamurnya suplemen kalsium dan susu kalsium tentu perlu disikapi
dengan bijaksana. Kelebihan asupan kalsium memang tidak berpengaruh
banyak, kecuali bagi mereka yang berisiko batu kalsium. Konsumsi
sehari-hari sampai 2.500 mg masih dianggap aman. Kalsium sisa yang tidak
digunakan tubuh akan dikeluarkan melalui urine dan tinja.
Jika dari makanan sehari-hari asupan kalsium kurang, suplemen sangat
membantu. Dari uji coba yang dilakukan, suplemen kalsium bisa
ditoleransi tubuh dengan baik. Bahkan pengujian yang dilakukan terhadap
2.295 wanita hamil dengan dosis 2.000 mg tidak menimbulkan efek
sampingan yang berarti.
Memang, beberapa orang mungkin akan mengalami kembung (bloating) atau
sembelit ketika mulai minum suplemen. Kejadian ini memang tercatat dalam
beberapa penelitian. Bagi mereka yang mengalami gejala seperti itu,
mulailah dengan dosis rendah, lalu perlahan-lahan ditingkatkan sampai
sesuai dengan asupan yang diperbolehkan.
Yang perlu diperhatikan, ada tiga jenis suplemen kalsium: kalsium
karbonat, kalsium sitrat, dan kalsium fosfat. Nah, sebuah penelitian
membandingkan ketiga kalsium itu dengan plasebo (materi bohongan).
Tujuannya untuk melihat seberapa jauh pengaruhnya terhadap soal kembung.
Ternyata kalsium sitrat menunjukkan level yang tinggi, sedangkan kalsium
karbonat sama atau sebanding dengan plasebo.
Kalsium karbonat memang paling banyak digunakan dalam suplemen. Jenis
ini paling baik diserap ketika dicerna bersama makanan. Berlawanan
dengan itu, kalsium sitrat justru penyerapananya paling baik jika
dicerna tanpa makanan. Pada manusia normal, penyerapan dua jenis kalsium
itu tidak banyak berbeda dan sebaik penyerapan kalsium dari susu. Pada
sejumlah kecil individu dengan achlorhydria (tidak ada asam pencernaan),
kalsium sitrat lebih baik penyerapannya.
Efek sampingan yang harus diperhatikan justru berasal dari bahan-bahan
nonkalsium dalam suplemen itu. Konsumen harus melihat label dan apakah
produknya sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
Faktor makanan
Dalam kaitannya dengan perkembangan anak, tak kalah pentingnya adalah
memperhatikan asupan zat gizi. Tak heran kalau ada produk susu yang
mencantumkan kalimat "Diperkaya dengan kalsium dan zat besi". Menurut
Prof. Dr. dr. H. Ponpon S. Idjradinata, D.S.A.K, dari FK Unpad, asupan
zat gizi erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan seseorang. Hal itu
terungkap dari pengamatan sekitar 200 bayi penderita Anemia Kekurangan
Besi (AKBe) berusia 12 - 24 bulan. Umumnya, Indeks Perkembangan Mental
(IPM) dan Indeks Perkembangan Psikomotorik (IPP) anak-anak itu di bawah
normal. Skornya hanya 80, sedangkan anak normal 100.
Dalam kerja otak, zat besi dibutuhkan untuk proses metabolisme. Jika
kebutuhan zat besi kurang, metabolisme otak bisa terganggu. Akibatnya,
enzim-enzim yang dipakai untuk memperlancar kerja otak juga berkurang.
Lebih jauh hal itu membuat transfer energi rangsangan ke otak pun
menjadi terhambat. Padahal energi ini sangat diperlukan dalam
menjalankan impuls-impuls saraf dalam otak. Karena impulsnya tidak
berjalan dengan baik, maka ketajaman reaksi otak saat menerima
rangsangan pun menjadi berkurang.
Kekurangan zat besi pada anak sudah menjadi ancaman serius. Apalagi di
saat krisis seperti ini. Menurut Ponpon, prevalensi AKBe untuk bayi
berusia di bawah dua tahun sudah lebih dari 52%. Ini terlalu tinggi
dibandingkan dengan Amerika yang 3%, misalnya. Sementara prevalensi bagi
ibu hamil juga masih tinggi, sekitar 40%. Demikian pula dengan wanita
pekerja, yang sekitar 30%.
Ponpon melihat, penyebab prevalensi kekurangan besi umumnya adalah
faktor makanan. Salah satu sebabnya adalah banyaknya bayi yang diberi
susu kaleng. Padahal, kadar nutrien besi yang bisa terserap bayi dari
susu itu hanyalah sekitar 5 - 10% dari jumlah seluruhnya. Sementara jika
bayi diberi ASI, jumlah zat besi yang terserap usus bisa mencapai 50%.
Pada kalangan dewasa, kekurangan zat besi disebabkan kecilnya konsumsi
makanan yang banyak mengandung zat besi. Jenis makanan yang banyak
mengandung zat besi adalah daging dan protein hewani lainnya. Harganya
yang mahal, terlebih di zaman krisis, membuat peluang untuk mengkonsumsi
makanan itu berkurang.
Di lain pihak, seperti yang disimpulkan Sri Rahayuningsih dalam
disertasinya, pengetahuan para ibu yang tengah mengandung tentang anemia
masih kurang. Padahal sikap terhadap materi pendidikan gizi dan
pemeriksaan kehamilan sudah cukup baik. Hasil penelitian itu juga
mengungkapkan bahwa rata-rata zat gizi ibu hamil masih di bawah jumlah
yang dianjurkan.
Yang agak mengejutkan dari penelitian disertasi tersebut ialah adanya
prevalensi anemia non-defisiensi besi 32,9% pada awal penelitian dan
28,4% pada akhir penelitian. "Anemia tidak hanya disebabkan oleh
defisiensi zat besi, bahkan anemia non-defisiensi zat besi ini cukup
tinggi, sekitar 25%," Sri mengingatkan. Maka penanggulangan anemia harus
lebih tepat dan menyeluruh.
Kurangi minum the
Berbeda dengan kalsium, zat besi jika kelebihan akan menyebabkan
persoalan. Kelebihan pasokan zat besi akan disimpan di beberapa bagian
dalam tubuh. Bisa di dalam hati, jantung, pankreas, persendian, dll.
Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan kerusakan jaringan secara
permanen.
Jika sudah kelebihan, cara terbaik membuang kelebihan zat besi adalah
melalui bloodletting (pengeluaran darah). Ini adalah tindakan dokter di
mana setetes kecil darah tiap satu atau dua minggu dalam setahun
dikeluarkan. Selewat itu kemudian dilakukan sekali setiap beberapa
bulan. Pada wanita, menstruasi merupakan cara alamiah yang membantu.
Namun, ini belum 100% melindungi mereka.
Kekurangan zat besi yang banyak diderita orang Indonesia, menurut
Ponpon, umumnya disebabkan oleh faktor makanan. Jika zat besi sulit
terpenuhi dari makanan sehari-hari, suplemen tentu sangat membantu.
Untuk anak-anak bisa dilakukan dengan penambahan sirup besi. Hal ini
sudah dikembangkan pemerintah sejak 1996 untuk masyarakat tertinggal.
Sementara untuk orang dewasa digunakan pil besi. Ini pernah dilakukan
terhadap tenaga kerja wanita selama menstruasi.
Hanya saja, seperti yang diingatkan oleh Ponpon, masyarakat jangan
terlalu banyak minum air teh. Sebab air teh bisa menurunkan kemampuan
usus dalam menyerap zat besi. Untuk anak-anak, Ponpon menyarankan lebih
baik minum air putih biasa dibandingkan dengan minum teh.
Untuk penggunaan suplemen, overdosis bisa menyebabkan orang dewasa jadi
sakit dan anak kecil meninggal. Maka konsumsilah yang wajar. (Yds Agus
Surono



>>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke